Beberapa tetangga Dinka ikut membantu mempersiapkan penyambutan keluarga Tama. Kali ini mereka memasak makanan yang banyak. Jalan kecil didepan rumah Dinka di tutup. Sudah tertata rapih kursi. Karena rumah Dinka tidak akan cukup untuk menampung orang yang ikut.
Kerabat Melvin banyak yang ikut. Mereka penasaran dengan keadaan desa Dinka. Benar saja mereka langsung mengambil beberapa jepretan foto karena pemandangannya indah. Banyak juga pengawal yang ikut dan beberapa polisi yang mengawal.
Para pengawal membawakan barang-barang mewah untuk seserahan. Banyak diantaranya adalah perlengkapan rumah tangga. Karena keadaan perlengkapan rumah tangga yang keluarga Dinka pakai sangat apa adanya.
Ayah Melvin duduk di depan rumah dengan ayah tiri Dinka dan pak Kades. Ibunda Melvin menyalami ibu Dinka di dalam rumah. "Hallo Assalamualaikum" ucap Sarah. "Walaikumsalam" Siti ikut menyalami calon besannya. Dia sangat kagum melihat calon besannya begitu cantik dan awet muda.
"Ini ibunya Dinka ya?" tanya Sarah. "Iya saya siti ibu kandung Dinka dan ini Bella adiknya" Siti ikut memperkenalkan putri kesayangannya.
Abimanyu sebenarnya sudah menikah dengan Bella beberapa hari yang lalu. Namun dia tidak ikut menyambut kedatangan keluarganya Melvin karena sakit hati.
Melvin masih berdiri bersebelahan dengan Alfan. "Pemandangan disini sangat bagus ya" ucap Alfan berniat untuk menghibur adik angkatnya itu. Karena sedari turun dari mobil Melvin terlihat gusar. Walaupun yang lainnya tidak bisa memahami wajah Melvin tapi Alfan sangat bisa membaca raut wajah adiknya itu.
"Ayo sini mas" ucap pak Kades. Kakak beradik itu berjalan dan duduk dikursi yang disediakan.
"Wah ini yang mana yang akan melamar putrinya pak Rama?" tanya pak Kades. "Ini pak" tunjuk Alfan pada Melvin. Kades itu melihat muka dinginnya Melvin sampai mengerutkan kening. "Kedua anak anda sangat tampan pak" puji pak kades pada Arya.
"Mereka memang kedua anak saya yang sangat saya sayangi" ucap Arya tersenyum.
Dinka sudah dirias oleh salah satu kerabat Melvin. Riasan itu dibuat natural seperti permintaan Alfan. Karena Alfan tau Dinka sudah anggun bila hanya dirias sederhana. Sebenarnya Alfan sedikit tertarik pada Dinka. Tapi rasa itu ditepiskannya.
Acara lamaran untuk yang kedua kalinya bagi Dinka berjalan lancar. Bella sedang morang-maring dikamarnya karena calon suami kakak perempuannya sangat tampan dan kaya. Walaupun dia sudah memiliki Abimanyu tapi itu kurang bagi dirinya.
Setelah acara mereka langsung pamit pulang. Dinka dibawa kembali. "Bapak Dinka pamit ya" Dinka menyalami ayahnya kemudian ibunya.
"Kami akan menjaga Dinka dengan baik" ucap Sarah.
Melvin kembali dengan laptop dipangkuannya. Tapi dia tidak satu mobil dengan Dinka.
Alfan tersenyum melihat adiknya memasang wajah dinginnya. "Seenggaknya kamu harus bersikap ramah dong pada keluarganya Dinka. Mereka takut melihat wajah mu itu".
Melvin melirik kakaknya dan berkata "belum pernah ada cewek kan yang mutah dibaju mu". Alfan kembali tersenyum. "Baiklah-baiklah".
+++
Dinka bangun kesiangan karena sampai diasrama dinihari. Dia juga tidak dibangunkan oleh Reta. "Keterlaluan si Reta ini kenapa dia tidak membangunkan ku" keluhnya pada diri sendiri.
Dinka masuk kekamar mandi untuk membersihkan badan. Selesai dengan mandinya dia mencari makanan sendirian disekitar asrama. Berta melihat Dinka yang sedang berjalan.
"Ini nih junior yang sukanya sok cantik" ucap Berta. Dinka kaget melihat seniornya. Dia tetap berjalan melewatinya. "Heh" teriak Berta. Tetap saja Dinka tidak merespon. Berta menghampiri Dinka dan menarik rambut panjangnya. "Awww" Dinka memegangi rambutnya yang dijambak. "Kenapa sakit ya, pasti sakit kan" ujar Berta.
Dinka menghela nafasnya kasar. "Kita sudah tidak ada masalah apa-apa lagi, tapi kenapa kamu menarik rambutku" gerutu Dinka.
"Kenapa gak terima, mau ngadu sama temen cewek tomboy mu itu. Sanah ngadu" ucap Berta dengan suara yang keras. Dinka hanya menatapnya. Dia kembali berjalan menjauh. 'Mungkin setelah ini aku pasti akan dicari lagi oleh mereka' gumam Dinka dihati.
Tidak ada henti-hentinya Sinta dan anteknya itu mengganggu Dinka.
Dinka membeli bubur ayam untuk menu sarapannya. Ponselnya berbunyi sebuah panggilan masuk dari nomer asing.
"Hallo ini siapa?" ucap Dinka. Terdengar suara pria yang menghubunginya. "Nanti malam aku jemput" suara seorang pria dari seberang telpon.
'Suara ini suaranya Melvin' gumam Dinka. "Denger gak?" ucap si pria sedikit agak keras. "Iy.. iya... iya" ucap Dinka tergagap.
"Ini Melvin kan?" tanya Dinka. Sambungan telpon dimatikan sepihak oleh Melvin. "Hallo" ucap Dinka. Dia melihat telponnya sudah ditutup.
Dinka menggerutu sendiri "kenapa selalu saja seenaknya sendiri sih" oceh Dinka.
+++
Bintang bertebaran dilangit. Sinar rembulan juga terlihat sangat indah. Tepat pukul jam 19.00 Dinka menunggu didepan asramanya. Tidak lama kemudian mobil sport berwarna kuning milik Melvin datang. Dinka membuka pintu mobil namun sedikit kesulitan.
Akhirnya Melvin turun untuk membukakan pintunya. Melvin menarik keatas. Dinka terdiam melihatnya. 'Oh jadi pintu mobil ini dibukanya keatas, pantas saja sulit di buka' gumam Dinka dalam hatinya.
"Masuk" suruh Melvin. Dinka tersadar dari lamunan dan masuk kedalam mobil.
Melvin membawanya kesebuah butik langganan. Disana penampilan Dinka dirombak. Setelah menunggu Dinka dirias. Akhirnya Dinka keluar dari sebuah ruangan.
Gaun mewah berwarna merah maroon. Disamping gaun tersebut terdapat pita besar dibahu Dinka. Melvin terpukau melihat penampilan Dinka. Namun dia masih memasang wajah dinginnya. Bila disitu ada Alfan pasti dia akan tau expresi wajah Melvin yang sebenarnya.
Melvin mendekati Dinka. "Malam ini jangan sampai berbuat kesalahan karena kita akan menghadiri anniversary rekan bisnis ayah" bisik Melvin.
Dinka tercengang. Kenapa harus dia yang dibawa keacara tersebut. Padahal dia sama sekali belum pernah datang keacara seperti itu. Ya kalau hanya sekedar acara perkumpulan dibalai desa baru dia sering datang sewaktu di desanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Eni Nuraeni
andai tdk dilamar melvin, ndika pasti frustasi sama abimanyu
2021-08-21
0
Nur Halia
bikin Dinka jd kuat dan tangguh thor biar bs mlwan musuh2nya. Jgn dibikin lembek
2021-02-07
0
Febri Nurul Azizah
bukannya kepala desa nya itu abi manyu ya, kenapa udah ganti,
2021-01-19
0