...||Hari di mana yang membuat kau dan aku dekat||...
Pagi ini Dira kesiangan. Karena rasa sakit itu membuat nya tidak bisa tidur. Dira tidur pukul 5 pagi. Dan berakhir dia ke siangan. Setelah memakai seragam Dira melihat hp nya ada sepuluh panggilan tak terjawab dari Gesya dan Novi. Dira langsung turun ke bawah. Di sana bik inah sudah menyiapkan sarapan.
"Bik ini masukan tempat aja. Aku bawa bekal aja" perintah Dira sambil memakai sepatu nya.
"Iya non"
Setelah itu Dira mengambil mobil nya di garasi. Hari ini dia akan membawa Novi dan Gesya untuk latihan maka nya dia membawa mobil. Sesampai nya di sekolah ada pak hendra yang sedang menjaga gerbang.
"Pak bukain" suruh Dira.
"Baik non" pak hendra.
Setelah Dira masuk dia bertemu sama Adit. Adit itu ketua Osis di sekolah. Dira ingin pergi meninggalkan Adit. Tapi tas nya di tarik.
"Mau kemana lo?" Tanya Adit.
"Masuk kelas" balas Dira.
"Udah terlambat gak ada rasa bersalah" kata nya menyindir.
"Emang lo siapa di sini?" Tanya Dira pura-pura gak tau.
"Gue ketua Osis di sini"
"Ketua Osis aja sombong" balas Dira datar.
"Udah ayo ikut gue" ajak Adit sambil menarik tas Dira.
Mereka pun pergi menuju taman belakang sekolah. Sampai nya di sana Adit langsung melepas cengkeraman nya dari tas Dira.
"Lo bersihin ini taman. Kalau udah siap tanam kembali bunga yang mati" perintah Adit lalu pergi meninggalkan Dira sendiri.
"Huh ngeselin" kata Dira datar.
Dira pun memulai membersihkan taman. Dari mulai menyapu, membuang sampah dan menata kembali bunga yang tidak pada tempat nya. Sekarang Dira lagi menanam bunga.
Tiba-tiba kilat menyambar dan gak berapa lama guntur pun berbunyi sangat kuat. Dira melihat langit yang mulai menghitam. Padahal tadi langit begitu cerah.
"Tanggung banget bentar lagi siap" kata Dira terus melanjutkan kegiatan nya.
Ia mempercepat kerja nya. Karena langit saat ini benar-benar menghitam.
"Selesai juga" kata Dira lalu melihat pekerjaan nya yang begitu rapi.
Tiba-tiba rintikan hujan mulai turun membasahi bumi. Dira belum sempat lari sudah di basahin hujan. Dengan cepat ia menyambar tas nya dan berteduh di bawah pohon yang tidak jauh dari sana. Kini gerimis menjadi hujan yang sangat deras.
Dira mengambil kaca mata nya yang basah lalu menaruh nya di dalam tas. Adit yang sedang lewat melihat Dira yang lumayan basah berada di bawah pohon dekat taman belakang. Ia pun menghampiri Dira untuk membawa nya ketempat berteduh.
"Lo ngapain di sini?" Tanya Adit.
Dira pun mengangkat kepala nya untuk melihat siapa yang bertanya. Adit tertegun melihat Dira yang tidak menggunakan kaca mata nya. Melihat mata kebiruan itu dengan lekat. Dira nampak begitu cantik tanpa kaca mata nya.
"Lo ngapain liatin gue gitu?" Tanya Dira datar.
"E..enggak. Kaca mata lo mana?" Tanya Adit.
"Basah" balas Dira.
"Udah ayo cari tempat berteduh" ajak Adit masih setia memegang payung nya.
Dira pun mengangguk dan berjalan beriringan dengan Adit. Mereka pun ke teras di lantai bawah. Dira berusaha mengeringkan baju nya.
"Lo gak ada baju ganti?" Tanya Adit yang di balas gelengan oleh Dira.
Terakhir kali baju di loker nya sudah ia pakai saat dia di siram dengan jus oleh Natasya.
"Basah nya gak nembus sampai dalam kan?" Tanya Adit.
Dira mengerti apa mangsud nya ia pun menggeleng dengan pertanyaan Adit.
"Kalau gitu lo pake hoodie gue aja"
"Gak usah" balas Dira.
"Nanti lo masuk angin. Bentar gue ambil di loker" kata Adit sambil berlari kecil menuju loker nya.
Gak berapa lama Adit kembali dengan hoodie berwarna hitam nya. Dia pun memberikan nya kepada Dira. Dira langsung menuju kamar mandi untuk mengganti baju nya. Tas nya ia titipkan sama Adit.
Dira pun keluar dengan hoodie Adit. Hoodie itu nampak ke besaran di tubuh mungil Dira. Adit yang melihat Dira mengenakan hoodie nya yang nampak kebesaran pun membuat nya terlihat sangat menggemaskan.
Rambut nya yang basah ia urai kan. Dira menutupi agar dia tetap terlihat cupu dengan kacamata dan menggunakan topi hoodie itu.
"Nanti gue pulangin" kata Dira.
"Udah sana gue mau ke kelas" kata Adit lalu meninggalkan Dira.
Dira pun menuju ke lantai atas di mana kelas nya berada. Sesampai nya di depan pintu kelas Dira langsung mengetuk pintu. Guru langsung membuka nya. Guru itu heran mengapa penampilan Dira seperti ini.
"Kamu kenapa?" Tanya buk Tesa.
"Tadi saya terlambat dan kehujanan" balas Dira.
"Kamu ikut saya" kata buk Tesa lalu menarik Dira keluar.
"Ada apa?" Tanya Dira yang merasa bingung.
"Kamu kalau gini bisa ketauan nyamar" kata buk Tesa.
"Kelihatan banget aku gak cupu?" Tanya Dira.
"Banget malah cuma kaca mata kamu yang sedikit nutupin. Jangan masuk dengan ke adaan gini Dira" kata buk Tesa memberi tau.
"Aku ke ruangan kesehatan aja" balas Dira lalu pergi dari hadapan buk Tesa.
Sesampai nya di sana ia meminta handuk kepada kak Citra penjaga ruang kesehatan untuk mengeringkan rambut nya.
"Kamu kenapa bisa basah?" Tanya kak Citra.
"Tadi menjalani hukuman dari ketos" balas Dira.
"Terus itu hoodie siapa? Karena hoodie nya gak pas di badan kamu" tanya kak Citra ingin tau.
"Itu ketos" balas Dira.
"Menurut kamu dia ganteng kan?" Tanya kak Citra sambil senyum mengejek.
Dira memutar bola mata nya malas karena Citra selalu seperti itu saat ia dekat dengan pria. Dira dan kak Citra emang lumayan dekat. Dira sudah menganggap nya seperti kakak sendiri. Setelah mengeringkan rambut nya Dira berbaring di tempat tidur yang ada.
"Kak jangan ganggu aku yah" kata Dira lalu memejamkan mata nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments