Bab 2. Pengalaman Mona

"Kau ini kebiasaan kalau ngomong tidak di saring dulu!" Bu Asih memarahi Vita setelah Marda pulang.

"Ya kan tadi aku tanya, apa dia memang tidak pernah melihat penampakan." Vita menjawab pelan.

"Kalau ekspresi dia saja begitu maka sudah pasti dia tidak di ganggu, mungkin sekarang memang sudah tidak ada lagi." Bu Asih masih saja merutuk kesal.

"Masa iya secepat itu bisa menghilang, Bu?" Mona bertanya pelan sekali.

"Ya bisa kalau Allah sudah berkehendak, siapa tau Marda juga rajin ibadah sehingga tidak di ganggu." sahut Bu Asih.

"Kau pernah lihat, Mon?" Vita malah penasaran pada Mona yang nampak diam diam saja.

Yang di tanya cuma mengangguk pelan karena kejadian itu sangat melelat dalam pikiran nya, meski sudah setengah tahun yang lalu namun rasa nya masih tetap terbayang di pelupuk mata saja. bahkan semenjak itu pula Mona tidak pernah berani pulang sendirian dari kerja, bila tidak ada yang jemput maka akan menginap di rumah teman.

"Cerita dong, apa yang kau lihat?" Vita takut tapi kepo.

Mona menelan air ludah nya dengan susah payah karena rasa ngeri tetap saja ada ketika melihat vila yang sangat besar itu, sebagian orang tak akan percaya karena menganggap itu hanya karangan semata karena vila sudah lama kosong tak berpenghuni.

"Buruan ayo cerita, aku sudah tak sabar mau dengar?" desak Vita saat pulang beli sayur.

FLASHBACK ON.

Malam itu Mona pulang kerja sekitar jam dua belas malam dan naik motor karena dia mengambil motor setelah di rasa gaji nya cukup untuk angsuran, agak rintik juga serta pas di malam jumat legi membuat Mona sudah agak keder juga.

"Bapak kok ya enggak bisa di hubungi, pasti habis batrai ponsel dia." rutuk Mona di jalan.

"Aaaahhh!"

Tubuh Mona tegang seketika karena mendengar suara wanita sedang menjerit kesakitan, sedang takut takut nya dan ingin ngebut agar segera melewati vila ini. Mona malah harus menerima fakta lain, motor nya mogok tanpa sebab dan kalau rusak rasa nya sangat tidak mungkin karena. Masih baru.

"Ya Allah, kok pakai mogok segala!" keluh Mona dengan hati tidak karuan.

"Sakiiiitt, tolong hentikan!" pekik suara wanita itu lagi.

"Siapa ya? aku kok ragu mau mendekat, tapi takut nya ini orang butuh bantuan." Mona jadi di lema.

"Huhuhuuu, ku mohon hentikan lah.....

Motor mogok pun tepat di depan vila dan suara itu juga berasal dari vila yang tampak suram karena sama sekali tidak ada lampu, di satu sisi Mona rasa nya ingin kabur untuk minta tolong, tapi di sisi lain hati nya seolah di paksa untuk melihat sendiri saja.

"Bawa kayu ini saja untuk jaga jaga." Mona mengambil kayu dan perlahan menaiki tangga untuk masuk kedalam.

"Jangan siksa akuuuu...hentikan ini, kau menyakiti aku!" isak suara itu lagi.

"Pasti para preman yang memperkosa, lebih baik aku sambil menghubungi Pak RT." Mona sigap menghubungi Pak RT.

Pintu vila terbuka sedikit membuat aroma bangkai langsung menusuk kedalam hidung, Mona menahan nafas nya dan terus mengintip untuk melihat wanita yang sedang merintih itu. tak lupa juga sambil menghubungi Pak RT agar segera datang membawa bantuan, jadi mereka akan segera menemukan Mona di sini.

Braaaak.

"Aahhhkk!" Mona yang menjerit kaget karena tubuh jatuh dari lantai dua.

"Eeeghhhkk, pinggang ku patah." rintih wanita bergaun putih seperti pengantin.

"Mbak?!" Mona masih agak ragu mau mendekat.

"Dia...dia yang membunuh ku, laki laki itu membunuh ku!" tangan wanita menunjuk keatas sehingga Mona pun ikut mendongak kesana.

Tapi sama sekali tidak ada apa apa di lantai dua membuat Mona melongo, ketika dia menunduk lagi. Mona langsung tersurut mundur melihat pengantin itu sudah berdiri menyeringai menatap dia, bahkan di tangan ada gergaji mesin berlumuran darah.

"Kau bisa melihat ku?" tanya nya sembari menyeringai.

"Ha..hantu! apa ini hantu?" Mona tergagap ngeri melihat darah di gaun pengantin.

"Ihihiiiiii...apa kau tau aku sangat kesakitan, tapi dia tidak mau mendengarkan aku." pengantin menangis darah.

Bruuummm, Bruuuum.

"Diaaaahhhh..dia memotong tangan ku, apa kau juga mau ku potong?" tawar pengantin setan.

"Jangan! aku tidak ada salah padamu, ku mohon jangan sakiti aku." Mona sudah menangis ketakutan.

"Menangis lahhhhh...aku juga menangis, tapi dia tidak mau menghentikan nya." pengantin setan berjalan menyeret gaun putih.

"TOLOOOONGG, KU MOHON TOLONG AKU!" pekik Mona tersengal sengal.

"Mon! kamu kenapa, Mon?" Pak RT yang di hubungi jadi kaget mendengar teriakan Mona alias calon mantu nya.

"Paaaak Rt tolongin saya, ada setaaan!" teriak Mona histeris.

Sementara pengantin setan terus mendekat dengan kaki yang terlihat patah sehingga di seret seret, Mona tak bisa menunggu saja sampai Pak RT datang menolong. yang ada nanti malah keburu mati di buat setan ini, jadi lebih baik segera kabur saja sebisa mungkin.

"Jangan lariiiiii, dia pun tak mengizinkan aku lari." teriak pengantin setan.

"Keparat haram jadah, mampus saja kau sendirian." Mona berlari tanpa menoleh dan meninggalkan motor nya.

"Ihihihiiiiiiii....

Terdengar tawa nya yang sangat melengking dan juga campur serak, Mona tak akan pernah mau lagi lewat sana karena sangking trauma nya melihat setan. untung tak lama ia berlari ketemu lah dengan Pak RT dan juga kekasih nya, sehingga ada yang menolong Mona.

FLASHBACK OFF.

"Untung kau masih hidup, Mon." lirih Vita dengan wajah pucat.

"Maka nya itu aku tak akan pernah mau lewat sana lagi kalau malam, sudah cukup sekali itu saja." Mona memang sangat takut.

"Setan nya pakai gaun pengantin! mungkin dulu nya ada yang mau menikah dan dia mati di sana ya?" tebak Vita.

"Aku tidak tau, bahkan orang tua sini saja tidak tau! mereka tau nya dulu Anita yang punya vila itu, tapi kata nya Anita pergi keluar negeri." jawab Mona.

Vita manggut manggut dengan hati yang gelisah juga karena dia penakut, padahal bukan dia yang melihat secara langsung, tapi masih saja takut dan tak akan mau kesana.

"Apa setan nya tidak kelihatan muka, Mon?" tanya Vita.

"Muka nya sudah hancur seperti kena benda panas gitu loh, kayak terbakar juga jadi tidak bisa mau di kenali." jawab Mona.

"Ih serem banget, Ya Allah!" Vita takut sekali.

Mona yang sudah mengalami nya cuma bisa menelan ludah dengan susah payah, sebab dengan ada nya cerita dari dia itu lah yang membuat para warga jadi begitu takut mau mendekati vila besar. tidak ada satu pun yang berani karena mereka percaya dengan cerita dari Mona, terlebih bukan cuma Mona saja yang cerita akan hantu di vila tersebut.

Like dan comen nya kencengin ya guys.

Terpopuler

Comments

Yuli a

Yuli a

bukannya Anita itu mantannya Andi ya. ... apa Andi yang ngebunuh anita. trus vila nya diambil alih oleh Andi...
tadi juga Andi nanyain ke sarda kalau ada gangguan nggak gitu...
apa sebenarnya Andi dulu pernah menikahi Anita ..
penasaran.... serem banget pakek gergaji mesin segala ...

2025-03-28

4

Alik Puspita Wati

Alik Puspita Wati

ceritamu memang selalu seru thor..baru mulai baca aja udah seru dan sereem..aku yg penakut dan tidak suka cerita horor aja sukaaa banget😘 dan ga sabar baca kelanjutannya😘🥰

2025-03-28

0

ρυтяσ✨

ρυтяσ✨

feeling ku ini ko ya Pendi yang sudah membunuh Anita 🤔🤔apa lagi orang tua'y Pendi sendiri tidak tau menau kalo dia tinggal di Vila/punya Vila

2025-03-27

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Vila
2 Bab 2. Pengalaman Mona
3 Bab 3. Pertanyaan Marda
4 Bab 4. Mulai ada penampakan
5 Bab 5. Terberak di celana
6 Bab 6. Terkunci di kamar
7 Bab 7. Menemui dukun
8 Bab 8. Rawa darah
9 Bab 9. Marda di hantui
10 Bab 10. ada yang menolong
11 Bab 11. Menyebar penangkal
12 Bab 12. Kisah Bu Asih
13 Bab 13. Di paksa pulkam
14 Bab 14. Kesal nya Marda
15 Bab 15. Di banting juga
16 Bab 16. Nana dan Xiela ngambek
17 Bab 17. Di datangi lagi
18 Bab 18. Kena kembang api
19 Bab 19. Ibu Marda datang
20 Bab 20. Salah sasaran
21 Bab 21. Raisa tau
22 Bab 22. Giliran Raisa
23 Bab 23. Jovan mengamuk
24 Bab 24. Nekat akan pergi
25 Bab 25. Sudah ketemu
26 Bab 26. Masuk comberan
27 Bab 27. sakit nya anak Ardi
28 Bab 28. Setan terbalik
29 Bab 29. di geplak Maharani
30 Bab 30. Di hajar Arka
31 Bab 31. Di bawa kealam ghaib
32 Bab 32. Menemukan pengantin setan
33 Bab 33. Bu Ita melihat
34 Bab 34. Siksaan Madi
35 Bab 35. Penderitaan Jovan
36 Bab 36. Mendatangi rumah Marto
37 Bab 37 Ardi mati.
38 Bab 38. Kematian Pendi
39 Bab 39. Memberikan penawar
40 Bab 40. Menyebar penawar
41 Bab 41. Flashback
42 Bab 42. Flashback part2
43 Bab 43. Flashback part 3
44 Bab 44. Flashback part4
45 Bab 45. Flashback off
46 Bab 46. Mencari jasad nya
47 Bab 47. Di masukan lobang
48 Bab 48. Ganti yang menangani
49 Bab 49. Balasan gadis cantik
50 Bab 50. Siksaan dari Menik
51 Bab 51. Jalak tidak terima
52 Bab 52. Daging Bu Ita
53 Bab 53. Bu tina juga
54 Bab 54. Tersesat
55 Bab 55. Memang ulah Zahra
56 Bab 56. zidan di ganggu
57 Bab 57. Suara gergaji mesin
58 Bab 58. Kabar dari menantu
59 Bab 59. Purnama mendatangi vila
60 Bab 60. Ternyata dia
61 Bab 61. Flashback arga
62 Bab 62. Flasback Arga part2
63 Bab 63. Menemukan tulang Arga
64 Bab 64. Di tolong Nilam
65 Bab 65. Masih selamat
66 Bab 66. Hasutan Adi
67 Bab 67. Bertemu Purnama
68 Bab 68. Zahra menampakan diri
69 Bab 69. Sukma di hasut
70 Bab 70. Bukan bunuh diri
71 Bab 71. Arka mencari
72 Bab 72. Siksaan perih
73 Bab 73. Mengira manusia
74 Bab 74. Menjemput Jena
75 Bab 75. Bertemu anak nya
76 Bab 76. Bertempur
77 Bab 77. Hampir tertipu
78 Bab 78. Mau di segel
79 Bab 79. Arya menang
80 Bab 80. Fatma datang
81 Bab 81. Di segel sudah
82 Bab 82. Membuang botol kristal
83 Bab 83. Cerita Udin
84 Bab 84. Ingin mempertemukan
85 Bab 85. Kepala otong lepas
86 Bab 86. Balasan Marda
87 Bab 87. Jalak mengamuk
88 Babb 88. Sebenarnya sedih
89 Bab 89. Anita muncul
90 Bab 90. Mendatangi Madi
91 Bab 91. Bertemu Sagara
92 Bab 92. Menyiksa Jovan
93 Bab 93. Masih ada rasa
94 Bab 94. Siksaan untuk Pendi
95 Bab 95. Jeno pulang
96 Bab 96. Mendatangi Marto
97 Bab 97. Bertengkar
98 Bab 98. Akur dan bertengkar
99 Bab 99. Anita dapat
100 Bab 100. Selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Bab 1. Vila
2
Bab 2. Pengalaman Mona
3
Bab 3. Pertanyaan Marda
4
Bab 4. Mulai ada penampakan
5
Bab 5. Terberak di celana
6
Bab 6. Terkunci di kamar
7
Bab 7. Menemui dukun
8
Bab 8. Rawa darah
9
Bab 9. Marda di hantui
10
Bab 10. ada yang menolong
11
Bab 11. Menyebar penangkal
12
Bab 12. Kisah Bu Asih
13
Bab 13. Di paksa pulkam
14
Bab 14. Kesal nya Marda
15
Bab 15. Di banting juga
16
Bab 16. Nana dan Xiela ngambek
17
Bab 17. Di datangi lagi
18
Bab 18. Kena kembang api
19
Bab 19. Ibu Marda datang
20
Bab 20. Salah sasaran
21
Bab 21. Raisa tau
22
Bab 22. Giliran Raisa
23
Bab 23. Jovan mengamuk
24
Bab 24. Nekat akan pergi
25
Bab 25. Sudah ketemu
26
Bab 26. Masuk comberan
27
Bab 27. sakit nya anak Ardi
28
Bab 28. Setan terbalik
29
Bab 29. di geplak Maharani
30
Bab 30. Di hajar Arka
31
Bab 31. Di bawa kealam ghaib
32
Bab 32. Menemukan pengantin setan
33
Bab 33. Bu Ita melihat
34
Bab 34. Siksaan Madi
35
Bab 35. Penderitaan Jovan
36
Bab 36. Mendatangi rumah Marto
37
Bab 37 Ardi mati.
38
Bab 38. Kematian Pendi
39
Bab 39. Memberikan penawar
40
Bab 40. Menyebar penawar
41
Bab 41. Flashback
42
Bab 42. Flashback part2
43
Bab 43. Flashback part 3
44
Bab 44. Flashback part4
45
Bab 45. Flashback off
46
Bab 46. Mencari jasad nya
47
Bab 47. Di masukan lobang
48
Bab 48. Ganti yang menangani
49
Bab 49. Balasan gadis cantik
50
Bab 50. Siksaan dari Menik
51
Bab 51. Jalak tidak terima
52
Bab 52. Daging Bu Ita
53
Bab 53. Bu tina juga
54
Bab 54. Tersesat
55
Bab 55. Memang ulah Zahra
56
Bab 56. zidan di ganggu
57
Bab 57. Suara gergaji mesin
58
Bab 58. Kabar dari menantu
59
Bab 59. Purnama mendatangi vila
60
Bab 60. Ternyata dia
61
Bab 61. Flashback arga
62
Bab 62. Flasback Arga part2
63
Bab 63. Menemukan tulang Arga
64
Bab 64. Di tolong Nilam
65
Bab 65. Masih selamat
66
Bab 66. Hasutan Adi
67
Bab 67. Bertemu Purnama
68
Bab 68. Zahra menampakan diri
69
Bab 69. Sukma di hasut
70
Bab 70. Bukan bunuh diri
71
Bab 71. Arka mencari
72
Bab 72. Siksaan perih
73
Bab 73. Mengira manusia
74
Bab 74. Menjemput Jena
75
Bab 75. Bertemu anak nya
76
Bab 76. Bertempur
77
Bab 77. Hampir tertipu
78
Bab 78. Mau di segel
79
Bab 79. Arya menang
80
Bab 80. Fatma datang
81
Bab 81. Di segel sudah
82
Bab 82. Membuang botol kristal
83
Bab 83. Cerita Udin
84
Bab 84. Ingin mempertemukan
85
Bab 85. Kepala otong lepas
86
Bab 86. Balasan Marda
87
Bab 87. Jalak mengamuk
88
Babb 88. Sebenarnya sedih
89
Bab 89. Anita muncul
90
Bab 90. Mendatangi Madi
91
Bab 91. Bertemu Sagara
92
Bab 92. Menyiksa Jovan
93
Bab 93. Masih ada rasa
94
Bab 94. Siksaan untuk Pendi
95
Bab 95. Jeno pulang
96
Bab 96. Mendatangi Marto
97
Bab 97. Bertengkar
98
Bab 98. Akur dan bertengkar
99
Bab 99. Anita dapat
100
Bab 100. Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!