Sampai nya di Yordania mereka langsung pergi ke apartemen untuk istirahat sejenak sebelum memulai misi mereka. Dira duduk menatap keluar jendela. Terlihat banyak kendaraan berlalu lalang.
"Dira, lo kenapa cepat banget pulang saat di acara kemarin?" Tanya Gesya sambil memainkan hp nya.
"Gue ada urusan"
Keadaan kembali hening. Dira masih memandang kearah luar jendela.
"Gue akan jawab pertanyaan kalian tentang tujuan gue masuk dalam dunia gelap. Semua bermula dari kematian ibu dan adik gue Zahra. Pembunuhnya itu ayah gue sendiri. Mata ini menjadi saksi kematian mereka berdua. Saat itu umur gue masih di bilang sangat kecil dan Semenjak itu dendam ini menjadi api yang harus di balaskan. Gue masuk dalam dunia gelap hanya untuk balas dendam" jelas Dira.
Novi dan Gesya pergi menghampirinya. Mereka berdua memeluk Dira untuk menyalurkan kekuatan.
"Pasti sulit untuk lo dengan usia yang masih begitu kecil. Kita akan selalu sama lo dan ngedukung apa yang lo lakuin"
"Dira lo orang yang paling kuat yang pernah gue temui" kata Gesya.
Dira tersenyum mendengar perkataan mereka lalu membalas pelukan itu. Dira merasa beruntung bisa bertemu orang-orang yang baik seperti ibu Dori, orang tua angkat nya dan sahabat seperti Novi dan Gesya.
"Kita janji gak akan ninggalin lo" ucap Novi yang di setujui oleh Gesya.
"Jangan berjanji kalau nanti nya akan diingkari" ucap Dira.
"Gak akan" balas Gesya.
"Hidup ini penuh misteri, orang yang awal nya teman bisa menjadi musuh. Jadi kalian gak perlu janji tapi buktiin"
Mereka mengangguk mendengar perkataan Dira. Setelah itu mereka segera bersiap untuk memulai misi. Dira sudah mengabari Gitdan kalau mereka sudah sampai. Anggota Dira sudah dalam perjalanan menuju Yordania.
"Ayo segera ke istana"
Mereka menyamar agar tidak di ikuti. Setelah di pertengahan jalan mereka memutuskan berpencar. Dira tau banyak mata-mata yang mengikuti mereka. Setelah berpencar mereka bertiga mencari tempat ramai untuk bersembunyi.
Dira masuk ke dalam toilet di salah satu cafe yang ada. Ia mengganti baju nya dengan alat canggih yang sudah ia siapkan. Setelah penampilan nya berubah drastis ia langsung keluar. Seketika terlihat mata-mata yang kebingungan mencari diri nya. Dira tersenyum melihat itu.
Ia segera menuju ke istana. Saat sampai di sana gak berapa lama Novi dan Gesya juga sampai. Di sana banyak penjaga yang menatap mereka dengan curiga.
"Siapa kalian?"
"Pengawal baru pangeran Husnra"
"Sebentar saya akan tanyakan" ucap penjaga itu lalu segera masuk.
Setelah menunggu 2 menit mereka di persilakan masuk ke dalam. Istana ini begitu mewah seperti di film-film kerajaan. Novi dan Gesya menatap sekeliling dengan kagum. Mereka segera menghadap ke pangeran Husnra.
"Aku membutuhkan kalian untuk menjaga ku. Akhir-akhir ini ada orang yang meneror dan mengincar ku" ucap nya.
"Saya akan memastikan anda benar-benar aman" balas Dira membungkuk hormat.
"Saat ini aku ingin pergi karena ada orang yang mengincar ku, aku tidak bisa kemana-mana" jelas nya lalu segera bangkit dari kursi kebesaran nya.
"Sekarang anda bisa pergi dengan aman" balas Gesya.
Mereka memakai topeng dunia gelap untuk menutupi identitas. Sedangkan pangeran Husnra menutup wajah nya dengan masker, ia juga memakai topi.
Mereka hanya berjalan-jalan di taman dan danau. Pangeran begitu menikmati perjalanan mereka. Saat di dekat danau mereka duduk sebentar sambil menatap danau.
"Sudah lama aku tidak bersantai seperti ini" gumam nya dengan pelan.
"Sekali-kali nikmati hidup dan rasakan waktu berputar begitu lama. Hidup ini cuma sekali jadi lakukan apa yang kita ingin kan" ucap Dira.
Pangeran Husnra menatap Dira lalu kembali menatap ke arah danau.
"Kau benar, aku akan lebih menghargai waktu yang berputar dan menikmatinya. Ayo kita pulang"
Saat mereka ingin melangkah pergi ada beberapa orang yang mengepung mereka. Mungkin sekitar 25 orang. Sepertinya mereka yang sedari tadi mengikuti. Dira, Novi dan Gesya sudah bersiap untuk melakukan penyerangan. Saat Dira memberi kode mereka langsung menyerang.
"Lindungi pangeran, jangan menjauh dari nya" perintah Dira.
Mereka yang mendengar berusaha untuk tidak menjauh atau pun berpencar. Sekitar 15 menit mereka berhasil menumbangkan para musuh.
"Pangeran, ayo kita harus segera kembali" ucap Dira.
Saat sampai di istana mereka berbincang kepada raja Yordania. Husnra pun memanggil Dira untuk berbicara.
"Kau datang kemari mencari kunci ini kan?" Tanya nya sambil menunjukan kunci yang terbuat dari perak itu.
"Iya"
"Lelaki tampan itu datang ke mimpi ku menyuruh ku memberi kunci ini pada mu. Setelah ini kau bisa kembali tanpa memperdulikan aku"
"Terima kasih, aku ada rencana agar mereka kehilangan jejak keberadaan diri mu. Biarkan mereka mengincarku" ucap Dira.
Pangeran Husnra tidak mengerti apa maksud Dira tapi ia tetap mengangguk.
***
Dira sekarang hampir sampai ke indonesia. Ia membuat rencana pemalsuan keberangkatan pangeran Husnra. Ia membuat pangeran Husnra pergi bersamanya ke indonesia tapi nyata nya pangeran Husnra pergi ke negara lain. Saat sampai di bandara Dira mendapatkan pesan dari musuh nya.
"Serahkan kunci dan peti itu atau adik mu akan mati. Aku tunggu di gedung tua jakarta pusat"
Dira menggeram saat mendapat pesan itu.
"Kita langsung pergi ke gedung tua Jakarta pusat" ucap Dira.
"Ada apa?" Tanya Novi bingung.
"Sona di culik" kata Dira.
Dira mengendarai mobil nya di atas rata-rata. Novi dan Gesya memegang sabuk pengaman dengan kuat sambil terus membaca doa. Dira sudah seperti orang kesetanan.
Sampainya di sana Dira langsung menuju lantai atas. Di sana musuh nya yang bernama Black sudah menunggunya. Terlihat Sona dengan tubuh yang di ikat di kursi. Dira mengeraskan rahang nya melihat Sona yang terlihat kacau.
"Hai queen" sapa nya dengan senyuman.
"Kau apain dia?!" Tanya Dira.
"Aku hanya sedikit bermain pada nya. Adik mu ini begitu menggemaskan" balas nya lalu mencolek dagu Sona.
"Singkirkan tangan kotor mu itu dari wajah nya" ucap Dira dengan amarah.
"Oke-oke, serahkan kunci itu aku akan melepaskannya" pinta nya pada Dira.
"Aku tidak bisa mempercayai mu, serahkan Sona baru aku akan memberikan kunci ini" ucap Dira.
"Baiklah queen"
Ia menyerahkan Sona dengan cara mendorongnya kasar. Dira melangkah maju. Novi dan Gesya segera membawa Sona kedalam dekapan nya.
"Cih..tak semudah itu kau mendapatkan kunci ini" ucap Dira tersenyum miring.
"Brengsek!"
"Jaga Sona yah" ucap Dira kepada teman nya.
Mereka mulai bertarung. Sona menatap takut saat melihat Dira yang di hajar sendirian. Ia menangis melihat kakak nya itu. Dira mendapat goresan pisau di lengan nya. Luka itu tepat mengenai jahitan luka yang belum kering.
"Novi lo jaga Sona, gue harus bantu Dira"
Dira dan Gesya saling membelakangi menatap musuh yang mengelilingi mereka.
"Dir, lo gak papa kan?"
"Enggak, ayo kita habisi mereka"
Mereka mulai menyerang dengan gesit. Banyak anggota musuh yang tumbang. Setelah mengalahkan semua nya kecuali sang ketua dan tangan kanan nya. Mereka melarikan diri saat merasa tidak akan menang. Dira langsung menghampiri Sona yang terlihat ketakutan.
"Udah jangan takut, gue di sini" ucap Dira sambil memeluk Sona.
Setelah merasa Sona sudah lebih tenang mereka memutuskan untuk segera pergi dari sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments