Penolong

Dinka terbangun oleh sinar matahari yang menembus gorden. Dia mengerjapkan matanya melihat sekeliling ruangan kamar. Namun tempat itu asing baginya. Kepalanya masih pusing. Dinka duduk sambil menguap. Dia terkejut melihat ada seorang pria yang tengah duduk disofa.

"Anda sudah bangun nona?" tanya si pria. Dinka menaikan selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Padahal bajunya masih melekat dibadannya.

"Ka... kamu siapa?" tanya Dinka tergagap. Pria itu mendekati Dinka melihat raut wajahnya. Dinka mengedipkan matanya berulang kali dengan cepat. Jarak wajahnya dengan pria itu kini hanya beberapa senti saja. "Muka anda masih ada sedikit memar" pria itu mencari obat oles dilaci. Memberikannya pada Dinka. "Pakailah nona untuk mengurangi rasa perih" ucapnya. Dinka manggut-manggut mengoleskan obat tersebut ke area wajah yang masih memar.

Alfan ditugaskan untuk menjaga Dinka semalam. Karena Melvin harus pulang kerumahnya. Dia takut ayahnya curiga. Alfan asisten pribadi Melvin sekaligus bayangan dari hidup Melvin.

Sejak usianya yang masih muda dia diadopsi dari panti asuhan oleh keluarga Tama untuk menjadi bayangan dari hidup Melvin. Pada saat itu dia pun menerima dengan senang hati asalkan dirinya bisa bersekolah. Dia tidak akan menyesali keputusannya. Baik di masalalu ataupun dimasa yang akan datang. Karena pendidikan lah yang utama bagi Alfan.

Selain di sekolahkan sampai tinggi. Alfan juga bisa menikmati hidup mewah seperti Melvin. Dia juga sudah sayang pada Melvin. Menganggapnya seperti saudara kandung.

Bunyi ponsel terdengar Alfan berjalan keluar kamar apartemen. Setelah menerima telpon dia mengantarkan Dinka.

"Nama anda siapa nona?" tanya Alfan. Dinka menatapnya si pria. "Adinka" jawabnya. "Mari nona Adinka saya antarkan pulang" Alfan mempersilakan Dinka berjalan terlebih dulu. Dia mengekor dari belakang.

Alfan membuka pintu mobil untuk Dinka. Dinka memandang kagum pada Alfan yang memperlakukannya dengan sangat sopan. Alfan memajukan tangannya menyuruh Dinka untuk masuk kedalam mobil.

"Bisakah anda memberitahu alamat tempat tinggal?" tanya Alfan. Dinka memberitahukan bahwa dia tinggal diasrama wanita Universitas Kusuma.

Alfan turun dari mobil duluan dan membukakan pintu. Dinka malu diperlakukan demikian sopannya oleh orang yang baru ditemuinya. Dia tersenyum dan mengucapkan terimakasih.

Reta kaget melihat Dinka didepan asrama. Dia dari minimarket membeli cemilan. Reta menghamburkan dirinya kepelukan Dinka. "Loe kemana aja gue dah pusing cari loe" Reta memeluk erat Dinka. "Lepas dulu aku gak bisa nafas" protes Dinka. Reta melepaskan pelukannya. Memandangi wajah Dinka dengan seksama. "Wajah loe kenapa ka?" Reta memegang wajah Dinka tepat dibagian yang memar.

Dinka tersenyum dan menjawab "gak papa kok ayo masuk". Mereka masuk kedalam kamar. Reta bersikukuh ingin mengetahui penyebab luka memar di wajah Dinka. Tapi Dinka tidak mau cerita. Dirinya tidak ingin membuat Reta menjadi khawatir.

+++

Mata kuliah hari ini diisi dengan perkenalan. Selepas jam kuliahnya Dinka dan Reta berjalan kekantin. Fahmi menghampiri mereka. "Hai Dinka" sapa Fahmi. Dinka tersenyum menanggapi seniornya. Reta berpindah posisi menjadi ditengah diantara Dinka dan Fahmi. Dia mulai paham dengan gelagat seniornya yang menyukai Dinka.

"Ada perlu apa ka?" tanya Reta. Fahmi bergeser sedikit setelah Reta di sebelahnya. Dia berjalan cepat mendahului mereka. "Ditanya bukannya jawab malah kabur" gerutu Reta.

Dikantin Dinka mencari tempat duduk sedangkan Reta memesan makanan. "Loe mau makan apa?" Reta memberikan buku menu. "Ikut kamu aja" jawab Dinka. Setelah melahap makanannya mereka masih dikantin untuk mengobrol. Datang Sinta dan antek-anteknya yang kemarin menyiksa Dinka.

"Itu cewek yang sok cantik duduk disana" tunjuk Rani. Sinta melihat kearah yang dimaksud Rani. Sinta berjalan mendekat pada Dinka. Dia menggebrak mejanya. Reta dan Dinka terkejut. Spontan Reta berdiri menampar wajah Sinta. Dia tidak terima diperlakukan seperti itu. "Apa-apaan sih loe" bentak Reta. "Mau cari masalah sama gue hah" Reta bersiap akan melayangkan tagannya kembali. Namun ditahan Dinka.

"Apa loe gak terima" kali ini Rani yang membentak. "Eh gue gak ada masalah sama loe ya jangan kurang ajar" sambung Reta dengan suara yang lebih keras.

Sinta menjambak rambut Dinka yang panjang. Spontan Dinka mengaduh dan menahan rambutnya. Reta tidak terima temannya diperlakukan seperti itu. Dia ikut menjambak rambut Sinta. Rani dan Berta ikut melawan. Seketika kantin menjadi gaduh dengan perkelahian sesama wanita. Mereka dilaporkan ke pada dosen. Akhir bisa dilerai juga.

Akibat dari perbuatannya mereka dihukum untuk membersihkan toilet dikampus. Reta tidak biasa dengan kegiatan itu. Berbeda dengan Dinka yang sudah terbiasa membersihkan toilet. Jadi dia tidak keberatan membersihkan sendirian. Wali mereka juga harus datang kekampus. "Maaf ya ta kamu jadi ikut kena masalah gara-gara aku" Dinka meminta maaf. Reta tertawa dengan perkataan Dinka. "Gak papa kok lagian juga gue udah lama gak berantem" jelasnya. "Biasanya sih gue selalu ngajak berantem sama kedua kakak cowok gue kalo dirumah" sambung Reta.

Dinka tersenyum dia merasa beruntung punya teman seperti Reta. "Orangtua loe kan dikampung, emang mereka bisa dateng kesini?" tanya Reta. Dinka belum menjawab. "Bayar orang aja buat jadi wali" saran Reta. Dinka menatap Reta sambil berpikir. "Emang boleh?" tanya Dinka. Reta kembali tertawa melihat kepolosan temannya. "Astaga loe jadi cewek jangan terlalu polos dong ntar gampang banget dibohongin orang" Reta masih terus tertawa. Dinka memanyunkan bibirnya.

Reta memaksa agar Dinka bercerita penyebab wajahnya bisa memar dan kenapa dia ada masalah dengan seniornya. Akhirnya Dinka memilih untuk menceritakan semuanya pada Reta.

Terpopuler

Comments

Ade Komalasari

Ade Komalasari

lanjut

2021-07-23

0

Lis Lilis

Lis Lilis

lanjutkan

2020-05-19

1

Bundha Rafael

Bundha Rafael

👍👍

2020-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Ayah tiri yang baik
2 Hari Lamaran
3 Pergi Berkelana
4 Teman baru yang baik
5 Pangeran Tampan
6 Penolong
7 Nasib Menjadi Bayangan
8 Timbal balik
9 Pengorbanan
10 Pengorbanan #2
11 Pengorbanan #3
12 Canggung
13 Perjalanan kedesa
14 Lamaran ke 2
15 Orang yang tak asing
16 Hari Pernikahan
17 Hari Pernikahan #2
18 Pindah ke Istana
19 Sisi hidup Alfan
20 Perlakuan Kasar
21 Rasa yang mulai muncul
22 Ingin hadiah cucu
23 Sisi lain si tampan
24 Sisi lain si tampan #2
25 Kesalahan kecil berakibat besar
26 Permintaan Suami
27 Permintaan Suami #2
28 Kesalahpahaman
29 Kesalahpahaman #2
30 Orang Asing
31 Teman baru
32 Debaran Hati
33 Mulainya suatu kesalahan
34 Mulainya suatu kesalahan #2
35 Mulainya suatu kesalahan #3
36 Kesalahan atau kesalahpahaman
37 Kesalahan atau kesalahpahaman #2
38 Biang kerok
39 Sebuah harapan
40 Kebetulan yang tidak disengaja
41 Kata yang tulus
42 Taman hiburan
43 Di salah tuduh
44 Permintaan
45 Permintaan #2
46 Perlawanan
47 47. Pertahanan
48 48. Dugaan awal
49 49. Himbauan atau Peringatan
50 50. Himbauan atau Peringatan #2
51 51. Sekilas tentang Bobby
52 52. Akal bulus
53 53. Akal Bulus #2
54 54. Bimbang
55 55. Serangan yang mendadak
56 56. Hari tanpa si tampan
57 57. Hari tanpa si tampan #2
58 58. Ketertarikan sang kakak
59 59. Rasa Gundah
60 60. Rasa Gundah #2
61 61. Ahlinya bikin jantungan
62 62. Ahlinya bikin jantungan #2
63 63. Ahlinya bikin jantungan #3
64 64. Pulangnya si tampan
65 65. Pembuat onar yang konyol
66 66. Dasar Kelakuan
67 67. Dasar kelakuan #2
68 68. Pilihan
69 69. Diam membisu
70 70. Kesabaran berbuah manis
71 71. Kesabaran berbuah manis #2
72 72. Kesabaran berbuah manis #3
73 73. Untaian kata dari hati
74 74. Hal yang mengejutkan
75 75. Hal yang mengejutkan #2
76 76. Manjanya si tampan
77 77. Permintaan maaf
78 78. Rasa iba
79 79. Cemburu yang tidak bisa di elakkan
80 80. Cemburu yang tidak bisa di elakkan #2
81 81. Murkanya sang istri
82 82. Menghindar lebih baik
83 83. Diam lebih baik
84 84. Kemarahan ayah
85 85. Kemarahan ayah #2
86 86. Tentang rasa
87 87. Gagal total
88 88. Rencana kedua
89 89. Gelas kaca
90 90. Hari pertama liburan
91 91. Hari kedua liburan
92 92. Pembuat onar
93 93. Mulai luluh
94 94. Kembali kerumah
95 95. Acara makan malam
96 96. Acara makan malam #2
97 97. Penjelasan
98 98. Penjelasan #2
99 99. Penjelasan #3
100 100. Penjelasan #4
101 101. Hari yang manis
102 102. Hari yang manis #2
103 103. Kepulangan mertua
104 104. Bimbangnya sang kakak
105 105. Rasa gundah sang kakak
106 106. Hari penting sang kakak
107 107. Hari penting sang kakak #2
108 108. Murkanya sang ayah
109 109. Munculnya salah paham
110 110. Ancaman
111 111. Kenekatan Alfan
112 112. Puncaknya amarah
113 113. Calon adik ipar yang baik
114 114. Perlakuan manis dipagi hari
115 115. Hampir saja
116 116. Makan malam yang kacau
117 117. Kesadisan sang ayah
118 118. Malam yang panjang
119 119. Hari yang melelahkan
120 120. Hari yang melelahkan #2
121 121. Pertentangan ayah dan anak
122 122. Pertentangan ayah dan anak #2
123 123. Menyembunyikan keadaan
124 124. Menyembunyikan keadaan #2
125 125. Menyembunyikan keadaan #3
126 126. Bersikeras
127 127. Kejanggalan
128 128. Kembali
129 129. Kejutan
130 130. Kejutan #2
131 131. Boneka beruang
132 132. Pengakuan
133 133. Teman masalalu
134 134. Tingkah istri yang hamil
135 135. Tingkah istri yang hamil #2
136 136. Pagi yang merepotkan
137 137. Insiden kecil
138 138. Rasa penasaran
139 139. Pertengkaran dua sejoli
140 140. Perhatian sang kekasih
141 141. Kejutan yang mengejutkan
142 142. Kejutan yang mengejutkan #2
143 143. Serba salah jadi suami
144 144. Serba salah jadi suami #2
145 145. Kakak angkat yang baik
146 146. Kakak angkat yang baik#2
147 147. Pulang saja
148 148. Bujuk rayunya
149 149. Diamnya sang istri
150 150. Kekonyolan sang teman
151 151. Kasih sayang seorang Ayah
152 152. kasih sayang seorang ayah #2
153 153. Bayangan masa lalu
154 154. Teman wanita
155 155. Sebuah drama yang manis
156 156. Romantisme yang kacau
157 157. Teman wanita sang kakak
158 158. Kebimbangan sang kakak
159 159. Kemesraan suami istri
160 160. Perhatiannya seorang kekasih
161 161. Kecemasan
162 162. Salah mengira
163 163. Awal Perdebatan yang Sengit
164 164. Perdebatan yang Sengit #2
165 165. Berusaha
166 166. Berusaha #2
167 167. Hangatnya kasih sayang kakak
168 168. Perseteruan antar mertua
169 169. Ulah sang adik
170 170. Hadirnya malaikat kecil
171 171. Ribetnya si tampan
172 172. Ribetnya si tampan #2
173 173. Ribetnya si tampan #3
174 174. Si bungsu berulah
175 175. Arogan
176 176. Kelakuan rusuh kedua wanita
177 177. What the hell
178 178. What the hell #2
179 179. What the hell #3
180 180. Insiden yang tidak di sengaja
181 181. Insiden yang konyol
182 182. Rutinitas
183 183. Tantangan
184 184. Rahasia
185 185. Pembuat onar
186 186. Kabar kabur
187 187. Kabar kabur #2
188 188. Hari pertunangan
189 189. Hari pertunangan #2
190 190. Hari pertunangan #3
191 191. Hari Kemenangan
192 192. Murkanya sang bunda
193 193. Takdir Siapa Yang Tau
194 194. Ikhlasnya Hati
195 195. Menghilangnya si Bungsu
196 196. Tanggung Jawab sebagai Kakak
197 197. Tanggung Jawab Sebagai Kakak #2
198 198. Bayang-bayang Semu
199 199. Bayang-bayang Semu #2
200 200. Kehangatan Kembali Tercipta
201 201. Insiden
202 202. Insiden #2
Episodes

Updated 202 Episodes

1
Ayah tiri yang baik
2
Hari Lamaran
3
Pergi Berkelana
4
Teman baru yang baik
5
Pangeran Tampan
6
Penolong
7
Nasib Menjadi Bayangan
8
Timbal balik
9
Pengorbanan
10
Pengorbanan #2
11
Pengorbanan #3
12
Canggung
13
Perjalanan kedesa
14
Lamaran ke 2
15
Orang yang tak asing
16
Hari Pernikahan
17
Hari Pernikahan #2
18
Pindah ke Istana
19
Sisi hidup Alfan
20
Perlakuan Kasar
21
Rasa yang mulai muncul
22
Ingin hadiah cucu
23
Sisi lain si tampan
24
Sisi lain si tampan #2
25
Kesalahan kecil berakibat besar
26
Permintaan Suami
27
Permintaan Suami #2
28
Kesalahpahaman
29
Kesalahpahaman #2
30
Orang Asing
31
Teman baru
32
Debaran Hati
33
Mulainya suatu kesalahan
34
Mulainya suatu kesalahan #2
35
Mulainya suatu kesalahan #3
36
Kesalahan atau kesalahpahaman
37
Kesalahan atau kesalahpahaman #2
38
Biang kerok
39
Sebuah harapan
40
Kebetulan yang tidak disengaja
41
Kata yang tulus
42
Taman hiburan
43
Di salah tuduh
44
Permintaan
45
Permintaan #2
46
Perlawanan
47
47. Pertahanan
48
48. Dugaan awal
49
49. Himbauan atau Peringatan
50
50. Himbauan atau Peringatan #2
51
51. Sekilas tentang Bobby
52
52. Akal bulus
53
53. Akal Bulus #2
54
54. Bimbang
55
55. Serangan yang mendadak
56
56. Hari tanpa si tampan
57
57. Hari tanpa si tampan #2
58
58. Ketertarikan sang kakak
59
59. Rasa Gundah
60
60. Rasa Gundah #2
61
61. Ahlinya bikin jantungan
62
62. Ahlinya bikin jantungan #2
63
63. Ahlinya bikin jantungan #3
64
64. Pulangnya si tampan
65
65. Pembuat onar yang konyol
66
66. Dasar Kelakuan
67
67. Dasar kelakuan #2
68
68. Pilihan
69
69. Diam membisu
70
70. Kesabaran berbuah manis
71
71. Kesabaran berbuah manis #2
72
72. Kesabaran berbuah manis #3
73
73. Untaian kata dari hati
74
74. Hal yang mengejutkan
75
75. Hal yang mengejutkan #2
76
76. Manjanya si tampan
77
77. Permintaan maaf
78
78. Rasa iba
79
79. Cemburu yang tidak bisa di elakkan
80
80. Cemburu yang tidak bisa di elakkan #2
81
81. Murkanya sang istri
82
82. Menghindar lebih baik
83
83. Diam lebih baik
84
84. Kemarahan ayah
85
85. Kemarahan ayah #2
86
86. Tentang rasa
87
87. Gagal total
88
88. Rencana kedua
89
89. Gelas kaca
90
90. Hari pertama liburan
91
91. Hari kedua liburan
92
92. Pembuat onar
93
93. Mulai luluh
94
94. Kembali kerumah
95
95. Acara makan malam
96
96. Acara makan malam #2
97
97. Penjelasan
98
98. Penjelasan #2
99
99. Penjelasan #3
100
100. Penjelasan #4
101
101. Hari yang manis
102
102. Hari yang manis #2
103
103. Kepulangan mertua
104
104. Bimbangnya sang kakak
105
105. Rasa gundah sang kakak
106
106. Hari penting sang kakak
107
107. Hari penting sang kakak #2
108
108. Murkanya sang ayah
109
109. Munculnya salah paham
110
110. Ancaman
111
111. Kenekatan Alfan
112
112. Puncaknya amarah
113
113. Calon adik ipar yang baik
114
114. Perlakuan manis dipagi hari
115
115. Hampir saja
116
116. Makan malam yang kacau
117
117. Kesadisan sang ayah
118
118. Malam yang panjang
119
119. Hari yang melelahkan
120
120. Hari yang melelahkan #2
121
121. Pertentangan ayah dan anak
122
122. Pertentangan ayah dan anak #2
123
123. Menyembunyikan keadaan
124
124. Menyembunyikan keadaan #2
125
125. Menyembunyikan keadaan #3
126
126. Bersikeras
127
127. Kejanggalan
128
128. Kembali
129
129. Kejutan
130
130. Kejutan #2
131
131. Boneka beruang
132
132. Pengakuan
133
133. Teman masalalu
134
134. Tingkah istri yang hamil
135
135. Tingkah istri yang hamil #2
136
136. Pagi yang merepotkan
137
137. Insiden kecil
138
138. Rasa penasaran
139
139. Pertengkaran dua sejoli
140
140. Perhatian sang kekasih
141
141. Kejutan yang mengejutkan
142
142. Kejutan yang mengejutkan #2
143
143. Serba salah jadi suami
144
144. Serba salah jadi suami #2
145
145. Kakak angkat yang baik
146
146. Kakak angkat yang baik#2
147
147. Pulang saja
148
148. Bujuk rayunya
149
149. Diamnya sang istri
150
150. Kekonyolan sang teman
151
151. Kasih sayang seorang Ayah
152
152. kasih sayang seorang ayah #2
153
153. Bayangan masa lalu
154
154. Teman wanita
155
155. Sebuah drama yang manis
156
156. Romantisme yang kacau
157
157. Teman wanita sang kakak
158
158. Kebimbangan sang kakak
159
159. Kemesraan suami istri
160
160. Perhatiannya seorang kekasih
161
161. Kecemasan
162
162. Salah mengira
163
163. Awal Perdebatan yang Sengit
164
164. Perdebatan yang Sengit #2
165
165. Berusaha
166
166. Berusaha #2
167
167. Hangatnya kasih sayang kakak
168
168. Perseteruan antar mertua
169
169. Ulah sang adik
170
170. Hadirnya malaikat kecil
171
171. Ribetnya si tampan
172
172. Ribetnya si tampan #2
173
173. Ribetnya si tampan #3
174
174. Si bungsu berulah
175
175. Arogan
176
176. Kelakuan rusuh kedua wanita
177
177. What the hell
178
178. What the hell #2
179
179. What the hell #3
180
180. Insiden yang tidak di sengaja
181
181. Insiden yang konyol
182
182. Rutinitas
183
183. Tantangan
184
184. Rahasia
185
185. Pembuat onar
186
186. Kabar kabur
187
187. Kabar kabur #2
188
188. Hari pertunangan
189
189. Hari pertunangan #2
190
190. Hari pertunangan #3
191
191. Hari Kemenangan
192
192. Murkanya sang bunda
193
193. Takdir Siapa Yang Tau
194
194. Ikhlasnya Hati
195
195. Menghilangnya si Bungsu
196
196. Tanggung Jawab sebagai Kakak
197
197. Tanggung Jawab Sebagai Kakak #2
198
198. Bayang-bayang Semu
199
199. Bayang-bayang Semu #2
200
200. Kehangatan Kembali Tercipta
201
201. Insiden
202
202. Insiden #2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!