Mr.Serhan termenung mengingat Mahira, gadis itu membuatnya tidak bisa tidur semalaman. Ada banyak pertanyaan di otaknya.
Wajah Mahira yang mirip bule membuat nya yakin untuk mengulik kehidupan Mahira. Namun Mr.Serhan harus segera kembali ke Perancis.
Aku tahu jika orang yang berwajah bule disini bukan hanya gadis itu, tapi aku tidak tahu mengapa aku ingin mengusut asal usul gadis itu.
"Mister, Tuan Nando sudah datang," Ucap Dylan sang asisten Mr Serhan.
Mr Serhan mengangguk. "Suruh dia masuk." Perintah Mr Serhan.
"Baik Mister." Setelah itu Dylan keluar. Tak selang berapa lama datang kembali bersama Nando.
Mr. Serhan melihat ke arah Nando yang membawa Mahira.
"Mister aku bawa istriku tidak apa-apakan?" Tanya Nando.
"No problem but we have to change our plans."
"Tidak perlu Mister, Kita akan tetap bersenang senang sesuai rencana kita. Mister pesan saja wanita untuk mu, Aku sudah ada Mahira. Dia tidak kalah cantik dari wanita-wanita disana." Jawab Nando.
"Tapi istri mu sedang hamil besar. Kita ganti rencana saja."
Seperti nya otak Nando sudah rusak , Dia mau minum di temani istrinya yang hamil besar. Kok ada orang seperti ini. Batin Mister Serhan.
"Ehmm kita ganti menjadi makan malam saja di restoran bintang lama. Kasian istri mu." Ucap mister Serhan.
Akhirnya mereka merubah rencana menjadi makan malam biasa.
Walaupun mister Serhan bukan pria baik-baik tetapi Mister Serhan tahu cara menghormati wanita.
Akhirnya mereka mereka makan malam dengan menu terbaik di restoran itu.
Sedari tadi Mister Serhan selalu mencuri -curi pandang ke arah Mahira. Yang makan dengan malu malu.
Nando menyadari bahwa Mr. Serhan mencuri pandang ke istri nya merasa cemburu.
Segera Nando menyuapi Mahira. Untuk menunjukkan pada Mr.Serhan teman barunya itu kalau Mahira adalah miliknya.
"Kalian pasangan yang romantis." Ucap Mr.Serhan.
"Terima kasih, Siapa yang tidak senang menikah dengan gadis cantik dan masih belia seperti Mahira." Jawab Nando bangga.
Mr. Serhan tersenyum ringan, Lalu Mister Serhan menuangkan segelas anggur ke gelas kosong dan memberikan ke Nando.Lalu mereka bersulang .
Mister Serhan masih penasaran dengan Mahira, Sehingga selalu mencuri pandang ke Mahira dan berusaha untuk menyelidikinya.
"Oh ya, Kamu keturunan keturunan mana?" Tanya mister Serhan kepada Mahira.
"Saya....."
"Dia keturunan Australia, Ayah ibunya seorang konglomerat di Australia. Mereka mempercayakan padaku untuk menjaga Mahira.!" Jawab Nando.
Mahira kaget sekaligus kecewa yaatas jawaban yang diberikan Nando, membuat Mahira merasa rendah di matanya.
Mister Serhan menyipitkan matanya memandang Mahira penuh selidik. Nando yang menyadari nya langsung merangkul Mahira dengan erat.
"Jangan memandang istri ku seperti itu Mister,! Aku tidak suka," Gertak Nando.
Mister Serhan tertawa terbahak-bahak, tawanya sampai menggelegar di ruangan itu. Nando yang melihat tidak suka.
Mister Serhan menuangkan anggur merah ke gelas kosong yang ada di depan nya. Lalu menenggak anggur merah dalam sekali tenggak langsung habis .
"Nando...Nando apa kamu cemburu? Dengar Nando aku tidak suka sugar baby, Istri mu itu pantas nya menjadi anak ku bukan menjadi sugar baby ku. Hahahaha" Ucap mister Serhan yang di akhiri dengan tawa.
Nando sempat tersinggung dengan ucapan Mister Serhan. Namun tidak bisa di pungkiri kalau apa yang di katakan Mister Serhan memang benar.
Mahira memang seumuran dengan putri nya. Nando pun tersenyum kecut menanggapi ucapan Sahabat barunya.
Nando tidak mau ambil pusing karena Nando merasa kalau wajah nya masih tampan dan awet muda. Namun sungguh sangat di sayangkan sikap Nando terlalu buruk untuk Mahira.
Mereka pun melanjutkan makan malam mereka. Di depan Mister Serhan Nando berubah menjadi sosok suami idaman.
Nando tidak mungkin menunjukkan sikap kasar nya pada Mahira di depan Mister Serhan.
Namun yang membuat Mister Serhan heran. Nando tetap membawa minuman keras. Mahira yang tidak mau ikut campur, membiarkan Nando meminum itu .
"Apa kamu tidak apa-apa minum di depan istri mu?" Tanya mister Serhan .
"Kenapa? Baik buruknya suami pasti istri akan menerima semua itu kan?" Bukannya menjawab pertanyaan Mister Serhan. Malah Nando balik tanya ke mister Serhan.
Mahira yang ada di sebelah Nando hanya diam tak mau ikut campur. Takut kalau Mahira melarang Nando. Nanti malah Mahira yang akan terkena amarah nya.
Tak terasa gelas ke tujuh yang diminum Nando. Membuat Nando tumbang . Nando mabuk berat.
Mister Serhan menghela nafas. Lalu menyuruh Dylan sang asisten untuk membawa Nando ke hotel.
Saat Mahira akan mengikuti Nando dan Dylan. Mister Serhan meminta Mahira untuk kembali duduk.
"Bisakah kita bicara sebentar saja?" Tanya mister Serhan.
Mahira mengamati mister Serhan. Mister Serhan yang tahu kalau Mahira ragu dan takut padanya. Mister Serhan pun meyakinkan Mahira kalau Mister Serhan hanya ingin sekedar bicara saja tidak ada maksud lain.
Mahira pun mengangguk. Kemudian Mahira kembali duduk di seberang Mister Serhan.
Mister Serhan memandang wajah Mahira dengan intens.
"Apakah kamu istri kedua Nando?" Tanya Mister Serhan.
"Iya." Jawab Mahira singkat, sambil menunduk kan kepala.
Mahira memilin ujung roknya, tak mungkin juga kalau Mahira bilang Kalau pernikahan mereka karena Nando menghamili nya.
Mister Serhan paham dan membuat dia merasa bersalah telah bertanya seperti itu pada seseorang yang pernah di perkosa.
"Sepertinya Nando sangat mencintaimu.?"
Mahira hanya tersenyum kecil, cukup baginya hanya dia yang tahu jika Nando suka melakukan kekerasan. Mahira merasa tidak sepatutnya cerita aib keluarga nya. Karena aib keluarga nya bukan bahan konsumsi orang lain..
Mahira mencoba untuk memberanikan diri untuk menatap Mister Serhan. Pria Bule itu memandang nya Mahira merasa tidak nyaman karena bagaimanapun mister Serhan tetap seorang pria.
"Kedatangan ku ke Indonesia untuk mencari seseorang. Aku pernah melakukan kesalahan fatal pada nya. Dan kini aku ingin menebus kesalahanku.
Tapi selama 20 tahun ini aku tidak menemukan nya. Padahal aku sudah mencari keberadaan nya " Ucap mister Serhan.
"Orang Indonesia?"
"Ya, Orang jakarta." Mahira mengangguk. Mahira menatap tatapan mister Serhan melemah dan memerah seperti menahan air mata.
Entah kesalahan seperti apa yang dilakukan Mister Serhan pada orang itu, sehingga membuat Mister Serhan sangat menyesal.
Mister Serhan tidak mau terlihat cengeng, Dia segera tersenyum lalu memberikan kartu nama pada Mahira.
"jika ada apa apa kamu bisa aku di kartu nama itu. Besok aku harus kembali ke Perancis. Dan aku tidak tahu kapan lagi aku bisa datang ke Indonesia. Jika kamu membutuhkan apapun tinggal hubungi aku Aku tidak yakin kalau suami mu menyayangi mu. Pria mana yang tega mengajak istrinya yang hamil besar untuk menemani minum?" Ucap Mister Serhan.
Mahira pun mengangguk dan menyimpan kartu nama mister Serhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments