Tertuduh

Kirana mengikuti saran sepupunya untuk memeriksakan kondisi tubuhnya ke dokter. Siapa tahu benar, Kalau mual dan muntah yang di alami oleh Kirana adalah sebuah tanda kehamilan.

Kirana awalnya memang sangsi dengan semua itu. Namun ucapan dokter beberapa waktu yang lalu membuatnya percaya kalau dirinya benar-benar hamil tiga minggu.

"Katanya hubungan pernikahan kalian dingin, Tapi kenapa bisa tumbuh anak? " Pertanyaan ini sungguh membuat Kirana jengkel.

"Pernikahan kita memang dingin tapi bukan berarti kami belum pernah melakukannya. Sekitar dua bulan yang lalu dia kembali menyentuhku. Alasannya sama karena Umma sangat menginginkan cucu dari anak sulungnya.." Selama delapan bulan mereka menikah, Keduanya memang sempat melakukan hubungan suami dan istri. Itupun sepertinya Rasya sangat terpaksa.

"Dia selalu tidak peduli padaku.. " Kirana ingat dengan Rasya yang selalu meninggalkannya seorang diri setelah pria itu mendapatkan hak nya. Wanita mana yang tidak sakit di perlakukan seperti itu.

Namun Kirana tetap tegar, Dia tidak mau terlihat menyedihkan di hadapan semua orang.

"Apa kamu akan memberitahukan tentang kehamilanmu ini pada suamimu?

"Tentu saja, Dia ayahnya..Dia juga berhak tahu tentang anak ini.. " Walau bagaimana pun, Rasya adalah ayah dari bayi yang ia kandung saat ini. Mau tidak mau Kirana harus memberitahukannya.

"Sekarang aku antar kamu pulang..

"Tidak perlu Aaron..Aku akan naik taksi saja.." Tolak Kirana, Sebenarnya dia membawa mobil tadi. Mobilnya ia titipkan di cafe tempatnya membuat janji karena saat pergi periksa ke rumah sakit Kirana di antar oleh sepupunya.

"Kamu tenang saja, Mobilmu sebentar lagi akan di bawa ke bengkel..Biar aku yang urus.." Melihat Mobil Kirana yang mendadak mogok Aaron lah yang akan bertanggung jawab mengurusnya.

"Mau pulang sekarang?

"Iyalah, Kapan lagi.." Aaron akhirnya mengantar sang sepupu pulang ke rumahnya.

Tak butuh waktu yang lama, Mobil mewah milik Aaron telah sampai. Kirana segera turun dan berucap terima kasih. Wanita yang tengah hamil itu langsung masuk ke dalam rumah.

Begitu sampai di dalam, Langkah Kirana terhenti. Niatnya memberitahu Rasya tentang kehamilannya ia urungkan. Pasalnya, Disana ia sudah di sambut dengan raut wajah tak bersahabat dari suaminya. Di sana juga bukan hanya ada Rasya, Tapi ada dua wanita yang paling Kirana benci.

"Darimana saja? Dari pagi kau pergi dan baru pulang sore. Apa pantas seorang istri seperti itu." Kirana diam tak menjawab pertanyaan suaminya. "Lalu siapa pria tadi yang mengantarmu?

"Kenapa mereka berdua ada disini? Kamu yang ajak mereka?" Bukannya menjawab pertanyaan Rasya, Kirana justru balik bertanya.

"Jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan Kirana! Sekarang jawab saja pertanyaan ku. Siapa pria yang mengantarmu tadi.. " Kirana menghela nafas panjang.

"Dia Aaron, Sepupuku..

"Bohong! "Sergah Ameena. " Dia berbohong kak.. Kakak lihat sendiri kan kalau mereka tadi berpelukan di cafe itu. Ibu yang melihatnya langsung.." Kirana menatap Ameena dengan sangat geram.

"Katakan saja Kirana, Siapa pria itu.. Lebih baik kau jujur saja.." Sebenarnya Rasya cukup bimbang. Disisi lain hatinya percaya dengan sang istri, Tapi foto itu?

"Makanya kalau punya istri itu di peduliin biar tahu tentang semua sodaranya. Sudah aku bilang.. Dia Aaron sepupuku.. Kenapa kau tidak percaya? Jadi kau lebih percaya dengan ucapan dua ular ini?

"Jaga bicaramu Kirana!! " Tanpa sadar Rasya membentak Kirana. Wanita itu tampak kaget dengan bentakan pria yang berstatus suaminya ini. Terlebih, Kirana di bentak di depan Ameena dan Rani. Semakin besar kepala saja mereka..

"Kamu bentak aku?? Aku bentak aku di hadapan mereka? Tega kamu ya..Suami macam apa sih kamu ini.." Kirana naik ke kamarnya meninggalkan tiga orang itu.

Rasya mengusap wajahnya dengan kasar. Sungguh ia tidak sengaja membentak istrinya tadi.

"Nak, Maafkan kita ya.. Gara-gara kita kamu sama istri kamu jadi bertengkar. Andai saja kita gak kesini, Pasti kalian tidak akan bertengkar kan? Tapi kan niat tante baik, Tante cuma mau kasih bukti kalau tadi pas ke cafe tante gak sengaja lihat istri kamu pelukan sama pria lain..",Rani tertunduk dengan wajah sedihnya.

Rasya memang tak peduli dengan Kirana. Mana tahu dia tentang semua sodara-sodara istrinya. Terlebih Aaron yang memang tak datang ke Pernikahan keduanya.

"Kalau gitu, Biar kita pulang aja kak.. " Ameena beranjak. Ia sudah tidak pakai kursi roda lagi demi bisa menarik perhatian Rasya. Bersikap seolah-olah wanita yang berusaha kuat di hadapan pria itu.

"Jangan, Kalian pulang nanti saja setelah makan malam.." Ameena dan Rani tersenyum senang.

.

.

.

Kirana mondar mandir di kamarnya. Ia ingin mengatakan kalau dirinya hamil tapi Kirana tidak tahu bagaimana cara mengatakannya.

"Enggak! Aku harus kasih tahu Rasya, Dia harus tahu tentang kehamilan ku..." Kirana menarik nafas. Kali ini ia harus berani dan tidak boleh gugup.

Mantan Nalendra tersebut turun dari kamarnya. Ia mencari sang suami yang beberapa saat yang lalu keluar dari kamarnya dan sekarang entah ada dimana.

"Rasya! Rasya aku mau...

Deg!

Kirana menghentikan langkah kakinya. Hatinya berdenyut nyeri ketika matanya tak sengaja menangkap pemandangan yang menyakitkan hati. Bagaimana tidak? Di sana, Di ruang makan Rasya memeluk Ameena.

Wanita itu juga tampak memeluk erat leher Rasya. Dengan dada yang bergemuruh hebat, Kirana melangkah panjang dan lebar. Menghampiri dua manusia yang seolah tak tahu diri.

"Ngapain kamu peluk-peluk Rasya Hah!!!" Teriak Kirana yang tiba-tiba datang. Dengan tenaganya yang kuat Kirana mendorong tubuh Ameena hingga wanita itu jatuh tersungkur.

"Awww..." Ameena meringis, Niat hati pura-pura pusing agar di peluk oleh Rasya,,Yang ada sekarang Ameena merasakan sakit yang luar biasa di bagian pan-tatnya. Namun semua itu di buat kesempatan oleh Ameena untuk semakin menarik perhatian pria itu.

"Ameena!" Rani berlari dan membantu Ameena yang belum bangun juga.

"KIRANA, KAMU APA-APAAN SIH!!?" Lagi,,Rasya membentak istrinya. "Ameena itu lagi sakit tapi kamu Justru malah ngedorong dia! Kamu itu wanita yang gak punya hati tahu gak!? " Dada pria itu naik turun. Rasya masih berusaha mengontrol emosinya.

"Kamu itu di tipu sama dia! Wanita ini tidak sakit. Dia itu cuma pura-pura.. Mereka berdua ini wanita licik. Kamu aja yang be-go dan o-on, Katanya Ceo tapi mau aja di tipu sama mereka..

"Kirana!

"Kenapa? Wanita gak sakit dia tuh cuma pura-pura..

"Astagfirullah Kirana..Kenapa kamu tega bilang seperti itu.. Ameena ini benar-benar sakit. Dia sakit kanker otak.. " Sahut Rani kembali memasang wajah melasnya.

"Oh gitu ya? Aku sumpahin dan aku doain deh semoga dia sakit beneran dan cepet nyusul kakaknya ke alam baka..

"KIRANA!! JAGA MULUTMU ITU!" Rasya menatap tajam istrinya. Ia paling tidak suka kalau nama Nadia di sebut-sebut.

"Nak, Sudah..lebih baik sekarang bawa Ameena dia sudah sangat lemas.." Tanpa pikir panjang lagi,Rasya meraih tubuh Ameena ke dalam gendongannya. Wanita itu tersenyum penuh dengan kemenangan.

Rasya merebahkan tubuh Ameena di atas sofa ruang tengah..

"Kak..

"Iya, Kamu butuh sesuatu?" Ameena mengangguk dengan sandiwaranya.

"Apa yang kamu butuhkan? Katakan saja..

"Kak, A..aku rasa hidup aku gak akan lama lagi. Aku mau kakak mau kabulin permintaan aku ini.." Ameena melihat Kirana yang berdiri di belakang Rasya.

"Kamu mau minta apa, Pasti akan aku turuti..

"Aku mau, Kakak nikahi aku..

Deg!

Rasya diam, Permintaan macam apa ini?

"Gak bisa! Rasya kamu jangan mau! Aku gak mau di poligami apalagi sekarang aku sedang hamil.. " Rasya menoleh, Pria itu menegakkan tubuhnya menatap Kirana.

Ameena dan Rani terbelalak. Keduanya saling pandang.

"Apa? Kirana hamil? " Tanya Rani.

"Iya, Aku hamil, Kenapa?

"Tapi kamu yakin anak yang di kandung kamu itu anak nak Rasya? Bukan anak pria lain kan?" Kirana tak percaya dengan apa yang di katakan oleh wanita ini.

Rasya yang mendengar ucapan Rani pun mulai ragu. Ia kembali menatap Kirana dengan tatapan yang? Ah entahlah..

"Apa yang di bilang Tante Rani benar.. Anak itu? Apa benar itu anak aku?? Dia bukan anak dari pria lain kan Kirana??

PLAAAK!!

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

mama

mama

ini umi abi ny kmn, pd gk tau kelakuan anknya.. kelamaan Kirana tinggal pergi aj buat dia nyesel..udah diksh kesempatan trs saja kyk gitu suami jm. kpn juga kebusukan dia ulat bulu kebongkar. lama amat.. sumpah greget aq

2025-04-13

2

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

udah kirana tinggal aj rasya biar tau rasa, sdh cukup kmdi abaikan biar rasya menyesal seumur hidupnya, benar kt kamu kiran ceo ko oon

2025-04-13

1

Evi Alvian

Evi Alvian

Huh sakit beneran baru tau rasa sumpah Kirana jadi kenyataan...udah tinggalin aja tuh Rasya dasar suami ogeb

2025-04-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!