Taruhan

Hari ini, hari keduaku menggunakan apartemen kak Farel. Kami janjian bertemu di mall sambil makan siang bersama sebelum ke apartemen. Sesuai rencana, aku pergi ke mall menggunakan taksi online. Aku menunggu kak Farel di lobby mall.

"Nada...", panggilnya sambil membuka kaca mobil. Aku segera masuk ke dalam mobil kak Farel.

"Kupikir kita akan makan di mall, kita mau makan dimana kak?".

"Makan steak yuk, sejalan kok sama arah apartemen".

"Ok".

"Kamu mau pesan apa Nada?".

"Steak, ini restoran steak kan?", ucapku dengan nada bercanda.

Ia tersenyum menanggapiku.

"Ok, biar aku tebak, sirloin medium mushroom sauce? Ohhh karena ide dietmu itu, mmm... mashed potato?".

Aku bertepuk tangan pelan, lalu berkata,

"Kok kakak tau sih?".

"Apa kamu sekarang percaya kalau aku sudah memperhatikanmu sejak lama?".

"Hmmm...", jawabku sambil mengalihkan pandangan ke buku menu lagi.

Kemudian ia memanggil pelayan dan menyebutkan pesanan kami, ternyata ia memesan pesanan yang sama denganku cuma berbeda jenis sauce.

"Mau minum apa Na?".

"Es teh tawar, terima kasih", ucapku.

Kami mengobrol ringan sambil menunggu makanan datang.

"Kak aku ke toilet dulu ya sebentar".

Ia menganggukan kepalanya.

Saat aku kembali ke kursiku, kulihat pesananku sudah datang, dan kak Farel sedang memotong steak dihadapannya. Saat aku hendak memotong steak milikku, ia berkata,

"Na, tunggu sebentar".

"Kenapa kak?".

"Ini, ambil piring yang ini saja", ia memberikan piring dengan steak yang sudah terpotong, lalu menukarnya dengan piring didepanku.

"Kak... aku bisa potong sendiri".

"Beri aku kesempatan untuk menambah poin agar nilaiku naik ok", ucapnya sambil tersenyum.

"Baiklah, terima kasih kak".

Sesampainya di apartemen aku pamit menuju kamar tempatku bekerja kemarin.

Beberapa saat kemudian, kak Farel datang sambil membawa sebotol air mineral.

"Kak aku bisa ambil sendiri loh".

"Sekalian Na, sekalian aku mau lihat karyamu".

"Biasa aja sih kak", ucapku sambil mundur sedikit agar ia bisa melihat layar laptopku. "Menurutku ini keren loh Na".

"Ga lah, aku mau ikut lomba buat cari pengalaman aja kok, ditempat les banyak yang lebih keren dariku".

Kemudian ia mundur dan bersandar pada dinding yang berhadapan denganku.

"Ayo kita taruhan Na".

"Taruhan apa?".

"Kamu yakin kalau kamu ga akan menang kan Na?".

"Iya, terus?".

"Kalau kamu menang, kita akan berjalan cepat dan menikah. Kalau kamu kalah, yaaaa aku akan tetap melamarmu sih, tapi kita akan berjalan lambat dan kamu boleh menolakku berulang kali".

"Berulang kali?", tanyaku.

"Ya karena aku tetap yakin bisa membuatmu jatuh cinta".

"Menurutmu apapun pilihannya hasilnya tetap sama? Jadi buat apa taruhan?".

"Hasilnya sama tapi waktunya kan berbeda Na".

"Ah sudahlah jangan aneh-aneh deh kak".

"Aku ga aneh kok, aku serius ini".

Aku terdiam sesaat lalu terlintas di pikiranku.

"Apa membantuku berbohong selama ini dan menawarkan apartemen adalah bagian dari rencana kakak yang aneh itu?".

"Tuh kan, dibilang aneh lagi. Mmmm mungkin?", jawabnya sambil tertawa kecil dan mengangkat kedua bahunya.

"Sudah sana kak, nonton aja".

"Ok baiklah, tapi aku selalu serius kalau mengenai kamu Nada", kemudian ia tersenyum, berlalu ke arah pintu dan menutup pintu kamar.

Aku menyender pada kursi dan berkata dalam hati, akhh sudahlah tidak mungkin juga aku menang.

Hari itu aku pulang sebelum jam makan malam, dengan alasan aku butuh tidur cepat karena sudah beberapa hari kurang tidur.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!