Mobil meluncur membelah jalanan. Dinka menggosok kedua lengannya karena dingin. Melvin hanya melirik sepintas. Lalu mengurangi pendingin didalam mobil.
Sampai mereka disebuah hotel bintang lima. Melvin turun dari mobil. Penjaga pintu masuk membukakan pintu mobil untuk Dinka. Melvin melemparkan kunci mobilnya pada si penjaga.
Melvin menawarkan lengannya untuk digandeng Dinka. Mereka masuk kedalam. Dinka masih sedikit kesulitan berjalan karena memakai wedges yang tinggi. Agar tinggi badannya tidak terlampau jauh dari Melvin. Bila dia tidak memakai sepatu yang tinggi badannya tak sampai sebahu Melvin. Terlihat mungil tubuhnya bila didekat calon suaminya itu.
Sudah banyak tamu yang datang. Melvin menangkap rasa kegugupan Dinka. "Tenang" ucap Melvin. Dinka mengatur nafasnya agar tidak gugup.
Melvin membawanya mendekati tuan rumah. Disana sudah ada ayahnya yang sedang berbincang dengan yang punya acara. Tapi ibundanya tidak bisa ikut menemani karena kondisinya yang lemah setelah pulang dari rumah Dinka.
"Nah ini dia Melvin dan calon istrinya" ucap Arya pada si tuan rumah. Dinka merasa tidak asing pada sosok pria paruh baya yang berdiri bersama dengan wanita. Namun dia tidak ingat siapa.
Melvin menundukkan kepalanya memberi hormat pada para orang yang lebih tua. Begitu pula dengan Dinka.
"Perkenalkan ini calon istri anak saya namanya Adinka Marwan" ucap Arya memperkenalkan.
Pria dihadapan Arya terkejut. Nama itu seperti nama anak gadis yang ditinggalkannya sewaktu kecil. Siwanita yang merupakan istri pria itu tersenyum pada Dinka. "Kamu sangat cantik" puji siwanita.
"Mereka rekan bisnis ayah" ucap Arya memperkenalkan pada Dinka. Dinka tersenyum menanggapi.
Melvin mengambil segelas wine. Dinka terbingung harus meminum apa. Karena tidak ada teh atau air putih yang disajikan. Melvin mengerti raut wajah bingung Dinka. Dia menyuruh satu pelayan untuk mengambil jus.
"Disini tidak ada air putih atau teh?" tanya Dinka. Melvin menyunggingkan bibirnya. "Aku sudah menyuruh pelayan untuk membawakan jus" bisik Melvin di telinga Dinka.
Melvin mengobrol dengan beberapa orang. Yang mereka bicarakan hanya tentang bisnis. Orang awam seperti Dinka mana tau pembicaraan bisnis itu. Kuliahnya saja mengambil jurusan IT. Mungkin bila topik mengenai elemen komputer dia tau. Atau setidaknya tentang teknologi.
Dinka merasa lapar karena belum makan malam. Dia mengelus perutnya mendekati kearah jamuan makanan yang tersaji. Mengambil beberapa potong kue dan melahapnya.
Ada seorang pria muda menghampirinya dengan membawa dua gelas berisi wine. "Hai cantik" sapa si pria. Dinka menoleh namun hanya tersenyum. "Boleh saya mengenalmu?" tanya si pria.
"Maaf saya harus pergi" ucap Dinka yang takut. Dia menaikan sedikit gaunnya agar bisa berjalan dengan leluasa. 'Gaun ini sungguh merepotkan' batinnya.
Dinka melihat kesekelilingnya. Banyak orang disana namun dia kehilangan pandangannya pada Melvin. Dia mulai panik dan terus mencari Melvin. Dinka melihat ayah mertuanya masih mengobrol. Dinka berjalan mendekat.
"Maaf ayah mengganggu, apakah ayah melihat Melvin?" tanya Dinka. Arya melihat kesekelilingnya. "Disana" tunjuk Arya. "Terimakasih ayah" ucap Dinka.
Dinka menghampiri Melvin yang masih asik mengobrol. Dia menggandeng lengan Melvin. Dinka di perkenalkan juga pada orang yang berbincang dengan calon suaminya.
Musik romantis untuk berdansa diputar. Mereka yang membawa pasangannya ikut berdansa. Pemilik acara berdansa di tengah. Dinka mengingat kembali pria itu. Rasanya dia sudah kenal lama dengannya.
Melvin menggenggam tangan Dinka mengajaknya untuk berdansa. Dinka menggelengkan kepalanya. Melvin memegang pinggang Dinka. Dan meletakkan kedua tangan Dinka di bahunya.
Melvin bergerak kekanan dan kiri. Dinka mengikuti langkah Melvin. Awalnya Dinka keteteran mengikuti langkah kaki Melvin. Namun Melvin mengarahkan dengan perlahan. "Kanan....kiri... kanan... kiri" ucapnya lirih.
Dinka tersenyum mendengar Melvin karena itu seperti sedang gerak jalan dan Melvin sebagai ketua pikirnya.
Melvin melihat Dinka yang tersenyum. Dia memberikan tanda agar Dinka terdiam. Mereka berdansa sampai musiknya berhenti.
Dan waktu untuk potong kue anniversay dimulai. Mereka yang sedang merayakannya menyuapi kue pada anak perempuannya yang masih belia. Dinka merasa terharu melihat pemandangan didepannya.
"Saya sebagai tuan rumah acara ini sangat berterima kasih pada kalian yang sudah datang" ucap si tuan rumah. "Semoga saya dan istri saya akan terus bersama sampai maut memisahkan" imbuhnya. Tamu yang hadir di pesta itu bertepuk tangan.
Dinka pergi ketoilet karena kebelet. Melvin menunggunya dilobby hotel. Dinka berpapasan dengan pria paruh baya yang tadi didepan lift. Pria yang tidak asing bagi Dinka.
Pria itu mencoba mendekati Dinka. "Apakah nama mu benar Adinka Marwan?" tanya si pria. "Benar pak" ucap Dinka tersenyum.
Pria itu menatap Dinka dengan dalam. 'Mungkinkah kamu anakku yang aku tinggalkan sewaktu kecil dulu' batin si pria.
"Maaf apa sebelumnya kita pernah bertemu di masalalu?" tanya Dinka penasaran. "Hanya saja kamu terlihat seperti putri sulungku" jawab sang pria.
Dinka tersenyum dan meninggalkan pria paruh baya itu. "Lama sekali" keluh Melvin. "Maaf" ucap Dinka.
Dinka penasaran sekali pada pria paruh baya tersebut. "Siapa nama orang yang punya acara itu?" tanya Dinka.
"Om Armand dan tante Betty" jawab Melvin. Dinka mengangguk mengerti. Bukan itu nama ayah kandungnya. Dia tidak tau bahwa ayah kandungnya mempunyai dua nama. Hanya ibundanya saja yang tau nama ayah kandungnya.
Melvin mengantarkan Dinka sampai didepan asrama. Dia masuk kedalam kamarnya. Mencari Reta yang tidak ada didalam. Karena lelah Dinka tertidur masih lengkap dengan baju dan riasan.
Reta kembali kekamarnya setelah pergi jalan-jalan untuk mencari jajanan. Dia melihat Dinka yang sudah tertidur dengan mulut terbuka.
Reta mengambil ponselnya dan mengambil beberapa foto Dinka yang melongo. Reta tertawa geli melihat muka Dinka. Dia mengirimkan foto itu pada kakaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Netty Herlina
bagus
2021-01-16
0
Adjeng Retiaryati
visualnya dinka dan melvin dong thor
2021-01-11
0
Ayu Komang
thor ada visualnya ngk?
2020-05-22
2