Rasanya semakin sakit saat dia melakukan gerakan sekecil apapun pada saat ini. Dengan penasaran dia pun mencoba menahan rasa sakitnya untuk berusaha bangun dari tidurnya itu.
"Apa yang semalam terjadi...."ucap Diara sambil mencoba mengingatnya.
\**Panas...panas....dingin.....diam....sakit...\*perlahan ingatannya pulih kembali*.
"Jangan-jangan!!!"ucap Diara sambil refleks bergeser meskipun sakit rasanya.
"Nggak...nggak mungkin....ini salah,itu nggak terjadi!!"ucap Diara yang mulai panik melihat bercak darah di kasur beralas seprei putih itu.
"Mungkin ini bekas minuman...iya bekas minuman!"ucap nya menenangkan dirinya sendiri sambil berusaha berdiri.
"Aakkhhhh sakit..."ucapnya kembali merintih,hingga akhirnya dia menahan rasa sakit itu untuk beranjak pergi.
Namun saat tengah merapihkan pakaiannya, dia melihat secarik kertas seperti kartu tanda pengenal. Dia berusaha meraihnya dengan berhati-hati karena masih terasa sakit.
"Agung Putra Dimasta??? Si-siapa dia,kenapa kartu pengenalnya ada disini!!"ucap Diara penasaran.
"Apa jangan-jangan semlam itu...benar adanya??"Diara pun kembali panik melihat itu.
Dia pun langsung pergi dari kamar itu dan tidak juga dia membawa kertas itu. Dengan tergesa-gesa dia pun langsung pulang kerumah pribadinya di salah satu apartemen.
"Ayu!!! Kita harus bicara sekarang dan ya ajak semua orang yang ikut party semalam!!"ucap Diara sambil menelpon salah satu rekannya yang semlam ikut party bersamanya.
"Hahahaha...guysss....kita lihat selanjutnya!"ucap Ayu dengan puas ya sambil tertawa bersama yang lainnya.
"Lo yakin dia udah nggak suci Yuu?"ucap Baim penasaran.
"Iya lah gue yakin! Kita lihat selanjutnya okk.."jawabnya dengan riang.
"Gimana kalau dia tau,kalau kita yang sebenarnya menjebak dia semalam! Jujur gue nggak mau sampai di pecat!"seru Sarah
"Selama kita diam,gue yakin kita akan selamat! Dan lagian ini semua salah diakan! Dia yang merebut jabatan sekaligus kerjaan kita kan jadi ini balasan yang tepat!"ucap Ayu berusaha meyakinkan mereka.
Kini Diara pun sudah ada di kantor tempat dirinya berkerja. Awalnya dia meminta izin cuti karena sakit namun saat dia meminta izin, permintaannya pun ditolak mentah-mentah. Dia justru di paksa datang ke kantornya dengan cepat.
"Kamu saya pecat!!"ucap direktur itu dengan emosi.
"Apa pak! Tapi..kenapa pak,saya salah apa?"ucap Diara tidak percaya.
"Kamu sudah mempermalukan posisi kamu sekaligus perusahaan ini dan kamu tidak perlu menyangkalnya lagi. Mulai detik ini kamu keluar dari perusahaan saya!"tegas direktur itu lagi.
"Tapi..pak saya....saya..."ucap Diara namun akhirnya dia pasrah juga,dia pergi meninggalkan kantor itu dengan wajah yang menahan malu.
"Baru juga diangkat jadi sekertaris,ehh kelakuannya juga mulai meningkat ya!!"ucap salah seorang disana.
"Iya....mungkin dia nggak tau bakalan seviral ini kali,hahahaha!"sahut yang lainnya.
"Lu hamil ya!!"ucap yang lainnya sambil berusaha tidak tertawa keras.
Sementara Diara hanya terdiam mendengar semua ucapan itu,dia sama sekali tidak meresponnya.
"Diara...Diara... Gue nggak nyangka sama Lo!"ucap ayu yang datang menghampirinya.
"Ayu... Kita harus bicara!"ucap Diara sambil memegang tangannya.
"Sorry..gue ngggak mau berurusan sama cewek kaya Lo!"jawab Ayu sambil melepaskan tangannnya
"Lo ya!! Apa jangan-jangan Lo yang ngejebak gue semalam!"ucap Diara mulai curiga.
\***Jangan lupa untuk LIKE, COMMENT,RATE AND VOTE cerita ini kak❤️❤️🌼🌼🌼**\*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Siti Aisah
baru mampir
2021-05-03
1