"Lo jangan asal fitnah ya!!"ucap Ayu mulai menyangkalnya.
"Iya nggak tau,udah jelas salah malah fitnah orang,nggak malu Lo!"sahut Sarah berusaha membelanya.
"Ini ada apa lagi!! Diara...Diara...kamu ini tidak tau malu ya,cepat pergi dari sini!"ucap direktur itu yang baru saja tiba melihat keributan itu.
"Baik pak! Saya pergi sekarng! Tapi ingat ini baik-baik saya di jebak dan saya pastikan orang yang menjebak saya akan melarat seumur hidup!"ucap Diara dengan emosi yang ditahannya sambil beranjak pergi.
Singkat cerita Diara pun tiba di apartemen miliknya,di sana dia tidak bisa membendung lagi kesedihannya. Dia menangis sejadi-jadinya, hingga akhirnya dia pun langsung teringat dengan kartu nama itu. Namun,saat tengah mencari kartu itu tiba-tiba handphone miliknya pun mulai berbunyi.
Dengan penasaran dia pun membuka handphone miliknya itu,dan mendapati foto dirinya yang sedang masuk ke sebuah kamar. Banyak hinaan dan cacian yang terlontar dari tulisan tangan orang lain. Bahkan tidak jarang ada yang menyuruhnya untuk bunuh diri saja.
"Ok! Diara,Lo nggak perlu dengerin omongan mereka,Lo fokus aja cari kerjaan baru dan ya gue harus blok semua nomer mereka!"ucap Diara sambil berusaha memblok semua sosmed nya.
"Kartu itu..."ucap Diara dengan sigap mencarinya namun tidak kunjung ketemu.
Malam pun berlanjut,dia tidak kunjung menemukan kartu itu juga. Dia akhirnya memutuskan untuk menenangkan dirinya dikamar dengan suasana gelap. Dia sengaja tidak menyalakan satu pun lampu dikamarnya itu.
Hingga akhirnya terlelap dalam tidur nya,namun setelah beberapa lama jam nya dia pun kembali terbangun karena ia memimpikan semua kejadiannya saat itu. Kini waktu menunjukan pukul tiga dini hari,dengan perasaan yang kacau dia pun menangis kembali sambil mengingat mendiang orangtuanya.
"Mah.. Pahh...maaf Diara mengecewakan kalian!!"ucap Diara sambil menangis tersedu-sedu.
' Lihatlah kedepan,yang berlalu biarlah berlalu...kamu harus berjuang kembali' ucap seseorang yang ia kenali.
" Ayah...ayah...maafkan Diara,Diara tau ayah kecewa sama Diara!"ucap Diara melihat sosok ayahnya berdiri didepannya.
" Tenangkan dirimu dan perjuangkan hidupmu dan anakmu nanti!"ucap ayahnya yang tidak lama dari itu mengulang tanpa jejak.
"Anak?? Ayah...ayah kemana? Aku butuh ayah.."ucap Nayla kembali menangis seiring menghilangnya sosok itu.
"Ayahhhhh"ucap Diara yang baru saja sadar kembali dari tidurnya.
Kini dia pun akhirnya bangkit dan pergi ke kamar mandinya untuk mencuci muka. Sesekali ia terdiam mengingat ucapan sang ayah mengenai anak.
"Apa aku hamil..?"ucap Diara sambil menatap ke arah perutnya.
"Tringgg... trriiinngggggg...."suara notifikasi handphonenya.
"Ara...aku ingin bertemu!"ucap Bayu Aji Saka.
"Tidak perlu,aku yakin kamu sama seperti mereka!"jawab Diara langsung terdiam sejenak.
"I trust you!"jawab Bayu singkat,namun Diara tidak membacanya sama sekali dia pun langsung memblokir nomornya itu.
Siang pun berlangsung cepat,hingga akhirnya dia pergi keluar dengan ragu-ragu. Dia pergi ke salah satu tempat makan,dan dengan tidak di sengaja dia pun bertemu dengan Bayu.
"Ara!! Gue harap Lo nggak menghindar dari gue!"ucap Bayu sambil memegang tangan Dira yang hendak pergi.
\***Jangan lupa untuk LIKE, COMMENT,RATE AND VOTE cerita nya kak 🌼🌼❤️❤️❤️**\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Fiki
bertele tele😌..bnyk ga fokus cerita nya thor 😁
2022-04-27
0