Chapter 17

...||Jika lelah istirahat lah, jangan biarkan diri mu untuk menyerah karena kebahagiaan pasti akan menunggu mu||...

Sekarang Dira sudah kembali ke indonesia. Ia langsung memutuskan untuk pulang. Peluru itu masih berada di lengan nya. Untung lah peluru itu tidak memiliki racun sedikit pun.

Lengan nya hanya ia perban untuk menghentikan darah yang keluar. Sekarang dia sedang menuju markas. Gitdan ia suruh untuk menjemput.

"Nona untung lah tidak terluka parah"

"Dua hari lagi aku akan pergi ke Yordania"

"Baiklah kalau ada apa-apa segera hubungi kami. Agar kita bisa membantu"

"Aku akan mengajak Novi dan Gesya. Kemungkinan di sana akan banyak musuh. Aku juga akan mengajak beberapa anggota. Gitdan kau tetap di sini menjaga markas kalau-kalau ada penyerangan"

"Baik. Aku juga akan tetap mengawasi rumah nona"

Sampai nya di markas Dira langsung menuju lab nya. Dira sudah menghubungi dokter yang bekerja untuk mengobati orang-orang yang terluka di sini.

"Halo nona"

"Hmm"

Dokter itu langsung saja membedah lengan Dira untuk mengambil peluru itu. Setelah selesai ia langsung menjahit lengan Dira agar luka nya menutup.

"Lengan nya jangan terlalu banyak bergerak dulu"

"Gak bisa"

"Kalau banyak bergerak takut nya jahitan itu bakal terbuka dan pendarahan"

"Tenang aja kalau tinggal itu bisa aku tangani"

"Baiklah kalau gitu saya permisi dulu"

Gak berapa lama setelah dokter itu pergi Dira pun kembali ke rumah nya. Lagi pula besok ia harus pergi ke sekolah.

...🍁🍁🍁...

Tumben hari ini Novi dan Gesya datang ke rumah nya. Entah tau dari mana rumah nya berada di sini.

"Dir lo semalam kemana? Kok gak ada kabar?" Tanya Novi.

"Ada misi"

"Udah selesai?" Tanya Gesya.

"Belum"

"Yaudah ayo pergi ke sekolah, entar telat lagi" ajak Novi.

Mereka langsung menuju mobil Gesya. Di dalam mobil Novi dan Gesya terus bernyanyi mengikuti musik yang terputar dari radio. Dira sedikit tersenyum melihat ke dua teman nya yang begitu bahagia dan ceria.

Ternyata melihat orang-orang yang kita sayang bahagia bisa membuat kita ikut bahagia. Tapi kita juga harus menemukan kebahagian kita sendiri. Tidak harus bergantung pada manusia di muka bumi ini.

Sampai nya di sekolah mereka langsung menuju kelas. Dan gak berapa lama bel masuk berbunyi. Pelajaran berjalan dengan lancar. Dira memilih tidur sambil mendengarkan musik dari pada mendengarkan guru yang sedang menerangkan. Wajah nya ia tutupi dengan buku agar tidak ketauan. Tapi siapa sangka ternyata guru di depan mengetahui kelakuan Dira.

"Ehem"

Namun tidak ada balasan dari Dira. Guru itu yang melihat earphone di telinga nya langsung saja melepas nya. Dira yang merasa di ganggu langsung melihat siapa orang yang mengusik nya.

"Enak banget yah tidur saat saya lagi nerangi" kata nya sambil melotot.

Dira hanya diam. Ia memang menyuruh semua guru memperlakukan nya seperti murid lain nya. Dira tidak ingin menganggap guru berlaku tidak adil.

"Sekarang kamu keluar dari kelas saya!"

Dira pun mengangguk lalu pergi dari kelas. Novi dan Gesya hanya melihat kepergian Dira. Dira memutuskan mencari tempat yang tenang dan nyaman. Ia langsung menuju taman belakang. Di sana ada pohon yang rindang dan sejuk.

Dira duduk di bawah nya lalu memasang earphone nya kembali. Menyenderkan kepala nya di pohon. Angin sepoy-sepoy berhembus begitu lembut. Gak berapa lama Verel lewat di dekat taman. Tadi nya ia ingin bolos di luar sekolah.

Saat melihat Dira ia ingin menghampiri nya. Verel pun duduk di sebelah Dira. Memandangi wajah nya yang begitu damai. Wajah Dira membuat nya terhipnotis.

"Ngapain lo kak?" Tanya Dira masih dengan mata tertutup.

"E..enggak" balas nya gugup.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Dira sambil melihat Verel.

"Harus nya gue yang nanya. Ngapain lo di sini?"

"Di usir dari kelas. Lo mau bolos kak?"

"Tadi niat nya gitu tapi liat lo di sini yaudah gak jadi" balas nya sambil tersenyum.

Dira pun mengangguk menanggapi jawaban Verel. Ia kembali menikmati musik nya.

Verel yang melihat Dira begitu menikmati lagu yang berputar pun penasaran. Ia langsung saja mengambil earphone yang berada di telinga Dira.

Dira melirik sekilas lalu kembali menikmati musik nya. Verel melakukan seperti Dira, menikmati musik.

"Btw lo ganteng tapi kenapa gak ada pacar? Padahal kan banyak yang dekati" tanya nya penasaran.

"Belum ada yang cocok. Gue gak mau mainin perasaan cewek"

Setelah itu ke adaan kembali hening. Dira menatap lurus ke depan. Ada beberapa cowok yang sedang berlatih basket.

"Terkadang dunia gak mengijinkan untuk menyerah yah? Padahal sudah terlalu lelah untuk tetap bertahan" kata Dira tetap dengan pandangan lurus ke depan.

Verel yang mendengar perkataan Dira pun langsung melihat ke arah nya.

"Itu tanda nya tuhan punya rencana yang lebih baik dan gak akan biarkan orang yang udah lelah dan udah berusaha keras untuk tetap bertahan nyerah gitu aja. Tuhan pengen liat orang itu sampai  menemukan kebahagiaan nya" balas Verel.

Setelah itu Dira bangkit dari duduk nya di ikuti Verel. Dira meninggalkan Verel begitu aja tanpa berkata apa pun.

"Dir lo mau kemana?!"

"Jangan ikuti gue!" Balas Dira lalu buru-buru pergi.

Verel pun ikut pergi dari sana menuju kantin.

 

Terpopuler

Comments

🌻Yani Wi💕

🌻Yani Wi💕

nice...👍

2021-12-20

0

Nilam Nuna

Nilam Nuna

semangat Thor 💪👍😊

2020-11-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!