Chapter 3

...||Ada luka yang begitu sakit lalu berubah menjadi sebuah dendam yang mengerikan||...

"Ampun pa..hiks" kata seorang anak kecil yang sedang di siksa oleh sang ayah.

"Pa di..ra gak bisa nafas" kata nya sambil terus memohon.

"Kamu dan adik kamu tau nya cuma nyusahin saya! Lebih baik kamu ikut mama mu saja sana kalau dia menerima mu" kata sang ayah sambil terus memasukan kepala putri nya ke dalam bak mandi.

Dira pun terbangun dari mimpi buruk nya. Mimpi itu adalah ingatan masa lalu Dira saat dia di siksa bersama adik nya. Sudah 6 tahun mimpi itu selalu menghantui nya.

Dira melihat ke arah jarum jam yang menunjukan masih pukul 9 malam. Ia memutuskan untuk membasuh wajah nya dengan air. Setelah itu Dira turun ke bawah. Ternyata bik inah belum tidur.

"Non mau makan?" Tanya bik inah yang masih berada di dapur.

"Iya bik saya laper" balas Dira lalu duduk di meja makan.

"Non baik-baik aja? Wajah non kelihatan pucat" kata bik inah yang masih fokus dengan masakan nya.

"Aku gak papa" balas Dira.

Setelah makanan nya siap Dira langsung memakan nya dalam diam. Bik inah udah izin untuk tidur duluan. Sesudah makan Dira tidak kembali tidur. Dia pergi ke ruang kerja nya.

Dira mengambil laptop dari meja kerja nya. Membuka berkas-berkas dan mengecek perusahaan nya. Dira juga memiliki perusahaan terbesar no 2 di dunia. Perusahaan Dira semakin besar dan akan mencari perusahaan terbesar no 1.

Dengan begitu dia harus berusaha dan tidak lengah saat sudah di atas nanti. Dira itu pintar tapi dia tidak pernah ingin mendapat juara di sekolah karena beasiswa biara murid yang lain saja mendapatkan nya.

Setelah pekerjaan nya selesai ia kembali ke kamar. mengambil sesuatu di laci lalu meminum nya tanpa air.

                         🍁🍁🍁

Pagi ini Dira sudah rapi dengan seragam nya. Tadi malam Dira terjaga dari tidur nya. Karena tidak bisa tidur Dira kembali ke ruang kerja nya.

Setelah selesai Dira langsung turun ke bawah. Hari ini Dira akan berangkat lebih pagi karena harus ke kantor lebih dulu.

"Non gak sarapan dulu?" Tanya bik inah.

"Enggak bik nanti aja di sekolah" balas Dira lalu keluar dari rumah.

Sebenar nya bik inah gak tau asal usul Dira. Tapi menurut nya Dira anak yang baik meski gak tau identitas nya.

Hari ini Dira membawa mobil karena nanti pulang sekolah dia ada janji sama teman-teman nya. Dira sudah mendapat kan identitas Novi dan Gesya yang sebenar nya.

Sesampai nya di depan kantor Dira langsung masuk. Para penjaga sudah tau kalau itu Dira. Mereka langsung membungkuk hormat. Para penjaga itu juga anggota mafia Dira. Mereka di sini untuk menjaga dan sebagai mata-mata kalau ada yang mencurigakan.

Dira ingin masuk ke dalam ruangan nya tapi tiba-tiba ada pegawai yang memakai riasan begitu menyolok mata menghalangi Dira. Seperti nya dia pegawai baru di sini.

"Ehh culun ngapain kamu masuk ruangan boss" kata nya menatap Dira sepele.

"Ini ruangan saya" balas Dira datar.

"Ruangan kamu dari mana? Jangan ngaku-ngaku deh. Ini lagi para penjaga bukan nya di halangi! Penjaga! Penjaga!" Teriak nya terus memanggil penjaga.

Namun penjaga tidak ada yang datang karena biar Dira saja yang mengurus nya.

"Kamu tau kan kalau yang sudah di pecat dari sini gak bakal di terima di perusahaan mana pun?" Tanya Dira.

"Sok tau sih culun ini. Tau apa kamu tentang perusahaan ini" remeh nya.

"Sekertaris!" Panggil Dira.

"Iya nona" balas sekertaris Dira.

"Pecat dia" perintah Dira lalu pergi meninggal kan mereka.

"A..ap..a?!" Kata pegawai itu tidak percaya.

"Dengar kan? Kamu di pecat! Penjaga usir dia" suruh Sekertaris Dira.

Setelah itu sekertaris Dira langsung menuju ruangan Dira yang sudah menunggu nya di sana.

"Nona perusahan kita banyak mengalami perkembangan. Dan akan menuju top 1 di dunia" jelas nya.

"Maka itu suruh para pegawai untuk berusaha. Saat nanti kita sudah mencapai top 1 kalian semua akan mendapat kan bonus" jelas Dira.

Dira memang selalu melakukan itu saat perusahaan nya mencapai sesuatu. Agar karyawan nya senang dan betah di sini. Tapi jika mereka berkhianat siap-siap akan jadi gelandangan.

"Baik nona" balas nya.

"Kak aku pergi dulu yah entar telat dan kalau kita lagi berdua jangan panggil nona"

Setelah itu Dira langsung keluar dari kantor itu. Ia langsung melesat menuju sekolah. Sesampai nya di sekolah banyak yang membicarakan Dira karena kata Natasya akan berbuat sesuatu.

Dira cuman tersenyum tipis ingin tau apa yang akan di lakukan Natasya. Ia pun berjalan menuju kelas dengan santai. Sesampai nya di kelas Novi dan Gesya langsung menghampiri Dira.

"Dira lo dah dengar kan kalau kak natasya bakal ngelakuin sesuatu?" Tanya Gesya.

"Gue udah dengar. Kalian tenang aja yah" balas Dira santai.

"Tapi gue gak bisa tenang" kata Novi yang gelisah.

Gak berapa lama bel masuk pun berbunyi. Mereka mengikuti pelajaran dengan tenang tanpa ada gangguan.

"Baik lah sampai di sini dulu pelajaran kita hari ini, sekarang kalian boleh istirahat" kata guru mipa.

"Dir lo gak papa? Wajah lo pucat banget" kata Gesya yang khawatir.

"Enggak tadi gue cuma belum sarapan" jelas Dira.

"Yaudah kita beliin makanan dulu yah" balas Novi lalu menarik Gesya ke kantin.

Setelah Novi dan Gesya pergi datang lah Natasya bersama teman-teman nya. Mereka langsung menghampiri Dira yang lagi duduk di bangku nya.

"Ehh nerd bangun lo" kata Natasya lalu menarik kerah Dira.

Banyak anak kelas lain yang berusaha masuk ke kelas Dira untuk menyaksikan pertarungan mereka. Hari ini Dira sedang lemah karena belum sarapan tapi Dira gak akan nunjukin kelemahan nya sama musuh.

"Jadi ini nerd yang mempermalukan lo?" Tanya teman Natasya yang bernama Difa.

"Cih...Sok banget yah lo mempermalukan Natasya. Siapa lo di sini sampe seberani itu sama kita" kata nya sambil terus mendorong Dira.

Karena tidak siap siaga Dira akan terjatuh ke belakang. Namun tiba-tiba di antara kerumunan ada seseorang yang menangkap tubuh mungil itu.

"Lo gak papa?" Tanya nya.

Dira melihat lelaki yang  memegang tubuh nya. Dia adalah Aditya Hermawan. Salah satu cowok populer yang menjadi incaran para siswi sekolah. Novi dan Gesya yang melihat kelas mereka rame menerobos masuk ingin tau apa yang terjadi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!