Dinka diantar ke terminal bus oleh tunangannya. Abimanyu menggenggam erat tangan Dinka. Dia masih tidak rela di tinggal jauh oleh Dinka.
"Mas jaga diri ya" nasehat Dinka. "Kamu juga harus jaga diri disana jangan sampai telat makan" ujar Abimanyu. Dinka mengangguk paham. Dia melepaskan tangannya dari Abimanyu.
Dia masuk kedalam bus melambaikan tangan pada calon suaminya. "Kalau sudah sampai kabarin ya" pinta Abimanyu. Dinka tersenyum.
Bus yang dinaiki Dinka berangkat. Abimanyu masih menatap kepergian bus tersebut sampai tidak tampak lagi. Dia menghidupkan motor nya untuk kembali ketempat kerja.
Terbesit rasa tidak nyaman di dalam hati. Dia masih terus memikirkan Dinka yang sudah pergi beberapa jam yang lalu. Namun rasa yang mengganjal hatinya itu tidak terlalu di hiraukan.
+++
Sampai di asrama kampus Dinka mendorong kopernya masuk kedalam. Dia mencari kamar yang akan di tempatinya. Setelah mengemasi baju dilemari dia duduk bersandar disofa. Untuk sekedar menghilangkan rasa lelah.
Suara ketokan pintu membuat Dinka terbangun dari tidur sesaatnya. Dia membuka pintu terdapat wanita yang tomboy didepannya.
Dinka melihat dari bawah sampai atas. Mulutnya terbuka sedikit. Cukuran rambut wanita itu pendek seperti laki-laki. Membuat Dinka salah mengira.
"Maaf mas ini asrama wanita, kalau asrama lelaki ada di sebelah ujung sana" tunjuk Dinka kearah pintu asrama.
"Loe pikir gue cowok?" gerutu si wanita. Dinka terkejut mendengar suara wanita yang berbicara. Dinka menutupi mulutnya dengan satu tangan. 'Wanita ini cadel' batin Dinka.
"Kamu wanita?" tanya Dinka heran sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Mau sampai kapan gue harus berdiri di sini. Loe gak ijinin gue masuk" celetuk siwanita. Dia langsung saja menerobos masuk kedalam. Dan menjelaskan pada Dinka.
"Mulai sekarang gue bakal jadi temen sekamar loe" ketus si wanita tomboy. "Nama gue Reta" ucapnya menjabat tangan Dinka yang masih heran dengan teman barunya.
"Siapa? Kereta?" tanya Dinka sedikit ternganga. Reta sedikit cadel bila mengucapkan kata berisikan huruf R. Suaranya jadi terdengar lucu.
Selesai mengemasi barangnya Reta beranjak kekamar mandi. Dinka masih terheran melihat teman sekamarnya. Dan dia baru ingat belum memberi kabar pada tunangannya di kampung.
Dinka mengambil ponselnya mulai menghubungi Abimanyu "hallo mas". "Hallo sayang" ucap Abimanyu di seberang telpon. "Sudah berani panggil sayang nih" ledek Dinka. Mereka mengobrol sampai beberapa jam.
Reta merasa lapar dan ingin pergi mengajak Dinka mencari makan bersama. "Loe laper gak? cari makan yuks" ajak Reta. Dinka tertawa kecil mendengar ucapan yang keluar dari mulut Reta.
"Kenala ketawa ada yang lucu" timpal Reta dengan nada yang keras. Dinka langsung terdiam. Reta menarik tangan Dinka mengajaknya keluar asrama mencari makan.
"Mau makan apa?" tanya Reta kali ini tidak terdapat huruf R di kalimatnya. "Kewarteg aja ya yang murah" ajak Dinka. Reta menyilangkan tangannya kedada. "Loe gak salah bilang mau makan diwarteg?" kali ini Dinka tertawa namun mulutnya di tutup dengan tangan.
Dinka mengangguk sambil berkata "iya diwarteg emang kenapa?". Reta menggelengkan kepala pertanyaan tersebut membuat Reta terheran. Karena dia belum pernah sama sekali makan di warteg.
"Di sekitar kampus begini mana ada warteg neng" jelas Reta. Dinka menahan bibirnya agar tidak kembali tertawa.
'Terlihat dari wajah gadis ini cantik tapi kok polos amat ya' batin Reta.
"Loe berasal dari kampung ya?" tanya Reta penasaran. Dinka tidak bisa lagi menahan tawanya. Dia tertawa terbahak-bahak sampai perutnya sakit. Dia mengusap matanya yang sedikit mengeluarkan airmata karena tertawa.
Reta memiringkan kepalanya matanya menatap tajam pada Dinka. Dia baru pernah bertemu dengan seorang gadis seperti Dinka yang berani menertawakan suaranya. Begitu pula Dinka yang baru punya teman yang cadel dan tomboy.
Reta menerima telpon dari mamahnya. Dia bercerita tentang teman sekamarnya yang aneh.
+++
Reta dan Dinka bangun kesiangan. Mereka berlari menuju kampus. Untungnya mereka tidak terlambat. Tidak lucu kalau dihari pertama masuk kuliah sampai terlambat.
Hari pertama ospek semua mahasiswa baru berkumpul di lapangan. Acara di mulai dengan apel pagi. Mereka semua berbaris sesuai jurusan masing-masing.
Kegiatan ospek di isi dengan diskusi dan permainan secara berkelompok. Mereka kemudian membuat beberapa kelompok dan akan diajak untuk berdiskusi tentang berita penting yang sudah terjadi belakang ini.
Tiap kelompok dicampur antara lelaki dan perempuan. Agar mereka bisa saling berbaur satu sama lain.
Selain untuk brainstorming, kegiatan diskusi ini juga akan mempererat keakraban para maba.
Setelah diskusi secara kelompok selesai, akan diadakan pertandingan basket antara senior vs junior.
Dinka menikmati setiap kegiatan barunya. Di kejauhan seorang kakak senior diam-diam mengambil foto Dinka yang sedang melihat pertandingan basket.
Sorak sorai tepuk tangan mengisi lapangan basket. Pertandingan dimenangkan oleh junior. Walaupun begitu pertandingan itu hanya sebagai penghibur acara ospek mereka.
Reta merangkul pundak Dinka. "Capek gak?" tanya Reta. Dinka mengibaskan tangan Reta di pundaknya. "Berat tau" ucapnya.
"Kantin yuks" ajak Reta menarik tangan Dinka. Kakak seniornya mengikuti kemana mereka pergi.
"Reta membawa berbagai macam makanan dan minuman. Dinka melihat satu persatu makanan itu. Dinka mengernyit "Kamu mau makan semuanya?"
Reta mengangguk dengan cepat. "why ?" tanya Reta. Dinka tidak melanjutkan perkataannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Selvi
sips dh
2021-03-12
0
Ati Ati
masih mnikmati jln cerita nyaa
2021-01-20
0
Aminah Aisha Ayu Dewi
lumayan baeu awal
2020-05-22
0