Sekuat tenaga Marda terus berlari agar segera meninggalkan rawa rawa darah, bau nya sangat luar biasa dan semakin kesini malah bercampur dengan bau bangkai juga. Marda agak ragu apa kah langkah nya benar kebagian sini, atau dia nanti malah akan tambah tersesat karena salah memilih jalan untuk menuju pulang kerumah.
"Ya Allah, Aaahhhkkk!" Marda histeris di buat nya.
Rawa darah bukan cuma berbau bangkai saja, melainkan sudah timbul belatung yang ukuran nya sangat tidak lazim. seukuran lidi saja sudah membuat orang geli bukan kepalang, malah ini ukuran nya hampir sebesar jempol orang dewasa dan jumlah nya sangat lah banyak sekali.
"Tolooooong, siapa pun tolong lah aku!" Marda menepis belatung yang mau mendekati nya.
Mau tak mau dia harus berlari kencang dari sini dan mencari daratan, tidak bisa bila terus berada di dalam rawa darah amis ini. sayang nya sampai sekarang ia tidak menemukan daratan yang sedang di cari, sehingga. Nafas Marda kian sesak saja.
"Itu apa?" Marda terpaku melihat sesuatu berwarna putih di balik batu besar.
Semakin di dekati malah semakin berdebar pula hati wanita ini, namun bila tidak di dekati ia sangat penasaran. sekalian juga mau keluar mencari jalan, maka dengan langkah yang masih ragu Marda pun mendekati nya untuk melihat benda putih tersebut.
"Allah, Allahu Akbar!" Marda terjengkang kebelakang sangking kaget nya melihat benda tersebut.
"Tooo..loooong...
"Siapa yang melakukan ini padamu?" Marda gemetar saat bertanya.
"Sakiiiit, leher ku sakit."
"Tidak ada orang di sini, astaga kau bagai mana bisa terluka?" Marda tidak berani mau mendekat pada wanita bergaun putih.
Pengantin yang leher nya mau putus itu terbaring dengan kepala yang mau masuk kedalam rawa, bahkan sekarang baru Marda menyadari bahwa darah pengantin ini lah yang sudah membuat air rawa berubah menjadi darah, karena semua ini adalah darah dari pengantin yang leher nya koyak sampai kedada nya itu.
"Aku mati karena diaaaaa...
"Aaaahkkkk!" Marda menjerit lagi karena pengantin setan terbang dan mencekik leher nya.
"Mati lah dengan ku juga, kau harus mati." geram pengantin setan.
"Eegkkk!" Marda berontak namun tidak bisa karena di cekik begini.
"Ihihiiiiiiiii.....sebentar lagi kau akan mati bersama ku, mati lah." pengantin setan menenggelamkan Marda kedalam rawa dan tetap mencekik nya.
Kaki Marda menendangi air rawa yang kental itu karena terbuat dari darah, bahkan ada juga yang terminum kedalam mulut karena posisi nya dalam keadaan terbuka. mau lepas pun tidak bisa, sehingga bisa nya cuma terus berontak sekuat tenaga dan berharap bisa lepas sekarang.
"Aku tidak mau mati sendirian, kau benci lah dia karena dia yang membuat ku menderita." seringai pengantin setan.
"Aaaahhhhh!" Marda gelagapan saat bisa muncul kepermukaan.
"MATIIIII......
"Allahu Akbar!" Marda menjerit keras dan seketika terbangun dengan tubuh kaku tidak bisa bergerak.
Yang bisa bergerak cuma mata nya saja menatap kesana kemari dengan liar, suasana masih di kamar tempat pertama dia tidur sendirian karena Pendi sudah pulang kekota. nafas wanita ini naik turun dengan cepat karena mimpi yanh barusan ia alami sungguh sangat nyata, bahkan leher pun sakit nya sangat terasa untuk menelan air ludah.
"Ya Allah, aku kenapa ini?" Marda bangun dan menghidup kan lampu.
Duduk bersandar pada bad bord karena dia masih sangat takut, baru ini Marda merasa takut yang sangat besar dalam hidup nya. padahal selama ini anteng anteng saja tidak ada gangguan sedikit pun, tapi sekarang malah di hantui secara nyata dan juga di alam mimpi nya.
"Kenapa, apa ini masih gara gara aku kepikiran soal omongan warga?" Marda bergumam sembari menggigiti kuku.
Sebab dari omongan mereka itu lah Marda jadi terus kepikiran tak berkesudahan, mulai dari Pendi masih ada dan sekarang suami nya juga sudah pulang kekota. penampakan itu masih terasa, wanita ini mendongak karena dia mendengar suara ketukan dari lantai atas.
"Tidak, aku tidak boleh kesana karena aku bisa mati bila terkunci!" Marda sudah panik duluan.
Tuk, Tuk.
Namun suara ketukan itu terus saja terdengar seolah memanggil Marda agar mau mendekat, lama lama Marda juga penasaran dan ingin melihat apa memang vila ini sungguh ada hantu nya seperti yang orang orang katakan.
"Lindungi aku, Ya Allah! aku sama sekali tidak tau soal rumah ini, jadi tolong jangan buat aku celaka." doa Marda sebelum keluar kamar.
Perlahan kaki melangkah menaiki anak tangga karena suara ketukan masih terdengar jelas, Marda menelan ludah sambil meringis karena leher terasa sakit sekali. tangan yang cuma tulang tadi seolah masih ada di leher, membuat Marda sangat ngeri.
Tuk, Tuk.
Suara ketukan masih saja terdengar sehingga rasa penasaran Marda kian berlanjut saja ingin mengetahui apa tang sedang mengetuk di dalam kamar, tangan nya sudah memegang handel pintu untuk membuka nya, hanya perlu menarik nafas dan siap siap apa yang ada di dalam sana.
Kleeek.
"Terkunci, pintu nya tidak bisa di buka!" kaget Marda.
Di coba nya berulang kali agar pintu bisa di buka, namun ternyata tetap saja tidak bisa mau di buka. Marda menebak ini suami nya yang mengunci karena takut nanti Marda akan masuk lagi kedalam, takut nya malah terkunci sendirian.
Wuuussssh.
Wuussssh.
Braaaak.
"Astagfirullah!"
Lagi lagi Marda terjingkat karena jendela vila yang biasa tempat ia melihat sunset itu terbuka lebar dengan keras nya, membuat angin dingin menerpa tubuh wanita ini. sekarang Marda yakin ini memang ada yang tidak beres, bukan hanya karena rasa takut setelah orang orang membicarakan nya.
"Tolong, bila kau memang penghuni sini jangan lah ganggu aku." lirih Marda menatap kanan kiri karena dia mau lari masuk kedalam kamar nya di bawah.
"Sakiiiittt!"
"Hah!" Marda tersentak karena melihat tangan berpegangan pada pagar tangga.
"Tolooooong, tolong lah aku." isak nya tertahan.
Marda mendekati nya, bukan karena kemauan dia saat mendekat. melainkan seperti di tarik oleh kekuatan itu agar mau melihat, padahal sudah jelas bahwa tangan itu berlumuran darah segar yang sangat banyak.
"Si-siapa kau?" Marda melongok kebawah untuk melihat wajah nya.
Wuuutt.
"Aaaahkkkk!" Marda berteriak keras karena tangan nya di tarik sehingga tubuh pun melayang kebawah.
BRAAAAAK.
"Eeghkkkk!" Marda menggeliat kesakitan dan tetap di posisi awal.
Sraaaak.
Kaki yang penuh darah dan di balut dengan gaun pengantin yang juga berdarah, datang mendekati Marda. mau lari juga tidak bisa karena Marda yakin pinggang keseleo akibat hantaman yang sangat kuat, bisa jadi juga patah karena lantai dua lumayan tinggi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Yuli a
kamu harus cari bantuan sarda.... teror hantu sudah mulai muncul. jangan sampai jadi korban selanjutnya....
kayaknya tu mbak-mbak pengantin meninggalnya dengan cara mengenaskan deh.. serem banget.....😞
2025-03-30
5
Ela Jutek
wah sudah mulai di teror tuh, dulu anteng sekarang kena ganggu kan
2025-03-29
6
yhochi
Allahuakbar ini cerita bkin aq ketakutan skaligus pnasaran....Marda yg d cekik AQ yg sesak nafas 😱😱😱😱
2025-03-29
4