" Terserah gue lah... Emang Lo siapa beraninya ngatur hidup gue!"jawab Agung.
"What...Lo itu...kurang ajar!! Kalau Lo nggak mau keluar,gue aja yang keluar!"ucap Diara sambil pergi dengan hati yang kesal.
Sementara kini Agung justru memanfaatkan waktunya,kini dia tengah berkeliling melihat isi rumah itu. Hingga akhirnya Diara pun datang kembali dengan wajah yang masih kesal.
"Lo mau apa sih!! Gue pengen tenang sekarang!"ucap Diara setengah berteriak. Agung pun hanya terdiam tanpa berbicara satu kata pun.
" Gue cuma mau ngasih saran sama Lo.... Ya saran gue sih tetep sama kayak dulu,kalau Lo emang mau kerja trus lebih enak gitu hidupnya...Lo lebih baik gugurin kandungan Lo kecuali nanti kalau Lo mau jadi yang kedua!"ucap Agung yang masih membujuknya.
"Sorry...gue mau nanya,nyokap Lo itu cewek apa cowok ya? Gue heran Lo itu dididik kayak apa selama ini! Lo bilang ke dua?? Gue sama sekali nggak minat! Gue udah ikhlas kok!"ucap Diara sambil tertawa kecil.
"Kurang ajar!!"ucap agung sambil menarik kerah baju wanita itu dengan kencang.
" Kenapa nggak terima! Apalagi gue... Hari ini gue udah bisa Nerima semua keadaan ini dengan lapang hati,gue dah nggak butuh laki-laki seperti Lo... Dan gue juga gak peduli kalau nanti hidup gue jauh lebih sederhana daripada ini!"ucap Diara sambil berusaha melepaskan pegangannya itu.
"Dengar suatu saat nanti...Lo yang bakal memohon-mohon ke gue!!"ucap Agung langsung pergi dari ruangan itu sambil membanting pintu itu keras.
Kini Diara pun mulai merasakan gemetar dalam tubuhnya,dia pun langsung terjatuh dan menangis sekuat-kuatnya disana. Nampaknya kini dia mulai kembali tertekan dengan ucapan Agung yang membuatnya kepikiran. Hingga akhirnya kini sudah semakin larut,Diara yang sedari tadi menangis pun mulai terlihat tenang.
"Kamu lapar ya,tunggu sebentar!"ucap Diara sambil mengelus perutnya,dia pun langsung mengambil makanan dan buah-buahan yang terlihat masih segar dari dalam kulkas.
Dengan berusaha menelan makanan itu,Diara pun sesekali menangis kembali. Wajahnya pun kini sudah berantakan dan kusam,hingga akhirnya dia pun memutuskan untuk tidur secepatnya dan berharap ada sebuah keajaiban besok.
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Sementara, Agung dengan keadaan yang kesal pun langsung menuju tempat bar di lantai atas apartemen itu. Nampaknya apartemen itu pun memiliki bar yang cukup luas di lantai paling atas di gedung itu. Dengan emosi yang ia rasakan saat ini membuatnya meminum minuman alkohol dengan sangat banyak dari biasanya. Wajahnya pun mulai memerah,panas dan gerah pun dia rasakan sambil berjalan pulang entah kemana.
Rupanya,kini agung tengah berada tepat di lorong tempat Diara berada. Nampaknya dia masih ingat dengan lokasi dan nomor apartemen milik Diara tadi. Hinga akhirnya suara pintu itu pun mulai di ketuk sekeras-kerasnya. Nayla yang sudah tertidur pulas pun akhirnya mulai terbangun.
"Siapa lagi sih,sudah malam juga!"ucap Diara sambil berjalan ke arah pintu itu.
"Iya tunggu sebentar kenapa sih!"ucap Diara yang mulai kesal karena ketukan pintu itu semakin kencang.
"Lo lagi...Lo ngapain kesini lagi!!"ucap Diara namun seketika dia pun terdiam karena Agung kini tengah sempoyongan hingga akhirnya memeluk dirinya erat.
"Lepas... Lo mabuk ya!"ucap Diara yang berusaha menahan bebean lelaki itu.
\***Jangan lupa untuk LIKE, COMMENT,RATE AND VOTE ceritanya jika kalian berkenan kak 🌼🌼❤️❤️❤️**\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments