Lamaran ke 2

Beberapa tetangga Dinka ikut membantu mempersiapkan penyambutan keluarga Tama. Kali ini mereka memasak makanan yang banyak. Jalan kecil didepan rumah Dinka di tutup. Sudah tertata rapih kursi. Karena rumah Dinka tidak akan cukup untuk menampung orang yang ikut.

Kerabat Melvin banyak yang ikut. Mereka penasaran dengan keadaan desa Dinka. Benar saja mereka langsung mengambil beberapa jepretan foto karena pemandangannya indah. Banyak juga pengawal yang ikut dan beberapa polisi yang mengawal.

Para pengawal membawakan barang-barang mewah untuk seserahan. Banyak diantaranya adalah perlengkapan rumah tangga. Karena keadaan perlengkapan rumah tangga yang keluarga Dinka pakai sangat apa adanya.

Ayah Melvin duduk di depan rumah dengan ayah tiri Dinka dan pak Kades. Ibunda Melvin menyalami ibu Dinka di dalam rumah. "Hallo Assalamualaikum" ucap Sarah. "Walaikumsalam" Siti ikut menyalami calon besannya. Dia sangat kagum melihat calon besannya begitu cantik dan awet muda.

"Ini ibunya Dinka ya?" tanya Sarah. "Iya saya siti ibu kandung Dinka dan ini Bella adiknya" Siti ikut memperkenalkan putri kesayangannya.

Abimanyu sebenarnya sudah menikah dengan Bella beberapa hari yang lalu. Namun dia tidak ikut menyambut kedatangan keluarganya Melvin karena sakit hati.

Melvin masih berdiri bersebelahan dengan Alfan. "Pemandangan disini sangat bagus ya" ucap Alfan berniat untuk menghibur adik angkatnya itu. Karena sedari turun dari mobil Melvin terlihat gusar. Walaupun yang lainnya tidak bisa memahami wajah Melvin tapi Alfan sangat bisa membaca raut wajah adiknya itu.

"Ayo sini mas" ucap pak Kades. Kakak beradik itu berjalan dan duduk dikursi yang disediakan.

"Wah ini yang mana yang akan melamar putrinya pak Rama?" tanya pak Kades. "Ini pak" tunjuk Alfan pada Melvin. Kades itu melihat muka dinginnya Melvin sampai mengerutkan kening. "Kedua anak anda sangat tampan pak" puji pak kades pada Arya.

"Mereka memang kedua anak saya yang sangat saya sayangi" ucap Arya tersenyum.

Dinka sudah dirias oleh salah satu kerabat Melvin. Riasan itu dibuat natural seperti permintaan Alfan. Karena Alfan tau Dinka sudah anggun bila hanya dirias sederhana. Sebenarnya Alfan sedikit tertarik pada Dinka. Tapi rasa itu ditepiskannya.

Acara lamaran untuk yang kedua kalinya bagi Dinka berjalan lancar. Bella sedang morang-maring dikamarnya karena calon suami kakak perempuannya sangat tampan dan kaya. Walaupun dia sudah memiliki Abimanyu tapi itu kurang bagi dirinya.

Setelah acara mereka langsung pamit pulang. Dinka dibawa kembali. "Bapak Dinka pamit ya" Dinka menyalami ayahnya kemudian ibunya.

"Kami akan menjaga Dinka dengan baik" ucap Sarah.

Melvin kembali dengan laptop dipangkuannya. Tapi dia tidak satu mobil dengan Dinka.

Alfan tersenyum melihat adiknya memasang wajah dinginnya. "Seenggaknya kamu harus bersikap ramah dong pada keluarganya Dinka. Mereka takut melihat wajah mu itu".

Melvin melirik kakaknya dan berkata "belum pernah ada cewek kan yang mutah dibaju mu". Alfan kembali tersenyum. "Baiklah-baiklah".

+++

Dinka bangun kesiangan karena sampai diasrama dinihari. Dia juga tidak dibangunkan oleh Reta. "Keterlaluan si Reta ini kenapa dia tidak membangunkan ku" keluhnya pada diri sendiri.

Dinka masuk kekamar mandi untuk membersihkan badan. Selesai dengan mandinya dia mencari makanan sendirian disekitar asrama. Berta melihat Dinka yang sedang berjalan.

"Ini nih junior yang sukanya sok cantik" ucap Berta. Dinka kaget melihat seniornya. Dia tetap berjalan melewatinya. "Heh" teriak Berta. Tetap saja Dinka tidak merespon. Berta menghampiri Dinka dan menarik rambut panjangnya. "Awww" Dinka memegangi rambutnya yang dijambak. "Kenapa sakit ya, pasti sakit kan" ujar Berta.

Dinka menghela nafasnya kasar. "Kita sudah tidak ada masalah apa-apa lagi, tapi kenapa kamu menarik rambutku" gerutu Dinka.

"Kenapa gak terima, mau ngadu sama temen cewek tomboy mu itu. Sanah ngadu" ucap Berta dengan suara yang keras. Dinka hanya menatapnya. Dia kembali berjalan menjauh. 'Mungkin setelah ini aku pasti akan dicari lagi oleh mereka' gumam Dinka dihati.

Tidak ada henti-hentinya Sinta dan anteknya itu mengganggu Dinka.

Dinka membeli bubur ayam untuk menu sarapannya. Ponselnya berbunyi sebuah panggilan masuk dari nomer asing.

"Hallo ini siapa?" ucap Dinka. Terdengar suara pria yang menghubunginya. "Nanti malam aku jemput" suara seorang pria dari seberang telpon.

'Suara ini suaranya Melvin' gumam Dinka. "Denger gak?" ucap si pria sedikit agak keras. "Iy.. iya... iya" ucap Dinka tergagap.

"Ini Melvin kan?" tanya Dinka. Sambungan telpon dimatikan sepihak oleh Melvin. "Hallo" ucap Dinka. Dia melihat telponnya sudah ditutup.

Dinka menggerutu sendiri "kenapa selalu saja seenaknya sendiri sih" oceh Dinka.

+++

Bintang bertebaran dilangit. Sinar rembulan juga terlihat sangat indah. Tepat pukul jam 19.00 Dinka menunggu didepan asramanya. Tidak lama kemudian mobil sport berwarna kuning milik Melvin datang. Dinka membuka pintu mobil namun sedikit kesulitan.

Akhirnya Melvin turun untuk membukakan pintunya. Melvin menarik keatas. Dinka terdiam melihatnya. 'Oh jadi pintu mobil ini dibukanya keatas, pantas saja sulit di buka' gumam Dinka dalam hatinya.

"Masuk" suruh Melvin. Dinka tersadar dari lamunan dan masuk kedalam mobil.

Melvin membawanya kesebuah butik langganan. Disana penampilan Dinka dirombak. Setelah menunggu Dinka dirias. Akhirnya Dinka keluar dari sebuah ruangan.

Gaun mewah berwarna merah maroon. Disamping gaun tersebut terdapat pita besar dibahu Dinka. Melvin terpukau melihat penampilan Dinka. Namun dia masih memasang wajah dinginnya. Bila disitu ada Alfan pasti dia akan tau expresi wajah Melvin yang sebenarnya.

Melvin mendekati Dinka. "Malam ini jangan sampai berbuat kesalahan karena kita akan menghadiri anniversary rekan bisnis ayah" bisik Melvin.

Dinka tercengang. Kenapa harus dia yang dibawa keacara tersebut. Padahal dia sama sekali belum pernah datang keacara seperti itu. Ya kalau hanya sekedar acara perkumpulan dibalai desa baru dia sering datang sewaktu di desanya.

Terpopuler

Comments

Eni Nuraeni

Eni Nuraeni

andai tdk dilamar melvin, ndika pasti frustasi sama abimanyu

2021-08-21

0

Nur Halia

Nur Halia

bikin Dinka jd kuat dan tangguh thor biar bs mlwan musuh2nya. Jgn dibikin lembek

2021-02-07

0

Febri Nurul Azizah

Febri Nurul Azizah

bukannya kepala desa nya itu abi manyu ya, kenapa udah ganti,

2021-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Ayah tiri yang baik
2 Hari Lamaran
3 Pergi Berkelana
4 Teman baru yang baik
5 Pangeran Tampan
6 Penolong
7 Nasib Menjadi Bayangan
8 Timbal balik
9 Pengorbanan
10 Pengorbanan #2
11 Pengorbanan #3
12 Canggung
13 Perjalanan kedesa
14 Lamaran ke 2
15 Orang yang tak asing
16 Hari Pernikahan
17 Hari Pernikahan #2
18 Pindah ke Istana
19 Sisi hidup Alfan
20 Perlakuan Kasar
21 Rasa yang mulai muncul
22 Ingin hadiah cucu
23 Sisi lain si tampan
24 Sisi lain si tampan #2
25 Kesalahan kecil berakibat besar
26 Permintaan Suami
27 Permintaan Suami #2
28 Kesalahpahaman
29 Kesalahpahaman #2
30 Orang Asing
31 Teman baru
32 Debaran Hati
33 Mulainya suatu kesalahan
34 Mulainya suatu kesalahan #2
35 Mulainya suatu kesalahan #3
36 Kesalahan atau kesalahpahaman
37 Kesalahan atau kesalahpahaman #2
38 Biang kerok
39 Sebuah harapan
40 Kebetulan yang tidak disengaja
41 Kata yang tulus
42 Taman hiburan
43 Di salah tuduh
44 Permintaan
45 Permintaan #2
46 Perlawanan
47 47. Pertahanan
48 48. Dugaan awal
49 49. Himbauan atau Peringatan
50 50. Himbauan atau Peringatan #2
51 51. Sekilas tentang Bobby
52 52. Akal bulus
53 53. Akal Bulus #2
54 54. Bimbang
55 55. Serangan yang mendadak
56 56. Hari tanpa si tampan
57 57. Hari tanpa si tampan #2
58 58. Ketertarikan sang kakak
59 59. Rasa Gundah
60 60. Rasa Gundah #2
61 61. Ahlinya bikin jantungan
62 62. Ahlinya bikin jantungan #2
63 63. Ahlinya bikin jantungan #3
64 64. Pulangnya si tampan
65 65. Pembuat onar yang konyol
66 66. Dasar Kelakuan
67 67. Dasar kelakuan #2
68 68. Pilihan
69 69. Diam membisu
70 70. Kesabaran berbuah manis
71 71. Kesabaran berbuah manis #2
72 72. Kesabaran berbuah manis #3
73 73. Untaian kata dari hati
74 74. Hal yang mengejutkan
75 75. Hal yang mengejutkan #2
76 76. Manjanya si tampan
77 77. Permintaan maaf
78 78. Rasa iba
79 79. Cemburu yang tidak bisa di elakkan
80 80. Cemburu yang tidak bisa di elakkan #2
81 81. Murkanya sang istri
82 82. Menghindar lebih baik
83 83. Diam lebih baik
84 84. Kemarahan ayah
85 85. Kemarahan ayah #2
86 86. Tentang rasa
87 87. Gagal total
88 88. Rencana kedua
89 89. Gelas kaca
90 90. Hari pertama liburan
91 91. Hari kedua liburan
92 92. Pembuat onar
93 93. Mulai luluh
94 94. Kembali kerumah
95 95. Acara makan malam
96 96. Acara makan malam #2
97 97. Penjelasan
98 98. Penjelasan #2
99 99. Penjelasan #3
100 100. Penjelasan #4
101 101. Hari yang manis
102 102. Hari yang manis #2
103 103. Kepulangan mertua
104 104. Bimbangnya sang kakak
105 105. Rasa gundah sang kakak
106 106. Hari penting sang kakak
107 107. Hari penting sang kakak #2
108 108. Murkanya sang ayah
109 109. Munculnya salah paham
110 110. Ancaman
111 111. Kenekatan Alfan
112 112. Puncaknya amarah
113 113. Calon adik ipar yang baik
114 114. Perlakuan manis dipagi hari
115 115. Hampir saja
116 116. Makan malam yang kacau
117 117. Kesadisan sang ayah
118 118. Malam yang panjang
119 119. Hari yang melelahkan
120 120. Hari yang melelahkan #2
121 121. Pertentangan ayah dan anak
122 122. Pertentangan ayah dan anak #2
123 123. Menyembunyikan keadaan
124 124. Menyembunyikan keadaan #2
125 125. Menyembunyikan keadaan #3
126 126. Bersikeras
127 127. Kejanggalan
128 128. Kembali
129 129. Kejutan
130 130. Kejutan #2
131 131. Boneka beruang
132 132. Pengakuan
133 133. Teman masalalu
134 134. Tingkah istri yang hamil
135 135. Tingkah istri yang hamil #2
136 136. Pagi yang merepotkan
137 137. Insiden kecil
138 138. Rasa penasaran
139 139. Pertengkaran dua sejoli
140 140. Perhatian sang kekasih
141 141. Kejutan yang mengejutkan
142 142. Kejutan yang mengejutkan #2
143 143. Serba salah jadi suami
144 144. Serba salah jadi suami #2
145 145. Kakak angkat yang baik
146 146. Kakak angkat yang baik#2
147 147. Pulang saja
148 148. Bujuk rayunya
149 149. Diamnya sang istri
150 150. Kekonyolan sang teman
151 151. Kasih sayang seorang Ayah
152 152. kasih sayang seorang ayah #2
153 153. Bayangan masa lalu
154 154. Teman wanita
155 155. Sebuah drama yang manis
156 156. Romantisme yang kacau
157 157. Teman wanita sang kakak
158 158. Kebimbangan sang kakak
159 159. Kemesraan suami istri
160 160. Perhatiannya seorang kekasih
161 161. Kecemasan
162 162. Salah mengira
163 163. Awal Perdebatan yang Sengit
164 164. Perdebatan yang Sengit #2
165 165. Berusaha
166 166. Berusaha #2
167 167. Hangatnya kasih sayang kakak
168 168. Perseteruan antar mertua
169 169. Ulah sang adik
170 170. Hadirnya malaikat kecil
171 171. Ribetnya si tampan
172 172. Ribetnya si tampan #2
173 173. Ribetnya si tampan #3
174 174. Si bungsu berulah
175 175. Arogan
176 176. Kelakuan rusuh kedua wanita
177 177. What the hell
178 178. What the hell #2
179 179. What the hell #3
180 180. Insiden yang tidak di sengaja
181 181. Insiden yang konyol
182 182. Rutinitas
183 183. Tantangan
184 184. Rahasia
185 185. Pembuat onar
186 186. Kabar kabur
187 187. Kabar kabur #2
188 188. Hari pertunangan
189 189. Hari pertunangan #2
190 190. Hari pertunangan #3
191 191. Hari Kemenangan
192 192. Murkanya sang bunda
193 193. Takdir Siapa Yang Tau
194 194. Ikhlasnya Hati
195 195. Menghilangnya si Bungsu
196 196. Tanggung Jawab sebagai Kakak
197 197. Tanggung Jawab Sebagai Kakak #2
198 198. Bayang-bayang Semu
199 199. Bayang-bayang Semu #2
200 200. Kehangatan Kembali Tercipta
201 201. Insiden
202 202. Insiden #2
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Ayah tiri yang baik
2
Hari Lamaran
3
Pergi Berkelana
4
Teman baru yang baik
5
Pangeran Tampan
6
Penolong
7
Nasib Menjadi Bayangan
8
Timbal balik
9
Pengorbanan
10
Pengorbanan #2
11
Pengorbanan #3
12
Canggung
13
Perjalanan kedesa
14
Lamaran ke 2
15
Orang yang tak asing
16
Hari Pernikahan
17
Hari Pernikahan #2
18
Pindah ke Istana
19
Sisi hidup Alfan
20
Perlakuan Kasar
21
Rasa yang mulai muncul
22
Ingin hadiah cucu
23
Sisi lain si tampan
24
Sisi lain si tampan #2
25
Kesalahan kecil berakibat besar
26
Permintaan Suami
27
Permintaan Suami #2
28
Kesalahpahaman
29
Kesalahpahaman #2
30
Orang Asing
31
Teman baru
32
Debaran Hati
33
Mulainya suatu kesalahan
34
Mulainya suatu kesalahan #2
35
Mulainya suatu kesalahan #3
36
Kesalahan atau kesalahpahaman
37
Kesalahan atau kesalahpahaman #2
38
Biang kerok
39
Sebuah harapan
40
Kebetulan yang tidak disengaja
41
Kata yang tulus
42
Taman hiburan
43
Di salah tuduh
44
Permintaan
45
Permintaan #2
46
Perlawanan
47
47. Pertahanan
48
48. Dugaan awal
49
49. Himbauan atau Peringatan
50
50. Himbauan atau Peringatan #2
51
51. Sekilas tentang Bobby
52
52. Akal bulus
53
53. Akal Bulus #2
54
54. Bimbang
55
55. Serangan yang mendadak
56
56. Hari tanpa si tampan
57
57. Hari tanpa si tampan #2
58
58. Ketertarikan sang kakak
59
59. Rasa Gundah
60
60. Rasa Gundah #2
61
61. Ahlinya bikin jantungan
62
62. Ahlinya bikin jantungan #2
63
63. Ahlinya bikin jantungan #3
64
64. Pulangnya si tampan
65
65. Pembuat onar yang konyol
66
66. Dasar Kelakuan
67
67. Dasar kelakuan #2
68
68. Pilihan
69
69. Diam membisu
70
70. Kesabaran berbuah manis
71
71. Kesabaran berbuah manis #2
72
72. Kesabaran berbuah manis #3
73
73. Untaian kata dari hati
74
74. Hal yang mengejutkan
75
75. Hal yang mengejutkan #2
76
76. Manjanya si tampan
77
77. Permintaan maaf
78
78. Rasa iba
79
79. Cemburu yang tidak bisa di elakkan
80
80. Cemburu yang tidak bisa di elakkan #2
81
81. Murkanya sang istri
82
82. Menghindar lebih baik
83
83. Diam lebih baik
84
84. Kemarahan ayah
85
85. Kemarahan ayah #2
86
86. Tentang rasa
87
87. Gagal total
88
88. Rencana kedua
89
89. Gelas kaca
90
90. Hari pertama liburan
91
91. Hari kedua liburan
92
92. Pembuat onar
93
93. Mulai luluh
94
94. Kembali kerumah
95
95. Acara makan malam
96
96. Acara makan malam #2
97
97. Penjelasan
98
98. Penjelasan #2
99
99. Penjelasan #3
100
100. Penjelasan #4
101
101. Hari yang manis
102
102. Hari yang manis #2
103
103. Kepulangan mertua
104
104. Bimbangnya sang kakak
105
105. Rasa gundah sang kakak
106
106. Hari penting sang kakak
107
107. Hari penting sang kakak #2
108
108. Murkanya sang ayah
109
109. Munculnya salah paham
110
110. Ancaman
111
111. Kenekatan Alfan
112
112. Puncaknya amarah
113
113. Calon adik ipar yang baik
114
114. Perlakuan manis dipagi hari
115
115. Hampir saja
116
116. Makan malam yang kacau
117
117. Kesadisan sang ayah
118
118. Malam yang panjang
119
119. Hari yang melelahkan
120
120. Hari yang melelahkan #2
121
121. Pertentangan ayah dan anak
122
122. Pertentangan ayah dan anak #2
123
123. Menyembunyikan keadaan
124
124. Menyembunyikan keadaan #2
125
125. Menyembunyikan keadaan #3
126
126. Bersikeras
127
127. Kejanggalan
128
128. Kembali
129
129. Kejutan
130
130. Kejutan #2
131
131. Boneka beruang
132
132. Pengakuan
133
133. Teman masalalu
134
134. Tingkah istri yang hamil
135
135. Tingkah istri yang hamil #2
136
136. Pagi yang merepotkan
137
137. Insiden kecil
138
138. Rasa penasaran
139
139. Pertengkaran dua sejoli
140
140. Perhatian sang kekasih
141
141. Kejutan yang mengejutkan
142
142. Kejutan yang mengejutkan #2
143
143. Serba salah jadi suami
144
144. Serba salah jadi suami #2
145
145. Kakak angkat yang baik
146
146. Kakak angkat yang baik#2
147
147. Pulang saja
148
148. Bujuk rayunya
149
149. Diamnya sang istri
150
150. Kekonyolan sang teman
151
151. Kasih sayang seorang Ayah
152
152. kasih sayang seorang ayah #2
153
153. Bayangan masa lalu
154
154. Teman wanita
155
155. Sebuah drama yang manis
156
156. Romantisme yang kacau
157
157. Teman wanita sang kakak
158
158. Kebimbangan sang kakak
159
159. Kemesraan suami istri
160
160. Perhatiannya seorang kekasih
161
161. Kecemasan
162
162. Salah mengira
163
163. Awal Perdebatan yang Sengit
164
164. Perdebatan yang Sengit #2
165
165. Berusaha
166
166. Berusaha #2
167
167. Hangatnya kasih sayang kakak
168
168. Perseteruan antar mertua
169
169. Ulah sang adik
170
170. Hadirnya malaikat kecil
171
171. Ribetnya si tampan
172
172. Ribetnya si tampan #2
173
173. Ribetnya si tampan #3
174
174. Si bungsu berulah
175
175. Arogan
176
176. Kelakuan rusuh kedua wanita
177
177. What the hell
178
178. What the hell #2
179
179. What the hell #3
180
180. Insiden yang tidak di sengaja
181
181. Insiden yang konyol
182
182. Rutinitas
183
183. Tantangan
184
184. Rahasia
185
185. Pembuat onar
186
186. Kabar kabur
187
187. Kabar kabur #2
188
188. Hari pertunangan
189
189. Hari pertunangan #2
190
190. Hari pertunangan #3
191
191. Hari Kemenangan
192
192. Murkanya sang bunda
193
193. Takdir Siapa Yang Tau
194
194. Ikhlasnya Hati
195
195. Menghilangnya si Bungsu
196
196. Tanggung Jawab sebagai Kakak
197
197. Tanggung Jawab Sebagai Kakak #2
198
198. Bayang-bayang Semu
199
199. Bayang-bayang Semu #2
200
200. Kehangatan Kembali Tercipta
201
201. Insiden
202
202. Insiden #2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!