..."Astagfirullah...iya Tante saya ingat sekarang,tapi sekarang sudah di urusi kan semuanya?"ucap Diara mengingatnya....
..."Iya semuanya sudah beres! Oh iya kita kerumah sakit aja ya..."ucap wanita itu...
..."Maaf nyonya...tuan muda memerintahkan untuk segera pulang"ucap wanita itu terpotong oleh bodyguard nya....
..."Ahh...ya sudah Tante..lebih baik Tante pulang dan tolong jaga diri baik-baik.."ucap diar langsung beranjak menjauh nya....
..."Baiklah....tapi saya harap kamu periksa ke dokter nakk takutnya ada masalah dengan isi perutmu!"ucap wanita itu membuat Diara kembali tertegun....
...Kini Diara pun langsung beranjak pulang menggunakan angkutan umum. Dalam perjalanan pulangnya dia benar-benar kepikiran dengan ucapan wanita separuh baya itu. Sesekali tangannya pun mulai memegang perutnya dengan perlahan....
^^^*Kalau gue beneran hamil gimana?? Gue...gue nggak siap untuk ini!!*ucap Diara dalam batinnya.^^^
..."Kiri bang!!"ucap Diara memberhentikan laju angkot itu. Kini dia tepat di depan sebuah apotek yang sedang ramai-ramainya orang....
Dia pun berusaha untuk tenang dengan duduk di kursi yang tidak jauh dari apotek itu. Dengan penasaran dan rasa takutnya dia pun mencoba beberapa kali search google untuk mengetahui cara lain untuk mengetahui seseorang hamil atau tidaknya. Namun rupanya dari semua isi dan penjelasan disana banyak yang menyuarakan untuk melakukan tes pack dan itu merupakan hal alternatif mengetahui hamil atau tidaknya seseorang itu.
Dengan wajah yang mulai tenang ,dia pun berusaha memberanikan diri untuk mendatangi apotek itu.
"Ada yang bisa saya bantu kak?"ucap salah satu pegawai itu.
"Heemm..saya disuruh beli.... itu...tes pack!"ucap Diara dengan ragu sambil menengok kanan kirinya.
"Baik kak tunggu sebentar ya!"ucapnya sambil pergi membawa barang itu.
Kini barang itu telah dia bayar dan dengan sigap dia pun langsung pergi. Saat perjalanan pulang,semua pikirannya pun mulai kembali ketakutan. Hingga tiba di Rumah dia pun langsung mencoba alat itu berdasarkan instruksi yang ia lihat sebelumnya.
Dengan tegang dia pun melihat hasilnya dengan sangat ketakutan namun juga penasaran. Tangannya mulai bergetar,keringat dingin pun mulai bercucuran seiring dengan terlihatnya dua garis merah.
Diara menangis sejadi-jadinya di kamar mandi itu,sesekali dia melemparkan barang-barang yang ada di dekatnya. Kini tenaganya sudah terkuras habis hingga akhirnya dia pun jatuh pingsan disana. Untungnya Bayu dengan sigap sudah mengikutinya hingga di depan apartemen milik Diara.
Mendengar suara teriakan dan tangisan didalam yang berubah menjadi sunyi dia pun langsung membuka pintu itu yang kebetulan lupa di kunci oleh Diara. Bayu mencarinya ke seluruh area ruangan itu namun tidak kunjung bertemu,hingga akhirnya dia melihat sepasang kaki dan beberapa peralatan kamar mandi yang berserakan menuju ke arah luar.
"Raa... Lo kenapa Raa...Bangun..."ucap Bayu dengan panik,dia pun langsung membawa tubuh Diara yang sudah lemas itu ke rumah sakit terdekat.
Sambil menunggu dokter itu keluar,dia pun mengingat semua kejadian yang baru saja ia lihat. Di mulai dengan berkelahi dengan preman untuk membantu wanita paruh baya itu hingga akhirnya dia datang ke salah satu apotek itu. Dia bahkan tau apa yang dia beli saat di apotek itu.
***Flashback***
"Araaa....gue harus bantu dia... Dia kan lagi sakit..."ucap Bayu yang rupanya melihat kejadian itu.
"Tunggu.... Rupanya di saat dia lemah pun,dia masih bisa menolong orang! tapi kalau dibiarkan sendiri dia pasti tambah sakit!"lanjutnya yang terdiam sejenak melihat itu.
\***Jangan lupa untuk LIKE, COMMENT,RATE AND VOTE cerita nya kak🌼🌼❤️❤️**\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments