Matahari sudah berada di atas kepala, Jam makan siang telah tiba, Andreas mengajak rekan kerjanya makan siang bersama tapi Hans menolak dan pamit untuk pulang. Mereka berjalan bersama menuju mobil masing-masing.
Anna sangat lelah, berkeliling di lahan proyek, keringat membanjiri wajahnya, namun tidak mengurangi kecantikan Anna. Ia duduk di dalam mobil, Hans melihat wajah Anna berkeringat, ia memberikan tisu, Anna mengambil tisu dan mengeringkan keringat di wajah hingga lehernya. Hans masih memegang kotak tisu dan melihat ke arah Anna. Merasa di perhatikan Anna menghentikan tangannya.
" terimakasih" Anna memiringkan tubuhnya membelakangi Hans.
" kenapa kamu membelakangi ku?" tanya Hans aneh melihat Anna
" aku tidak nyaman di lihat anda " Anna menjawab tanpa menoleh.
" apa kamu mau makan siang bersama?" Hans meletakkan kotak tisu di antara mereka berdua.
"Tidak Pak, Terimakasih, saya harus segera pulang dan membersihkan diri, tubuh saya berkeringat dan berdebu" jelas Anna tersenyum kepada Hans dan merapikan posisi duduknya.
"baiklah, antar Hana pulang" perintah Hans kepada supir.
"Hana besok kamu temui saya di kantor " ucap Hans
"Baik pak"
***
Mobil berhenti tepat di halaman rumah, Anna segera membuka pintu dan keluar dari mobil.
"terimakasih tuan sudah mengantarkan saya"
Anna mengetuk dan membuka pintu perlahan, ia melihat Kakek duduk di ruang tengah, sedang menonton berita di TV, Anna mendekati Kakek, mencium punggung tangan nya
"sudah pulang?" kakek tersenyum
"iya, Anna bersih- bersih dulu" Anna mencium pipi kakek dan berlalu menaiki tangga menuju kamarnya. Anna meletakkan tas di atas meja baca di samping rak buku, ia segera masuk kamar mandi, selesai membersihkan diri Anna keluar menggunakan handuk berwarna putih sebatas lutut, menuju lemari pakaian. Ketika membuka lemari dan mengganti pakaian Anna selalu melihat kotak kaca yang tidak ingin lagi ia baca. Entah kapan Anna bisa menerima kenyataan bahwa ayahnya adalah pria beristri. Jika ibunya tidak egois, ibu tidak harus menikahi ayah yang telah memiliki keluarga lain. Ibu harus membuang rasa cinta kepada ayah.
Anna segera mengganti pakaian dan menutup kembali lemari pakaiannya. Ia bergegas menuju dapur untuk membuat makan siang sederhana. Anna segera mengajak kakek makan siang bersama.
Seperti biasa Anna Merapikan meja makan dan membersihkan peralatan makan. kemudian ia menuju ruang tengah menemui Kakek.
" Anna " kakek duduk di kursi goyang milik nenek
" ya " Anna mengunyah kentang rebus duduk di sofa depan televisi.
" apakah kamu sudah membaca semua surat ibumu " Anna melihat kakek, terdiam beberapa saat.
" Anna belum membaca surat ibu"
" kenapa "
" Anna masih banyak pekerjaan"
" apa kamu membenci ibumu "
" tidak " Anna tersenyum
" apa kamu mau mendengarkan kakek?"
" tentu saja" Anna mendekat
" Kakek akan menceritakan tentang ayahmu"
" Anna belum siap kek, Anna tidak ingin merusak kebahagiaan keluarga ayah dengan Istrinya, Anna tidak ingin mengharapkan lebih dari ayah" Anna menyenderkan tubuhnya di sofa memejamkan mata.
" Anna sudah Bahagia dengan cinta, kasih sayang dari kakek dan nenek, itu cukup buat Anna" Anna tersenyum berjalan dan memeluk kakeknya.
" kapan cucu kakek akan jatuh cinta?" kakek mengusap rambut Anna
" belum ada yang bisa membuat Anna jatuh cinta" Anna melepaskan pelukannya
"atau aku memang tidak ingin Jatuh cinta" bisikan hati Anna
Kakek tidak menyangka cucunya adalah wanita yang tegar dan berpikir dewasa tidak egois seperti ibunya. Anna bisa bersabar untuk tidak mencari Ayahnya dan tidak bertemu ibunya. Anna cukup puas hanya dengan kasih sayang dari kakek dan nenek. kakek tahu Riana sangat mencintai dan merindukan Anna. Riana selalu mengirimkan uang untuk keperluan Anna melalui rekening bank atas nama Anna yang telah Riana buatkan sebelum ia pergi meninggalkan Anna, namun kakek dan nenek tidak pernah menggunakan. Mereka hidup dalam kesederhanaan, Anna selalu mendapatkan beasiswa ketika sekolah.
***
Rumah keluarga Hendrick Ferdinand
Hengky merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, ia sengaja pulang lebih awal, merasa badannya tidak sehat atau sedang merindukan seseorang yang sudah lama tidak berjumpa, hampir 1 bulan Hengky tidak bertemu Anna.
"Kapan kamu akan kembali ke kantor?" pikiran Hengky melayang ke rumah Anna.
Terdengar ketukan pintu kamar membuyarkan lamunan Hengky. Pintu terbuka. Seorang pria tinggi Tampan dengan tatapan penuh kasih sayang, masuk ke kamar.
"kau sudah dirumah?" tanyanya tetap berdiri di depan pintu.
"kakak" Hengky beranjak dari tempat tidur dan memeluk kakaknya bernama Harry Ferdinand
" kapan kakak kembali?" tanya Hengky
" baru saja"
" baguslah, aku sangat merindukanmu, apa kau akan menetap?"
" Entahlah, Papi memintaku kembali, ayo turunlah, kita makan siang bersama" Harry menarik tangan adiknya menuruni tangga menuju ruang makan.
Papi dan Mami telah menunggu di meja makan.
" Duduklah" perintah Hendrick papi dari Hengky dan Harry, Mereka makan bersama tanpa suara, papi Hendrick adalah orang yang dingin, ia hanya berbicara seperlunya. Sejak pernikahan bisnis Hendrick dengan Lusiana, membuat ia menjadi pendiam dan keras dalam mendidik anak. Tidak ada cinta di antara Lusiana dan Hendrick
"selesai makan siang, kita berkumpul di ruang tengah" Hendrick mengambilkan nasi, ia tidak pernah mau di layani. Ia tidak pernah memberatkan Lusiana. Tidak ada cinta tidak ada benci, Lusiana mendapatkan semuanya kecuali Cinta Hendrick, Lusiana tetap bisa bertahan.
Setelah makan siang tanpa obrolan, mereka menuju ruang tengah.
"Hengky, kamu telah lama beranda di luar sana, sekarang kamu harus kembali ke Perusahaan papi, besok kamu sudah harus mengundurkan diri dari tempat kamu bekerja " perintah Hendrick menatap tajam kearah Hengky
" Harry, Papi harap kamu telah siap menggantikan papi di Perusahaan, kalian harus bekerjasama" Hendrick beranjak dari kursi berjalan menuju ruang kerja.
" kalian berdua ikut Papi ke ruang kerja!"
Hengky dan Harry saling tatap, kemudian mereka melihat Lusiana yang seakan tak ada di ruangan itu. Hendrick tetap masih sama, ia tidak pernah memberikan kehangatan kepada mami Lusiana, tidak ada kemesraan, ia akan berbicara jika itu perlu. Tapi mereka tidak bisa menyalahkan Papi Hendrick, Lusiana telah menjelaskan perjanjian pernikahan antara Hendrick dan Lusiana,
Lusiana adalah istri sah yang hanya akan menjadi ibu dari anak-anaknya tapi tidak akan pernah menjadi orang yang dicintai Hendrick.
Lusiana mengizinkan Hendrick menikahi kekasihnya tanpa sepengetahuan orang tua Hendrick bahkan kedua anaknya tidak tahu, entah sampai kapan mereka akan menyimpan rahasia itu.
Lusiana hanya tersenyum kepada kedua putranya dan mengangguk. Hengky dan Harry berjalan bersama menuju ruang kerja Papi.
"Aku tidak mendapatkan cinta Hendrick tapi aku cukup bahagia dengan cinta putra ku" Lusiana bergumam dalam hati dan tetap tersenyum.
Lusiana bahagia bisa menjadi ibu dari anak Hendrick, ia bahagia bisa hidup bersama dengan orang yang dia cintai, ia kasihan kepada Hendrick tidak bisa hidup bersama dengan wanita yang ia cintai, walaupun mereka saling mencintai.
"cinta tidak cukup kuat untuk bisa hidup bersama"
🤗 Thanks for reading 😊
♥️ Love you readers ♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Su Warti
kayaknya hary itu ayahnya ana.berati hengky n ana bersaudara...kira2 begitu ya thor...
2023-01-09
0
Alya Yuni
Ibunya Hana trllu egois
mkn it cinta jdi prmpuan jngn trllu egois
2022-12-14
0
Saradila
dah pasti ini mah hengky n harry itu sodara hana.
trus mmnya sekarang dimna ya? apa udah nikah jg?
2022-02-03
0