Rekomendasi Axel

Menjadi lelaki pekerja keras adalah hal yang sangat membanggakan bagi Aaron, dari kecil dia selalu di didik dengan tingkat kedisiplinan tinggi. Papanya mengharapkan satu-satunya anak laki-laki di keluarga itu mampu mewarisi bakat bisnis keluarganya yang sangat sukses.

Aaron tidak pernah datang terlambat ke kantor meskipun dirinya adalah pemilik perusahaan, orang yang paling berkuasa seharusnya bisa pulang dan pergi kapan saja, namun tidak bagi Aaron, ia ingin menjadi contoh yang baik bagi semua karyawannya.

"Selamat pagi, Bro. Bagaimana acara dinner semalam?" Alex datang membawa laptop dan langsung duduk menyilangkan kaki di sofa.

"Buruk," jawab Aaron pelan.

"Apa? Ellera menolakmu?" tanya Alex meledek. "Sudah ku duga, kau payah dalam hal menaklukkan wanita, Bro," imbuhnya.

"Dia sudah punya kekasih, Alex. Aku tidak mungkin memaksanya." Aaron bangkit dari kursinya, berdiri di depan jendela kaca besar yang langsung menghadap ke pemandangan kota.

Aaron mengutuk dirinya sendiri, ia memang merasa payah dalam hal merayu wanita, ia sangat sulit mengucapkan kata-kata romantis yang sering Alex ajarkan padanya.

"Ada dua tipe wanita yang aku ketahui. Pertama, wanita yang mencintai dengan hati, kedua, wanita yang mencintai harta. Ellera adalah tipe kedua," jelas Alex, ia mengeluarkan soda kaleng dari dalam lemari es dan menghabiskannya sekali teguk.

"Seharusnya kau tunjukkan isi dompetmu padanya, iming-iming hadiah mewah, berlian, mobil, rumah. Sudah di pastikan dia akan langsung membuka roknya secara cuma-cuma." Alex terkekeh, ia begitu senang meledek Aaron.

Aaron bergeming, ia tidak memperdulikan sepupunya yang terus saja mengoceh panjang lebar karena menertawakan kegagalannya.

"Jika kau terus saja meledekku, aku pastikan tidak hanya punggungmu yang mendapat luka jahit, mulutmu pun akan ku jahit, Alex!" desis Aaron, rupanya laki-laki itu mulai terpancing emosi.

"Santai, Bro. Aku siap membantumu sebagai seorang pakar wanita," ujar Alex. "Kemarilah, aku merekomendasikan 7 wanita yang bisa kau nikahi." Kali ini Alex mengeluarkan sebuah kertas kecil dari dalam sakunya.

"Sebutkan!" perintah Aaron, ia kembali duduk tenang di kursinya.

"Pertama, Jennika. Artis papan atas yang namanya sedang melambung tinggi, cantik, seksi, anak konglomerat. Dia tertarik padamu sejak dua tahun lalu," ujar Alex.

"Ah, gadis nakal. Aku tidak suka, yang lain," tolak Aaron.

"Oke, semua gadis nakal dalam daftar di singkirkan. Davina, anak pengusaha batu bara terkenal, bertubuh montok, dan ... liar dalam segala hal," lanjut Alex.

"No! dia sama sekali bukan tipeku."

"Kau sungguh merepotkan, Aaron. Baiklah, bagaimana kalau Ayesha? dia cantik, menarik, pendiam. Sayangnya dia terlalu banyak di timpa gosip miring."

"Dia menyebalkan, Alex. Diam-diam perebut suami orang," timpal Aaron, meskipun dia tidak terlalu suka mengintip kehidupan gadis-gadis di sekelilingnya, sedikit banyak dia tau tentang mereka.

"Oke, ini yang terakhir. Elena Fedrick, pemain film dewasa, seksi, dan yuhuuu ... mengesankan!"

"Kamu itu mencari wanita yang sesuai tipemu sendiri, Alex. Bukan tipeku," sergah Aaron.

"Bukankah semua laki-laki suka wanita seksi dan menggoda. Hahaha." Alex tertawa lepas. "Sekarang terserah padamu, kamu harus segera menikah, Aaron. Kalau tidak, tamatlah riwayatmu" lanjut Alex.

Percakapan keduanya berganti menjadi pembicaraan bisnis dan saham yang nilai jualnya kini makin meroket, perusahaan sangat untung di awal tahun yang baik ini, Aaron bahkan menyiapkan bonus tahunan bagi semua karyawannya yang telah berjasa selama ini.

"Bagaimana soal gadis di rumah sakit?" tanya Aaron tiba-tiba, membuat Alex tersedak roti kacang yang sedang ia kunyah.

Uhuk ... Uhuk ....

"Ku kira kamu lupa soal itu," jawab Alex, ia meneguk segelas air. "Sudah ku dapatkan informasinya secara lengkap."

"Namanya Hayley Marshall, aku kira dia gelandangan, ternyata sarjana yang baru lulus tahun kemarin." Alex mengambil beberapa kertas dari dalam tasnya. "Pernah bekerja di PT. Dream Work sebagai sekretaris, namun di pecat secara tidak hormat karena tuduhan merayu sang manager," lanjut Alex.

"Apa tuduhan itu terbukti?" tanya Aaron, Alex hanya mengangkat bahu tanda tidak tau. "Dream work adalah anak cabang perusahaan kita, bukan?" Alex mengangguk.

"Ayahnya, Josep. Meninggal karena overdosis minuman keras, penjudi, suka mabuk, pelaku KDRT, dua kali masuk penjara. Ibunya, Andini. Hanya IRT biasa dan menderita kanker payudara selama tiga tahun."

"Hayley kuliah dengan biayanya sendiri, bekerja di sebuah restoran sebagai pramusaji," jelas Alex, ia kemudian menyerahkan beberapa lembar kertas itu ke tangan Aaron.

"Ayahnya meninggalkan banyak hutang, kurang lebih 200 juta, dan dia juga sedang di kejar-kejar si penagih hutang, rumahnya di sita. Dia dan ibunya tinggal di kontrakan kecil."

"Apa sekarang dia sudah bekerja?" tanya Aaron.

"Nanti siang dia akan melakukan interview di PT. Furniture Dream. Ada karyawan yang merekomendasikan dirinya," jawab Alex. "Kau mau membantunya agar di terima?"

"Tidak, biarkan saja dia mendapatkan pekerjaan sesuai kemampuannya, aku tidak mau membawa parasit di perusahaanku," jawab Aaron, dia membolak-balikkan kertas di tangannya, membaca informasi tentang Hayley secara detail.

Alex menyadari, bahwa sepupunya itu terlihat sangat tertarik dan ingin tau tentang Hayley. Bukan karena gadis itu memiliki hutang padanya, namun ada ketertarikan lain di antara Aaron dan Hayley.

Aaron menghubungi pemimpin perusahaan PT. Furniture Dream yang akan di masuki Hayley, Aaron meminta untuk memperketat pengawasan untuk karyawan baru, menambahkan poin-poin penting yang harus di miliki calon karyawan yang akan masuk.

🖤🖤🖤

PT. Furniture Dream.

Hayley berdiri di depan gedung besar dan megah, menunggu sahabatnya datang menjemput sebelum ia melalui proses interview, ia memakai kemeja merah polos yang sudah memudar warnanya dengan celana kain sedikit longgar berwarna hitam.

Dia berdiri dengan gemetar, ia takut perusahaan barunya ini akan mengetahui kasus lama yang menimpanya di perusahaan lama, dia takut hal itu akan mempengaruhi kesempatannya di terima di sini.

"Hayley, udah lama?" tanya Lisa.

"Baru sepuluh menit," jawab Hayley. "Apa penampilanku udah rapi? aku takut nggak di terima." Hayley tampak gelisah.

"Rapi, tapi lain kali pakai kemeja yang sedikit bagus. Dan pakai rok, jangan celana seperti ini," tegur Lisa, Hayley hanya mengangguk.

Gadis itu memang tidak memiliki banyak uang untuk berbelanja baju bagus, ia lebih mementingkan menabung untuk kesembuhan ibunya.

Lisa memberikan instruksi kepada Hayley tentang bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan pekerjaan ini, menjawab seperlunya, tegas, tidak bertele-tele. Karena interview siang ini langsung di tangani oleh manager perusahaan yang terkesan galak.

Hari ini hanya ada tiga pelamar, Hayley mendapatkan giliran terakhir untuk interview. Gadis itu sudah menyiapkan diri dengan baik, berbekal nilai mata kuliah yang bagus dan keberanian yang tinggi, akhirnya ia di terima menjadi administrasi kantor di bagian keuangan.

Ucapan terimakasih ia ungkapkan bertubi-tubi pada sahabatnya, ia akhirnya memiliki pekerjaan, dan dia siap mencicil hutang-hutangnya.

Hayley mengambil ponselnya dari dalam tas coklat yang sudah terlihat koyak di bagian dalam, ia memasukkan nomor yang tertera di dalam lembaran kertas ke dalam layar ponselnya.

"Halo, Mr. Aaron. Aku sudah mendapatkan pekerjaan, bulan depan aku akan mulai mencicil hutang-hutangku. Tertanda, Hayley Marshall." Klik, pesan Hayley terkirim.

🖤🖤🖤

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤫

2023-01-09

0

susi 2020

susi 2020

🙄

2023-01-09

0

Ririe Handay

Ririe Handay

kejamnya kau Aaron....bilang orang parasit

2022-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 First
2 Setuju
3 Hayley
4 Penolakan Ellera
5 Rekomendasi Axel
6 Penawaran Aaron
7 Cafe XXX
8 Kesepakatan
9 Deal!
10 Lamaran
11 Asisten Alex
12 Penolakan Hayley
13 Kerja bagus!
14 The wedding
15 Rumah Aaron
16 Kamar
17 Cerewet
18 Bertemu Kathrine
19 Marcel
20 Marah
21 Berbelanja
22 Kenapa?
23 Parfum baru
24 Cinderella
25 Syarat Pewaris
26 Private Party
27 Alex dan Melanie
28 Marcel Lagi
29 Makan siang
30 Curiga
31 Eropa
32 Perjamuan
33 Gosip
34 Mabuk
35 Rahasia Kathrine
36 Kedatangan Kathrine
37 Kepergian Alex
38 Meninggalkan rumah
39 Ungkapan Marcel
40 Bertemu Alex
41 Rencana
42 Terbongkar
43 Hancur
44 Mantan
45 Ingin cuti
46 Alergi dingin
47 Berenang
48 Kepergok Alex
49 Alex
50 Di rumah ibu
51 Harapan
52 Menodaiku
53 Terbongkar
54 Permintaan maaf
55 Bertemu Kathrine
56 Rahasia Marcel
57 Salah sasaran
58 Akhirnya
59 Menyesal
60 Permintaan Hayley
61 Anne Sonya
62 Tentang Anne
63 Berita mengejutkan
64 Makan malam
65 Pertemuan dengan Marcel
66 Berakhir
67 Masalah
68 Rumah Albern
69 Malam kedua
70 Ancaman Marcel
71 Bantuan
72 Daging panggang
73 Olahraga pagi
74 Pemulihan perusahaan dan kejutan
75 Sharaa
76 Luka dan kehilangan
77 7 bulan kehamilan
78 Permintaan Maaf
79 Breanda jomblo
80 Jatah olah raga
81 Pijat plus plus
82 Perjaka tua
83 Gosong!
84 Brownis ala Hayley
85 Hukuman pelayan
86 Berbohong demi kebaikan
87 Alex
88 Samantha
89 Curiga
90 Melanie
91 Kehadiran Friska
92 Kecelakaan
93 Tentang Alex
94 Melupakan janji (Alex)
95 Surat Melanie
96 Rumah Melanie
97 Leukimia (Melanie)
98 Putus asa
99 Mencari Melanie
100 Kontraksi palsu
101 Mendekati hari-H
102 Bertemu Melanie
103 Kabar baik
104 Proses persalinan
105 Baby Boy
106 Nicklause Conan Drax
107 Will you marry me?
108 We are getting married
109 Restu
110 Alex
111 Wedding
112 Melanie ingin hamil
113 Baby Nick rewel
114 Rencana Breanda
115 Couple Aaron&Nick
116 Baby Girl Alex
117 ENDING
118 NOVEL BARU (SPIN OFF ALEX)
119 Promo Novel
120 TERBIT CETAK
Episodes

Updated 120 Episodes

1
First
2
Setuju
3
Hayley
4
Penolakan Ellera
5
Rekomendasi Axel
6
Penawaran Aaron
7
Cafe XXX
8
Kesepakatan
9
Deal!
10
Lamaran
11
Asisten Alex
12
Penolakan Hayley
13
Kerja bagus!
14
The wedding
15
Rumah Aaron
16
Kamar
17
Cerewet
18
Bertemu Kathrine
19
Marcel
20
Marah
21
Berbelanja
22
Kenapa?
23
Parfum baru
24
Cinderella
25
Syarat Pewaris
26
Private Party
27
Alex dan Melanie
28
Marcel Lagi
29
Makan siang
30
Curiga
31
Eropa
32
Perjamuan
33
Gosip
34
Mabuk
35
Rahasia Kathrine
36
Kedatangan Kathrine
37
Kepergian Alex
38
Meninggalkan rumah
39
Ungkapan Marcel
40
Bertemu Alex
41
Rencana
42
Terbongkar
43
Hancur
44
Mantan
45
Ingin cuti
46
Alergi dingin
47
Berenang
48
Kepergok Alex
49
Alex
50
Di rumah ibu
51
Harapan
52
Menodaiku
53
Terbongkar
54
Permintaan maaf
55
Bertemu Kathrine
56
Rahasia Marcel
57
Salah sasaran
58
Akhirnya
59
Menyesal
60
Permintaan Hayley
61
Anne Sonya
62
Tentang Anne
63
Berita mengejutkan
64
Makan malam
65
Pertemuan dengan Marcel
66
Berakhir
67
Masalah
68
Rumah Albern
69
Malam kedua
70
Ancaman Marcel
71
Bantuan
72
Daging panggang
73
Olahraga pagi
74
Pemulihan perusahaan dan kejutan
75
Sharaa
76
Luka dan kehilangan
77
7 bulan kehamilan
78
Permintaan Maaf
79
Breanda jomblo
80
Jatah olah raga
81
Pijat plus plus
82
Perjaka tua
83
Gosong!
84
Brownis ala Hayley
85
Hukuman pelayan
86
Berbohong demi kebaikan
87
Alex
88
Samantha
89
Curiga
90
Melanie
91
Kehadiran Friska
92
Kecelakaan
93
Tentang Alex
94
Melupakan janji (Alex)
95
Surat Melanie
96
Rumah Melanie
97
Leukimia (Melanie)
98
Putus asa
99
Mencari Melanie
100
Kontraksi palsu
101
Mendekati hari-H
102
Bertemu Melanie
103
Kabar baik
104
Proses persalinan
105
Baby Boy
106
Nicklause Conan Drax
107
Will you marry me?
108
We are getting married
109
Restu
110
Alex
111
Wedding
112
Melanie ingin hamil
113
Baby Nick rewel
114
Rencana Breanda
115
Couple Aaron&Nick
116
Baby Girl Alex
117
ENDING
118
NOVEL BARU (SPIN OFF ALEX)
119
Promo Novel
120
TERBIT CETAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!