pagi ini adinda melakukan semua kegiatannya seperti biasa, sesampainya di kantor ia mulai menyibukkan diri dengan pekerjaannya, karena banyaknya pekerjaan adinda masih belum bisa memutuskan jawab apa yang ia putuskan dari pertanyaan yang di berikan padanya oleh sang kakak. setelah selesai Merapikan semua pekerjaannya dia merenung memikirkannya.
apa aku turun permintaan kakak saja untuk ikut pindah bersama kakak. toh aku bisa membeli rumah atau apartemen untukku tempati bersama bi Ijah, walaupun kakak pasti melarangnya tapi aku tidak mau merepotkan kakak. dan bagaimana dengan rumah peninggalan mamah papah? kalau aku pindah, banyak sekali kenangan kami di rumah itu. pikir adinda sampai dia tak sadar kalau sahabatnya Rara sudah ada di hadapannya.
" woyyyy.... siang siang melamun. kesambet loh " ucap Rara mengagetkan adinda yang sedang memikirkan ucapan kakaknya.
" sialan... Luh " ketus adinda.
" lagian dari tadi gue ketuk ketuk pintu tapi gak di jawab jawab, yaudah gue masuk deh " kata rara sambil mencomot cemilan di atas meja kerja adinda.
" tumben Luh pake ketuk pintu dulu biasanya juga langsung nyelonong masuk " jawab adinda mengejek. Rara hanya cengengesan.
" Luh lagi mikirin apa sih " tanya rara karena melihat sahabatnya yang tidak biasa melamun sambil memasukkan makan ke dalam mulutnya.
" kayanya gue bakalan pindah " jawab adinda.
" uhuk... uhuk..." Rara terdesak setelah mendengar jawaban dari adinda, lalu adinda segera memberikan air putihnya.
" pelan pelan dong Ra " ucap adinda sambil menepuk pelan punggung sahabatnya.
" serius Luh mau pindah " tanya rara setelah selesai mengusap bibirnya lalu menatap adinda.
" iyah " jawab adinda mantap.
" pindah tempat kerja doangkan yunda" tanya rara lagi sambil terus menatap adinda, adinda menghela nafas panjang lalu berkata.
" gue pindah ke kota m, karena kak William yang memintanya, dia khawatir kalau gue tinggal di sini berdua sama bi Ijah aja" jawab adinda.
" ya ampun bebbb... gue di tinggal dong " kata Rara sedih, adinda hanya mengangguk.
" tapikan kontrak kerja Luh belum habis beb nanti Luh bisa terkena denda karena melanggar peraturan " ucap Rara mengingatkan sahabatnya.
" iya gue juga tau dan gue juga udah bilang ama kak William tapi dia bilang dia yang akan bayar uang pinaltinya " jawab adinda pada Rara karena tau Rara pasti mengkhawatirkannya.
" tapi gue udah bilang ko sama kak William kalau gue mau selesaikan kontrak kerja gue dulu baru setelah itu gue pindah " ucapnya lagi pada Rara yang membuat Rara kembali bahagia.
" serius " tanya rara berbinar-binar, adinda menganggukkan kepalanya lalu tersenyum. mereka pun berpelukan.
" yaudah kita makan siang dulu yuk, nanti keburu abis jam istirahatnya. tenang siang ini gue yang traktir luh
" kata adinda pada sahabatnya. Rara hanya mengangguk kesenangan lalu mereka berjalan beriringan menuju kantin. setelah selesai makan siang Rara bertanya banyak hal tentang kota m. bahkan dia juga meminta untuk di ajak, kalau adinda pindah agar sewaktu waktu kalau dia kangen pada sahabatnya bisa langsung menemuinya.
tanpa di sadari ada satu orang yang berjalan tidak jauh dari mereka dan mendengar percakapan mereka.
apa? jadi nona adinda akan pindah ke kota m apa yang harus aku lakukan " pikirnya lalu berjalan pergi meninggalkan adinda dan rara yang tengah asik mengobrol.
maaf yah teman teman kalau novelnya kurang bagus atau ada kesalahan dan jarang applied sorry banget... dan makasih bagi yang udah mau baca novel ini 🙏🙏🙏☺️☺️☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Narty Dahlia
bagus thor
2020-11-23
0
Pipit Sopiah
lanjut aja thor
2020-11-08
0
Maryatin Latif
jangan kecil hati thooor 'semangat yah
2020-11-07
0