Bukan Aku Jodohnya

Kirana turun dari kamarnya. Tujuannya kali ini adalah pergi ke dapur. Rumah itu terlihat begitu sepi sekali. Itu di karenakan Bi Siti libur bekerja hanya tinggal Bi Ita saja yang ada di sana. Sejak awal datang kemari Bi Ita memang sudah terlihat tak suka padanya. Namun, Kirana masa bodo.

"Pagi Bi.." Kirana menyapa Bi Ita yang sedang mencuci perabotan. Ita yang di sapa pun hanya melirik sinis istri Majikannya itu. Bi Ita dan Bi Siti memang berbeda. Bi Siti bekerja disana lebih lama daripada Ita sendiri.

Ita pun juga mengenal Nadia dengan baik. Menurut Ita, Nadia adalah wanita idaman semua pria. Walaupun tak bisa di pungkiri kalau jika di pandang dari raut wajah memang lebih cantik Kirana kemana mana. Nadia juga cantik hanya cantiknya biasa saja. Wataknya dewasa, Cekatan, Mandiri dan jago memasak pastinya.

Kirana membuka lemari es dan mengambil air dingin di dalam sana. Menuangkan air tersebut ke dalam gelas dan hendak meminumnya..

"Dulu tuh Non Nadia itu kalau datang ke rumah ini gak cuma diem aja. Gak cuma ongkang angking kayak ratu. Tapi bantu masak, Ikut bersih-bersih.. Semuanya deh.." Kirana mengurungkan niatnya untuk minum air itu. Ia menoleh ke arah Bi Ita yang beralih membersihkan sayuran.

"Apa katamu tadi?" Tanya Kirana dengan nada datar.

"Enggak.. Saya cuma bicara yang sesuai fakta kok. Dulu Non Nadia kalau datang ke sini ikut gak cuma diem aja.. Tapi selalu ikut bantu-bantu kayak masak, Bersih-bersih dan pekerjaan lainnya..

"Oh.. gitu ya?" Sahut Kirana dengan mengangguk anggukan kepalanya.

"Iya.. Tidak seperti kamu yang diam aja kayak ratu.." Kirana diam tak lagi menjawab.

Dengan gelas yang masih ada di tangan Kirana melangkah mendekati Bi Ita yang menatapnya dengan heran.

"Ke..kenapa Menatap saya seperti itu?

Byurrr!!

Tanpa mengucapkan sepatah katapun. Kirana menyiram air dingin itu tepat di wajah Bi Ita. Wanita itu gelagapan merasa terkejut karena mendapat serangan yang tiba-tiba.

"Nona apa-apaan!!?

"Kenapa? Gak suka? " Tantang kirana menatap nyalang Wanita tak tahu diri di hadapannya ini. Kirana menggelengkan kepalanya merasa tidak percaya dengan apa yang ia tahu sekarang. Ada ya? Pembantu yang seperti ini.

"Nona itu kasar sekali dulu Non Nad..

BRAAKK!

"GUE BUKAN NADIA!!!! SEKALI LAGI GUE TEGESIN GUE BUKAN NADIA! NGERTI LOEE!!

PRAAAANK!!

Kirana membanting gelas yang ia pegang hingga pecah berkeping-keping membuat Ita semakin ketakutan. Kirana terlihat begitu menyeramkan. Pembantu itu perlahan mundur takut di apa-apakan oleh Kirana.

"Loe tuh cuma pembantu disini! Loe tuh di bayar buat kerja, Bukan julid in orang.. Apalagi yang lo julid in itu gue.. Gue gak peduli ya, Loe mau benci atau apa ke gue.. Tapi asal Loe tahu. Gue bukan Nadia! Kalau Loe mau bandingin gue sama dia mending Loe ikut dia aja.. Jadi ubi Loe sana sama dia.. Kerja aja Loe sama dia jadi pembantunya di alam kubur!.."Kirana menekan setiap kata-katanya. Seumur hidup baru kali ini Kirana melihat pembantu macam Ita. Bukannya fokus kerja malah nyinnyirin majikannya.

"Saya adukan semuanya ini pada Den Rasya...

"Aduin aja gue gak takut.. Bahkan sebelum Loe ngadu. Gue akan bikin Loe pergi dari rumah ini.. Jangan sampek lo balik lagi.. " Ita menggelengkan kepalanya.

"Mulai hari ini Loe gue pecat!! " Tak hanya sekedar ucapan. Kirana menyeret Ita keluar meminta wanita itu untuk pergi dari rumah ini.

Bruk!!

Kirana dorong Ita sampai jatuh tersungkur. Bersamaan dengan itu, Mobil Rasya telah sampai. Ita tersenyum senang. Wanita itu mengira bahwa kali ini ia akan menang karena Rasya pasti akan membelanya.

"Apa-apaan ini?" Pertanyaan itu keluar dari bibir Rasya. Pria itu melihat Ita yang menangis.

"Den..Saya..

"Aku pecat dia.. Kenapa? Gak suka?" Kirana melipat dua tangannya di dada.

"Tapi kenapa? Mbak Ita bekerja baik kok selama ini.. " Ujar Rasya mengatakan bahwa Ita memang bekerja dengan baik selama ini di rumah ini.

"Dia kerja dengan baik ke kamu, Bukan ke aku.. Kebaikan dia tuh cuma topeng.. Buktinya, Dia tunjukin sikap aslinya di hadapan aku.. " Ita menggelengkan kepalanya. Ita memohon kepada pria itu lewat tatapan matanya yang melas.

"Tapi kamu gak bisa gitu dong Kirana? Mbak Ita itu kerja sama aku udah cukup lama. Dan kamu gak bisa berbuat seenaknya kayak gini.." Ita tersenyum puas karena Rasya lebih membelanya. Kirana semakin geram.

"Jadi kamu lebih bela dia daripada aku istri kamu sendiri?? " Kirana tertawa, Ia menertawakan dirinya sendiri. "Tunggu? Kamu belain dia? Atau jangan-jangan mantan tunangan kamu yang bawa dia kesini?..

"Bu..

Kirana masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, Kirana kembali dengan membawa tongkat Baseball.

"Kirana apa yang ingin kamu lakukan?" Tanya Rasya mulai was was.

"Sekarang kamu pilih? Pecat dia atau aku bu-nuh dia disini.. " Ancam Kirana. Rasya melihat Ita yang semakin ketakutan.

"Maaf mbak Ita.. Ini adalah hari terakhir mbak bekerja disini..

"Den.." Ita merasa tak percaya kalau Rasya bisa kalah dari Kirana dan dirinya benar-benar di pecat dari pekerjaannya ini. Rasya kembali ke dalam mobilnya mengambil sesuatu.

"Ini adalah pesangonnya.. Sekali lagi saya minta maaf ya.." Dengan terpaksa Ita menerima uang yang di berikan oleh Rasya. Ita pun pergi untuk pulang. Karena dua pembantu Rasya tak ada yang menetap di rumah itu. Mereka akan datang di pagi hari dan pulang sore hari.

.

.

.

Tak ingin semakin pusing, Kirana pergi keluar untuk mencuci otaknya. Dia pergi ke sebuah Mall besar yang ada di kota itu. Andai orang tuanya tidak tinggal di luar negeri, Ingin rasanya Kirana pulang saja ke sana untuk menenangkan diri sementara.

Tujuan Kirana saat ini adalah belanja banyak barang demi bisa menghibur diri. Menikah dengan pria yang belum selesai dengan masa lalunya membuat Kirana sakit dan makan hati tiap hari. Apa mungkin ini karmanya ya? Dulu orang tuanya menipu Nalendra dan seluruh keluarganya dengan cara memalsukan kematiannya. Dan lihat sekarang? Pernikahan impiannya musnah.

Kirana pergi ke tempat pakaian. Matanya berbinar melihat begitu banyak model pakaian baru di sana. Hingga matanya tak sengaja melihat sebuah gaun yang terpajang. Gaun itu terlihat sangat indah di pandang mata. Kirana melangkah maju hendak membeli gaun tersebut sayangnya seseorang telah lebih dulu sampai.

Kirana mematung di tempat. Ia kenal siapa mereka. Hal itu membuat Kirana tak berani mendekat lagi.

"Mas..Gaun nya bagus ya?" Tanya seorang wanita cantik itu.

"Kamu suka? " Wanita itu mengangguk malu ketika mendapat pertanyaan dari pria yang di sampingnya. "Mbak..!!

seorang Karyawan datang setelah mendengar panggilan dari pria yang tak lain adalah Nalendra.

Ya, Sepasang suami istri itu adalah Nalendra dan istrinya Ayra. Seorang wanita yang di persunting Nalendra yang paras nya begitu mirip dengan Kirana. Hanya saja mereka murni beda orang.

"Ya Mas..

"Saya ambil gaun ini.."

"Baik..

"Makasih ya Mas.." Ayra peluk tubuh tinggi tegap itu dari samping. Nalendra tersenyum lalu mengecup kening sang istri dengan senyum tulus.

Kirana berbalik badan. Hatinya sakit melihat adegan adegan romantis itu. Andai saja dia jadi menikah dengan Nalendra. Pasti sekarang dialah yang mendapatkan perhatian tulus itu.

"Positif saja.. Mungkin bukan aku jodohnya..Huuufftt..." Kirana akhirnya keluar dari pusat perbelanjaan itu dan pergi ke sebuah hotel. Ia tak minat pulang ke rumah malam ini. Entahlah, Rasanya Kirana malas bertemu dengan suaminya yang gamon (Gagal Move on) itu.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Erlangga❤

Erlangga❤

Jadi babu aja sok belagu.. Top Kirana jangan mau kalah kamu sama Rasya apalagi sama pembantu tak tahu diri itu

2025-04-10

1

Evi Alvian

Evi Alvian

Emang enak dipecat udh tau jadi babu sok melawan majikan..sabar Kirana emang Nalendra bukan jodohmu

2025-04-10

0

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

lagian jadi babu sok ngatur jd aj di pecat, kirana di lawan top markotoplah kirana

2025-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!