Episode 17

Dua hari kemudian Rendra menerima paket dari perusahaan perhiasan,dia memesan liontin buah ceri berwarna merah seperti liontin milik Cheri.Bibirnya tersenyum saat melihatnya sangat mirip milik Cheri,dia memakai dengan kalung tali berwarna hitam.

Roy hanya tersenyum melihat bosnya yang saat ini lebih banyak senyum,sejak dinyatakan sembuh Rendra sangat jarang melamun,apalagi menyebut nama mendiang istrinya,dia lebih banyak membuang waktunya dengan bekerja atau melakukan kegiatan lain,olah raga atau sekedar jalan saat akhir pekan.

Kenzo baru saja masuk keruangan Rendra,melihat saudara tersenyum dan wajahnya berseri membuat Kenzo ikut senang.

"Sepertinya ada berita bagus hari ini?"tanya Kenzo

"He hem,sepertinya begitu."jawab Rendra

Rendra memainkan pena ditangannya,duduk dengan bersandar wajahnya selalu tersenyum bahkan sesekali menggigit bibirnya.

"Ah,ada masalah apa?"tanya Rendra

"Tidak ada hanya mampir sebentar."jawab Kenzo

"Kau tidak sedang memata-mataiku?"tanya Rendra

"Ah,aku tidak kurang kerjaan."jawab Kenzo

Kenzo melihat ada yang beda dengan Rendra,namun dia masih belum paham apa bedanya untuk hari ini.Kenzo buru-buru menepis karena Ivanka datang dengan membawa makan siang.Begitu ingin keluar Kenzo melihat liontin merah berbentuk buah ceri tergantung dileher Rendra,selama ini Rendra tidak menyukai warna merah,apalagi dia ada alergi dengan buah ceri,ini pasti ada hubungannya dengan Karina.

"Sayang,mengapa ponselmu tidak diangkat?"tanya Ivanka begitu masuk kedalam ruangan Rendra

"Ah sorry,aku masih sibuk tadi.Apa yang kau bawa?"tanya Rendra

"Yang pasti itu kesukaanmu."jawab Ivanka

"Benarkah?"tanya Rendra membenarkan posisi duduknya

"Dasar buaya."kata Kenzo sambil membuka pintu

"Kenzo,kau bicara sesuatu?"tanya Rendra

"Tidak."kata Kenzo menutup pintu

Kenzo keluar ruangan dia langsung mencari Roy diruangannya,Roy masih sibuk dengan beberapa perjanjian kontrak dari penyewa gedung,dia yakin jika Kenzo hanya akan bertanya tentang Karina

"Jangan usik lagi saudaramu,dia hanya berusaha untuk menebus kesalahannya."kata Roy

"Kesalahan cukup banyak,bagaimana jika Ivanka tahu?"tanya Kenzo

"Rendra tetap akan menikahi Ivanka,namun dia juga tetap akan bertanggung jawab kepada Karina dan Ceri."jawab Roy

Kenzo sempat terkejut saat Roy menyebut nama Ceri,namun dia tidak memperlihatkan keterkejutannya karena jawaban tentang ceri merah dileher Rendra sudah dia dapatkan.

"Aku berharap dia tidak menyakiti Karina lagi."kata Kenzo sambil berjalan medekati pintu dan keluar

Roy menghentikan pekerjaannya,dia memandang kosong kearah lain dan menampiknya,berharap kata-kata Kenzo benar,namun dia juga tidak tahu dalamnya hati Rendra.

Kenzo berjalan keluar gedung,dia berhenti dipusat retail dan melihat aksesories,sebuah pin berbentuk buah ceri warna merah menjadi pilihannya,meski perasaannya kepada Karina tidak bisa dihilangkan biarlah ceri merah dan inisial K selalu menaminya.

Kenzo membawa Hero kerumah Karina saat jam makan siang,begitu lepas Hero langsung mengeong mencari tempat yang nyaman,yang biasa dia tempati.Kenzo memesan makanan kesukaannya,dia mencari Karina dengan bertanya kepada Ayahnya.

"Paman,dimana Karina?"tanya Kenzo

"Ada didalam,apa ada perlu?"tanya Ayah Karina

"Bilang saja Hero datang."jawab Kenzo

Ayah Karina memanggil anaknya yang masih sibuk mengurus makan siang Ceri,meski Karina belum turun tidak membuat Kenzo merasa sendiri karena dia selalu ditemani Hero.

Cheri si gadis kecil sudah turun lebih dulu karena sudah menghabiskan makan siangnya,tiba-tiba dia melihat Hero mengeong mendekatinya,awalnya Cheri takut karena badan Hero yang besar dan terlihat garang,namun Karina memanggilnya dan dia berlari menuju Karina.

"Hero."panggil Karina

"Ibu,kucing siapa itu?"tanya Cheri sambil menunjuk Hero

"Ini milik Paman Kenzo."jawab Karina

Karina menggendong Hero dan membawanya duduk didepan Kenzo yang sedang fokus makan siang,Cheri mendekat karena melihat wajah Kenzo mirip dengan Rendra.

"Ibu,mengapa wajah Paman sangat mirip dengan Paman semalam?"tanya Cheri

"Karena kami bersaudara."jawab Kenzo

Cheri menatap wajah Kenzo dan Karina bergantian,dia melihat tidak ada yang special dengan mereka,berbeda sekali dengan pandangan Rendra kepada Karina.

Karina melepas Hero karena ada pelanggan yang datang,mereka biasanya memesan sekalian makan ditempat jadi Karina akan sibuk sampai jam makan siang berakhir.

Kenzo mengajak Cheri bermain bersama dengan Hero,karena tidak kuat mengangkat Hero yang badannya besar akhir Cheri melepaskan.

"Paman,mengapa kucingnya berat sekali?"tanya Cheri

"Mungkin karena terlalu kuat makan."jawab Kenzo

"Dia makan apa?"tanya Cheri

"Yang pasti makanan kucing."jawab Kenzo

Cheri mendekati Kenzo yang sedang berjongkok,dia membisikkan sesuatu ditelinga Kenzo,namun Kenzo tidak bisa menjawabnya,dia hanya tersenyum dan mengelus wajah Cheri.

"Apa Paman juga kenal dengan Ayahku?"tanya Cheri

"Sebaiknya kamu tanya sama Ibu,karena dia yang lebih tahu."kata Kenzo

"Ibu selalu mencari alasan saat aku bertanya."kata Cheri dengan mimik lucu dan membuat Kenzo tertawa

"Apa dia menangis?"tanya Kenzo

Cheri hanya menggeleng dia bercerita jika Ibu hanya marah sebentar saat Cheri bertanya tentang Ayahnya,setelah itu Ibu akan mengajaknya jalan atau makan.

Kenzo tertawa mendengarnya,jika benar Karina tidak menangis itu tandanya dia hidup dengan kebebasan,dia tertawa saat tidak bersama Rendra namun dia akan menangis saat bersama Rendra,namun siapa tahu Rendra yang sekarang sudah jauh berubah.

****

Diruangan Rendra baru saja menyelesaikan makan siang,Ivanka membereskan dan membuang sisanya,dia mencuci tempat makanan diwastafel,biasanya saat sedang mencuci Rendra akan memeluknya dari belakang,namun mengapa hari ini tidak terjadi,Rendra langsung duduk bersandar memunggunginya.

"Ada apa dengannya hari ini?"tanya Ivanka

Ivanka meraih tissu didekat meja Rendra,secara tidak sengaja dia menjatuhkan tempat pena dan suaranya membuat Rendra berbalik.

"Ivanka,apa ada yang jatuh?"tanya Rendra

"Ivanka,kamu memanggilku Ivanka?"tanya Ivanka sambil memungut benda yang terjatuh

"Ah,sorry spontan saja."jawab Rendra kembali menghadap Ivanka

Rendra ikut menunduk membantu memungut hingga tidak sadar liontinnya keluar,Ivanka melihat dengan perasaan kesal mengapa Rendra memakai liontin buah ceri merah,bukannya dia sangat tidak menyukai warna merah dan juga memiliki alergi terhadap buah ceri.

"Sejak kapan kamu menyukai warna merah?"tanya Ivanka saat sudah berdiri

"Apa?"tanya Rendra masih belum sadar

"Kau punya alergi buah ceri,tapi mengapa kau memakai liontin buah ceri?"tanya Ivanka

Rendra buru-buru meraba kalungnya,ternyata benar keluar dan Ivanka melihatnya,dia memasukkan kembali kedalam bajunya,namun terlambat karena Ivanka sudah berpaling hendak meninggalkan ruangan.Rendra meraih tubuh Ivanka dan membawanya kedalam pelukannya.

"Maafkan aku."kata Rendra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!