Mulai Panik

Esok harinya, Rani benar-benar mengajak Ameena pergi ke rumah mewah Rasya. Tentu saja dengan rencana yang sudah bersarang di otaknya.

"Bu, Gimana kalau nanti Kirana ngelawan kita.."

"Kamu tenang saja, Biar ibu yang kasih pelajaran. Dia tidak akan bisa melawan Kita.." Rani akan memberi Kirana pelajaran. Wanita itu akan buktikan kalau Ameena lah yang lebih pantas menjadi istri Rasya. Sungguh kepercayaan yang tinggi sekali.

Rani kira, Dengan menyingkirkan Nadia semua akan aman-aman saja. Tapi nyatanya, Rasya justru di nikahkan dengan wanita lain. Dan semua itu jelas membuat rencana Rani berantakan.

"Yuk sekarang kita berangkat.." Ameena mengangguk, Perempuan itu sudah memoles wajahnya agar terlihat pucat.

Dengan taksi yang sudah di pesan, Sepasang ibu dan anak itu masuk ke dalam mobil taksi yang sudah siap mengantarkan mereka ke rumah besar dan mewah milik Rasya.

Hanya membutuhkan waktu dua puluh menit, Taksi yang di tumpangi oleh Rani dan Ameena telah sampai di depan gerbang rumah itu.

Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Rani dan Ameena melangkah angkuh memasuki gerbang yang terbuka namun tak sepenuhnya.

"Kok sepi ya Bu? Kayak gak ada orang?" Tanya Ameena yang merasa rumah itu terlihat sepi.

"Sudahlah yuk, Ikut Ibu..

Mereka telah sampai di depan pintu utama yang tertutup dengan rapat.

Tok Tok Tok!

Tok Tok Tok!

"Buka pintunya!!!" Rani berteriak meminta siapapun yang ada di dalam untuk membukakan pintu.

Sayangnya pintu masih tertutup dengan rapat seperti tak ada penghuninya sama sekali.

"Bu, Rumahnya sepi banget. Jangan-jangan Kirana ikut Rasya keluar kota.." Rani menatap sang putri dengan benak yang bertanya. Kalau di pikir-pikir memang benar, Rumahnya sepi sementara Rasya ada di luar kota. Bisa saja Kirana ikut. Lagipula siapa yang mau melarang, Toh Kirana adalah istrinya.

Brak Brak Brak!

"BUKA!!!

"Ngapain kalian di sini? Gak sopan banget teriak-teriak! Ini bukan hutan ya.." Rani dan Ameena menoleh ke arah sumber suara dimana Bi Siti datang dengan berkacak pinggang dan menatap tajam sepasang ibu dan anak itu.

"Nah ini orangnya! Sini kamu.." Rani tak kalah garang. Matanya melotot menatap Bi Siti yang santai saja. "Sekarang buka pintunya! Kita mau masuk..

"Heh! Enak aja minta masuk.. Ini rumah Den Rasya. Kalian punya hak apa ingin masuk.." Bi Siti tak kalah sengit. Memang siapa mereka seenaknya ingin masuk. Yang punya rumah ini adalah Rasya dan Kirana tentu saja hanya mereka yang berhak.

"Heh! Kamu dengar ya baik-baik! Ini rumah Rasya beli untuk putriku Nadia. Dan otomatis rumah ini adalah rumahku dan aku berhak atas disini.. Dan satu lagi. Sebentar lagi, Putriku Ameena juga akan menjadi istri dari Rasya dan akan menjadi Nyonya disini.. Sekarang buka pintunya. "Setelah menjelaskan Rani memerintahkan Bi Siti dengan sikap garangnya berharap Bi Siti akan gentar. Namun nyatanya, Bi Siti tidak takut sama sekali.

"Bi, Tolong buka pintunya ya.. Kalau Kak Rasya tahu Bibi bisa di pecat.." Kata Ameena ikut menimpali. Bi Siti hanya tersenyum sinis..

"Saya gak takut!!

Rani menjadi geram, Wanita itu mengangkat tangannya hendak memberi pukulan terhadap Bi Siti. Sayangnya aksinya tersebut terhenti ketika dua buah mobil mewah masuk.

Tiga pasang mata itu langsung tertuju. Bi Siti tersenyum, Akhirnya orang yang di tunggu datang juga. Sementara Rani dan Ameena mengerjab heran dan bertanya-tanya.

"Bu, Siapa?" Bisik Ameena di telinga ibunya.

"Ibu juga tidak tahu.. "

Umma Salma turun dari mobil setelah sang supir membukakan pintu. Jika kemarin Umma Salma hanya datang bersama supir. Kali ini, Umma Salma datang bersama supir serta empat bodyguard.

Wanita dengan pakaian syar'i serta cadarnya yang menutupi sebagian wajahnya itu mendekat ke arah Bi Siti.

"Assalamualaikum Bi..

"Waalaikum salam Ning Umma.."Jawab Bi Siti dengan santun.

"Buka pintunya Bi.. " Titah Umma Salma tanpa menghiraukan dua manusia asing itu.

"Baik.." Bi Siti segera membuka pintu utama itu. Jelas saja Rani marah. Sejak tadi dia minta di bukakan pintu tidak di pedulikan, Sementara wanita asing ini sangat mudah. Kurang ajar!

Ceklek..

"Silahkan Ning.." Umma Salma mengangguk. Baru satu langkah..

"Heh! Kamu itu siapa? beraninya masuk ke rumah ini.." Mata Rani melotot. Umma Salma melirik Rani yang melotot padanya.

"Seharusnya saya yang tanya, Anda ini siapa?Kenapa bisa anda ada di rumah putra ku Rasya. Pembantu baru kah?" Dengan tenang Umma Salma menjawab pernyataan Rani. Tak tanggung, Umma Salma juga menyebut nama ' Pembantu baru ' sangat elegan bukan?

Rani terdiam dengan mulut yang terkatup rapat. Oh? Jadi wanita ini adalah ibu Rasya. Batin Rani. Wanita itu melirik Ameena seolah memberikan kode.

"Oh, Jadi ini adalah Ibu nak Rasya.. Kenalkan, Saya Rani ibu Almh Nadia, Kekasih Rasya..

"Mantan kekasih. Karena sekarang Rasya sudah menikah.." Tegas Umma Salma. Istri dari Daddy Abimana itu menatap sepasang ibu dan anak tersebut.

"Sedang apa kalian disini?" Rani kembali melirik Ameena dan melakukan aktingnya.

"E.. Jadi begini Nyonya.. Sebelum Nadia meninggal, Dia berpesan kepada nak Rasya agar selalu menjaga saya dan adiknya Ameena. " Wajah Rani pura-pura sedih. Sayangnya Umma Salma tak ada simpati sama sekali. Karena ia tahu, Kalau wanita itu hanya pura-pura.

"Dan sekarang, Ameena sakit keras Nyonya. Dia mengidap penyakit kanker otak. Niat saya datang kemari ingin meminta nak Rasya untuk mengantarkan Ameena kontrol ke dokter. Tapi sebelum itu, Saya minta maaf Nyonya. Rasya melakukan semua ini bukan atas kemauan saya, Tapi karena Rasya sangat mencintai putriku Nadia. Saking cintanya Rasya dengan tulus menepati janjinya kepada Almh Nadia. Nadia juga meminta agar Rasya menikahi Ameena sebagai gantinya.." Rani menjelaskan dengan sedikit air mata. Tentu saja semua itu hanya kebohongan. Rani mengatakan semua itu agar nanti Umma Salma iba dan memaksa Rasya segera menikahi Ameena.

"Tapi putraku sudah menikah.." Ucap Umma Salma dengan nada bicara yang tegas.

"Tidak apa-apa Nyonya, Saya siap kok jadi istri keduanya Kak Rasya.." Sahut Ameena dengan suara yang sengaja di lemah-lemahkan.

"Kamu mau menjadi istri kedua Rasya?

"Iya, Nyonya.. Saya rela jadi madunya mbak Kirana.." Jawab Ameena dengan senyum malu.

"Aduh, Gimana ya? Soalnya saya tuh gak mau punya menantu yang penyakitan seperti kamu.." Ujar Umma Salma dengan nada ejekan. Wanita itu merutuk dirinya sendiri dalam hati karena sifat ini bukanlah sifatnya. Ah Ralat, Sifat ini adalah sifat Umma Salma sebelum wanita itu menjadi muallaf.

"Tapi kalian jangan khawatir. Saya akan sembuhkan putri anda.." Rani menoleh ke arah Ameena yang kembali tersenyum senang. " Asal kamu jauhi putra saya!" Lanjutnya...

"E, Begini Nyonya.. Ameena..

"Sekarang kalian ikut saya.." Belum juga selesai bicara, Umma Salma sudah memotongnya lebih dulu.

Empat bodyguard mendekat dan sudah siap.

"Ki..kita mau kemana Nyonya.?" Tanya Rani agak panik dan gugup.

 "Nanti kalian juga tahu.." Umma Salma melihat para bodyguard itu.

"Bawa mereka.." Titahnya.

"Baik Umma...

Keempat Bodyguard tersebut akhirnya membawa Rani dan Ameena masuk ke dalam mobil. Umma Salma tersenyum sinis, Tanpa mengatakan apapun lagi, Umma ikut masuk ke salah satu mobil.

Sementara itu, Rani dan Ameena semakin bingung mau di bawa kemana mereka ini.

"Maaf. Kalau boleh tahu, Kita ini mau di bawa kemana ya?" Tanya Rani pada bodyguard itu. Tak hanya satu yang menjaganya tapi begitu banyak bodyguard. Rani dan Ameena jadi takut..

Semakin takut lagi saat tak ada yang menjawab pertanyaannya.

"Loh?Kenapa kita di bawa ke rumah sakit? "Tanya Rani panik. Ameena pun sama paniknya. Dan rumah sakit ini bukan rumah sakit yang biasa melainkan paling besar yang ada di kota ini.

"Ki..kita mau di bawa kemana?" Tanya Rani dan Ameena. Sayangnya tak ada yang menjawab. Yang ada mereka di seret di paksa masuk ke dalam..

"Kalau sampai mereka memeriksa keadaan Ameena ke dokter yang asli, Gawat! Bisa ketahuan ini..

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Sri Rahayu

Sri Rahayu

hahaha....rasain loh terjebak dgn kebohongan kalian sendiri....makanya jd orang jgn culas, nipu ntar kl Allah kasih bener penyakit pd Ameena baru tau rasa kalian 🤣🤣🤣🤣🤣...ditunggu lanjutan nya Thorr 😘😘😘

2025-04-17

1

Lovita BM

Lovita BM

bagus Umma sekali lihat lsg bergerak ,
nah Rasya ,udah ketipu ratusan juta ,oonya minta ampun

2025-04-16

1

Evi Alvian

Evi Alvian

God job umma..sekali bergerak langsung deh dua wanita licik itu panik takut kebongkar kebohongannya

2025-04-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!