〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Malam pun berakhir,kini Diara diperbolehkan pulang oleh dokter setempat. Dia pun di bekali dnegan beberapa obat dan motivasi agar tetap kuat menghadapi semuanya.
Kini Diara tengah pulang menuju apartemen miliknya, tepat di depan pintu kamar itu dia melihat beberapa kertas dan spanduk kecil bertuliskan 'pergi dari sini! Wanita sepertimu tidak layak hidup!'. Wajahnya mulai merah padam,emosi dan malu nya pun mulai bercampur aduk.
Dia langsung menendang beberapa spanduk kecil itu dnegan sangat emosi. Kini dia ada di tengah kamar itu,dia menangis sejadi-jadinya hingga air matanya pun mulai tidak meneteskan lagi. Dengan pemikiran yang sempit dia langsung membawa gunting dan cutter yang ada tidka jauh dari tempatnya berdiam.
Dia mulai menatap cutter itu dengan sanagt ambisius,hingga akhirnya dia meletakan benda tajamnya itu tepat di atas pergelangan tangannya.
"Jangan gegabah sayang....kamu jangan seperti ini..mamah dan ayah akan jauh kecewa jika kamu melakukan itu!"bisik seseorang yang ia kenal dnegan baik.
"Mah...mamah.... Diara malu mah...Diara takut...Diara mau dengan mamah dan ayah saja disana!"ucap Diara dengan tangisan yang tak terbendung lagi.
"Tidak Araa...jika kamu melakukan itu...maka kita tidak akan bersama...kamu tidak akan bisa bersama kami..."sahutnya lagi dengan tenang.
" Jagalah dia seperti kami menjagamu...jangan biarkan dia hilang dan jangan biarkan dia sepertimu sekarang...rawatlah dia... "Ucap arwah ibunya itu.
"Tapi mah..."sahut Diara
"Kamu sudah berdosa maka jangan kamu tambah lagi dosa yang kamu perbuat!!"ucapnya selepas itu dia pun mulai tidak terlihat kembali.
Diara yang melihat dan mendengar itu pun mulai terdiam kembali. Semua tubuhnya mulai kembali lemas,hingga akhirnya dia pun menjatuhkan cutter itu dengan perlahan.
"Jadi bagaimana ini?? Apa yang harus aku lakukan.... Lelaki itu...ya..aku harus meminta pertanggung jawabannya...aku harus cari dia...Kartu itu.."ucap Diara yang mulai mencari kartu nama tersebut.
Tidak lama dari itu,akhirnya kartu yang ia cari saat itu pun ada tepat di jaket yang ia kenakan saat itu. Dengan sigap dia pun berusaha untuk mencari alamat yang tertera disana.
Waktu berjalan begitu saja,kini Diara sudah tiba di perusahaan yang tertera di kartu itu. Dengan hati yang berdebar,dia langsung masuk ke dalam perusahaan itu dan langsung menanyainya pada salah seorang pegawainya.
"Mohon maaf..apa sebelumnya ada janji?"tanya pegawai itu
"Tidak perlu!! Yang saya tanya itu dimana Agung berada!!"jawab Diara dengan sinisnya
"Maaf mbak...anda tidka bisa sembarangan bertemu dengannya,lebih baik anda pergi saja!"ucapnya
"Emang Lo siapa?? Ok kali Lo nggak mau panggil dia..biar gue aja...Agung...Agung Putra Dimasta!! Keluar Lo..."teriak Diara membuat beberapa orang pun panik.
"Mbak...mbak jangan seperti itu...jika tidka saya terpaksa usir mbak dari sini!"ucapnya dnegan lantang,namun tidak didengar oleh nya.
Sementara di ruangan Agung sendiri,dia sedang berbicara bersama Romi mengenai asal muala gadis itu. Bahkan semua data mengenai tell kehidupan dan beberapa ciri yang ada di tubuhnya pun sudah terperinci satu persatu.
"Kerja bagus!! Pantau terus dia.."ucap Agung dengan puas.
"Baik tuan...iya tuan apa anda akan menemui dia?"ucap Romi penasaran.
\***Jangan lupa untuk LIKE, COMMENT,RATE AND VOTE ceritanya bila berkenan 🌼🌼❤️❤️**\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Yuli Anapuspitasari
kerja bagus,pantau trusss.....mantap
2021-02-15
1