Penolakan Ellera

RS. Permata Husada.

"Nona Hayley, anda sudah bisa menemui bu Andini, beliau sudah sadar," ujar salah seorang dokter memberitahu Hayley.

Setelah sekian lama menunggu, akhirnya ibu Hayley kembali sadar setelah melewati serangkaian operasi payudara. Penyakit yang sudah di derita oleh Andini bertahun-tahun itu membuat anak perempuannya hampir gila dengan menjalani kehidupan yang sangat sulit.

"Bu, sudah membaik?" Hayley berbicara lirih, menatap ibunya yang masih lemah.

"Sudah, Nak." Andini berbicara pelan, meraih tangan Hayley untuk di genggam. "Dari mana kamu bisa dapat uang untuk biaya operasi ibu, Nak?" tanya Andini.

"Aku pinjam, Bu. Ada orang baik yang bersedia menanggung biaya rumah sakit dan operasi ibu, aku berjanji akan segera mencicil pinjaman ini."

Ibu Hayley hanya mengangguk. "Sudah dapat pekerjaan, Nak?" tanya ibunya.

"Belum, tapi aku sudah kirim lamaran ke beberapa perusahaan dekat sini, Bu."

Hayley meminta bantuan kepada salah seorang temannya, Lisa, untuk membawanya bekerja di perusahaan yang sama dengan Lisa, dengan pengalaman kerja dan riwayat pendidikan yang pernah di miliki Hayley, itu sudah cukup bagus untuk membawanya menjadi keryawan perusahaan besar.

"Bagaimana, Lis?" tanya Hayley saat Lisa berkunjung ke rumah sakit untuk menjenguk ibunya.

"Lusa kau bisa langsung datang ke kantor, hubungi aku sebelum kamu interview, aku akan merekomendasikanmu, Hay," jawab Lisa penuh semangat.

"Benarkah? wah, terimakasih banyak, Lis." Hayley memeluk sahabatnya, mereka adalah teman dekat semasa kuliah.

"Ingat ya, Hay. Kali ini jangan membuat masalah seperti yang terjadi di perusahaan tempat kamu bekerja sebelumnya, aku mempertaruhkan karirku untuk membantumu," ujar Lisa sedikit mengancam.

"Siap, Lis."

Dari beberapa teman yang di mintai tolong oleh Hayley, hanya Lisa yang mampu menolongnya, mengingat Hayley juga perrnah berjasa membantu Lisa di masa-masa sulit mereka saat sedang kuliah.

🖤🖤🖤

Rumah keluarga besar Conan Drax.

Albern bersama istrinya bersiap untuk menyambut kedatangan calon besannya, keluarga besar Johanes bersama putri tunggal mereka, Ellera. Acara makan malam kali ini di khususkan untuk membahas perjodohan Aaron dan Ellera.

"Ma, hubungi putramu yang bendel itu, keluarga Johanes hampir sampai, dan dia sama sekali belum menampakkan batang hidungnya," sungut Albern.

"Tunggu sebentar, Pa. Mungkin Aaron sedang terjebak macet." Samantha menimpali, sebagai seorang ibu, ia sangat paham jika keterlambatan Aaron ini di sebabkan karena sebuah penolakan halus oleh putranya.

Beberapa menit kemudian keluarga besar Johanes datang beserta istrinya dan anak perempuan mereka. Albern dan Samantha menyambut dengan penuh suka cita, dua keluarga ini memang sangat ingin bersatu menjalin hubungan yang lebih dari sebuah persahabatan dan rekan kerja.

Albern dan Johanes berbasa-basi membahas perkembangan bisnis yang sedang berada di titik puncak, sangat pesat dan menguntungkan.

"Ellera, kau sangat cantik malam ini," sapa Samantha ramah pada calon menantunya.

"Terimakasih. Tante juga terlihat cantik dan awet muda, tidak menyangka jika aku berkesempatan berkunjung ke rumah ini," pujil Ellera sopan. Wajah Samantha bersemu merah, calon menantunya itu pandai sekali dalam mengambil hatinya.

Samantha mempersilahkan masuk keluarga Johanes, mereka langsung menuju ruang makan yang sudah di persiapkan dengan jamuan sempurna layaknya menyambut tamu kerajaan.

"Dimana putramu, Tuan Albern?" tanya Johanes, laki-laki itu bingung karena belum melihat Aaron.

"Masih di jalan, mungkin sebentar lagi sampai," timpal Albern, ia melirik Samantha sekilas, memberikan kode pada istrinya untuk segera menghubungi Aaron.

Tidak menunggu lama, Samantha meraih ponselnya dan menghubungi Aaron, sayangnya Aaron telah tiba lebih dulu di ruang tamu.

"Aku datang, Ma, Pa." Aaron mendekati kedua orang tuanya, mencium pipi Samantha bergantian dan juga memberi salam pada keluarga Johanes.

"Lama tak berjumpa, Ellera." Aaron membungkukkan badan di depan Ellera, meraih tangan gadis itu dan mencium kilas punggung tangannya. "Kau cantik," puji Aaron.

"Terimakasih, Mr. Aaron. Kau lebih tampan dari biasanya." Ellera tersenyum tipis.

Makan malam berjalan sesuai rencana, namun belum ada pembahasan tentang pernikahan ataupun perjodohan di antara mereka.

"Tante, bisakah aku bicara dengan Aaron, berdua saja?" pinta Ellera pada Samantha.

"Tentu saja, Sayang. Bicaralah sepuas kalian, kami akan menikmati waktu minum teh kami di sini," jawab Samantha, ia berharap putra dan gadis itu semakin dekat dan akrab, agar mempermudah rencana perjodohan ini.

Ellera menarik lembut lengan Aaron menuju balkon rumah, suasana malam yang cerah membuat bintang-bintang terlihat indah di langit yang gelap.

"Aaron, apakah kau tau tentang rencana keluarga kita?" tanya Ellera mendahului percakapan.

"Tentu saja," jawab Aaron, ia tampak mempertimbangkan apa yang akan di sampaikan gadis di sampingnya.

"Bisakah kau menolak perjodohan ini?" Ellera menghela nafas, ia berpikir bahwa dirinya sedang terdesak, keinginan orang tuanya bertolak belakang dengan kemauannya.

"Kenapa?" tanya Aaron. "Kau tidak mau menikah denganku?"

"Aku sudah punya pacar, Cedric. Kau tau itu," jawab Ellera. "Tapi aku tidak kuasa menolak keinginan mama dan papaku, aku mengandalkanmu, Aaron. Aku juga tau kau masih bersama Kathrine," imbuhnya.

"Aku sudah memutuskannya," jawab Aaron pelan.

"Tidak mungkin, aku bukan orang yang mudah kau bohongi," sanggah Ellera. "Tolak perjodohan ini, Aaron. Aku mohon padamu."

Aaron diam, ia tampak berpikir. Bagaimanapun, Ellera adalah kekasih dari rekan bisnisnya sendiri, mana mungkin Aaron menjadi penghianat merebut kekasih orang, pantang baginya untuk menjadi orang ketiga dalam hubungan orang lain.

"Beri aku waktu, Elle. Aku akan membujuk orang tuaku untuk merestui hubunganku dengan kekasih baruku," timpal Aaron. Meskipun ia sendiri tidak tau siapa wanita yang akan menjadi kekasih barunya.

"Kekasih baru?" Ellera menyipit. "Begitu mudahnya kau berpisah dengan Kathrine dan mempunyai kekasih baru?"

"Aku kaya, sukses, tampan. Siapa wanita yang mampu menolak pesonaku," canda Aaron. Suasana tegang kembali mencair seiring keputusan Aaron untuk menolak perjodohan ini, Ellera tampak bahagia.

"Aku, aku adalah wanita yang menolakmu, Mr. Aaron Conan Drax," timpal Ellera sembari tertawa.

Mereka bercanda berdua di balkon sampai lupa waktu, Samantha yang melihat dari kejauhan merasa senang, ia berpikir putranya menyukai Ellera, begitu pula sebaliknya.

Tepat pukul 12 malam, keluarga Johanes pamit undur diri, acara makan malam ini belum bisa memutuskan kapan pernikahan akan di laksanakan, kedua pihak akan berunding dengan anaknya masing-masing.

"Bagaimana, Aaron. Ellera cantik bukan?" tanya Samantha.

"Cantik, sayangnya ...." Aaron menghela nafas. "Dia bukan tipe wanita impianku, Ma."

"Apa? tapi mama lihat, kalian sangat cocok." Samantha mendelik, tidak percaya dengan ucapan putranya.

"Sudahlah, Ma. Aku punya pilihan sendiri, begitupun Ellera, jangan memaksakan kehendak."

PLAK!!!

"Anak kurang ajar!" hardik Albern setelah melayangkan satu tamparan pada putranya, emosi papa Aaron mulai tidak terkontrol.

"Aku akan menikah, tapi bukan dengan Ellera. Terserah kalian setuju atau tidak!" tegas Aaron, ia mengabaikan rasa panas di pipinya dan bergegas meninggalkan rumah ini.

Aaron mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia kembali pulang ke rumahnya sendiri, rumah yang di bangun dari keringat dan kerja kerasnya selama bertahun-tahun, tidak sedikitpun ada campur tangan keluarganya.

Terpopuler

Comments

Nawiyah Menie

Nawiyah Menie

Kenapa tidak memakai nama orang Indonesia, lebih mudah mengucapkannya.
Rasanya kurang Pas aja, misal tokoh Haylay, punya ibu namanya Andini... Janggal banget dibibir sama telinga.... 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️

2023-03-24

1

susi 2020

susi 2020

🥰🥰🥰

2023-01-09

0

susi 2020

susi 2020

😘😘😘

2023-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 First
2 Setuju
3 Hayley
4 Penolakan Ellera
5 Rekomendasi Axel
6 Penawaran Aaron
7 Cafe XXX
8 Kesepakatan
9 Deal!
10 Lamaran
11 Asisten Alex
12 Penolakan Hayley
13 Kerja bagus!
14 The wedding
15 Rumah Aaron
16 Kamar
17 Cerewet
18 Bertemu Kathrine
19 Marcel
20 Marah
21 Berbelanja
22 Kenapa?
23 Parfum baru
24 Cinderella
25 Syarat Pewaris
26 Private Party
27 Alex dan Melanie
28 Marcel Lagi
29 Makan siang
30 Curiga
31 Eropa
32 Perjamuan
33 Gosip
34 Mabuk
35 Rahasia Kathrine
36 Kedatangan Kathrine
37 Kepergian Alex
38 Meninggalkan rumah
39 Ungkapan Marcel
40 Bertemu Alex
41 Rencana
42 Terbongkar
43 Hancur
44 Mantan
45 Ingin cuti
46 Alergi dingin
47 Berenang
48 Kepergok Alex
49 Alex
50 Di rumah ibu
51 Harapan
52 Menodaiku
53 Terbongkar
54 Permintaan maaf
55 Bertemu Kathrine
56 Rahasia Marcel
57 Salah sasaran
58 Akhirnya
59 Menyesal
60 Permintaan Hayley
61 Anne Sonya
62 Tentang Anne
63 Berita mengejutkan
64 Makan malam
65 Pertemuan dengan Marcel
66 Berakhir
67 Masalah
68 Rumah Albern
69 Malam kedua
70 Ancaman Marcel
71 Bantuan
72 Daging panggang
73 Olahraga pagi
74 Pemulihan perusahaan dan kejutan
75 Sharaa
76 Luka dan kehilangan
77 7 bulan kehamilan
78 Permintaan Maaf
79 Breanda jomblo
80 Jatah olah raga
81 Pijat plus plus
82 Perjaka tua
83 Gosong!
84 Brownis ala Hayley
85 Hukuman pelayan
86 Berbohong demi kebaikan
87 Alex
88 Samantha
89 Curiga
90 Melanie
91 Kehadiran Friska
92 Kecelakaan
93 Tentang Alex
94 Melupakan janji (Alex)
95 Surat Melanie
96 Rumah Melanie
97 Leukimia (Melanie)
98 Putus asa
99 Mencari Melanie
100 Kontraksi palsu
101 Mendekati hari-H
102 Bertemu Melanie
103 Kabar baik
104 Proses persalinan
105 Baby Boy
106 Nicklause Conan Drax
107 Will you marry me?
108 We are getting married
109 Restu
110 Alex
111 Wedding
112 Melanie ingin hamil
113 Baby Nick rewel
114 Rencana Breanda
115 Couple Aaron&Nick
116 Baby Girl Alex
117 ENDING
118 NOVEL BARU (SPIN OFF ALEX)
119 Promo Novel
120 TERBIT CETAK
Episodes

Updated 120 Episodes

1
First
2
Setuju
3
Hayley
4
Penolakan Ellera
5
Rekomendasi Axel
6
Penawaran Aaron
7
Cafe XXX
8
Kesepakatan
9
Deal!
10
Lamaran
11
Asisten Alex
12
Penolakan Hayley
13
Kerja bagus!
14
The wedding
15
Rumah Aaron
16
Kamar
17
Cerewet
18
Bertemu Kathrine
19
Marcel
20
Marah
21
Berbelanja
22
Kenapa?
23
Parfum baru
24
Cinderella
25
Syarat Pewaris
26
Private Party
27
Alex dan Melanie
28
Marcel Lagi
29
Makan siang
30
Curiga
31
Eropa
32
Perjamuan
33
Gosip
34
Mabuk
35
Rahasia Kathrine
36
Kedatangan Kathrine
37
Kepergian Alex
38
Meninggalkan rumah
39
Ungkapan Marcel
40
Bertemu Alex
41
Rencana
42
Terbongkar
43
Hancur
44
Mantan
45
Ingin cuti
46
Alergi dingin
47
Berenang
48
Kepergok Alex
49
Alex
50
Di rumah ibu
51
Harapan
52
Menodaiku
53
Terbongkar
54
Permintaan maaf
55
Bertemu Kathrine
56
Rahasia Marcel
57
Salah sasaran
58
Akhirnya
59
Menyesal
60
Permintaan Hayley
61
Anne Sonya
62
Tentang Anne
63
Berita mengejutkan
64
Makan malam
65
Pertemuan dengan Marcel
66
Berakhir
67
Masalah
68
Rumah Albern
69
Malam kedua
70
Ancaman Marcel
71
Bantuan
72
Daging panggang
73
Olahraga pagi
74
Pemulihan perusahaan dan kejutan
75
Sharaa
76
Luka dan kehilangan
77
7 bulan kehamilan
78
Permintaan Maaf
79
Breanda jomblo
80
Jatah olah raga
81
Pijat plus plus
82
Perjaka tua
83
Gosong!
84
Brownis ala Hayley
85
Hukuman pelayan
86
Berbohong demi kebaikan
87
Alex
88
Samantha
89
Curiga
90
Melanie
91
Kehadiran Friska
92
Kecelakaan
93
Tentang Alex
94
Melupakan janji (Alex)
95
Surat Melanie
96
Rumah Melanie
97
Leukimia (Melanie)
98
Putus asa
99
Mencari Melanie
100
Kontraksi palsu
101
Mendekati hari-H
102
Bertemu Melanie
103
Kabar baik
104
Proses persalinan
105
Baby Boy
106
Nicklause Conan Drax
107
Will you marry me?
108
We are getting married
109
Restu
110
Alex
111
Wedding
112
Melanie ingin hamil
113
Baby Nick rewel
114
Rencana Breanda
115
Couple Aaron&Nick
116
Baby Girl Alex
117
ENDING
118
NOVEL BARU (SPIN OFF ALEX)
119
Promo Novel
120
TERBIT CETAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!