Sang Pengantin Bayaran

Sang Pengantin Bayaran

First

"Kau harus segera menikah, Aaron!" perintah Albern, papanya.

Sedangkan anak laki-laki satu-satunya di keluarga itu masih duduk di kursi empuk saling berhadapan dengan papanya, keduanya bersitegang dengan adu pendapat.

"Benar apa kata papamu, Aaron. Umurmu sudah tidak muda, pengusaha sukses sepertimu tidak terlalu sulit mencari pendamping hidup," timpal Samantha, mamanya.

Aaron adalah anak kedua dari pengusaha kaya raya yang sudah terkenal keganasannya dalam menjalankan bisnis, Albern Conan Drax.

"Aku akan menemui Kathrine, aku akan pergi ke belanda selama beberapa hari," jawab Aaron, laki-laki yang hampir mendekati tiga puluh tahun itu tampak mengangguk yakin.

"Tidak! kami tidak setuju kau menikah dengan gadis murahan sepertinya," tolak Samantha tegas, wanita berumur setengah abad itu mengibaskan rambutnya dengan geram.

"Ini hidupku, Ma. Kalian memintaku menikah, it's ok, aku menurutinya, tapi jangan ikut campur siapa mempelai wanita yang akan ku pilih," jawab Aaron tegas.

"Satu lagi, Kathrine gadis baik-baik, jangan mengatakan hal buruk tentangnya, dia kekasihku," lanjut Aaron, ia bangkit dari duduknya berlalu pergi.

Albern dan Samantha saling berpandang, menghela nafas panjang memikirkan anak tengahnya yang sangat sulit di atur, keras kepala dan kokoh pendirian.

Mobil mewah, lamborgini aventador terbaru berwarna hitam yang ia kendarai membelah jalanan yang ramai, ia langsung kembali menuju kantornya, PT. Conan Dream Tbk.

Laki-laki itu tampak tenang menghadapi berbagai situasi yang terjadi di antara dirinya dan kedua orang tuanya, kini kesuksesan yang sudah ia raih selama bertahun-tahun berjuang membuatnya mantap untuk menjalin hubungan dengan kekasihnya lebih serius.

"Kathrine, aku akan menjemputmu," gumam pelan Aaron sambil duduk di kursi kebesarannya.

"Aaron, kau datang terlambat," sapa Alex, sepupu sekaligus orang kepercayaannya itu datang membawa setumpuk berkas.

"Ada masalah kecil," jawab Aaron sekenanya.

"Oke, ini semua berkas yang harus kau tandatangani, semua! jangan ada yang terlewat." Alex memperingatkan.

Laki-laki berperawakan tinggi dengan rambut silver mencolok itu menatap sepupunya yang melamun, Alex selalu tahu jika Aaron sedang dalam masalah.

Keduanya di besarkan oleh orang yang sama meskipun bukan saudara sekandung, namun kebersamaan sedari kecil membuat dua laki-laki tampan itu saling memahami satu sama lain.

"Katakan, ada masalah apa?" tanya Alex tiba-tiba, ia duduk di sofa panjang ujung ruangan sambil menyilangkan kaki.

"Papa memintaku segera menikah," jawab Aaron.

"Menikah? orang tua, dasar!" desah alex. "Mereka memang sangat suka mengatur hidup anak muda."

"Aku tidak memiliki pilihan, jika tidak segera menikah, maka mereka akan mengambil alih perusahaan ini dan memberikan kekuasaan penuh pada suami Beatricia," jawab Aaron gelisah, laki-laki itu mengendurkan dasi di lehernya yang terasa mencekik.

"Suami Beatricia, Jackson Kenner," tebak Alex. "Ah, laki-laki laknat, tukang selingkuh."

"Harus bagaimana lagi, aku akan menemui Kathrine di Belanda, semua urusan kantor ku serahkan padamu." Aaron mendesah, ia memikirkan cara terbaik untuk melamar kekasihnya.

"Kau ingin menikahi Kathrine?" tanya Alex, laki-laki itu tersenyum kecut. "Ku traktir seumur hidup jika dia bersedia saat itu juga."

"Aku akan membujuknya, dia kekasihku, Alex. Jangan bersikap seperti papa dan mamaku." Aaron berdecak kesal, semua orang bahkan tidak ada yang menginginkan dirinya bersama Kathrine.

🖤🖤🖤

Belanda, di musim dingin.

Aaron memberikan kejutan pada kekasihnya, Kathrine. Dia datang tanpa memberi kabar pada wanita itu, rindu yang menggebu sudah menguasai diri Aaron.

Musim dingin di Belanda tetap memiliki daya pikat bagi para wisatawan, karena itu, Aaron memilih untuk membawa pesawat jet pribadinya sendiri daripada harus mengantre di bandar udara bersama para turis yang ingin berkelana keliling dunia.

Arus ribuan penikmat liburan ke benua Eropa mengalir deras, tidak peduli temperatur rendah di bulan desember sampai maret, mereka malah sangat menikmati cuaca ekstrim yang tidak bisa di rasakan di Indonesia.

Aaron sudah menyiapkan cincin berlian berwarna merah delima yang sangat cantik dengan ukiran khusus, ia sudah merencanakan untuk segera melamar kekasihnya.

Kota bersalju tidak menyurutkan semangat Aaron untuk segera sampai di apartemen milik Kathrine, dia datang membawa sekotak coklat dan buket bunga berukuran besar.

"Kathrine, kita akan segera bertemu," gumam Aaron, ia berdiri di depan pintu sambil mengetuk pelan. Hampir setengah jam, tidak ada jawaban.

"Kat, kau dimana?" Aaron mengetik pesan di layar ponsel dan mengirimnya pada Kathrine.

Namun laki-laki itu tak kunjung mendapatkan balasan pesan. "Mungkin dia sibuk," desis Aaron. Dia mengambil kunci cadangan apartemen ini yang kebetulan ia miliki.

Aaron membukanya perlahan, mengedarkan pandangan mengelilingi ruangan yang di nilai cukup besar, bangunan bergaya khas Eropa dengan arsitektur yang klasik adalah favorit Kathrine, apartemen ini adalah hadian Aaron dua tahun lalu untuk kekasihnya.

Hari mulai gelap, Aaron mendesah kesal, Kathrin bahkan mengabaikan pesan yang sudah ia kirim berkali-kali.

Waktu menunjukkan pukul 7 bagian Eropa, suara seseorang mendekat dengan langkah kaki nyaring yang mengenakan high hells, Aaron yakin itu Kathrine. Dia sudah tidak sabar menyambut sang kekasih.

Aaron mempersiapkan diri, ia berdiri di depan pintu sambil membawa hadiah. "Suprise!" teriak Aaron saat pintu terbuka, ia tersenyum sambil merentangkan tangan menyambut Kathrine.

Wanita di hadapannya melongo, menatap tak percaya pada sang kekasih yang telah berdiri menyambutnya, mereka saling memeluk menumpahkan kerinduan yang telah lama menggunung.

"Kenapa tidak bilang jika akan berkunjung, Sayang." Kathrine mengalungkan kedua tangannya di leher Aaron. "Jika aku tau, aku akan pulang lebih awal," imbuhnya.

"Sengaja, ini kejutan." Aaron merangkul pinggang kekasihnya yang semakin ramping. "Mandilah, ayo kita makan malam." Kathrin mengangguk dan mencium pipi kanan Aaron sebelum berlalu ke kamar mandi.

Usai mereka bersiap, Aaron mengajak Kathrine makan malam di resto dekat apartemen itu, mereka sengaja tidak memilih resto terlalu jauh, karena kondisi jalan bersalju yang menyulitkan kendaraan keluar masuk dari garasi, Aaron memilih yang terdekat sehingga bisa berjalan kaki berdua.

"Dua mulled wine, please!" pinta Aaron pada seorang pelayan wanita.

Mulled wine adalah sebutan untuk minuman anggur hangat yang berada di benua Eropa, rasanya sangat khas wine, yaitu manis bercampur pahit dengan aroma tajam nan wangi berasal dari rempah-rempah seperti cengkeh dan kayu manis, namun tidak semua wine di campur dengan alkohol.

"Apa kau merindukanku, sampai datang sejauh ini?" tanya Kathrine, wanita itu melepas jaket bulunya dan menyerahkan pada pelayan untuk di simpan. Resto ini di lengkapi dengan penghangat ruangan dan perapian kecil yang di fungsikan di musim dingin seperti ini.

"Tentu saja, ada hal penting yang ingin ku sampaikan." Aaron meraih kedua tangan Kathrine. "Kita sudah lama saling mengenal, dan hampir lima tahun kita bersama." Aaron menatap Kathrine penuh harap.

"Bukankah sebaiknya kita meresmikan hubungan ini?" lanjut Aaron, namun wanita yang di sangka akan bahagia atas lamaran ini, ia malah terlihat terkejut dan melepas genggaman Aaron secara tiba-tiba.

.

.

.

.

.

.

Bersambung ...

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-05-26

0

Anisah Nisah

Anisah Nisah

mampir

2023-03-19

0

Sawiru

Sawiru

.

2023-03-11

0

lihat semua
Episodes
1 First
2 Setuju
3 Hayley
4 Penolakan Ellera
5 Rekomendasi Axel
6 Penawaran Aaron
7 Cafe XXX
8 Kesepakatan
9 Deal!
10 Lamaran
11 Asisten Alex
12 Penolakan Hayley
13 Kerja bagus!
14 The wedding
15 Rumah Aaron
16 Kamar
17 Cerewet
18 Bertemu Kathrine
19 Marcel
20 Marah
21 Berbelanja
22 Kenapa?
23 Parfum baru
24 Cinderella
25 Syarat Pewaris
26 Private Party
27 Alex dan Melanie
28 Marcel Lagi
29 Makan siang
30 Curiga
31 Eropa
32 Perjamuan
33 Gosip
34 Mabuk
35 Rahasia Kathrine
36 Kedatangan Kathrine
37 Kepergian Alex
38 Meninggalkan rumah
39 Ungkapan Marcel
40 Bertemu Alex
41 Rencana
42 Terbongkar
43 Hancur
44 Mantan
45 Ingin cuti
46 Alergi dingin
47 Berenang
48 Kepergok Alex
49 Alex
50 Di rumah ibu
51 Harapan
52 Menodaiku
53 Terbongkar
54 Permintaan maaf
55 Bertemu Kathrine
56 Rahasia Marcel
57 Salah sasaran
58 Akhirnya
59 Menyesal
60 Permintaan Hayley
61 Anne Sonya
62 Tentang Anne
63 Berita mengejutkan
64 Makan malam
65 Pertemuan dengan Marcel
66 Berakhir
67 Masalah
68 Rumah Albern
69 Malam kedua
70 Ancaman Marcel
71 Bantuan
72 Daging panggang
73 Olahraga pagi
74 Pemulihan perusahaan dan kejutan
75 Sharaa
76 Luka dan kehilangan
77 7 bulan kehamilan
78 Permintaan Maaf
79 Breanda jomblo
80 Jatah olah raga
81 Pijat plus plus
82 Perjaka tua
83 Gosong!
84 Brownis ala Hayley
85 Hukuman pelayan
86 Berbohong demi kebaikan
87 Alex
88 Samantha
89 Curiga
90 Melanie
91 Kehadiran Friska
92 Kecelakaan
93 Tentang Alex
94 Melupakan janji (Alex)
95 Surat Melanie
96 Rumah Melanie
97 Leukimia (Melanie)
98 Putus asa
99 Mencari Melanie
100 Kontraksi palsu
101 Mendekati hari-H
102 Bertemu Melanie
103 Kabar baik
104 Proses persalinan
105 Baby Boy
106 Nicklause Conan Drax
107 Will you marry me?
108 We are getting married
109 Restu
110 Alex
111 Wedding
112 Melanie ingin hamil
113 Baby Nick rewel
114 Rencana Breanda
115 Couple Aaron&Nick
116 Baby Girl Alex
117 ENDING
118 NOVEL BARU (SPIN OFF ALEX)
119 Promo Novel
120 TERBIT CETAK
Episodes

Updated 120 Episodes

1
First
2
Setuju
3
Hayley
4
Penolakan Ellera
5
Rekomendasi Axel
6
Penawaran Aaron
7
Cafe XXX
8
Kesepakatan
9
Deal!
10
Lamaran
11
Asisten Alex
12
Penolakan Hayley
13
Kerja bagus!
14
The wedding
15
Rumah Aaron
16
Kamar
17
Cerewet
18
Bertemu Kathrine
19
Marcel
20
Marah
21
Berbelanja
22
Kenapa?
23
Parfum baru
24
Cinderella
25
Syarat Pewaris
26
Private Party
27
Alex dan Melanie
28
Marcel Lagi
29
Makan siang
30
Curiga
31
Eropa
32
Perjamuan
33
Gosip
34
Mabuk
35
Rahasia Kathrine
36
Kedatangan Kathrine
37
Kepergian Alex
38
Meninggalkan rumah
39
Ungkapan Marcel
40
Bertemu Alex
41
Rencana
42
Terbongkar
43
Hancur
44
Mantan
45
Ingin cuti
46
Alergi dingin
47
Berenang
48
Kepergok Alex
49
Alex
50
Di rumah ibu
51
Harapan
52
Menodaiku
53
Terbongkar
54
Permintaan maaf
55
Bertemu Kathrine
56
Rahasia Marcel
57
Salah sasaran
58
Akhirnya
59
Menyesal
60
Permintaan Hayley
61
Anne Sonya
62
Tentang Anne
63
Berita mengejutkan
64
Makan malam
65
Pertemuan dengan Marcel
66
Berakhir
67
Masalah
68
Rumah Albern
69
Malam kedua
70
Ancaman Marcel
71
Bantuan
72
Daging panggang
73
Olahraga pagi
74
Pemulihan perusahaan dan kejutan
75
Sharaa
76
Luka dan kehilangan
77
7 bulan kehamilan
78
Permintaan Maaf
79
Breanda jomblo
80
Jatah olah raga
81
Pijat plus plus
82
Perjaka tua
83
Gosong!
84
Brownis ala Hayley
85
Hukuman pelayan
86
Berbohong demi kebaikan
87
Alex
88
Samantha
89
Curiga
90
Melanie
91
Kehadiran Friska
92
Kecelakaan
93
Tentang Alex
94
Melupakan janji (Alex)
95
Surat Melanie
96
Rumah Melanie
97
Leukimia (Melanie)
98
Putus asa
99
Mencari Melanie
100
Kontraksi palsu
101
Mendekati hari-H
102
Bertemu Melanie
103
Kabar baik
104
Proses persalinan
105
Baby Boy
106
Nicklause Conan Drax
107
Will you marry me?
108
We are getting married
109
Restu
110
Alex
111
Wedding
112
Melanie ingin hamil
113
Baby Nick rewel
114
Rencana Breanda
115
Couple Aaron&Nick
116
Baby Girl Alex
117
ENDING
118
NOVEL BARU (SPIN OFF ALEX)
119
Promo Novel
120
TERBIT CETAK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!