...||Orang jahat terlahir dari orang baik yang tersakiti||...
Sepulang sekolah Dira mengajak Novi dan Gesya ke markas untuk latihan. Setelah dari kantor tadi Dira kembali ke kelas seperti tidak terjadi apa-apa.
"Ini senjata udah gue ukir nama kalian" kata Dira sambil menyerahkan senjata yang mereka pilih semalam.
Mereka sudah berada di markas. Dira membawa mereka ke ruang latihan.
"Gitdan" panggil Dira.
"Iya nona" balas Gitdan lalu menghampiri mereka bertiga.
"Latih mereka" suruh Dira.
"Baik"
"Yang tadi udah ada?" Tanya Dira.
"Mereka udah ada di penjara bawah tanah" kata Gitdan.
"Kalian pergi sama Gitdan" suruh Dira.
"Emang lo mau kemana dir?" Tanya Gesya.
"Ada urusan" balas Dira lalu meninggalkan mereka.
Dira langsung menuju ke penjara bawah tanah. Aura di dalam diri nya mulai berubah. Seperti bukan Dira yang terlihat polos. Sosok iblis itu datang mengambil ahli tubuh nya. Membuat nya menjadi kejam.
Dira seperti memiliki 2 kepribadian ganda. Sesampai nya di sana ia langsung mendatangi salah satu penjara. Ruangan ini sangat tercium bau amis. Banyak darah yang berceceran. Ada yang masih segar dan ada pula yang sudah mengering. Melihat orang yang di dalam nya penuh dengan luka.
"Halo ibu Nuri yang terhormat" sapa Dira sambil tersenyum manis.
"Kamu?!" Bingung nya.
"Bingung yah kenapa aku di sini?" Tanya Dira.
"Siapa sebenar nya kamu?" Tanya nya.
"Leader mafia terkuat" balas Dira.
"Tolong lepaskan saya" kata nya memohon.
"Gak semudah itu" balas Dira.
"Emang salah saya apa?" Tanya nya.
"Cih..."
"Kesalahan anda 1. Membuat saya marah, 2. Menampar saya dengan tangan kotor anda 3. Menunjuk-nujuk saya seperti saya orang yang hina dan yang ke 4. Masuk dalam kehidupan keluarga saya!" jelas Dira.
"K...ka..kamu anak Heri?" Tanya nya tidak menyangka.
"Iya"
"Maaf kan saya karena saya kamu di telantar kan" kata nya menyesal.
"Maaf anda itu gak bisa ngubah ke adaan"
"Anda tau adik saya meninggal gara-gara anda" tunjuk Dira ke wajah ibu Nuri.
"Ma..af Dira"
"Anda harus menyusul adik saya" balas Dira menatap tajam ibu Nuri.
Dira mengambil pisau kecil nya. Menusukan pisau itu di dada nya lalu memenggal kepala nya dengan pisau yang sama. Mata Dira begitu merah. Air mata sudah menumpuk dan siap untuk jatuh.
Dira buru-buru mengelap mata nya. Dan alhasil wajah nya terkena darah ibu Nuri.
"Masukan kepala itu dalam kotak lalu kirim ke rumah pak heri" perintah Dira.
Dira melewati ruangan latihan. Ia ingin menuju ruangan nya untuk menenangkan diri. Novi yang melihat Dira pun memanggil nya.
"Dira!"
Dira melihat Novi lalu melanjutkan jalan nya. Novi merasa aneh dan ngeri melihat Dira yang begitu kacau.
"Dira kenapa?" Tanya Novi.
"Gak tau. Nona dira gak pernah sekacau itu" balas Gitdan yang juga bingung.
"Apa dira ada masalah?" Tanya Gesya.
🍁🍁🍁
Dira menangis meluapkan rasa sakit itu. Untung lah ruangan nya kedap suara. Jadi tidak ada yang mendengar nya.
"Zahra dendam kita sebentar lagi akan terbalas kan" kata Dira kembali seperti biasa.
Dira pun bangkit untuk mencuci tangan dan wajah nya yang penuh darah. Setelah itu ia pergi melihat Novi dan Gesya latihan.
"Kalian udah siap?" Tanya Dira.
"Udah dir" balas Gesya.
"Ayo pulang" ajak Dira.
Mereka berdua pun langsung bangkit dari duduk nya. Saat di mobil Dira hanya diam begitu pun dengan mereka berdua.
"Besok ada misi C untuk kalian" kata Dira memecahkan keheningan.
"Misi C?" Tanya Novi.
"Misi yang terbilang mudah" balas Dira.
Dan setelah itu mobil mereka kembali hening. Novi dan Gesya juga diam dan bergelut di dalam pikiran masing-masing. Setelah mengantarkan mereka berdua Dira kembali ke markas nya.
"Nona pak heri sangat terkejut dengan kepala ibu Nuri" jelas Gitdan.
"Bagus" balas Dira dengan senyum miring.
Dira pergi ke ruangan nya. Mengambil laptop yang ada. Melihat ulang reaksi papa nya. Di sana wajah nya terlihat ketakutan dan juga amarah yang meluap. Dira tersenyum senang melihat papa nya seperti itu.
Papa Dira sebenar nya juga seorang mafia. Sudah sekitar 30 tahun papa nya masuk di dalam dunia gelap. Tapi kelompok papa nya jauh tertinggal di bawah Dira. Padalah Dira orang baru dalam dunia gelap dan dengan cepat kelompok nya dapat di peringkat pertama begitu juga perusahaan nya.
Dira benar-benar menjaga dan menyusun strategi nya dengan teliti. Kepintaran Dira juga berpengaruh dalam strategi nya.
Sekarang Dira berusaha mengambil separuh aset perusahaan lain. Perusahaan Dira akan memasuki perusahaan top 1. Dan Dira akan mempertahan kan top 1 nya nanti.
Dalam 5 menit aset perusahaan lain jadi milik Dira. Setelah itu Dira memutuskan pulang ke rumah nya. Karena rumah sudah di kunci Dira pun menelepon bik inah.
"Halo bik buka pintu nya"
"Iya non"
Setelah itu Dira mematikan sambungan nya. Bik inah pun keluar dengan tergesa-gesa. Ia segera membuka kan pagar untuk Dira.
"Maaf bik aku lagi banyak kerjaan" jelas Dira.
"Gak papa non udah tugas bibik" kata bik inah.
Mereka pun masuk ke dalam. Dira langsung menuju kamar nya. Ia pun membaringkan tubuh nya dan gak berapa lama semua nya lenyap di dalam alam sadar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments