Dia, Amora

Di apartemen xxx, Dimana Milly berada

Wanita itu menghancurkan apapun yang ada dihadapannya kali ini, Televisi pun tak luput dari kemarahan wanita itu. Dia tidak peduli dengan apapun saat ini. Ia hanya menghancurkan apapun guna melampiaskan seluruh kemarahannya.

''Arghhhh''

Wanita itu kembali berteriak meluapkan kekesalannya bahkan ia menarik rambutnya dengan kasar tanpa mempedulikan rambutnya yang akan rontok karna ulahnya.

''Gadis kecil itu benar benar''

Milly mendesis yang kemudian melemparkan tas bermerek miliknya.

Brakkk

Tas itu terhempas kelantai dengan kasarnya, Namun Milly tidak peduli akan hal itu, Ia bahkan kembali menghamburkan seluruh isi meja dari meja rias yang ada disana. Dimana alat makeup dan produk kecantikan yang memiliki harga fantastis itu kini telah berserakan dilantai.

Laura, Yang tidak lain adalah manager dari Milly hanya diam diambang pintu sembari pandangan yang tertuju pada Milly. Dia memilih menatapnya tanpa berniat menghentikan wanita itu.

Bagi Laura, Itu hanya membuang buang tenaga saja jika dirinya harus menghentikan wanita itu. Lagi pula barang yang dihancurkan itu milik Milly sendiri dan tidak akan menjadi sebuah kerugian untuknya. Ia jelas tau tempramen wanita itu, Dan seorang Milly yang merupakan model top di amerika yang memiliki sikap lemah lembut hanya tipuan semata.

Dan beberapa saat telah berlalu, Milly menghempaskan tubuhnya di tempat tidur tersebut. Wanita itu menghembuskan nafasnya setelah merasa berhasil meluapkan seluruh kekesalannya, Tidak peduli dimana kamarnya saat ini terlihat bagai kapal pecah saat ini.

''Laura''

Laura yang memang berdiri di ambang pintu seketika mendekat ketika Milly memanggilnya.

''Kau telah mengatur kembali seluruh jadwalku?''

Tanya Milly tanpa membuka kedua matanya.

Laura menganggukkan kepalanya.

''Iya, Aku telah mengatur semuanya kembali, Dan tentang denda yang harus dibayar juga tidaklah sedikit kali ini''

Jelasnya kemudian.

Satu minggu yang lalu, Milly jelas membuat dirinya terkejut serta keteteran mengatur semua jadwal pemotretan milik Milly. dimana wanita itu mengatakan jika dirinya akan pergi ke Jepang dalam waktu yang tidak diketahui. Dia benar benar dibuat frustasi terlebih beberapa agensi memberikan denda yang tidak sedikit akibat perbuatan wanita itu.

Namun Milly tetaplah Milly, Wanita itu tetap dengan keputusannya tidak peduli dengan berapapun denda yang harus dia bayar ia tetap akan berangkat ke jepang saat itu juga.

Ia adalah wanita yang nekat

Dan Laura yang memang berprofesi sebagai manager Milly tidak bisa berbuat apapun dan hanya mengikuti Milly. Karna wanita itu tidak akan merubah pemikirannya keras kepala dengan pembuat onar. Yah julukan itu lebih cocok untuk Milly menurut laura, Dari pada model yang memiliki sikap lemah lembut.

Oh god, Dia bahkan ingin mengumpat pada orang yang memberikan julukan itu pada seorang Milly yang jelas saja itu tidak sesuai dengan sifat asli wanita itu.

Betah? Tentu saja tidak, Siapa yang bertahan dengan wanita yang memiliki tempramen buruk dan suka berlaku semaunya, Bahkan ia kerap mengatasi masalah yang di buat wanita itu acap kali melakukan tindak kriminal.

Namun laura tidak bisa menolak pekerjaan itu, Terlebih dirinya ditawarkan dengan gaji yang cukup tinggi, Dan akan sulit mendapatkan gaji tersebut di pekerjaan lain.

''Aku ingin steak untuk makan malamku''

Ucap Milly kemudian

''Baiklah, Apa ada lagi yang kau inginkan?''

Tanya Laura yang menatap Milly yang terlihat sedang memikirkannya.

''Aku ingin jus mangga''

Jawabnya lagi.

''Baiklah, Tunggu sebentar, Kau akan mendapatkan makan malammu dalam sepuluh menit''

Milly hanya menganggukkan kepalanya mendengar perkataan managernya tersebut, Kemudian kembali memejamkan matanya.

...****************...

Di sisi yang berbeda

Tampak seorang wanita tengah duduk manis di sofa yang ada diruangan itu. Dia terlihat begitu acuh sembari memainkan kuku indah miliknya yang telah dihias dengan begitu indah.

''Kau yakin dengan ini? Kau tau, Bisa saja dia merasakan kecewa yang begitu berat karna mu pada kejadian itu, Hingga mampu menghilangkan rasa cintanya''

Sahut pria berkacamata yang ada disana, Dia tampak berjalan mendekati wanita tersebut, Lalu duduk disamping wanita itu

Mendengar perkataan pria itu, Wanita tersebut mengangkat kepalanya. Dia menolehkan pandangannya pada pria itu. Cukup lama netra mereka bertemu, Hingga wanita itu kembali membuang pandangannya, Dia terlibat menghembuskan nafasnya berat.

''Aku tau ia pasti kecewa padaku''

Timpal wanita itu pelan.

''Tapi aku yakin, Rasa cinta dan sayang dia padaku sangatlah besar dan tidak akan pernah pudar, Dan itu membuat keberanianku semakin besar untuk kembali padanya''

Lanjut wanita itu lagi.

''Aku mempunyai berita untukmu, Yang aku yakin kau akan sangat terkejut mendengarnya''

Wanita itu kembali mengalihkan pandangannya pada pria berkaca mata itu. Dia menunggu dengan cemas apa yang akan di katakan pria itu. Entah mengapa ia merasa itu berita yang buruk untuknya.

''Dia akan bertunangan dua hari lagi, Dan pernikahan mereka akan dilangsungkan dua bulan lagi''

Ucap pria itu yang matanya tertuju pada wanita dihadapannya, Mengamati dengan jelas raut wajah wanita tersebut.

Amora, Ya wanita itu adalah amora, Yang tidak lain adalah mantan kekasih yang begitu dicintai oleh Jonathan.

Setelah bercerai dengan suaminya dua bulan yang lalu. Dia bertekat untuk kembali memperbaiki hubungannya dengan Jonathan, karna dia jelas tau bagaimana pria itu mencintanya.

Namun mendengar perkataan Antonio, Pria berkacamata itu nyaris membuatnya kehilangan kata kata dalam waktu yang cukup lama. Mata indah wanita itu terlibat berkaca kaca. Bahkan terlihat dengan jelas sekumpulan air yang menggenang di pelupuk mata wanita itu.

''apa kau yakin berita itu benar?''

Ucap Amora setelah lama terdiam, Tangannya bergerak cepat menghapus air matanya yang terjatuh di pipi mulusnya.

''Aku yakin itu''

Jawab Antonio yakin, Dia dan Jonathan adalah rekan bisnis, Mereka cukup saling mengenal. Dan yang baru dia katakan telah dia pastikan langsung pada Jonathan, terlebih pria jelas mengakui hal tersebut.

''Aku, Aku yakin kalau Jonathan hanya terpaksa Antonio''

''Aku tau kalau dia begitu mencintaiku''

Ucap Amora terbata, Dia terisak dengan air mata yang tak bisa ia bendung lagi. Matanya menatap nanar Antonio dihadapannya, Membuat pria itu tidak tahan merengkuh tubuh wanita itu agar masuk kedalam dekapannya.

Antonio bisa merasakan bahu Amora yang bergetar dengan isak tangis yang keluar dari mulutnya. Dia hanya menepuk belakang wanita itu, Membiarkan kemeja putihnya basah oleh air mata amora yang seolah menumpahkan seluruh kesedihannya dalam dekapannya.

****************

Haiiii haiii reader's ku.

aku harap kabar kalian selalu baik.

bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?

cukup like, komen dan juga vote

agar aku selalu semangat untuk update.

aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.

aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,

bantu aku yah hehe

salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!