Bab 18. Kena kembang api

Sesuai dengan ucapan nya Arya, bahwa cukup dua arwah saja dulu yang mencari vila tempat kejadian itu. mereka juga belum tau jelas itu lokasi nya di mana, benar benar seperti orang buta mencari jarum dalam jerami, yang penting cuma kekota saja dulu untuk mencari vila yang Jovan sudah membunuh gadis nya itu.

Purnama sudah memberi arahan bagai mana bentuk vila nya yang menjadi lokasi, jadi nanti nya Nilam dan Maharani pergi mencari sesuai dengan yang di gambarkan oleh Ratu ular. susah juga mencari nya dan mereka pun sudah ketinggalan mobil Jovan, karena tadi masih sempat debat pula dengan Arya yang tidak memberi izin Nana dan Xiela.

"Bagus tadi kalau mereka ikut juga, ini kita loh tidak tau apa apa." ujar Maharani.

"Sudah lah kau tidak usah bahas itu karena Arya yang tidak memberi izin, lagi pula kan kita dulu nya orang kota." sahut Nilam.

"Hem, ada guna nya juga ya kita hidup sebagai manusia kota walau cuma sebentar." angguk Maharani.

"Setiap sesuatu dalam hidup itu pasti ada guna nya, jadi kau tidak usah menyesali hidup mu saat jadi Rania." nasihat Nilam sangat bijak.

"Kok tumben kau agak waras, aku curiga pula kalau kau lagi waras begini." Maharani menatap besty nya.

Yang di puji hanya tersenyum saja karena sebenar nya ia sedang mengincar sayap nya Rani, walau tidak punya sayap namun Nilam sangat ingin merasakan bagai mana punya sayap dan terbang layak nya burung. padahal dia juga bisa terbang, walau pun tidak punya sayap di punggung nya yang mulus dan tidak bolong lagi.

"Biar aku yang mengendalikan sayap mu ya, Ran?" tawar Nilam.

"Tidak usah, aku bisa mengendalikan sendiri." tolak Maharani.

"Tega sekali kau padaku, padahal aku sangat ingin sekali punya sayap!" Nilam menunduk sedih.

"Walau tidak punya sayap kan kau masih bisa terbang, ngapain juga sibuk pakai sayap segala!" kesal Maharani.

Melihat Maharani yang memang menolak nya, maka Nilam memasang wajah sedih. harapan untuk mengendalikan sayap saja tidak bisa mau terpenuhi, sampai saat ini Nilam masih terus berusaha untuk mencari tempat bertapa agar bisa menemukan tempat yang cocok serta kekuatan nya sangat luar biasa ketika punya sayap nanti nya seperti Maharani.

"Ya sudah, tapi awas kau kalau macam macam!" Rani kasihan juga lama lama.

"Beneran ini?!" Nilam bahagia sekali mendengar nya.

"Kau berada di atas punggung ku dan pegang sayap ku, nanti aku pasti akan menurut kemana gerakan sayap ku." jelas Maharani memberikan arahan dulu agar Nilam tidak salah gerak.

"Baik, aku akan mengendalikan dengan benar." Nilam bahagia sekali.

Maka Nilam pun naik kepunggung sahabat nya untuk mengendalikan sayap yang sangat luar biasa kuat itu, semua nya berjalan santai karena Maharani juga mengurangi kecepatan nya. takut nanti apa bila sampai menabrak pohon, sebab yang mengendalikan sayap masih baru sehingga kurang pengalaman.

"Wih asik nya, aku seperti mendayung perahu!" teriak Nilam sangat girang.

"Udah tau kan cara cara nya?" Maharani juga ikut senang.

"Seru sekali ternyata kalau punya sayap memang, kenapa lah aku tidak punya." Nilam tertawa terus.

"Aku akan tambah kecepatan ya, kau harus seperti ini mengendalikan nya." pesan Maharani.

"Oke, bisa kok aku!" angguk Nilam yakin sekali bahwa diri nya bisa.

Maka Maharani tambah cepat karena sekarang sudah mulai di kota dan keramaian juga mulai banyak, di bawah sana terdengar beberapa kali ledakan karena anak anak sedang main mercon dan juga kembang api. Nilam sangat bahagia karena bisa mengendalikan sayap, di tambah juga dengan melihat kembang api.

"Indah nya." Nilam kagum melihat kembang api yang sangat besar.

"Bagus kau mengendalikan sayap ku, ini kok melenceng kemana mana!" seru Maharani mulai panik.

"Eh iya, waaaah kembang api nya besar itu dari bawah!" teriak Nilam sangat girang melihat kembang api meluncur dari bawah.

"Menghindar, Goblok! Nilaaaaam, aku bisa kena tabrak kembang api." pekik Maharani sudah panik bukan kepalang.

"Eh bagai mana? aduh kana atau kiri, di depan mu juga banyak kembang api!" Nilam sangat panik juga.

DUAAAAR.

"AAAGHHHHKKK!" Maharani menjerit keras karena perut nya kena tabrak kembang api hingga hilang keseimbangan.

"RANIIIII."

Nilam pun menjerit ketakutan melihat Rani yang terpental jatuh akibat kena tembak kembang api, untung nya mereka jatuh di dalam semak ilalang sehingga tidak ada satu pun yang menyadari. baik itu manusia atau pun iblis lain, kalau sampai ada yang melihat maka jatuh lah harga diri Ratu burung hantu ini.

"Aaaaahhh, malu nya aku!" Maharani menjerit jerit sambil telentang.

"Kamu enggak apa apa kan, Ran?" Nilam mendekati nya.

"Kepala bapak mu itu enggak apa apa, tidak lihat aku jatuh dari atas gara gara kembang api itu!" teriak Maharani sangat kesal.

"Maaf, Ran! aku loh tadi melihat nya kagum, jadi kurang fokus." sesal Nilam.

"Mau di taruh mana muka ku ini, Nilam! bagai mana mungkin kita ini setan tapi malah kena tembak kembang api?" Maharani masih marah marah saja.

"Tidak ada kok yang lihat, kamu tenang saja ya." Nilam ingin membantu Rani berdiri.

"Dont tot me!" tolak Maharani menyentak tangan nya.

"Kok dont tot me sih? dont touch me, Ran!" Nilam mau tertawa jadi nya.

Maharani melengos karena masih kesal dengan besty nya ini, enak enak terbang tapi malah kena tembak kembang api dan jatuh di ilalang begini. bukan main malu nya, cuma untung nya memang tidak ada yang melihat.

"Jadi tidak mood begini aku mau cari setan vila!" kesal Maharani.

"Ya jangan gitu dong, aku minta maaaf beneran ini." Nilam memasang wajah manis.

"Maka nya jangan terobsesi dengan sayap saja, ini tadi kalau kau tidak banyak tingkah maka aku tidak mungkin kena tembak." Maharani masih terus menggerutu karena Nilam.

Yang di rutuki cuma tertawa saja seolah tanpa dosa, padahal dia juga malu karena bisa jatuh dari atas sana. Maharani yang kena tembak dengan kembang api, untung nya dia setan sehingga tubuh bisa cepat pulih apa bila cuma kena begituan saja.

"Tadi kau hampir jadi sundel bolong ya, kan tidak lucu kalau Ratu burung hantu perut nya bolong." Nilam masih sempat mengejek.

"Kemari kau!" Maharani sudah naik darah.

Nilam berlari sambil tertawa karena takut kena amuk, Ratu burung hantu memang sudah mengamuk ini karena rasa malu nya jatuh dari langit. tragedi sayap karena ulah Nilam, untung masih tidak ada yang melihat mereka tadi.

Terpopuler

Comments

Ela Jutek

Ela Jutek

haaa kan aku yg pen naik tu sayar Lam, malah kau duluan jatoh lagi gak cantik amat itu🤣🤣

2025-04-04

3

Lyvia

Lyvia

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngakakQ thor emamg agak lain member purnama yg dua ini

2025-04-04

2

YuniSetyowati 1999

YuniSetyowati 1999

Kok tot me sih Ran?siapa juga yg mau mgentot kamu wkwkwkwkwk 🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2025-04-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!