Keributan di toko

Keiko memutar matanya malas ketika melihat siapa wanita tersebut. Dia benar benar tidak menyangka jika di negara yang begitu luas ini, Dirinya harus bertemu dengan orang yang bahkan tidak ingin dia temui. Gadis itu berusaha untuk menjaga moodnya agar tetap berada diatas sampai dihari pertunangannya.

Keiko menatap wanita itu dengan jengkel, Sangat jelas di wajahnya mencerminkan ketidak sukaan pada wanita itu. Milly, Yah wanita yang begitu gencar mengejar calon suaminya.

''Aku cukup terkejut melihat kau ada ditempat seperti ini''

Ucap Milly yang menatap Keiko dengan jijik, seolah gadis itu tidak pantas ada ditempat ini.

''Yah, Dan ini merupakan hari sial, karena aku bertemu dengan nenek sihir yang mempunyai riasan tebal untuk menyembunyikan keriput di wajahnya''

Balas Keiko yang tidak ingin kalah dengan wanita itu

''Kau''

Milly jelas saja menggeram penuh amarah, Dia ingin mengamuk dan mencakar gadis itu. Tapi ia harus menahan imagenya Ketik melihat suasana di toko ini terlihat begitu ramai dengan banyaknya pengunjung.

''Aku ingin heels ini, Bungkus ini untukku''

Sahut Milly pada pegawai toko yang ada disana. Dia menunjuk heels yang ada di tangan Keiko

Keiko jelas saja tidak terima, Dirinya jelas lebih dulu melihat dan memegang heels tersebut. Lalu kenapa ia harus membiarkan orang lain mengambilnya. Namu belum sempat Keiko membuka mulutnya, Clara lebih dulu berbicara

''Apa otakmu tidak berfungsi, Bibi?''

Tanya Clara dengan menatap Milly kesal, Dia fikir bagaimana bisa wanita itu ingin mengambil heels yang jelas saja Keiko lebih dulu menemukannya.

''Bibi jelas tau jika Keiko lebih dulu menemukan heels itu, Lalu kenapa bibi ingin mengambilnya''

Lanjut Clara dengan kesal.

''Mungkin saja, Otaknya tidak berfungsi dengan baik berhubung umurnya yang tidak lagi muda''

Ucap Zee yang menimpali ucapan Clara, Dengan mata yang menatap kasihan pada Milly.

''Yakk, kaliannnn''

Milly berteriak dengan penuh kekesalan, Mendengar perkataan gadis gadis itu nyaris membuatnya mengamuk. Dia fikir gadis gadis itu beruntung dalam kondisi saat ini.

''Apa yang kau lihat, Cepat bungkus ini untukku''

Milly berbicara dengan kesal kepada pegawai toko yang tak kunjung melakukan apa yang dia katakan sejak tadi.

Clara, Gadis tersebut seolah benar benar berusaha mengendalikan dirinya agar tidak memberi bogem mentah pada wanita tua yang ada dihadapan mereka saat ini.

Akan cukup memalukan jika berita tersebar jika mereka bertengkar hanya karna sebuah heels. Namun merelakan wanita itu memiliki heels yang telah dipilih oleh sahabatnya jelas juga bukan keinginannya

Keiko menatap Milly dengan jengah, Dia bertanya tanya apa wanita itu mempunyai wajah yang begitu tebal? Yang meski telah dikatai oleh sahabatnya tapi wanita itu tetap tidak tau malunya menginginkan apa yang menjadi milik orang lain.

''Maaf nona, Tapi nona Keiko lebih dulu menemukan heels itu''

Pegawai toko tersebut berbicara dengan sopan agar tidak membuat wanita culas itu tersinggung dengan penolakannya

''Tapi sebelum itu saya ingin bertanya, Apakah anda memiliki kartu member?''

Pegawai toko tersebut kembali bertanya.

''Tidak, Aku tidak memilikinya''

Jawab wanita tersebut. Bagaimana mungkin dia memilikinya bahkan dirinya pertama kali datang ke toko ini, jangankan toko, Dia bahkan pertama kali datang ke negara ini hanya untuk mengejar cintanya.

''Kalau begitu mohon maaf nona, Anda tidak bisa memiliki heels ini''

''Hells ini merupakan salah satu barang limited edition di toko kami, Dan yang berhak memilikinya adalah orang yang telah memiliki kartu member''

''Anda bisa memilih yang lain, Lalu setelah itu kami akan memberi anda kartu member''

Lanjut pegawai tersebut dengan ramah.

Clara dan Zee mengembangkan senyumnya, Mereka merasa puas mendengar jawaban dari pegawai toko tersebut. Lagi pula jelas saja mereka akan mendahulukan Keiko, Karna keiko merupakan pelanggan vip mereka. dan selain itu Keiko merupakan putri tunggal dari salah satu keluarga terpandang di negara ini

Milly jelas saja tidak menerima apa yang dikatakan oleh pegawai toko itu, Yang pertama ia menyukai heels itu, Yang terkesan begitu mewah dan elegan, Dan yang kedua dan yang terpenting, Dia tentu saja tidak ingin mengalah pada Keiko.

''Aku benar benar heran denganmu bibi, Kita tidak saling mengenal, Tapi kenapa kau selalu ingin merebut yang menjadi milikku''

Ejek Keiko yang menatap Milly dengan sinis, Dia tentu saja merasa senang karna heels tersebut akan menjadi miliknya, Dan tentu saja apapun yang terjadi itu akan menjadi miliknya.

''Apa maksudmu?''

Milly berteriak dengan penuh kemarahan kearah Keiko, Menatap Keiko dengan bola mata yang menyala nyala. Sehingga secara tak sadar perhatian para pengunjung ditoko tersebut mengalihkan pandangan pada dirinya

''Kau tidak menyadarinya? Tapi akan aku beritahu, Pertama kau begitu gencar mendekati pria yang merupakan calon suamiku. Kedua kau bahkan ingin mengambil heels itu dimana aku yang lebih dulu menemukannya''

Jelas Keiko dengan dingin

Milly jelas kehilangan kata katanya, Dia ingin berteriak dan mengelak namun ia menahan diri ketika sadar tatapan semua pengunjung tertuju pada mereka.

''Kau terdengar begitu bangga mengakui Jonathan sebagai calon suamimu, Apa kau tau Jonathan tidak akan pernah melupakan Amora, Dan menikahi mu jelas hanya sebuah pelampiasan untuknya''

Milly berkata dengan pelan, Berusaha menekan suaranya agar tidak didengar oleh pengunjung yang lain.

Namun Clara jelas tidak menerima perkataan wanita itu. Dia berjalan dan berdiri dihadapan wanita itu menatap Milly dengan tatapan yang penuh dengan kemarahan.

''Kau wanita tua, Dasar tidak tau diuntung''

teriak Clara yang tidak lagi menahan kemarahannya, Dia rasa ia telah cukup sabar sedari tadi, Tapi wanita tersebut seolah benar benar memancing kemarahannya.

''Apa karna kau tidak bisa mendapatkan uncle Jonathan, Sehingga kau berusaha meracuni sahabatku agar dirinya merasa ragu dengan uncle Jonathan''

Lanjut Clara dengan berteriak, Membuat para pengunjung berbisik bisik dan berbicara buruk mengenai Milly.

Milly membulatkan matanya ketika salah satu teman gadis yang ia benci berteriak kearahnya. Membuat orang orang menggunjingkannya.

''Nona lebih baik kita pergi dari sini, Saya takut ada paparazi yang akan mengambil foto anda dan menyebarkan berita buruk tentang anda''

Bisik Laura yang merupakan manager dari Milly, Dia benar benar terkejut ketika dirinya tiba ditoko. Dimana mata semua pengunjung tertuju pada Milly. Dia bisa menebak jika wanita tersebut pasti membuat masalah lagi, Mengingat bagaimana kelakuan wanita tersebut.

Milly mau tidak mau pergi dari sana dengan perasaan kesal, Meski dirinya enggan pergi dan mengalah dari gadis itu. Tapi membayangkan jika sebuah headline berita mengatakan hal buruk tentangnya jelas Milly tidak mau itu. Hingga dirinya memilih mengikuti saran managernya dan pergi dari sana dengan tergesa gesa.

****************

Haiiii haiii reader's ku.

aku harap kabar kalian selalu baik.

bisa bantu aku untuk mengembangkan novelku?

cukup like, komen dan juga vote

agar aku selalu semangat untuk update.

aku harap kalian senantiasa berkomentar, ketika selesai membaca setiap bab dari novelku.

aku hanya author biasa, yang sangat sangat membutuhkan semangat kalian,

bantu aku yah hehe

salam hangat dan sayang untuk kalian semua❤

Terpopuler

Comments

Magfira Ramadhani

Magfira Ramadhani

Lanjut thorrrrr

2025-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!