SALAH PAHAM

Ferdi terlihat murung di kelas. Dimas yang memperhatika Ferdi pun langsung menyenggol pundak Ferdi.

"Pagi pagi udah ditekuk aja tuh muka. Kenapa Bro..?"

"Ahhh lo ganggu aja." Ucap Ferdi kesal

"Lagian muka lo di tekuk gitu. Ada apa emang nya." Tanya Dimas lagi penasaran.

Belum sempat Ferdi menjawab.Indra pun datang dan langsung bergabung dengan mereka berdua sambil tersenyum bahagia..

"Waaahhh seperti nya ada sesuatu yang membuat temen kita yang satu ini bahagia di pagi hari ini." Kata Dimas sambil ikutan tersenyum sementara Ferdi merasa semakin kesal.

"Iya dong,, coba tebak gue habis ngapain.?" Tanya Indra masih dengan senyum yang mengembang di bibir nya.

"Ngapain lo..?? Pasti yang aneh aneh ya.."? Ucap Dimas sambil menatap penuh curiga kepada Indra.

"Gue habis jadian sama Vina..." Ucap Indra kegirangan sehingga membuat Dimas ikut bahagia. Sementara Ferdi lebih memilih keluar meninggalkan mereka yang sedang berbahagia.

"Ferdi Lo mau kemana..?" Tanya Indra saat Ferdi melangkah pergi.

"Kenapa tuh anak.." Tanya Ferdi kepada Dimas.

"Gak tahu juga gue.. Dari tadi muka nya di tekuk gitu."

Indra dan Dimas pun terlihat sedang memikirkan sesuatu namun kemudin kedua nya tertawa kembali sambil saling menepuk nepuk tangan nya.

Vina kembali ke kelas nya dan melihat kedua sahabat nya sedang duduk di kursinya sambil mengobrol.

"Pada ngobrolin apa sih.. Serius amat.." Ucap Vina sambil duduk di samping Febi.

"Ini tadi kita lagi ngomongin si Dewi. Kasihan banget dia.." Ucap Santi terlihat serius.

"Kenapa dia..?" Tanya Vina sambil terus tersenyum.

"Katanya dia di hukum sama papa nya.Gara gara ngambil uang papa nya untuk membeli jam tangan mahal." Ucap Febi terlihat murung.

"Hmm itu sih salah dia. Kenapa harus mengambil uang papa nya. Kenapa gak meminta nya langsung." Ucap Vina nyantai.

"Lagian nekat juga sih dia. Cuma buat sebuah jam tangan edisi terbatas aja sampai rela mengambil uang Papa nya.." Ucap Febi.

"Maksud lo. Jam tangan edisi terbatas kaya punya gue.." Ucap Vina sambil menunjukkan jam tangan yang mekingkar di pergelangan tangan nya dan seketika Febi dan Santi pun terperanjat saat melihat jam tangan yang melekat di pergelangan tangan Vina.

"Wahhh. Keren banget Vin.." Ucap Febi terkesima

"Iya bener. Akhirnya lo dapetin juga jam tangan kesukaan lo.." Ucap Santi sambil membolak balikan tangan Vina melihat keseluruhan jam tangan di lengan Vina.

"Eh,,tunggu tunggu. Lo dapetin dari mana jam tangan nya..?" Tanya Santi lagi..

"Ya beli lah.. Masa nyolong.." Kata Febi sambil tertawa.

"Ini hadiah.." Ucap vina nyantai..

"Hadiah..??Dari siapa..?:" Tanya Santi

"Dari Indra.." Kata Vina senang.

"Enak banget ya dapet hadiah dari barang yang udah nyusahin orang lain.." Ucap Keyla tiba tiba saat masuk ke dalam kelas sambil menatap sinis ke arah Vina dan teman teman nya.

"Maksud lo apa..?" Tanya Febi nyolot.

"Gak ada maksud. Cuma pengen ngasih tahu sebuah fakta aja.." Ucap Keyla.

"Fakta apa maksud lo.." Kata Vina tak mengerti.

"Jam tangan mahal lo itu adalah hadiah dari Dewi buat Indra. Dewi sampai berani ngambil uang papa nya karena ia ingin menyampaikan perasaan nya terhadap Indra lewat jam tangan ini. Tapi yang di kasih hadiah malah gak tahu terima kasih. Dan ngasih pemberian orang lain buat cewek nya, heh, miris ya.." Sinis Keyla hingga membuat Vina membelalakan kedua matanya dan merasa kesal.

"Jangan bohong lo Key.." Kata Santi kesal.

"Ngapain gue bohong,, kalau gak percaya, lo tanyain aja langsung ke orang nya. Dan sekalian, titip pesan ke orang nya. Kalau emang gak suka sama pemberian orang lain. Gak usah di kasih ke orang lain. Mending balikin aja ke orang nya. Biar temen gue gak merasa senang sesaat, tapi menderita saat melihat barang pemberian nya di pakai sama orang lain.." Ucap Keyla sambil berlalu meninggalkan Vina dan teman teman nya.

"Bersenang senang di atas penderitaan orang lain.." Gumam Keyla agak keras sehingga terdengar oleh Vina.

Vina pun langsung pergi mencari Indra. Setelah melihat Indra di kelas nya ia langsung menghampiri Indra dan membuang jam tangan yang ia pakai ke meja Indra dengan sedikit emosi.

"Lo kenapa Vin..?" Tanya Indra tak mengerti dengan sikap Vina.

"Dari mana asal nya jam tangan itu.." Ketus Vina.

"Maksud lo apa Vin.."

"Apa bener itu hadiah dari Dewi..?" Tanya Vina lagi.

"Biar gue jelasin dulu Vin.." Ucap Indra sambil beranjak dari duduk nya dan menghampiri Vina.

"Gak perlu. Gue cuma gak habis pikir aja. Bisa bisa nya elo ngasih barang pemberian orang lain ke gue. Maksud lo apa. Mempermainkan perasaan orang lain seperti ini.." Ucap Widia masih emosi..

"Gue bisa jelasin Vin. Ini semua tidak seperti yang lo pikirkan.." Ucap Indra sambil mencoba memegang bahu Vina. Namun Vina langsung mengindar

"Gak usah pegang pegang gue. Gue kira lo tuh beda sama cowok cowok lain.. Ternyata gue salah, Elo sama aja busuk nya sama cowok cowok lain.." Ucap Vina sambil pergi meninggalkan Indra dengan emosi

"Vin.. Vinaaa tunggu dulu Vin." Cegah Indra sambil memegang lengan Vina.

"Lepasinn tangan gue. Anggep aja tidak ada yang terjadi di antara kita.."

Vina pun berlalu dari hadapan Indra yang masih mematung di sana.

"Kenapa bro.." Kata Dimas setengah berlari menuju Indra di luar kelas. Indra tidak menjawab pertanyaan Dimas. Ia hanya menghela nafas panjang dan terus menatap kosong ke arah Vina yang sudah tak terlihat lagi bayangan nya.

Vina pulang ke rumah nya dan langsung membaringkan tubuh nya dan menangis sambil mendekap guling..

"Gue kira lo cowok yang beda.. Yang gak akan nyakitin perasaan cewek. Ternyata gue salah, Lo sama ******** nya dengan Aldo. Sama sama nyakitin perasaan gue.." Ucap Vina di sela sela tangis nya.

Indra pun terlihat frustsi di dalam kamar nya ia terlihat terus menelpon Vina .Namun tidak ada jawaban dari ponsel nya.. Ia merasa kesal dengan apa yang sudah ia lakukan.

"Kenapa lo gak mau dengerin penjelasan gue Vin. Bukan nya gue berniat bohongin lo. Tapi saat gue tahu hadiah yang gue mau kasih ke elo ketuker dengan hadiah pemberian dari Dewi, gue langsung menghampiri lo dan hendak menukarnya. Tapi karena gua melihat kebahagiaan dari wajah lo sehingga gue gak berani mengatakan tentang yang sebenernya. Kenapa lo gak mau ngerti Vin.." Ucap Indra pada dirinya sendiri.

Indra pun mengusap wajah nya dengan kasar dan memegang kepala nya yang terasa berat memikirkan tentang Vina.

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

🌻🌻🌻🌻🌻

2020-11-03

1

Erlina Khopiani

Erlina Khopiani

next

2020-10-17

1

Ismi Kawai

Ismi Kawai

lanjuttt

2020-10-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!