Kesedihan Kirana

Sudah satu minggu Rasya dan Kirana menikah. Dan selama itu, Sikap Rasya tetap saja dingin seolah tak tersentuh sama sekali. Kirana jadi heran, Apa memang begitu sikapnya? Tapi kan pria itu sudah beristri? Tidak bisakan Rasya merubah sikapnya?

Setelah menunggu berhari-hari. Akhirnya apa yang di nanti oleh Kirana datang juga. Sebuah foto pernikahan yang telah selesai di cetak.

"Waaoooo..Indah sekali.. Besar lagi.." Kirana seolah begitu takjub melihat foto pernikahannya dengan Rasya yang di cetak dengan bingkai yang lumayan besar.

Walaupun Kirana sempat terpaksa menerima pernikahannya bersama Rasya. Tak bisa di pungkiri, Sebelum benar-benar melakukan pernikahan, Rasya dan Kirana di beri kesempatan agar lebih saling kenal lebih dulu. Kirana juga sempat merasa nyaman saat dekat dengan suaminya itu.

Sang mantan yang sulit di lupakan pun perlahan hilang dari pikirannya. Sayangnya, Selama satu minggu tinggal bersama sang suami. Kirana jarang melihat pria itu pulang. Alasannya selalu saja sibuk di kantor. Apa iya orang yang bekerja kantoran atau direktur sesibuk itu?

Papanya juga seorang direktur perusahaan. Sesibuk-sibuknya dia, Papa Kirana masih sempat pulang untuk memberikan kabar.

"Foto ini mau di letakkan dimana Nona? " Salah satu Karyawan dari pencetak foto tersebut bertanya. Kirana yang biasa hidup manja dan bisa melakukan apapun yang dia inginkan mengatur sesuka hatinya.

"Ah, Sepertinya foto ini lebih bagus di letakkan disini saja.." Tunjuk Kirana ke arah dinding yang menurutnya sangat cocok dengan peletakan foto tersebut.

"Tapi ada lukisannya Nona.. Sepertinya sayang kalau lukisan nya di pindah.. " Kirana tatap lukisan bunga lily itu. Lukisan yang menyambut kirana pertama kali wanita itu tinggal di rumah ini.

"Iya juga sih.. Tapi mau gimana lagi ya? Ah begini saja.. Lukisan ini di pindah saja, Dan ganti dengan foto pernikahanku.." Para pekerja itu mengangguk dan melakukan apa yang Kirana perintahkan.

Ketika hendak menurunkan lukisan itu..

"Mau di apakan lukisan itu? "Kedatangan Rasya membuat para pekerja tersebut saling pandang. Rasya melangkah cepat dan mendekat.

"Mau kalian apakan lukisan ini? " Tanya Rasya sekali kepada tiga orang pria yang Kirana tugaskan.

"Maaf Tuan, Ini foto pernikahan Anda dan Nona Kirana sudah selesai di cetak. Istri Anda memerintahkan kami untuk memindahkan lukisan bunga Lily ini lalu di gantikan oleh foto pernikahan kalian.." Jelas salah satu dari mereka.

Tanpa mengatakan apapun Rasya naik ke atas untuk menemui istrinya. Dada pria itu naik turun seolah menahan amarah.

Brak!.

Rasya membuka pintu secara kasar membuat Kirana kaget setengah mati. Melihat sang suami pulang, Senyum Kirana mengembang.

"Rasya.." Kirana mendekati pria itu. "Kamu lihat? Foto pernikahan kita sudah jadi.. Dari mulai pigura besar, Sedang dan yang kecil.. Tadi aku nyuruh para pria itu untuk meletakkan foto pernikahan kita itu di dinding. Tapi sayangnya ada lukisan bunga lily itu yang jadi penghalang. Aku rasa aku harus memindahkannya.. Kamu suka kan???" Tak ada reaksi dari pria itu, Hanya tatapan datar dan dingin saja. Bagi Kirana itu sudah biasa..

"Siapa yang menyuruhmu untuk memindahkan lukisan itu?" Kirana medongak menatap wajah tampan yang dingin itu.

"Kenapa?

"Kamu masih tanya kenapa? Aku gak suka kalau barang-barang yang ada di rumah ini di ubah. Termasuk lukisan itu. Lukisan bungan lily itu sudah ada sebelum kau datang kemari. Dan sekarang kau justru seenak jidat ingin mengatur semua yang ada di rumah ini? Sekarang katakan pada mereka, terserah kau mau di letakkan dimana foto yang tidak penting itu. Yang penting lukisan itu jangan di pindah..

Tanpa perasaan Rasya berucap. Tak berpikir bahwa Kirana sakit hati atau tidak. Karena jika boleh jujur, Rumah itu Rasya beli tiga tahun yang lalu. Rumah itu akan di tempati dirinya dan Nadia kelak kalau mereka sudah menikah. Semua yang ada di rumah ini Nadia yang atur. Mulai dari letak Vas bunga, Guci, Dan berbagai barang-barang lainnya termasuk lukisan bungan lily itu.

Lukisan itu adalah hasil lelangan dimana Rasya membelinya dengan harga tinggi. Bungan Lily adalah bunga favorit Nadia. Maka dari itu Rasya marah saat melihat lukisan tersebut akan di pindahkan. Ia tidak rela apabila lukisan kesayangan mantan kekasihnya yang telah tiada itu di harus pindah posisi.

"Tega kamu ya.. Apa-apa semua di larang.." Kirana menangis dan keluar dari kamarnya.

.

.

.

Kirana benar-benar menyuruh tiga pria itu untuk pulang. Kirana juga meminta dua pembantu di rumah itu untuk mengangkat foto pernikahan yang super besar itu lalu membawanya ke gudang.

Kirana sudah sakit hati dengan suaminya. Hanya perkara lukisan saja Rasya marah-marah. Memang apa salahnya? Kenapa semua barang di rumah ini tidak boleh di rubah. Kirana juga memiliki keinginan untuk merubah semua yang ada di rumah ini. Karena jika boleh jujur, Kirana kurang suka dengan barang-barang yang ada di rumah ini termasuk posisi nya juga.

Kirana suka warna yang kalem, Tidak terang dan menyala karena baginya warna tersebut terkesan norak. Dan desain rumah ini bagi Kirana terlalu menangtang, Dan ia tidak suka..

"Nona yang sabar ya Nona..Tuan memang begitu.. " Ucap Bi Siti mengusap punggung Kirana seraya memberikan pengertian terhadap istri majikannya.

"Gapapa bi.. Mungkin aku cuma kaget aja kali ya.. Karena sejak kecil, Aku gak pernah kena marah.. Makanya aku gak biasa.." Setelah mengucapkan itu, Kirana pergi ke kamarnya.

Tak ada orang disana. Rasya sudah pergi entah kemana. Pria itu jarang pulang, Sekalinya pulang hanya untuk marah-marah. Kirana melangkah ke arah tempat tidur dimana foto-foto pernikahannya dengan Rasya terletak di atas tempat tidur.

Tadi ia begitu bahagia sekali melihat foto foto ini selesai di cetak. Kirana juga sempat memikirkan di mana saja foto foto itu akan di letakkan. Tapi sekarang? Kirana sudah tak berminat lagi.

Ia kumpulkan semua foto itu menjadi satu. Sama seperti foto yang sebelumnya, Kirana juga membawa foto-foto tersebut ke gudang. Biarkan saja, Kirana sudah tak peduli lagi.

Ia sedih dan benar-benar sedih. Baru satu minggu menikah, Kirana sudah makan hati.

"Apa-apa di larang, Kemarin aku aku tanam bunga mawar di halaman belakang gak boleh.. Sekarang foto pernikahan juga.. terus apa yang boleh? Rumah ini kan jadi milik aku juga sekarang.. Masa iya ini itu gak boleh...

Di halaman belakang juga terdapat banyak tanaman berbagai macam bunga Lily. Melihat itu, Kirana berinisiatif ingin menanam bunga mawar kesukaannya. Sayangnya Rasya melarangnya, Hingga niatnya menanam bunga mawar gagal sudah.

"Kenapa semua di larang.. Sebenarnya ini rumah siapa sih! Andai aja dulu aku jadi nikah sama Nalendra..Pasti aku bahagia banget.." Kirana menunduk sedih. Sikap suami dan Mantan kekasihnya sangat bertolak belakang. Wajar saja kalau Kirana membandingkan sikap Rasya dengan mantan kekasihnya. Dia seorang istri yang ingin di perhatikan bukan justru di abaikan.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Evi Alvian

Evi Alvian

Belum apa" Kirana udah makan hati..kenapa Rasya belum bisa move on dari Nadia ya..apakah nanti ada flashback nya thour tentang masa lalunya Rasya dan Nadia

2025-04-07

1

Viena Alfiatur Rohman

Viena Alfiatur Rohman

Baru seminggu udah makan hati Kirana.. Mnding buang aja Rasnya nya

2025-04-07

1

Erlangga❤

Erlangga❤

Paling ogah sama cwok yg blum bisa move on.. awas nnti kmu nyesel loh Rasya

2025-04-07

0

lihat semua
Episodes
1 Berbohong
2 Kesedihan Kirana
3 Siapa Nadia? + Visual
4 Tentang Nadia Dan Faktanya
5 Sandiwara
6 Mereka Tidak Sama
7 Bukan Aku Jodohnya
8 Selalu Ingat Dia
9 Nadia Lagi?
10 Rencana Rani dan Ameena
11 Hamil?
12 Tertuduh
13 Akan Aku Pikirkan
14 Kau Pergi Aku Juga Pergi
15 Sikap Aneh Daddy Abimana
16 Jadi Asisten
17 Kejutan Untuk Rasya
18 Kedatangan Umma Salma
19 Mulai Panik
20 Semangat Kirana
21 Murka
22 Dia Istri Orang
23 Makam Nadia
24 Pengkhianatan
25 Kata Cerai
26 Bertemu
27 Kepanasan
28 Menolak Cerai
29 Perhatian Rasya
30 Kesabaran Rasya
31 Membujuk Pulang
32 Aku Butuh Bukti Bukan Janji
33 Kedatangan Aaron
34 Pamit Pulang
35 Tidak Percaya Lagi
36 Diam-Diam
37 Bertemu Pembeli Rumah
38 Pulang Ke Rumah Baru
39 Jalan-jalan Di Malam Hari
40 Melakukan Kesalahan Lagi
41 Keputusan Daddy Abimana
42 Tabur Tuai
43 Usaha Rasya
44 Menyelinap
45 Bermalam Dengan Kata Rindu
46 Yang Aku Tidak Tahu
47 Mulai Nyaman
48 Aaron Dan Vera
49 Aku Sudah Menikah
50 Penolakan Rasya
51 Sudah Mulai Mencintainya
52 Sikap Tegas Kirana
53 Tak Di Sangka
54 Rencana Hendrik
55 Anti Provokasi
56 Ajakan Umma Salma
57 Lancang!
58 Di pecat
59 Tanda Merah
60 Aksi Vera
61 Berhasil
62 Acara Empat Bulanan
63 Ameena Kritis
64 Sekretaris Baru
65 Vera VS Tari
66 Di Kira Pembantu
67 Bukan Babu Tapi Ratu
68 Pertunjukan Akan Segera Di Mulai (Vera)
69 Terbongkar
70 Hancur Semuanya
71 Tak Ada Harapan Lagi
72 Weekend
73 Accident
74 Tangis Rasya
75 Hanya Mimpi?
76 Di Balik Semuanya
77 Salah Orang
78 Pembalasan
79 Kedatangan Nalendra
80 Kesedihan Rasya
81 Balqis Chayra Ibrahimi
82 Secinta Itukah?
83 Tak Mau Kehilangan Lagi
84 Aku Mencintai Istriku
85 Bertemu Mantan (Vera)
86 Balasan Untuk Hendrik
87 Gara-gara Jalan-jalan
88 Gempar!
89 Pulang Malu
90 Pernikahan Aaron Dan Vera
91 Malam Pertama
92 Penampilan Baru Kirana
93 Malam Penuh Cinta
94 Pergi Imunisasi
95 Undangan Reuni
96 Nyonya Rasya Di Lawan
97 Vera Semakin Di Depan
98 Sesuai Sikap Lawan
99 Garis Dua (Vera)
100 Mirip Nadia
101 Hanya Kamu, Dan Cuma Kamu
102 Promo Novel Baru : Kembalinya Cinta Pertama
103 Gara-gara UFO
104 Piknik Bersama Mantan
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Berbohong
2
Kesedihan Kirana
3
Siapa Nadia? + Visual
4
Tentang Nadia Dan Faktanya
5
Sandiwara
6
Mereka Tidak Sama
7
Bukan Aku Jodohnya
8
Selalu Ingat Dia
9
Nadia Lagi?
10
Rencana Rani dan Ameena
11
Hamil?
12
Tertuduh
13
Akan Aku Pikirkan
14
Kau Pergi Aku Juga Pergi
15
Sikap Aneh Daddy Abimana
16
Jadi Asisten
17
Kejutan Untuk Rasya
18
Kedatangan Umma Salma
19
Mulai Panik
20
Semangat Kirana
21
Murka
22
Dia Istri Orang
23
Makam Nadia
24
Pengkhianatan
25
Kata Cerai
26
Bertemu
27
Kepanasan
28
Menolak Cerai
29
Perhatian Rasya
30
Kesabaran Rasya
31
Membujuk Pulang
32
Aku Butuh Bukti Bukan Janji
33
Kedatangan Aaron
34
Pamit Pulang
35
Tidak Percaya Lagi
36
Diam-Diam
37
Bertemu Pembeli Rumah
38
Pulang Ke Rumah Baru
39
Jalan-jalan Di Malam Hari
40
Melakukan Kesalahan Lagi
41
Keputusan Daddy Abimana
42
Tabur Tuai
43
Usaha Rasya
44
Menyelinap
45
Bermalam Dengan Kata Rindu
46
Yang Aku Tidak Tahu
47
Mulai Nyaman
48
Aaron Dan Vera
49
Aku Sudah Menikah
50
Penolakan Rasya
51
Sudah Mulai Mencintainya
52
Sikap Tegas Kirana
53
Tak Di Sangka
54
Rencana Hendrik
55
Anti Provokasi
56
Ajakan Umma Salma
57
Lancang!
58
Di pecat
59
Tanda Merah
60
Aksi Vera
61
Berhasil
62
Acara Empat Bulanan
63
Ameena Kritis
64
Sekretaris Baru
65
Vera VS Tari
66
Di Kira Pembantu
67
Bukan Babu Tapi Ratu
68
Pertunjukan Akan Segera Di Mulai (Vera)
69
Terbongkar
70
Hancur Semuanya
71
Tak Ada Harapan Lagi
72
Weekend
73
Accident
74
Tangis Rasya
75
Hanya Mimpi?
76
Di Balik Semuanya
77
Salah Orang
78
Pembalasan
79
Kedatangan Nalendra
80
Kesedihan Rasya
81
Balqis Chayra Ibrahimi
82
Secinta Itukah?
83
Tak Mau Kehilangan Lagi
84
Aku Mencintai Istriku
85
Bertemu Mantan (Vera)
86
Balasan Untuk Hendrik
87
Gara-gara Jalan-jalan
88
Gempar!
89
Pulang Malu
90
Pernikahan Aaron Dan Vera
91
Malam Pertama
92
Penampilan Baru Kirana
93
Malam Penuh Cinta
94
Pergi Imunisasi
95
Undangan Reuni
96
Nyonya Rasya Di Lawan
97
Vera Semakin Di Depan
98
Sesuai Sikap Lawan
99
Garis Dua (Vera)
100
Mirip Nadia
101
Hanya Kamu, Dan Cuma Kamu
102
Promo Novel Baru : Kembalinya Cinta Pertama
103
Gara-gara UFO
104
Piknik Bersama Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!