Chapter 9

Setelah di ijinkan pulang. Nando berjalan mendahului Dani dan langsung masuk mobil. Nando dan Meera menunggu Dani masuk mobil.

Namun Dani bukannya masuk mobil, Dani malah menuju ke jalan raya. Meera dan Nando langsung keluar mobil.

"Dan, mau kemana kamu?" Teriak Meera.

Nando lari mengejar Dani dan langsung menyeret Dani dengan kasar. Dani memberontak dan mendorong Nando.

"Jangan sentuh aku!" Bentak Dani.

Plaaaaakkkkkkk........

Nando menampar Dani, Dani hanya tersenyum kecut. Meera langsung lari menuju ayah dan anak yang bersitegang. Meera melerai mereka sebelum Nando menghajar Dani.

" Kamu tidak pernah belajar dari kesalahan?" Bentak Nando. Dani tersenyum.

"Bukannya kata-kata itu untuk Papa sendiri yang tidak bisa belajar dari kesalahan.?" Jawab Dani.

Nando tidak mengerti ucapan Dani. Dan itu memancing amarah Nando.

"Kamu sudah lama tidak merasakan cambukan dan sekarang kamu ingin merasakan nya lagi. Haahh..

"Mas , sudah biar aku pulang bersama Dani naik taxi," Meera masih berusaha melerai.

"Ini semua karena kesalahan mu yang sibuk dengan pekerjaan mu. Aku sudah bilang padamu berkali-kali untuk berhenti dan fokus mengurus anak-anak kita." Nando melampiaskan emosi nya ke Meera.

"Jangan pernah memarahi mama! Sifat anak adalah cerminan dari orang tua nya. Jika aku nakal ,b*****t berarti itu keturunan Papa."

"Danii......!" Teriak Meera.

Meera menarik Dani dan membawanya ke jalan raya mencari taxi. Nando masih mematung melihat putra nya yang menjadi ugal-ugalan. Tangannya mengepal menahan amarahnya. Ingin rasanya melayangkan tinju ke bibir Dani.

Nando menghela nafas panjang, untuk mengontrol emosi nya. Setelah stabil Nando masuk mobil. Namun perkataan Dani masih terngiang di telinga Nando.

Apakah aku sebejat itu? Jika saat itu tidak ada Mahira di kamar mandi,maka  aku tidak akan mungkin melakukan hal b***t itu. Ini semua ulah Mahira. Nando memukul setir mobil dan menyalahkan Mahira. Nando merasa bahwa semua yang terjadi di dalam keluarga nya adalah ulah Mahira.

Flashback on

Perusahaan Nando yang bergerak di bidang properti sedang menggelar acara ulang tahun perusahaan.

Pesta ulang tahun diadakan di Hotel tempat Mahira bekerja. Mahira yang menjadi petugas kebersihan, harusnya saat itu dia libur, namun dia menggantikan temannya yang izin.

Tepat pukul 00:00 ,pesta telah usai dan banyak orang yang sudah meninggalkan pesta.

Nando dalam keadaan mabuk berat masuk ke kamar mandi, namun dia tidak menyadari bahwa telah masuk ke kamar mandi wanita.

Keadaan hotel sangat sepi saat itu.

Nando menuju wastafel.

Huuueeeekkkk.....

Nando muntah - muntah karena sudah mabuk berat. Melihat Nando muntah membuat Mahira sangat iba, Mahira mendekati Nando dan membantu Nando.

"Pak ,saya panggilkan keluarga anda ya ?" Tanya Mahira.

Nando menatap Mahira dengan tatapan tajam seperti singa yang kelaparan dan mendapatkan mangsa yang empuk didepan mata. Nando langsung mendorong tubuh Mahira dan membuka paksa kancing baju Mahira.

Mahira memberontak namun karena tubuhnya yang kecil tidak sebanding dengan tubuh Nando yang dikuasai alkohol yang membuat nafsu nya menggebu-gebu.

Akhirnya Mahira kalah dan Nando berhasil merenggut kegadisan Mahira.

Flashback off

Nando berkali-kali memukul setir mobil nya. Untuk melampiaskan amarahnya nya. Nando masih saja menyalahkan Mahira atas kejadian malam itu. Nando merasa bahwa dia hanyalah korban.

Perempuan licik itu tidak punya niat memberontak dia membiarkan harga dirinya diambil oleh ku yang tak sadarkan diri. Dasar wanita j*****g.

Mahira sama saja dengan wanita j****g yang diluaran sana yang selalu menggoda ku,dia pasti sedang memanfaatkan keadaan ku .

Sesampai dirumah

Nando tidak menjumpai Meera dan Dani. Seperti biasa Meera mengajak putra nya ke suatu tempat untuk menenangkan pikiran nya ketika bertengkar dengan Nando.

"Tuan….." Sapa Mahira ketika melihat suaminya sudah sampai rumah.

"Ra, ayo ke kamar!" Nando menarik tangan Mahira.

Nando memeluk Mahira dari belakang ketika mereka sampai di kamar. Nando ingin merilekskan pikiran nya. Membuat Mahira heran dengan sikap Nando.

"Dani bagaimana tuan,?"

"Sssssst...... " Nando menutup mulut Mahira dengan jari telunjuk nya. "Ra , ayo kita jalan-jalan!" Ajak Nando.

"Mau jalan kemana tuan?"

"Nanti kamu juga tahu sendiri." Mahira mengangguk pelan.

Mahira melihat pemandangan pepohonan yang rimbun di balik kaca mobil. Baby twins didalam perut nya bergerak mungkin sedang bermain bola di perut Mahira. Nando yang melihat pergerakan baby twins nya langsung mengelus perut Mahira.

Wajah Mahira seketika langsung merah karena malu. Tangan Nando menarik kepala Mahira,agar Mahira bersandar pada pundak nya.

Semoga saja mas Nando tulus padaku dan tidak ada maksud lain. Mata Mahira terpejam sambil menikmati parfum maskulin Nando yang benar-benar memabukkan kaum hawa.  Mahira mendongak melihat wajah Nando yang tampan.

"Rencananya aku mau memberikan mu rumah minggu depan untuk tempat tinggal mu. Maaf bukan maksudku mengusir mu, tapi kamu tidak bisa tinggal satu rumah dengan anak-anakku. Aku harap kamu mengerti dan tidak tersinggung." Ucap Nando.

Mahira mengerti, namun Mahira tidak sanggup menahan air matanya yang lolos begitu saja.

"Tenang saja tiga hari sekali aku akan datang menemui mu, aku akan belajar adil membagi waktu ku,aku akan bergantian ketempat mu dan Meera." Sambung Nando.

"Iya tuan, terimakasih tuan sudah mau memperdulikanku."

Nando tersenyum karena bahagia ternyata Mahira mengerti dan memahami keadaannya. Kemudian Nando mencium kening Mahira. Mahira sungguh tersentuh dan semakin cinta pada suaminya. Karena sikap suaminya sekarang manis padanya.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua jam mereka sudah sampai disebuah villa di pegunungan.

Tempat asing bagi Mahira. Karena Mahira belum pernah datang kesini sebelumnya.

"Ra,kita menginap disini malam ini,"

Mereka masuk villa bersama sambil tangan bergandengan seperti tangan mereka ada lem nya, nempel terus tak bisa lepas.

Mahira masih bingung mengapa Nando membawanya kemari. Nando membuka pintu dan menekan tombol saklar lampu, seketika lampu menyala.

"Jika aku sedang ada masalah,aku selalu datang kesini." Nando berusaha menjelaskan ke Mahira yang terlihat bingung.

Nando menarik pinggul Mahira sehingga mata mereka saling bertemu. Nando mencium bibir ranum istri mungilnya dengan mesra sampai puas. Tangan Mahira meremas baju Nando.

Gejolak mereka kian menggelora. Apalagi di dukung dengan suhu dingin di pegunungan itu membuat keduanya terbakar nafsu.

Nando melepas jaket dan kaosnya. Hari ini Nando sangat menginginkan Mahira.

Sungguh Mahira yang polos tidak tahu kalau Nando menjadikannya sebagai pelampiasan. Itulah mengapa Nando melarang Mahira pergi. Mahira pikir bahwa Nando sudah berubah dan menerimanya.

"Ra, layani aku !" Bisik Nando di telinga Mahira. Nando menggandeng Mahira menuju kamar.

Nando mencium bibir Mahira. Kini mereka sedang bertukar saliva. Mahira mengikuti apa yang dilakukan Nando. Akhirnya mereka sedang melakukan adegan panas di atas ranjang.

Setengah jam kemudian

Nando dan Mahira sudah selesai melakukan ritual suami istri. Nando mengambil selimut.

Derrrttttttttt

Handphone Nando berbunyi.  Nando meraih benda pipihnya. Rupanya Meera yang menelpon. Nando izin tidak pulang malam ini untuk menghindari putranya yang nanti akan memancing emosinya. Meera mengizinkan. Meera tahu jika saat ini Nando bersama Mahira.

Setelah menutup teleponnya Nando memperhatikan Mahira yang sudah bersembunyi di balik selimut

"Rupanya kamu sudah pandai memuaskan aku. Jika kamu selalu memuaskan aku, aku akan memberikan mu hadiah," Ucap Nando

"Saya tidak minta hadiah apapun dari tuan. Saya hanya minta supaya tuan Nando selalu baik dan menyayangiku itu sudah cukup tuan." Jawab Mahira.

Nando langsung mendekati Mahira dan mengecup pipi Mahira. "Aku akan berusaha menyayangi mu walaupun itu susah, tapi aku akan berusaha."

Nando beranjak dari tempat tidur lalu menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Di dalam kamar mandi Nando tersenyum sinis ketika mengingat permainan nya dengan Mahira. "Gadis itu sangat bodoh. Saking bodohnya sampai melakukan berbagai gaya apapun sesuai yang aku mau."gumam Nando dalam hati.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!