Di Sini Author Masih Menceritakan Tentang Kisah Masa Lalunya Adinda Bersama Kekasihnya Dulu, Yang Membuat Adinda Menjadi Sosok Wanita Super Dingin Dan Sombong Terhadap Pria Manapun Termasuk Kepada Sosok Raditia Dika Adi Nugroho.
Tidak Ada Lagi Sosok Adinda Yang Lucu Dan Ceria Semua Sudah Di Bawa Pergi Dengan Kenangan Manisnya Bersama Sang Pujaan Hati.
*
*
setelah itu, Adinda menceritakan semua tentang kedua orang tuanya, yang telah meninggal dunia karena kecelakaan di usia Adinda yang ke 4 tahun.
Adinda juga menceritakan tentang kakak laki-lakinya yang sekarang tinggal di kota m.
Adinda juga memberitahu kepada Bu Rita dan Devan bahwa ia hanya tinggal bersama dengan pengasuhnya dari kecil semenjak kedua orang tuanya meninggal dunia.
Adinda pun sudah tidak sungkan untuk manggil Bu Rita dengan panggilan Mamah. karena Bu Rita sendiri lah yang memintanya.
Sore itu adalah hari paling membahagiakan untuk Adinda. akhirnya ia merasakan kasih sayang, pelukan hangat dan celotehan manja dari seorang ibu yang tidak pernah ia dapatkan selama ini.
Adinda amat sangat bersyukur kepada yang maha kuasa, karena telah mempertemukan nya dengan Devan yang menariknya dari keterpurukan dan kehausan akan kasih sayang dari seorang ibu. yang kini ia dapatkan dari Bu Rita
Mereka bertiga bercerita satu sama lain, tertawa dan menangis bersama. Bu Rita juga menceritakan tentang ayahnya Devan yang sudah meninggal dunia.
*
*
saat ini Adinda sedang berada di dalam mobil bersama dengan Devan menuju rumahnya.
" Makasih "
ucap Adinda pelan dan lembut sambil menundukkan kepalanya karena malu.
Devan hanya melirik sekilas dan sibuk mengemudikan mobilnya lalu berpura pura tidak mendengarnya.
*K*enapa dia tidak menjawab sih?
apa dia tidak mendengarnya, karena suaraku terlalu kecil. pikir Adinda dalam hatinya, sambil memandang kearah Devan yang serius mengemudikan mobilnya.
" mengapa kamu terus memandangi ku? apa karena kamu baru menyadarinya bahwa aku ini tampan ehmmm "
ucap Devan sambil menurunkan kacamatanya dan menaik naikan alisnya
" cih... GR "
Adinda berdecih sebal pada Devan.
Devan hanya tergeletak dengan tingkah Adinda
" awas nanti kamu suka lho "
ucap Devan mengejek sambil memakai kembali kacamata hitamnya.
" idihhh... amat amat deh jangan sampai, di kasih 1 kg di pasar juga gak mau aku "
ucap Adinda ngasal sambil bergidik ngeri.
Devan yang melihat itu hanya tersenyum simpul.
" ..Terima kasih.. "
ucap Adinda lembut lalu memandang kearah Devan.
manik mata mereka saling bertemu dan berpandangan sesaat.
lalu Adinda yang tersadar cepat-cepat membuang pandangannya kearah jendela karena malu.
Melihatmu yang memerah karena malu, malah membuatmu semakin imut dan lucu Adinda.
Apa karena benturan dari botol kaleng waktu itu sehingga membuatku jadi tertarik terhadapmu. pikir Devan dalam hati, sambil mengingat kembali kenangan pertemuan pertamanya dengan Adinda.
karena gugup dan malu jantung Adinda ribut terus... daak diik duuk dueeer.... hey... jantung, mengapa kamu ribut terus di dalam sana, berhenti lah, atau kau keluar saja dari dalam tubuhku. membuat malu saja. gerutu Adinda pada jantungnya yang berdegup kencang.
" Terima kasih untuk apa "
tanya Devan sok polos.
" untuk apa yah "
ucap Adinda cengengesan dan salah tingkah terhadap Devan.
" pokoknya untuk apa saja lah "
ucapnya lagi ketus sambil berusaha untuk bersikap biasa saja terhadap Devan.
Devan hanya bisa tersenyum simpul dan menggeleng gelengkan kepalanya karena tingkah laku Adinda.
Aku tahu kamu berterima kasih untuk apa terhadapku, tapi perlu kamu ketahui aku akan terus membuatmu bahagia semampuku, karena kebahagiaanmu adalah tujuan hidupku saat ini. ucapnya dalam hatinya saja.
*
*
*
🌹🌹🌹🌹🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments