Jovan memanggil Sari yang baru kerja jadi pembantu nya satu tahun yang lalu, Sari dari desa dan dia pernah cerita bahwa di dekat kampung nya ada seorang wanita bernama Purnama yang sangat sakti sehingga rahasia apa pun bisa di ketahui oleh dia. bahkan Purnama juga tak segan menolong orang yang sakit, sudah banyak yang Purnama tolong selama ini.
Kala itu Sari bercerita pada istri nya Jovan yang sedang sakit tak sembuh sembuh, sudah banyak uang yang dia keluarkan selama ini untuk berobat. namun Raisa tak kunjung sembuh dan tubuh nya bertambah layu, jadi Sari bilang ada yang bisa menolong orang sakit seperti ini.
Sayang nya Raisa tidak percaya dan menolak saat Sari mengajak kekampung nya untuk minta tolong pada Purnama, malah sekarang Jovan yang tertarik mendengar cerita dari Sari bahwa wanita itu serba bisa. mengobati orang sakit juga bisa, banyak yang Sari ceritakan tentang Purnama dan juga Arya yang konon sangat fenomenal.
Mbah Marto juga tambah mengiyakan bahwa ada memang dua orang tersebut yang sangat di kenal di kampung sana, bahkan Mbah Marto juga kenal dengan dua manusia itu. sayang nya tadi Mbah Marto melarang untuk menemui Purnama, karena Jovan dan teman nya bisa celaka apa bila sampai ketahuan apa yang sebenar nya sudah terjadi.
(Mbah Marto adalah dukun yang di datangi Pak Lurah, dalam cerita. PURNAMA BERDARAH.)
"Tuan memanggil saya?" Sari mendatangi majikan nya.
(SARI ADALAH MANTAN ISTRI ARYA YANG PERTAMA)
"Bagai mana dengan istri ku, apa dia sudah minum obat?" Jovan bertanya santai.
"Sudah, Tuan. barusan saja Nyonya minum obat nya, dia sudah mau tidur." jawab Sari.
Jovan berdehem sebentar karena masih bingung mau mulai bicara dari mana dulu, takut nya Sari malah curiga bila dia langsung tanya soal wanita itu. padahal kepentingan Jovan ya cuma mau tanya soal Purnama dan juga Arya, namun masih bingung mau merangkai kata.
"Apa ada yang Tuan butuh kan?" Sari bertanya sopan karena melihat Jovan yang termenung.
"Ah ini, aku mau tanya sesuatu tentang kampung mu." jawab Jovan cepat.
"Kampung saya?" Sari agak bingung karena mendadak Jovan ingin tau kampung nya.
"Aku waktu itu tidak sengaja dengar bahwa kau cerita tentang wanita yang bernama Purnama, jadi aku ingin tau soal dia." jelas Jovan.
"Oh soal itu, iya memang saya pernah cerita sama Nyonya. tapi Nyonya tidak mau bila berobat selain kepada dokter, sudah di jelaskan kemarin." sahut Sari pula.
"Apa dia memang sangat hebat?" tanya Jovan yang sangat penasaran sekali soal Purnama.
Sari masih bingung mau menjelaskan bagai mana dan Jovan juga ingin tau dari bagian mana saja, kalau langsung di tanya maka Sari bisa memjawab. lagi pula ngobrol dengan majikan laki laki membuat Sari agak tidak nyaman, lebih nyaman dengan yang perempuan saja agar tidak ada fitnah, sebab dia sekarang ingin hidup damai.
"Dia bisa mengobati orang sakit santet?" tanya Jovan.
"Itu bisa dia lakukan, bahkan dia juga bisa membuang susuk, Tuan!" jawab Sari berdasarkan pengalaman dia sendiri.
"Wah hebat juga dia, belajar dari mana?" Jovan jadi semakin tertarik.
"Soal itu saya tidak tau, tapi yang jelas Ibu nya dulu juga agak paham soal hal ghaib." jawab Sari.
"SARI! BERAPA KALI SAYA BILANG, BAHWA SAYA TIDAK SUKA MEMBAHAS DUKUN."
Raisa keluar dari kamar dengan bentakan nya yang sangat nyaring karena ia marah pada pembantu nya, Raisa memang orang kota asli sehingga tidak percaya dengan yang nama nya setan atau sejenis nya. padahal Sari yakin bahwa Raisa sakit bukan karena penyakit biasa, sebab kata dokter tidak ada penyakit dalam tubuh nya.
Namun tubuh Rais layu seolah tidak bertenaga, bahkan mau melayani suami nya saja kadang kala dia tidak mampu akibat tidak punya tenaga. yang pasti Jovan juga jadi tidak berselera karena Raisa sangat kurus, cuma tinggal tulang belulang.
"Maafkan saya, Nyonya." Sari ketakutan melihat Raisa marah.
"Aku yang mengajak dia bicara soal itu, kamu tidak usah marahi dia." Jovan membuka suara.
"Kamu juga enggak usah sibuk bahas dukun, dukun itu tukang tipu!" ketus Raisa.
"Sekali lagi maafkan saya, Nyonya." Sari membungkuk ketakutan.
"Pergi kekamar kamu dan istirahat, dati pada sibuk membahas dukun tidak jelas!" kesal Raisa.
Sari segera masuk kedalam kamar nya karena sudah kena marah, takut pula bila nanti malah kena amuk lagi. Raisa walau pun sakit begitu tapi galak juga bila naik darah, jadi lebih baik cepat pergi masuk kedalam kamar.
...****************...
Pyuuukk.
"Hahhh, aku di mana ini?" Marda tersentak karena berada di tengah rawa.
Sekeliling nya penuh dengan akar bergelantungan, rasa anya ia sama sekali tidak pernah berada di tempat ini. bahkan di vila pun sama sekali tidak ada tempat yang begini, semua tempat penuh dengan rawa yang berair sekitar sepinggang tinggi nya.
"Kok aku bisa di sini, apa aku sedang mimpi ya?" gumam Marda mencubit lengan nya.
"Aduh, sssshh! kok sakit ternyata, berarti bukan mimpi lah." Marda mulai panik karena dia benar benar sendirian.
Malah teringat pula bila air yang ada di rawa rawa begini biasa nya di huni oleh buaya atau ular, tambah panik lah Marda. kecipak dari ia berjalan sangat terdengar nyata karena daerah sini sangat sepi, Marda rasa nya ingin menjerit minta tolong.
"Amis sekali air nya." Marda meraup dengan tangan.
"DARAH! INI AIR DARAH...
Air yang sudah di raup terlihat nyata adalah sebuah darah yang sangat kental, pantas saja bila bau nya sangat amis. semakin panik lah wanita ini karena dia terjebak di dalam rawa yang air nya darah, menatap kesana kemari mencari orang yang bisa membantu dan sama sekali tidak ada satu orang pun yang bisa membantu membuat Marda sangat ketakutan di buat nya.
"Tolooooong!"
Hanya gema suara nya sendiri yang terdengar, Marda tidak bisa diam saja dan memilih untuk cepat berlari walau sangat susah. dari arah kanan ada suara gemericik air yang jatuh, dengan hati yang tidak karuan maka dia pun kesana.
"Ku mohon tolong aku, huhuhu kenapa aku di kolam darah!" isak Marda ingin menangis.
Byuuuur.
"Aaahkkk!"
Karena buru buru dan ingin segera keluar dari dalam rawa darah, Marda malah menyandung akar pohon yang ada di dalam sehingga dia pun jatuh tersungkur kedalam. sontak dari kepala dan ujung kaki mandi dengan darah yanh sangat amis, Marda rasa nya mau muntah sangking jijik nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Yuli a
Raisa sakit karena menuai karma atas perbuatan Jovan ya.... mungkin saja ada sangkut-pautnya dengan misteri kematian 👰 pengantin gergaji.... Dengan Raisa sakit begitu kan Jovan Nggak bisa ngadon. xiexiexiexie....
2025-03-29
4
Amara
lhoo Sari turun pangkat niihh? jadi ART,sdh gak kerja di supermarket lagi rupanya,kalau gak salah baca bukannya dia mau nikah lagi yaa thor?? atau Sari lain ini yang ku baca😄🙏🙈
2025-03-29
1
Ela Jutek
karma sih itu untuk para pelaku, bukan langsung ke pelaku tapi orang terdekat nya dulu
2025-03-29
2