Semua karena nasehat Mama

Vina asyik mendengarkan musik sambil berjoged.Ia merasa senang karena ternyata Indra begitu bahagia saat melihat ia bahagia.Dalam hatinya ia ingin sekali bertemu dengan Indra. Namun ia hanya ingin memberi pelajaran kepada Indra. Agar ia tidak lagi berbohong padanya walaupun hal itu membuat ia bahagia.

Di pandangi nya foto Indra yang ada di kontak ponselnya. Maklum Vina belum mempunya Foto Indra.Sehingga ia hanya bisa memandangi Foto Indra lewat kontak ponselnya..

Seperti orang yang sedang merasakan cinta pertama. Ia senyum senyum sendiri menatap Foto Indra sesekali ia mencium layar ponsel nya seakan ia mencium Indra.

"Elo nakal.." Ucap Vina sambil menunjuk foto Indra. " Makanya Elo jangan pernah mencoba membohongi gue. Jadi sekarang lo tahu kan akibatnya. Walaupun lo ingin gue bahagia tapi bukan berarti lo diem aja saa tahu kalau lo itu salah.." Ucap Vina sambil menatap layar ponsel nya dengan tatapan tajam seperti sedang memarahi Indra.

Hasyiiimmm. Hassyyiim." Indra bersin dua kali. Ia mengucek hidung nya yang terasa gatal sehingga membuat hidung nya yang mancung memerah.

"Wahh... Bersin nya dua kali. Ada yang ngemaki elo tuh Ndra.." Kata Dimas sambil tertawa dan merebahkan tubuh nya di sofa.

"Ngaco lu Takhayul dari mana lagi coba." Kata Indra sambil merasa tak senang dengan kata kata Dimas.

"Lah siapa tahu aja bener, dan yang lagi memaki lo itu pasti si Vina." Dimas terlihat percaya diri dengan perkataan nya. Sejenak Indra memikirkan perkataan Dimas namun ia langsung menggeleng gelengkan kepalanya karena telah percaya dengan perkataan bodoh teman nya Itu.

Indra bekerja di temani Dimas.. Walaupun Dimas tak membantu pekerjaan Indra. Namun dengan ada nya orang di samping nya membuat Indra merasa tak sendiri sehingga kerjaan nya pun cepat selesai. Ia pun mengangkat kedua tangan nya ke atas seperti menghilang kan peluh dan lelah nya karena berada di layar komputer dari siang.

Perutnya pun mulai berteriak merasa kelaparan. Maklum karena sepulang dari kampus Indra langsung di bawa Dimas ke kantornya tanpa memakan sesuatu terlebih dahulu.. Ia pun menatap jam yang ada di tangan nya yang menunjukkan pukul 16.00 wib.Ia pun melirik ke arah Dimas yang sedari tadi tertidur di sofa.Indra menghela nafas panjang dan tersenyum ke arah sahabat nya itu.

"Mau gua kunciin di dalam kantor." Ucap Indra keras. Namun tak ada sahutan dari Dimas.

"Kebo amat tidur nya." Ucap Indra sambil mengernyitkan dahinya. Ia pun menghampiri Dimas. Ia mengambil kemoceng yang ada di samping meja nya.Ia pun berjongkok di depan wajah Dimas. Perlahan ia mendekatkan bulu kemoceng di hidung Dimas. Dimas pun mengucek hidung nya karena terasa gatal.

Berulang kali Indra melakukan nya ke Dimas. Hingga akhirnya ia bersin bersin dan mengenai wajah Indra.Indra terkejut dan langsung berdiri sambil membuang kemoceng nya ke sembarang tempat. Ia menyeka wajah nya dari semburan hama Dimas. Dimas yang tak tahu apa apa pun akhir nya terbangun sambil masih mengucek hidung nya yang masih terasa gatal.Ia menatap Indra yang masih sibuk menyeka wajah nya dengan tisue.

"Kok hidung gue gatel banget ya..?" Tanya Dimas sambil terus mengucek hidung nya..

"Kenapa muka lo.. Merah banget..?" Tanya Dimas lagi saat melihat ke arah Indra yang masih membersihkan wajah nya..

"Ini semua gara gara lo.." Ucap Indra kesal.

"Emang gue salah apa.. Perasaan gue tidur terus dari tadi tanpa ngegangguin lo kerja.."

"Ya karna tadi lo bersin saat gue.." Tiba tiba Indra tak meneruskan perkataan nya Ia menatap Dimas gugup.

"Saat lo kenapa..Terusin.." Ucap Dimas menunggu perkataan dari Indra..

"Aaahhh.. Udah ah gue laper. Lo laper gak.. Kalau gak, kalau gak lo diem az di sini sampe besok.." Tutur Indra sambil pergi meninggalkan Dimas dan Dimas pun langsung mengikuti langkah Indra dari belakang sambil tersenyum sendiri.Rupanya Dimas tahu kalau ia bersin di wajah Indra.

flashback

Indra sedang berteriak membangunkan Dimas. Namun Dimas enggan membuka matanya. Saat ia mulai membuka matanya perlahan. Ia melihat Indra sedang mengambil kemoceng dan terlihat senyum di wajah Indra. Dimas pun kembali memejamkan kedua matanya seolah ia masih terlelap dalam tidurnya. Indra berkali kali membuat hidung nya terasa geli hingga akhirnya ia pun bersin tepat di wajah Indra. Dimas pun tersenyum saat melihat Indra langsung terbangun dan menyeka wajah nya oleh air liur Dimas.

flashback off

Vina sedang bersantai di ruangan keluarga. Ia menonton acara kesukaan nya sambil tertawa melihat kelucuan yang di bawakan pelawak terkenal xx. Mama Anggi tersenyum dan menghampiri Vina dan duduk di sampingnya.

"Kamu udah baikan sayang." Tanya Mama Anggi sambil memeluk pundak anaknya itu dengan hangat.

"Emang nya aku sakit.." Ucap Vina sambil cemberut memonyongkan bibir nya hingga membuat Mama nya tertawa kecil melihat nya.

"Bukan nya lagi sakit hati sama Indra.." Goda Mama sambil mencolek hidung Vina yang tidak terlalu mancung.

"Apaan sih Ma.. Orang be aja juga." Sungut Vina sambil terus menatap tv nya.

"Hmm percaya deh Mama dari pada be jadi LB.." Ucap Mama

"Apaan LB.."

"Mau tahu..??

"He eh.." Kata Vina bersemangat sambil menganggukan kepalanya.

"Mau tahu banget Apa mau tahu Aja.."

"Mamaaaaaaa..." Rengek Vina merasa sedikit kesal dengan ledekan Mamanya.

Mama Anggi pun tertawa sambil memeluk putri kesayangan nya itu dan mengecup kening nya dengan begitu gemas..

"Ayoo kasih tahu.." Rengek Vina lagi sambil menggoyang goyang kan tubuh Mama nya manja.

"Hahahaha... Anak Mama yang manja..." Cubit hidung Vina yang masih manja di pelukan mamanya.

"LB itu ya.. Luar Biasa..." Ucap Mama nya tertawa kecil membuat Widia memonyogkan bibir nya karena merasa Mama nya konyol seperti Abege..

Vina mengeratkan pelukan nya merasa nyaman saat berada di pelukan mama nya.Vina memang sangat manja kepada Mama nya. Kedua nya seperti seorang teman. Tidak ada yang Vina sembunyikan dari Mama nya. Apapun itu Vina selalu bercerita dan meminta pendapat dari Mamanya.Bahkan mengenai Indra pun. ia meminta saran dari Mamanya sehingga ia bisa mengacuhkan Indra walaupun sebenrnya ia ingin langsung memaafkan Indra saat mengetahui kebenaran nya.

Indra terlihat sedang makan di sebuah restoran bersama dengan Dimas. Dimas memakan makanan nya dengan lahap nya. Sementara Indra hanya tersenyum kecil melihat sahabat nya itu memakan makanan nya dengan lahapnya.

"Ngapain lo senyum senyum sendiri.? Bukan nya makan." Tanya Dimas seperti tak bisa ngomong dengan jelas akibat mulut nya yang masih penuh oleh makanan.

"Makan nya pelan pelan aja.." Ucap Indra

"Laper.." Ucap Dimas menyemburkan sedikit makanan nya keluar karena penuh.

"Kenapa jadi gusar banget wajaah lo..?" Tanya Dimas lagi saat melihat mimik wajah Indra yang berbeda.

"Gue cuma lagi kangen ngumpul bareng bertiga. Kayak dulu lagi.." Ucap Indra merasa sedih.

"Sama gue juga.." Dimas seolah merasakan ke sedihan yang sama seperti Indra.

Dilain tempat Ferdi juga sedang termenung merindukan sahabatnya. Sudah beberapa minggu ia mengacuhkan Indra karena perasaan nya terhadap Vina yang membuat nya menghindari Indra.

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

semangat

2020-11-03

1

🌙Huma✨️

🌙Huma✨️

Like 💚💚💚

Saling mendukung
Semangat berkarya👍

2020-10-21

1

Erlina Khopiani

Erlina Khopiani

semangat kk mega

2020-10-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!