"Nggak perlu!! Calon suami Lo juga lulusan kedokteran,jadi Lo nggak perlu sepanik itu!"ucap Agung sambil membawa stetoskop di samping kemejanya itu.
"A-apa?? Hahah Lo becanda ya... Gue...gue..akkhhh sakit,gue mohon bawa gue ke rumah sakit sekarang!"ucap Diara dengan berpura-pura kembali.
"Udah diem!"ucap Agung yang kemudian meletakan stetoskop itu pada dada dan perut Diara dengan perlahan.
"Gue udah baik-baik aja !"ucap Diara yang langsung beranjak duduk.
"Gue itu orangnya teliti, jadi Lo mendingan diam dan gue bakalan periksa semuanya dengan baik!"ucap Agung sambil berusaha membaringkan tubuh Diara lagi.
"Nggak...gue..gue udah sembuh... iya gue udah sembuh!"ucap Diara yang masih saja memberontak.
"Dengar!! jangan main-main sama gue...gue tau semuanya tentang Lo!!"ucap Agung dengan mencondongkan wajahnya lebih dekat.
Sontak Diara pun langsung terdiam dengan tatapan kosongnya, Sementara Agung hanya tersenyum pekik melihat sikapnya itu. Hingga akhirnya dia pun memutuskan untuk pergi dari kamarnya itu dengan tatapan yang begitu puas.
"Gimana ini..apa jangan-jangan dia tau kalau gue bohong sama dia? Kenapa gue bodoh sih,setiap ruangan disini pasti punya cctv nya...tapi disini...nggak ada atau mungkin..."gumam Diara sambil menatap ke segala penjuru ruangan di kamar itu.
"Lo..Lo mau apa kesini lagi?"tanya Diara yang melihat Agung kembali ke ruangan itu.
" Nggak salah...Lo ngomong sama siapa?"jawab Agung sambil mendekat ke arahnya.
"Maksudnya?...ahhh gue..gue..."ucap Diara dengan gugup dan langsung pergi dengan cepat ke luar dari ruangan itu.
"Sial!! Kenapa gue lupa..itu kan kamar yang baru gue masuki..."ucapnya dengan sangat malu.
"Mau kemana?"tanya salah satu pengawalnya itu.
"Gue...mau...."ucap Diara yang justru memanfaatkan keadaan.
Melihat pengawalannya yang sedikit,dia pun langsung memanfaatkan dengan berlari sekuat tenaga. Namun usahanya pun gagal,perutnya pun mulai terasa sakit terlebih lagi beberapa pengawal itu pun sudah berhasil mengejarnya dengan gesit.
"Bawa dia kesini sekarang!!"perintah Agung yang langsung terhubung di earphone para pengawalnya.
Hingga akhirnya Diara yang tersungkur itu pun langsung di angkat oleh beberapa pengawal itu menuju kamar utama kembali.
"Cepat keluar!"ucap Agung yang membentak semua orang yang ada disana.
"Lo gila ya!! Gue udah beberapa kali bilang sama Lo kalau Lo itu nggak akan pernah bisa lari dari gue!"bentak Agung dengan sangat kasarnya sambil menatap Diara yang masih membungkuk badannya.
"Lo dengar nggak!!"bentaknya lagi
"Sakittt....Lo nggak bisa apa diem...gue beneran sakit sekarang!!"ucap Diara sambil memegangi perutnya.
"isshhh... cepat berbaring!"ucap Agung sambil membantunya berdiri.
Kali ini Diara pun langsung menuruti perintahnya Dengan tangan yang masih memegang perutnya. Dengan langkah yang gesit, Agung pun langsung pergi ke ruangan lain untuk mengambil beberapa peralatannya.
"Tarik nafas perlahan!"ucap Agung yang sedang memeriksa perut Diara,meskipun dengan perasaan takut namun Diara pun mengikuti semua perintah agung dengan baik. Hingga akhirnya dia pun selesai memeriksa Diara dan langsung memerintahkan nya untuk beristirahat sebentar disana.
"Jangan banyak bergerak,diam dan beristirahatlah dulu!"ucap Agung yang langsung menahan Diara yang hendak bangun.
*Jangan lupa untuk LIKE, COMMENT,RATE AND VOTE ceritanya jika kalian berkenan kak 🌼🌼❤️❤️*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments