Keesokan harinya.
Keiko , Gadis itu duduk manis dimeja makan bersama Kazuki. Mereka tampak menikmati sarapan yang disiapkan para pelayan untuk mereka.
''Kau ke sekolah?''
Kazuki bertanya dengan heran, Menatap Keiko yang mengenakan seragam ke sekolahnya.
Mendengar pertanyaan papanya membuat Keiko menganggukkan kepalanya pelan, Dia menguyah roti didalam mulutnya terlebih dahulu.
''Bukankah kau tidak memiliki urusan lagi di sekolah? Tinggal acara perpisahan bukan? lalu untuk apa ke sekolah?''
Tanya Kazuki kembali, Dia jelas tau semua tentang sekolah putri semata wayangnya. Dan Keiko tidak memiliki jadwal lagi di sekolah sampai acara perpisahan telah tiba. Lantas untuk apa putrinya itu ke sekolah
''Aku akan pergi ke perusahaan calon suamiku''
Jawab Keiko yang kemudian menyeruput susu coklat miliknya.
''Dengan seragam sekolah?''
Kazuki tampak mengerutkan keningnya, Merasa tingkah putrinya yang begitu aneh.
''Ya, Agar semua bisa melihat, Betapa beruntungnya seorang Jonathan Blade yang bisa memiliki seorang gadis manis yang masih sekolah sepertiku''
Jawab Keiko dengan bangganya.
Kazuki hanya menggelengkan kepalanya, Tidak mengerti bagaimana pemikiran dari putrinya itu.
''Kau seharusnya menghabiskan waktumu dirumah Keiko, Besok lusa adalah acara pertunanganmu''
Ucap Kazuki kemudian
''Tahanlah rindumu itu, Hanya dua hari saja''
Cibir Kazuki menatap jengah kearah putrinya yang terlihat biasa biasa saja.
''Iya papa ku sayang, Kalau begitu aku pergi dulu''
Ucap Keiko yang segera berdiri dari posisinya, Mencium pipi Kazuki dengan sayang kemudian pergi dari sana, Tidak lupa dengan selembar roti tawar ditangannya.
Kazuki hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah putri kesayangannya itu.
''Aerum, Putri kita telah tumbuh dewasa, Dia tumbuh dengan cantik dan sempurna, Wajahnya bahkan sangat mirip denganmu sayang, Kau curang sekali bukan''
Ucap Kazuki dengan suara pelan, Dia menekan kedua sudut matanya ketika merasa ada lelehan bening yang akan menetes.
...****************...
Di perusahaan milik Jonathan.
Pria itu tampak sibuk berkutat dengan laptop miliknya, Ada banyak pekerjaan yang membuat pria itu tertahan pada posisinya untuk menyelesaikan tugasnya sesegera mungkin. Meski esok lusa adalah hari pertunangannya Jonathan memilih untuk fokus pada pekerjaannya, Menyerahkan segala urusan pertunangannya pada orang tuanya.
Merasa pintu ruangannya terbuka, Jonathan segera mengalihkan perhatiannya.
''Baby kau''
Jonathan seketika ingin mengumpat kesal ketika melihat siapa yang ada dihadapannya kali ini.
Dia fikir jika itu adalah Keiko telah yang telah tiba. Berhubung gadis itu memberikannya pesan jika dia akan keperusahaan bersama kedua sahabatnya.
Namun melihat pria dihadapannya itu membuat jonathan berdecih.
''Sejak kapan namaku berubah menjadi baby, Kawan''
Pria di ambang pintu tampak mengejek ke arah Jonathan
''Dan aku tidak menyangka jika seorang Jonathan Blade ternyata seorang pedofil yang menyukai daun muda''
Ejek pria itu yang kemudian tertawa terbahak bahak. Lantas pria itu merebahkan tubuhnya di sofa yang ada diruangan tersebut.
Mendengar ejekan sepupunya, Velix, membuat Jonathan melempar berkasnya kearah pria itu.
''Ohh shitt''
Velix mengumpat ketika berkas tersebut tepat mengenai keningnya. Matanya kemudian menatap Jonathan kesal yang hanya dibalas dengan tatapan dingin oleh Jonathan.
''Tempramen mu belum berubah, Jo''
Pria itu berbicara dengan kesal, Dia fikir selama tiga tahun tidak bertemu dengan sepupunya itu, Nyatanya pria itu tidak berubah sama sekali. Temperamennya tetap buruk, Dan sangat kasar.
''Kapan kau datang?''
Tanya Jonathan tanpa menggubris perkataan sepupunya itu.
''Tadi pagi''
Jawab Velix yang kembali merebahkan tubuhnya
''Aku cukup terkejut mendengar kabar jika kau akan bertunangan bahkan segera menikah''
Ucap Velix kemudian
''Apa kau yakin kawan? Apa kau telah melupakan Amora?''
Tanya pria itu beruntun, Cukup penasaran dengan perasaan sepupunya kali ini.
Sewaktu dirinya di amerika, Dia benar benar terkejut ketika mamanya memberitahu jika Jonathan akan segera bertunangan bahkan pernikahan sepupunya itu akan dilangsungkan dua bulan lagi.
Dia fikir, Apakah Jonathan telah melupakan Amora seutuhnya? Gadis yang telah hidup bersama Jonathan selama lima tahun di London.
Mereka bersama dan menjalin kasih saat Jonathan masih kuliah disalah satu universitas di negara tersebut. Velix bahkan tau betul bagaimana Jonathan yang begitu mencintai wanita dengan nama Amora itu, bahkan melakukan apapun demi gadis itu.
Bahkan Jonathan pernah mengorbankan dirinya ketika menolong Amora yang hampir tertabrak mobil pada saat itu, Hingga membuat pria itu terbaring koma dirumah sakit salama satu bulan lamanya.
Namun sayang hubungan mereka diketahui oleh orang tua Jonathan yang dengan secara terang terangan menolak gadis tersebut, Dan mengatakan jika Amora bukan gadis yang baik untuk Jonathan. Namun meski orang tuanya menentang keras hubungan mereka, Nyatanya Jonathan benar benar tidak mampu melepaskan Amora. Ia menjalin hubungan dibelakang orang tuanya, Berhati hati agar tidak terendus oleh pasangan tersebut.
Namun seolah alam benar benar menentang hubungan kedua orang itu. Hingga hubungan mereka berakhir dimana Amora menikah dengan salah satu pengusaha yang ada di London.
Jonathan pada saat itu benar benar tidak percaya, Bahkan berkali kali berusaha menemui Amora dengan cara yang begitu gila menurut Velix. Dan pertemuan tersebut Amora hanya menjelaskan jika dirinya dijodohkan oleh kedua orang tuanya dan tidak bisa melakukan apapun. Hingga perjuangan seorang Jonathan benar benar dipaksa berhenti oleh keadaan.
Jonathan terpuruk dalam waktu yang cukup lama, Beruntungnya Velix tidak pernah membiarkan sepupunya itu sendiri. Dia mengenal Amora karna mereka satu universitas meski mereka tidak akrab, Hanya saling menyapa jika bertemu.
Dan semenjak kejadian itu menjadikan seorang Jonathan bertemperamen buruk. Dan semenjak kejadian itu juga, Jonathan tidak pernah membiarkan seorang wanita masuk dalam kehidupannya. Dan tentu saja mendengar kabar jika sepupunya akan menikah jelas mengejutkan untuk Velix.
''Entahlah''
Jonathan menjawab dengan bingung, Pandangannya tertuju pada sebuah lukisan yang berada didinding ruangannya. Bergambar hutan dengan pemandangan yang begitu indah, Dengan sebagai pelengkap kedua orang yang terlibat duduk ditepi sungai. Lukisan itu adalah hasil goresan tangan milik Amora, Gadis yang memiliki tempat khusus dihatinya.
''Aku tidak bisa lari Velix, Kau tau bagaimana mamaku dan ancamannya''
Lanjut Jonathan kemudian, Pria itu tampak menghela nafasnya berat.
''Kau tau betul bagaimana perasaanku pada gadis itu, Bahkan waktu yang lama pun tak berhasil menghilangkan perasaanku padanya''
Ucap Jonathan yang terlihat memijit pelipisnya ia cukup bingung dengan kondisinya saat ini
''Kau tau kawan, Pernikahan bukanlah hal yang patut dipermainkan, Dan yang harus lebih kau ketahui adalah gadis yang akan menikah denganmu tidak bersalah dan tidak ada gadis yang ingin menikah dengan seseorang yang hanya ingin menjadikannya pelampiasan''
Jelas Velix, Meski ia tau jika diposisi sepupunya itu tidaklah mudah, Namun di posisi gadis yang akan menikah dengannya jelas sangat tidak menguntungkan. Hanya akan ada rasa sakit.
Coba kalian fikir, Kalian hidup serumah bahkan sekamar dengan orang yang hatinya untuk orang lain.
''Kau akan menyakiti dirinya, Jonathan''
Lanjut Velix yang terdengar penuh penekanan, Membuat Jonathan terdiam dengan beribu fikiran yang menerjang otaknya.
****************
Haiiii haiii reader's ku.
aku harap kabar kalian selalu baik.
bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?
cukup like, komen dan juga vote
agar aku selalu semangat untuk update.
aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.
aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,
bantu aku yah hehe
salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments