Celestial Emperor 2
Novel ini adalah book ke-2 dari seri Celestial Emperor. Jadi sebelum membaca Celestial Emperor 2 ini, pastikan sudah selesai membaca Celestial Emperor yang pertama.
_______________________________
Di sebuah dunia utama yang memiliki siang abadi, dunia Grand Creatures. Kondisi dunia tersebut dibanding seratus tahun lalu bisa dibilang berubah drastis. Di seluruh daratan tersebar banyak sekali para ahli Primal yang bertugas untuk berpatroli.
Jumlah ahli Primal yang tersebar ke seluruh dunia Grand Creatures itu begitu menakjubkan dan setidaknya melebihi seratus juta. Jumlah sebanyak ini sudah cukup untuk mengguncang dunia utama yang lain.
Bertahun-tahun yang lalu, Heavenly God Sunrise memberi perintah kepada seluruh anggota Aliansi Dunia Iblis yang ada di Three Realm untuk mengirimkan ahli Primal sebanyak-banyaknya ke planet Grand Creatures.
Sebenarnya, ahli Primal yang sudah terkumpul melebihi satu miliar, namun mereka semua dipindahkan ke sebuah dunia utama yang lain untuk menjalankan suatu pekerjaan. Seratus juta ahli Primal yang ada di planet Grand Creatures ini hanyalah sisa dari satu miliar ahli Primal yang dikirimkan ke dunia utama lain tersebut.
Di sebuah istana megah yang menjulang tinggi, muncul sebuah riak spasial di atas langit dan memuntahkan ratusan sosok yang memancarkan aura immortal tanpa batas. Saat ratusan sosok dengan kekuatan besar itu muncul, seluruh istana megah tersebut berguncang.
Hanya dalam waktu singkat, ratusan sosok yang lain segera melesat dari seluruh penjuru untuk mengepung ratusan sosok yang keluar dari riak spasial tersebut.
Salah satu sosok yang ikut mengepung adalah Que Fu Shui, Heavenly God Sunrise. Saat ia menatap salah satu kultivator di hadapannya, ia terkejut dan mengangkat alisnya.
“Greenlight, apa yang terjadi? Kenapa kalian kembali lebih cepat dari perkiraan? Bukankah Medan Perang Dewa akan terbuka selama tiga tahun, tapi ini baru dua tahun dan kalian sudah kembali?” saat Heavenly God Sunrise mengakhiri kalimatnya, ratusan sosok yang ikut mengepung juga menjadi terkejut.
“Ini adalah masalah yang rumit. Tuan, mungkin sebaiknya kita bicarakan ini di tempat lain.” balas Greenlight dengan tenang. Meskipun terlihat tenang, namun saat ini ia dikuasasi oleh ketakutan yang ekstrim.
Meskipun samar-samar, Heavenly God Sunrise dapat melihat ketakutan di wajah Greenlight. Ia juga menyadari bahwa banyak pasukan di bawah perintah Greenlight yang terluka parah.
“Baiklah, Greenlight, kau ikut aku. Sementara itu pasukanmu akan diurus oleh saudara Mo.” ucap Heavenly God Sunrise dan ia melirik ke arah Greenlight lalu ke arah pria berjubah hitam di dekatnya.
“Serahkan padaku, Yang Mulia.” balas pria berjubah hitam tersebut sambil menangkupkan tangannya ke arah Heavenly God Sunrise. Sementara itu, Greenlight hanya mengangguk dan mengikuti Sunrise dari belakang dengan kecepatan tinggi.
...
Heavenly God Sunries hanya butuh waktu yang singkat untuk tiba di sebuah ruangan di istana megah tersebut. Ruangan tersebut berbeda dibanding ruangan yang lain, karena ruangan tersebut diselubungi oleh array penghalang dan pertahanan tingkat tinggi. Sehingga suara apapun tidak akan dapat terdengar dari luar.
Heavenly God Sunrise memilih untuk berbicara dengan Greenlight di ruangan ini karena ia merasa bahwa hal yang akan diceritakan oleh Greenlight bukanlah hal yang boleh diketahui oleh sembarang orang.
“Sekarang, ceritakan padaku tentang keseluruhan situasi di Medan Perang Dewa.” kata Heavenly God Sunrise dan ia melirik Greenlight di hadapannya dengan tenang.
Greenlight terdiam sejenak sebelum ia mulai menjelaskan. Ia menjelaskan semua peristiwa yang terjadi di Medan Perang Dewa kepada Heavenly God Sunrise tanpa melewatkan satu hal sekalipun. Termasuk peristiwa saat ia menggunakan Pilar Langit untuk melawan pasukan God Emperor.
Greenlight menceritakan semuanya dengan sangat jelas dan ia menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk menyelesaikannya. Sementara itu setelah ia selesai menjelaskan, Heavenly God Sunrise tidak dapat menahan rasa terkejutnya.
“Jadi Qin Shan masih hidup? Bukankah seratus tahun yang lalu dia telah dibunuh oleh bawahanku yang merupakan seorang Heavenly God menengah?” Heavenly God Sunrise benar-benar tidak dapat mempercayai apa yang barusan ia dengar. Menurut informasi yang telah sampai padanya bertahun-tahun lalu, Qin Shan sudah mati di tangan Heavenly God menengah. Informasi itu diperkuat dengan menghilangnya Qin Shan selama seratus tahun. Sunrise tidak mengira sosok yang sangat ia waspadai tersebut ternyata masih hidup.
“Tidak hanya itu, bahkan kekuatannya sudah bersaing dengan setidaknya seorang Heavenly God menengah. Saat aku bertarung dengannya selama beberapa saat, aku sempat kesusahan dengan jurus-jurus yang dia keluarkan. Kekuatannya telah meningkat drastis sejak seratus tahun lalu.” ucap Greenlight sambil menggertakan gigi. Tidak hanya Sunrise, kini ia juga menyadari betapa berbahayanya Qin Shan ini bagi kubu mereka jika dibiarkan begitu saja. Di masa depan, Qin Shan akan menjadi tembok penghalang yang besar bagi Aliansi Dunia Iblis.
Heavenly God Sunrise merasa sakit kepala saat mengetahui Qin Shan masih hidup. “Lupakan hal itu untuk saat ini, aku akan mengirimkan beberapa Heavenly God lagi untuk mengurus Qin Shan itu.” Sunrise hanya bisa pasrah dan memilih untuk mengurus hal yang lain. Menurutnya masalah Qin Shan ini tidak akan ada habisnya.
“Lalu, kau bilang bahwa Medan Perang Dewa sudah musnah, bukan? Apa kalian berhasil mengumpulkan beberapa informasi yang berharga di sana, seperti asal muasal Medan Perang Dewa itu sendiri?” tanya Heavenly God Sunrise.
Greenlight terlihat ragu-ragu sebelum menjawab. “Kami tidak mendapat informasi apapun selain informasi bahwa di dalam Medan Perang Dewa terdapat jasad dari sosok-sosok yang begitu kuat dan jumlahnya tak terhingga.”
Mendengar hal itu, Sunrise terlihat kecewa. Alasan ia mengirimkan pasukan Greenlight untuk pergi ke wilayah Bintang Mati dan memasuki Medan Perang Dewa adalah untuk mencari informasi. Ia begitu penasaran tentang dari manakah Medan Perang Dewa berasal?
“Hah… Pada akhirnya kita hanya melakukan hal yang sia-sia.” Sunrise menghembuskan napas yang terasa dingin. “Greenlight, sesuai dengan aturan Aliansi, karena kau telah gagal dalam menjalankan misi maka kau akan diberi hukuman.”
Mendengar bahwa ia akan diberi hukuman, Greenlight menjadi lemas dan tak berdaya. Inilah yang sedari tadi ia takutkan. Ia takut jika Sunrise akan memberikannya hukuman yang berat.
“Greenlight, kau beserta seratus pasukanmu akan dipindahkan ke planet Rainstone dan bekerja untuk membuat golem tempur di sana selama seratus tahun! Heavenly God Rainstone akan mengurus semuanya saat kau dan pasukanmu tiba di planetnya.” ucap Heavenly God Sunrise dengan suara yang keras.
“Baik, Yang Mulia!” saat mendengar bahwa ia akan dikirimkan ke planet Rainstone dan bekerja di sana selama seratus tahun, Greenlight menggertakan gigi dan ia merasa kesal. Namun, tidak ada alasan baginya untuk menolak hukuman dari Heavenly God Sunrise. Jika ia menolak maka ia hanya bisa mati.
...
Gunung Soul Desolate. Di sebuah gua yang merupakan kediaman Greenlotus, terlihat dua sosok yang sedang berhadapan di tengah ruangan yang cukup luas di dalam sana. Mereka adalah Greenlotus dan Qin Shan.
Sebelum tiba di sini, Qin Shan telah menjalani kultivasi di Aula Ruang dan Waktu selama tiga puluh tahun. Karena hal itulah ia mampu meningkatkan kekuatannya dengan cukup drastis. Saat ini, ia hanya membutuhkan waktu lagi saja untuk dapat lepas dari belenggu tahap Great Circle Profound Immortal.
“Guru, ini sudah satu tahun sejak kau menyuruhku untuk datang menemuimu setelah satu tahun. Sebenarnya, apa yang ingin kau bicarakan denganku?” tanya Qin Shan sambil menangkupkan tangannya dengan hormat.
“Sebelum masuk ke inti pembicaraannya, aku ingin memuji perkembanganmu terlebih dahulu. Aku tidak menyangka hanya dalam waktu 30 tahun, kau sudah meningkatkan kekuatanmu dengan begitu signifikan. Kupikir kekuatanmu sudah melebihi kekuatan kakak seperguruanmu?” ucap Greenlotus sambil tersenyum lebar ke arah Qin Shan.
Mendengar hal itu, Qin Shan hanya bisa tersenyum canggung untuk menanggapi. Ia benar-benar tidak bisa memberikan alasan tentang hal ini. Itu karena gurunya sudah tahu bahwa ia memiliki begitu banyak sumber daya kultivasi yang diperoleh dari Medan Perang Dewa. Tidak ada gunanya jika ia terus beralasan sementara Greenlotus sudah tahu apa yang telah ia lakukan untuk menjadi sekuat ini dalam waktu singkat.
“Bagus, bagus. Dari awal aku bertemu denganmu aku sudah yakin bahwa kau akan menjadi harapan Three Realm di masa depan untuk dapat lolos dari badai ini. Aku merasa malu sebagai gurumu karena aku tidak pernah mengajarkan apa-apa padamu. Bahkan tanpa bimbinganku kau dapat tumbah menjadi sekuat ini, aku merasa tidak berguna menjadi gurumu.” ucap Greenlotus sambil menggelengkan kepala pelan.
Ini memang benar. Selama lebih dari seratus tahun Qin Shan menjadi muridnya, Greenlotus benar-benar tidak pernah mengajarkan hal apapun padanya. Meski demikian Qin Shan berhasil menjadi sekuat yang sekarang ini. Greenlotus benar-benar kagum dengan bakat dan tekad yang dimiliki Qin Shan.
“Tidak, kau salah, guru. Kau benar-benar berguna untukku. Andaikan bertahun-tahun yang lalu kau tidak menjadikanku muridmu, maka klan Yu akan lebih dulu membunuhku.” balas Qin Shan dengan segera. Memang benar, andaikan saat itu Greenlotus tidak menjadikannya murid, maka ia tidak akan pernah selamat dari kejaran klan Yu di dunia Fairylord.
“Ohh? Aku merasa lega mendengarnya.” Greenlotus tersenyum untuk menanggapi kata-kata Qin Shan. “Lalu tujuanku menyuruhmu kemari adalah untuk memberikan buku ini. Buku ini diwariskan turun-temurun semenjak kakak seperguruan pertamamu, Fu Rongyi.”
Greenlotus memunculkan sebuah buku yang memiliki sampul berwarna hijau pudar yang tampak kuno. Hanya dengan melihat dari luarnya saja, semua orang akan tahu bahwa buku tersebut pasti memiliki umur yang amat tua.
“Buku apa ini?” saat buku hijau tersebut melayang dan mendarat di tangannya, Qin Shan sedikit keheranan. Di sampul buku tersebut tidak terdapat tulisan apapun dan hanya memiliki gambar busur yang sedang ditarik dengan anak panah yang terbakar oleh api yang membara.
“Aku tidak tahu. Aku telah menemukan buku itu sejak jutaan tahun lalu. Aku menemukan buku itu saat menjelajah Lorong Hampa. Karena hal ini, aku jadi menyadari satu hal, yaitu ada dunia lain yang jauh lebih hebat dibanding Three Realm di ujung Lorong Hampa.” ucap Greenlotus dan ia menjadi serius.
Saat Qin Shan mendengar hal itu, ia juga terkejut dan semakin bersemangat. Karena gurunya menemukan buku hijau ini di Lorong Hampa, ada kemungkinan bahwa buku tersebut berasal dari Dunia Immortal.
...
Maaf updatenya tertunda satu hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
michael
buset masih lanjut kah gw baca calestial 1 dari dulu baru tau ada lanjutannya
2024-07-16
0
Harman LokeST
kreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnn baaaaaaaaaaaaaaaaannnnggggaaaatttttt
2024-04-12
0
Anonymous
🦄🐅🐎🐅🐎🐆
2024-01-01
2