"Bantu aku lagi, Nona"

Se sampainya Keiko di rumah, Gadis itu langsung membersihkan dirinya, Mengganti pakaiannya menggunakan pakaian tidur yang cukup terbuka.

Keiko merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur, Berusaha memejamkan matanya namun wajah seorang pria muncul begitu saja.

Bukan Deon, Bukan Axel, Bukan Jonathan juga melainkan wajah pria yang terluka di club milik uncle dari sahabatnya, Zee.

Keiko lantas membuka matanya, Tangannya kemudian mengelus bibirnya lantas terlihat tersenyum tipis kemudian menggelengkan kepalanya cepat.

"Argghh apa yang aku pikirkan"

Pekik gadis itu yang berusaha menutup wajahnya menggunakan bantal.

...****************...

Beberapa waktu yang lalu

Sebelum party teman teman Keiko

Di Lantai 3, Di salah satu ruangan yang ada di lantai tersebut

Keiko menatap pria di hadapannya dengan waspada, Mengencangkan gelas kaca di tangannya yang siap dia lempar kepada pria tersebut jika bertindak mencurigakan

Namun begitu pria itu terduduk di atas sofa, Keiko bisa membulatkan matanya seolah bola mata miliknya bisa saja lompat dari tempatnya ketika menyadari sebuah luka di perut pria tersebut yang mengeluarkan darah yang cukup banyak di sana.

"Tuan anda terluka"

Pekik gadis itu dengan panik.

Pria itu yang mendengar ucapan Keiko lantas melirik ke arah perutnya, Dan benar saja darahnya tidak bisa berhenti menetes sampai saat ini.

"Pinjamkan ponselmu"

Sahut pria itu ke arah Keiko dengan suara yang terkesan begitu dingin dan memerintah, Seolah tidak menerima penolakan pada ucapannya.

Keiko langsung memicingkan matanya, Dia tidak mungkin memberikan ponselnya pada pria asing yang jelas tidak dia kenal sama sekali.

"Aku bukan orang jahat, Pemilik club ini adalah temanku, Sangat tidak mungkin penjaga di luar mengizinkan aku masuk jika mereka tidak mengenalku"

Pria itu berusaha mengklarifikasi dirinya dari tatapan penuh selidik gadis di hadapannya.

Dia pikir, Meskipun dia malas menjelaskan namun saat ini dia tidak bisa berbuat apa apa karna saat ini dirinya dalam keadaan terdesak.

Keiko yang mendengar penjelasan pria itu langsung berfikir, Yang di katakan pria itu ada benarnya juga

"Pinjamkan ponselmu cepat"

Sahut pria itu lagi ketika merasa waktunya semakin terjepit

Tanpa mengatakan apapun lagi Keiko langsung memberikan ponselnya kepada pria tersebut.

Pria itu lantas mengambilnya dengan cepat, Menekan beberapa nomor di layar itu hingga mencukupi sebuah nomor yang langsung dia hubungi.

Pria itu mengerutkan keningnya, Kemudian berbalik ke samping di mana Keiko duduk di sampingnya dengan tatapannya yang tertuju pada ponsel di tangannya.

Merasa di tatapan membuat Keiko mengangkat wajahnya, Dimana netra coklat miliknya bertemu dengan netra biru pria tersebut.

Untuk sesaat Keiko kembali terhanyut dalam pesona pria itu, Hingga pria itu membuka mulutnya membuat kesadarannya kembali.

"Apa kau harus mengawasi ku sedekat ini?"

Tanya pria itu dengan wajah datar.

Keiko langsung menegakkan tubuhnya, Kemudian memperhatikan jarak dia dan pria tersebut yang benar benar dekat.

"Kenapa marah padaku? Salahkan pesona mu tuan? Aku kan bergerak tanpa sadar"

Batin Keiko yang seolah terkikik lucu setelah menyadari jarak mereka.

"Ekhemmm, Benar aku harus mengawasi mu sedekat ini, Lagi pula itu ponselku, Tidak ada yang salah bukan"

Timpal Keiko yang hendak bergerak dari posisinya.

Pria itu hanya diam tidak bereaksi apapun, Namun matanya terus menatap Keiko seolah memperhatikan wajah gadis tersebut dengan teliti.

Hingga sebuah suara dari ponsel milik gadis itu terdengar, Panggilannya dengan seseorang telah tersambung.

"Cepat kemari aku di lantai 3, Bawakan dokter untukku, Perutku tertembak"

Sahut pria itu dengan cepat.

Keiko ikut mendengarkan dengan baik, Cukup terkejut jika luka di perut pria tampan di sampingnya itu di akibatkan oleh peluru.

Namun tiba tiba mereka berdua di kejutkan dengan samar samar suara kegaduhan dari arah depan, Keiko tidak mengerti apa yang terjadi, Namun dia bis mendengar jika ada orang yang mencoba masuk ke dalam ruangan di mana dia berada.

Dia benar benar bingung dengan keadaan.

Namun tiba tiba pria di sampingnya melakukan pergerakan, Dimana pria itu terlihat merobek paksa kemeja putihnya yang sudah terkena noda darah.

Lagi lagi Keiko takjub, Dia benar benar terpesona melihat bentuk tubuh pria itu yang benar benar begitu seksi dimatanya, Bahkan jika di bandingkan dengan tubuh Jonathan, Tubuh pria ini jelas lebih unggul.

Kemudian pandangan Keiko jatuh pada tato serigala di sekitar dada pria itu menambah kesan luar biasa membuat Keiko benar benar kehilangan kata katanya

Berbanding terbalik dengan apa yang di pikiran oleh Keiko, Pria yang berada di ruangan yang sama dengan Keiko langsung menebak apa yang terjadi di luar.

Sepertinya orang orang yang mengejarnya berusaha menerobos masuk ke dalam ruangan ini untuk mencari keberadaan nya.

Pria itu langsung memutar otaknya, Dia yakin meski di luar sana beberapa penjaga berusaha mencegah orang orang itu masuk, Namun pada akhirnya mereka bisa menerobos masuk ke dalam ruangan ini bagaimanapun caranya.

Lantas matanya melirik ke arah gadis di sampingnya yang sejak tadi menatap tubuhnya tanpa henti, Entah apa yang di pikirkan gadis itu dia tidak tau, Namun tiba tiba sebuah ide terlintas di otaknya.

Tanpa membuang buang waktu dia langsung merobek kemeja miliknya, Membuangnya kebelakang Sofa begitu saja.

Dalam satu gerakan pria itu membuat Keiko duduk di pangkuannya, Dimana gadis itu terlihat terkejut dengan tindakannya dimana bola mata indah itu terlihat membulat sempurna.

"Apa yang kau lakukan?"

Pekik Keiko yang terkejut, Kemudian mencoba turun dari pangkuan pria tersebut. Namun gerakannya di tahan oleh pria itu.

"Tuan apa kau gila"

Keiko mulai kesal, Meskipun dia menyukai pria tampan, Namun dia tidak suka jika pria lain bersikap kurang ajar padanya.

"Bantu aku lagi, Nona"

Sahut pria itu tiba tiba yang menahan pinggul Keiko yang hendak turun dari pangkuannya lagi.

"Mereka adalah orang yang melukaiku, Dan jika mereka masuk mereka akan menemukanku"

Lanjut pria itu membuat Keiko terdiam.

"Bantu aku lagi, Dan setelah ini aku akan mengabulkan semua keinginanmu"

Lagi lagi Keiko terdiam menatap pria di hadapannya.

Bughhh bughhh

Suara kegaduhan dari arah luar kembali terdengar membuat mereka berdua melirik ke arah pintu.

"Apa yang bisa aku lakukan?"

Sahut Keiko kemudian membuat pria itu menarik ujung bibirnya.

Dan di detik itu juga, Pria itu menarik wajah Keiko, Membiarkan bibirnya menyentuh bibir indah gadis yang tidak dia kenal tersebut.

Keiko jelas saja terkejut dengan ciuman itu, Bahkan tubuhnya seolah membeku seolah bingung harus bereaksi seperti apa.

Tangan kanan pria itu menahan tengkuknya, dan tangan kiri pria itu menarik pinggang Keiko agar semakin merapat ke tubuh kekar miliknya.

Dan saat itu juga pintu terbuka, Keiko langsung mengerti apa yang di lakukan pria tersebut, Kemudian mulai mengalungkan tangannya ke arah pria tersebut seolah benar benar sedang bercumbu dengan kekasihnya

"Ohh sialll"

Orang orang yang menerobos masuk entah siapa itu langsung mengumpat melihat sepasang kekasih yang terlihat bercumbu di di sofa.

"Maafkan kami, Kami salah ruangan"

Lalu dengan secepat kilat mereka kembali menutup pintu tersebut.

Pria itu lantas melepaskan ciumannya, Dimana dia menatap Keiko yang terlihat mengedipkan matanya beberapa kali.

"Betah di pangkuanku?"

Tanya pria itu yang membuat Keiko tersadar lantas turun dari pangkuan pria tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!