MANTAN BUKAN PACAR

Di halaman parkir kampus terlihat Aldo sedang menunggu Vina. Tidak lama kemudian Santi dan Febi terlihat sedang menuju halaman parkir dan Aldo yang melihat mereka pun langsung menghampirinya..

"San, Lo lihat Vina gak..?" Tanya Aldo sesampainya di dekat Santi dan Febi..

"Ngapain lo nyariin Vina..?" Teriak Santi dengan tatapan tidak suka..

"Iya bener ngapain lo nyariin temen gue dasar cowok br☆☆☆☆☆k.." Ucap Febi dengan raut wajah yang sedikit emosi.

"Eiitzz nyantai bro kenapa lo berdua pada marah marah sama gue.." Ucap Aldo..

"Jangan pernah nyari atau ngedeketin temen gue lagi.." Ucap Santi sambil menunjukkan jari telunjuk nya ke arah Aldo..

"Hahhahhahaha. Siapa lo ngelarang ngelarang gue deket sama Vina.." Ucap Aldo setengah tak percaya..

"Kita adalah sahabat Vina. Kita gak mau Vina disakiti oleh Ba☆☆☆☆☆n kaya lo ini.." Teriak Febi tak kalah sengit nya..

Kemudian Vina pun muncul dan ia terkejut saat melihat Aldo sedang bersama teman teman nya. Ia pun segera menghindar namun Aldo sudah lebih dahulu melihat keberadaan nya langsung berlari menghampiri nya..

"Vin. Vinaa.. Tunggu..." Teriak Aldo sambil berlari ke arah Vina. Santi dan Febi pun ikut berlari mengejar Vina..

"Apa apaan sih.." Kata Vina sambil membuang tangan Aldo yang menarik lengan nya..

"Vin tungguin gue. Gue pengen ngomong sama lo.." Pinta Aldo sambil mengeratkan pegangan nya..

"Gak ada yang harus kita bicarakan lagi. Karena kita udah gak ada hubungan apa apa lagi.." Ucap Vina penuh emosi..

"Gue nyesel Vin.. Gue gak mau pisah sama lo.." Pinta Aldo dengan tatapan sendu..

"Lepasin.." Ronta Vina sambil terus mencoba melepaskan genggaman tangan Aldo. Kemudian terlihat Indra dan Dimas sedang berjalan menuju halaman parkiran mereka pun langsung menghampiri Vina yang sedang mencoba melepaskan genggaman tangan Aldo..

"Lepasin tangan nya.." Pinta Indra sambil memegang tangan Aldo dan Vina...

"Siapa lo berani ikut campur urusan gue sama pacar gue.." Teriak Aldo dengan membelalakkan kedua matanya ke arah Indra. Dan seketika mengendurkan pegangan tangan Indra dari Aldo ..

"Mantan bukan pacar.." Ucap Vina sambil menepiskan pegangan Aldo dan langsung berhambur memeluk Indra. Semua nya pun terkejut melihat Vina memeluk Indra tak terkecuali Indra sendiri..

"Dia pacar gue sekarang.." Ucap Vina sambil terus memeluk Indra..

"Lo jangan bercanda Vin.." Ucap Aldo sambil menarik dekapan Vina ke Indra. Namun di cegah oleh tangan Indra yang kini memegang keras lengan Aldo..

"Jangan deketin cewek gue lagi.." Pinta Indra dengan sedikit emosi..

"Ha ah.. Awas lo ya.." Hardik Aldo sambil berlalu meninggalkan mereka. Sementara Santi dan Febi masih terkejut sehingga kedua bibir mereka terbuka lebar menyaksikan sahabat nya yang masih memeluk Indra..

"Udah pergi orang nya.." Ucap Indra pelan namun tetap membiarkan Vina memeluk nya..

"Jadi kalian berdua udah pacaran.." Ucap Dimas tak percaya namun ada segurat senyum di wajah nya..

"Aaahhh Vina kenapa lo gak bilang bilang sama kita kitaa.." Teriak Santi sambil memeluk Vina yang sudah melepaskan pelukan nya dari Indra..

"Jadi kapan kalian jadian nya.??" Tanya Febi lagi sambil mengernyitkan dahinya..

"Gue cuma bohongan doang.." Ucap Vina sambil cemberut dan teman teman nya menatap nya seakan tak percaya dengan apa yang ia katakan.. Indra hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Vina..

"Ya.. Lo liat kan tadi si Aldo rese banget makanya gue bilang aja kalau dia..(Sambil menunjuk ke arah Indra dengan sedikit kesal) itu cowok gue.." Ucap Vina

"Oooooo kirain...hehehehe" Ucap Santi sambil cengengesan..

"Emmm Gue mau ke kantor sekarang apa.. Mau bareng ?" Tanya Indra pada Vina.

"Yaudah bareng aja.." Ucap Vina sambil mengangguk pelan..

"Duluan yak..." Ucap Vina sambil melambaikan tangan nya kepada teman teman nya dan melangkah kan kedua kaki nya mengikuti Indra dari belakang..

"Coba kalau beneran.." Gerutu Febi sedikit kecewa..

"Iya ya. Secara Indra itu lebih ganteng dari si cowok ba☆☆☆☆☆n itu.." Ucap Santo sedikit kesal namun ia tersenyum kembali saat melihat sahabat nya pergi bersama Indra. Dan mobil Indra pun melaju meninggalkan kampus mereka..

"Mau bareng gak pulang nya..??" Ucap Dimas sambil tersenyum genit..

"Enggak..." Ucap Santi dan Febi berbarengan. Kemudian meninggalkan Dimas yang bersungut kesal..

Di perjalan menuju kantor Indra dan Vina hanya berdiam tanpa ada sepatah katapun yang mereka ucapkan. Sesekali Indra melirik ke arah Vina. Sementara pandangan Vina terus ke arah luar kaca ...

Mereka pun tiba di kantor. Indra langsung turun dari mobil berbarengan dengan Vina. Mereka pun masuk ke dalam kantor seperti biasanya..

"Pagi pak.." Ucap salah seorang wanita yang merupakan pekerja di kantor itu..

"Pagi.." Ucap Indra sambil terus melangkah kan kedua kakinya..

"Ganteng banget ya anaknya Pak Bagus.." Bisik Dita kepada teman nya yang sedang memperhatikan Indra..

"Iya... Seandainya saja..." Ucap Sinta lagi..

"Jangan ngarep dech.." Ucap Dita

"Kan boleh kali berandai andai.." Ucap Sinta dengan nada sedikit kesal..

"Asal jangan kelewatan hahahhaa.." Ucap Dita sambil berlalu meninggalkan Sinta yang masih mmelamun menatap kepergian Indra..

"Ee.. ke ruangan gue dulu.." Ucap Indra saat melihat Vina hendak duduk di meja nya..

"Iya.." Ucap Vina sambil mendengus kesal dan langsung menuju ruangan Indra setelah Indra masuk ke dalam ruangan nya.

Vina pun menghampiri Indra yang sudah duduk santai di kursinya..

"Ada apa..?" Tanya Vina

"Emm gue butuh bantuan lo.." Ucap Indra krmudian..

"Bantuan apa..?" Tanya Vina sambil mengernyitkan dahinya..

"Lusa gue mau pergi ngehadirin nikahan temen gue.. Lu harus ikut nemenin gue.." Pinta Indra..

"Kenapa harus gue..?"

"Karena tadi gue udah bantuin lo."

"Jadi sekarang lo minta bantuan gue. Jangan harap.." Ucap Vina sambil melangkah pergi dari ruangan Indra namun segera di hentikkan oelh suara Indra..

"Kalau lo gak mau nemenin gue.. Gue akan bilang ke mantan lo kalau lo cuma pura pura bilang gue itu pacar lo.." Ancam Indra dengan tersenyum menang.

"Lo.." Teriak Vina sambil mengepalkan tangan nya hendak memukul Indra namun tertahan di atas..

"Jadi gimana.." Tanya Indra lagi..

"Ini nama nya pemaksaan.."

"Tadi juga lo maksa gue dan meluk gue seenak nya.."

"Jadi bagaimana pacar ku.." Ledek Indra sambil tersenyum..

Namun pertanyaan dari Indra tak di jawab oleh Vina. Vina pun melangkahkan kedua kakinya dengan raut wajah yang cemberut dan sedikit membanting pintu saat ia keluar dari ruangan Indra..

"Ahhhh nyebelin banget sih. Kenapa juga tadi gue meluk dia dan bilang kalau dia itu cowok gue. Hik hik hik.." Gerutu Vina sambil mengacak ngacak rambut nya kemudian menempelkan kepalanya di atas meja sehingga membuat Indra tertawa melihat tingkah Vina..

Terpopuler

Comments

Erlina Khopiani

Erlina Khopiani

lanjut

2020-10-13

1

Eda Sally

Eda Sally

like😍

2020-10-09

1

Ismi Kawai

Ismi Kawai

mampir lagiii

2020-10-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!