Karina menyandarkan tubuhnya setelah selesai mengganti semua,saat ini dia sudah tidak perlu khawatir kehabisan baju,karena Rendra sudah menyiapkan untuknya.
Karina meraih laptop miliknya dia mengerjakan beberapa tugas,Rendra keluar dari kamar mandi,dia ikut menyelesaikan pekerjaan dimeja kecil karena melihat Karina sibuk Rendra juga ikut tenggelam dalam pekerjaannya.
"Sayang,apa sudah selesai?"tanya Rendra
Rendra tidak sadar jika Karina sudah terlelap dengan laptop masih menyala,Rendra melihat tugas Karina belum selesai,saat membaca dari awal ada beberapa point yang kurang,Rendra coba membenarkan dan menyimpan hasilnya.
Karina berniat bangun lebih awal karena tugasnya belum selesai,namun dia malah kesiangan hari ini,Rendra masih terlelap dengan memeluknya dari belakang.
"Aaahhhh,kenapa aku gak bisa bangun cepat?"tanya Karina
Rendra hanya tersenyum mendengar Karina bicara sendiri,melihat Karina hanya garuk-garuk kepala membuat Rendra menarik kembali kedalam pelukannya.
"Aahh,aku harus bangun."kata Karina mendorong tubuh Rendra untuk menjauh
"Tenang tugasmu sudah selesai."kata Rendra
Karina berusaha melawan namun tangan Rendra sudah mengunci tubuhnya,pagi hari diawali dengan ciuman panas dari Rendra,namun kali ini Karina berani menolak.
"Stop,aku harus pergi pagi ini."kata Karina
"Kamu tidak menyebut namaku?"tanya Rendra
"Itu tidak penting."jawab Karina berlari menyelamatkan diri
Karina buru-buru mandi dan segera membereskan buku dan peralatannya,dia keluar dari kamar langsung memesan taxi,namun dilarang oleh sopir dan diantar sampai kekampus.
Rendra melihat Karina naik mobil diantar sopir pribadinya,setelah mobil menghilang ditelan tikungan Rendra masuk kedalam kamar mandi.
Pagi ini tidak ada cuitan dari Pricilia,dia diam seribu bahasa meski berpapasan dengan Rendra dan Kenzo,dia juga meninggalkan rumah Rendra dengan membawa kopor miliknya.
"Apa yang terjadi?"tanya Kenzo
"Aku tidak tahu."jawab Rendra sambil makan
"Apa diam-diam kau mengusirnya?"tanya Kenzo
"Tidak."jawab Rendra
Kenzo pergi terlebih dahulu,dia meninggalkan Rendra yang masih sarapan ditemani Roy.Selesai sarapan bukannya pergi kekantor Rendra malah masuk kedalam kamar Catharina.Didalam dia kembali termenung,dari matanya ada rasa rindu yang dalam,Rendra kembali merindukan Catharina setelah ditolak oleh Karina pagi tadi.
Roy yang melihat Rendra termenung hanya bisa menghela nafas dalam,dia mencoba menghubungi Diandra dengan mengirim pesan.Tanpa menunggu lama Diandra datang dengan wajah datar tidak seperti biasanya.
"Kemana istrinya?"tanya Diandra
"Pergi kuliah."jawab Roy
"Coba hubungi dia."kata Diandra
Roy menghubungi Karina yang saat ini hampir sampai dikampus,karena Roy terus mendesak Karina akhirnya kembali.
Melihat Diandra duduk diruang tamu,membuat Karina merasa ada yang tidak beres,dia melihat keatas dan itu benar,pintu kamar Catharina terbuka dan lampunya menyala,masih ada warna ungu dari pantulan lampu disana.
"Apa penyakitnya kambuh?"tanya Karina
"Rin,apa yang terjadi?bukannya seminggu ini dia sudah ceria?"tanya Diandra
"Mengapa bukan kamu yang berada diposisiku?"tanya Karina
"Aku tahu,ini berat buat kamu."jawab Diandra
Karina menggenggam kedua tangannya,dia beranjak naik kelantai atas dan masuk kedalam kamar Catharina,Rendra terlihat menyedihkan berbeda dengan Rendra yang garang saat menyetubuhinya.
"Sampai kapan kamu akan seperti ini?"tanya Karina
"Nona Muda kamu jangan bicara seperti itu."jawab Roy
"Kenapa?aku hanya bertanya,kalau dia tahan ya sudah."kata Karina
Karina kembali turun menemui Diandra,dia merasa tidak berguna berada disini,setelah duduk menemani Diandra yang juga hanya diam.
"Bagaimana masalah bisa selesai jika semua hanya diam?"tanya Karina
"Aku dengar Catharina adalah saudara kandungmu?"tanya Diandra
"Aku tidak peduli."jawab Karina
"Kalian sungguh berbeda,kamu berani melawan,sementara Kakakmu halus dan lembut saat didepan Rendra."kata Diandra
Karina banyak menceritakan Catharina,dia sangat loyal kepada teman dan hampir membuat Rendra kehilangan perusahaan,beruntung Rendra memiliki teman banyak mereka saling membantu kondisi perusahaan Rendra.
"Hah,istri seperti itu masih dipelihara."kata Karina sedikit keras hingga Rendra mendengar dan keluar dari kamar Catharina
"Dia istriku,ibu dari anakku."kata Rendra memandang tajam Karina
"Anak?mana anakmu biar aku yang mengurusnya?"tanya Karina sambil berdiri
Diandra menarik tangan Karina memintanya untuk duduk tenang,dia menggeleng dan tetap menatap Karina.
Tatapan mata Rendra masih tajam kearah Karina.
"Karina,kamu tidak bisa menjadi seperti Catharina,jadi mari kita berpisah."kata Rendra
"Dengan senang hati Tuan Rendra Mahardika,semoga kamu menemukan istrimu kembali."kata Karina sambil berdiri meninggalkan ruang tamu
Karina kembali kekampus menemui teman-temannya,diantara yang lain Karina sangat dekat dengan Lisa,dia meminjam uang Lisa untuk pergi keluar kota,dan Lisa berjanji akan membantunya.
****
Lima tahun kemudian
"Ibu."panggil gadis kecil bernama Cheri
"Apa?kali ini kamu bikin ulah apa lagi?"tanya Karina
"Tidak ada."kata Cheri menggelengkan kepala
"Baiklah,karena kamu baik Ibu masak untukmu."kata Karina
Setiba dirumah Cheri langsung membantu Karina mengupas bawang,karena ada yang mengetuk pintu Cheri yang membuka karena melihat Karina masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Siapa?"tanya Cheri
"Aku,Tante Lisa."jawab Lisa
"Tante,ayo masuk."ajak Cheri setelah membuka pintu
Lisa masuk dengan membawa hadiah buat Cheri,kali ini karena usia Cheri menginjak lima tahun Lisa memberinya alat tulis dan pensil warna.Cheri langsung membawa masuk kedalam kamarnya dan mulai menggambar.
Lisa mendekati Karina yang sekarang sudah menjadi Ibu diusia yang masih sangat muda,meski begitu Karina tetap terlihat cantik.
"Rin,Ayah kamu sakit."kata Lisa
Karina menghentikan pekerjaannya,dia duduk termenung senyumnya hilang seketika diganti dengan deraian air mata tapi tanpa suara.
"Aku sangat merindukan mereka,tapi takut."kata Karina
"Sudah,sekarang yang terpenting temui Ayahmu,masalah Rendra kamu bisa pura-pura tidak mengenalnya."kata Lisa
"Kamu akan tetap membantuku jika nanti Rendra tahu tentang Cheri?"tanya Karina
"Iya,aku akan tetap bersamamu."kata Lisa
Lisa membantu membereskan barang milik Cheri,sementara Karina bersiap dengan hanya membawa tas kecil karena tidak berniat tinggal lama.
Lisa membawa Karina kembali kerumah lamanya,Ibunya masih jualan meski sekarang hanya sedikit bahkan warung tidak seramai dulu.
Karina masuk dengan mengendong Cheri,Lisa membawa tas milik Cheri dan meletakkan disudut ruangan.
"Ibu."panggil Karina
"Karina."sapa Ibu sambil memeluk anak dan cucunya
"Ibu,maaf."kata Karina tidak sanggup lagi bicara
"Sudah,kamu gak salah."kata Ibu
Karina menghapus air matanya,dia sangat merindukan orang tua yang menyayanginya,Ayah baru saja pulang dari kontrol karena sakit,kini ikut menangis tapi juga tersenyum melihat putrinya kembali membawa cucu yang cantik.
"Ayah,maaf."kata Karin
Reza suami Lisa membantu Ayah masuk kedalam,Ayah memilih duduk disofa karena merasa senang dan merasa kembali segar melihat cucunya sangat cantik,wajahnya mirip Karina saat kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments