Episode 10 Saling menguatkan

Kia dan beberapa ibu-ibu mengedor pintu kamar orang tuanya ima

Ceklek

Pintu kamar terbuka dan terlihat ima dengan wajah sembabnya

Kia menghambur memeluk ima

"kamu kenapa !? Kamu mimpi buruk ya!?" tanya zaskia begitu khawatir pada sahabatnya itu

"bukan mimpi buruk kia, saya bermimpi bertemu ayah dan ibu

Mereka tidak ingin membawaku pergi bersama mereka huaaaaahuaaaaa" jawab Ima

"Sudah ya ikhlaskan kepergian ayah dan ibu biar mereka tenang di sana " ucap kia kembali memeluk tubuh sahabatnya itu

"iya nak kamu harus ikhlaskan kepergian orang tuamu,ibu yakin jika kamu begini terus mereka pasti tidak akan tenang

"iya bu,ima akan belajar mengikhlaskan kepergian mereka Hiks hiks hiks " jawab ima masih sesenggukan

sore menjelang ibu-ibu masih sibuk menyiapkan malam tahlilan ke dua

"Bu Rt ini ada uang untuk ibu pakai belanja keperluan untuk acara tahlilan ayah dan ibu" ucap ima menyodorkan sebuah amplop pada bu Rt

"tidak usah nak,kami tidak pernah belanja keperluan acara tahlilan kedua orang tuamu

Teman-teman ayah dan ibumu membawa banyak persiapan acara tahlilan orang tuamu nak" jawab bu rt

"Alhamdulillah ya Allah, ternyata banyak yang sayang pada ayah dan ibu " ucap ima dengan mata berkaca-kaca

Malam tahlilan kedua pun berjalan dengan lancar

Dan hari ini ibu-ibu para tetangga ima masih sibuk karena malam ini malam tahlilan terakhir dan kembali di gelar doa bersama untuk ke-dua orang tua ima

"assalamualaikum " ucap seseorang dari luar rumah

"waalaikumsalam " jawab Ima yang kebetulan ikut membantu kegiatan ibu-ibu tetangganya

Walaupun usia ima masih sangat muda tapi dia itu anak yang mandiri karena kedua orang tuanya tiap hari meninggalkannya dirumah sendirian sehingga ima harus bisa mengurus dirinya sendiri

"ada apa ya bu!?" tanya ima saat melihat tamu di depan rumahnya

"apa benar ini rumah ibu Nur Laila dan pak ismail Syamsul !?" tanya ibu itu

"benar bu mari silahkan masuk" jawab ima

"oh iya nak Terima kasih" jawab ibu itu lalu melangkah masuk kedalam rumah ima bersama seorang pria yang ima perkirakan adalah anak ibu itu

"silahkan duduk bu,saya kedalam dulu" ucap ima dan berlaku kedalam dapur untuk membuat minuman untuk tamu ibunya

"mau apa ima!?" tanya bu Rt

"ini bu mau buat teh untuk tamu ibu sama ayah" jawab ima

"itu ada teh di teko,masih hangat kamu tuang itu aja dan ini ada pisang goreng " jawab bu Susi tetangga ima

"oh iya bu makasih "jawab Ima lalu mengambil cangkir dan menuangkan teh hangat dari teko yang di tunjuk Bu susi

Ima juga mengambil sepiring pisang goreng tepung yang sudah di siapkan oleh bu susi

" silahkan bu di minum teh dan pisang gorengnya di makan" ucap ima setelah menyajikannya pada tamu ayah dan ibunya itu

"terimakasih nak,kamu kok repot-repot buatin minum" jawab ibu itu

"tidak repot kok bu kebetulan tadi bu susi tetangga saya sudah buat di dalam jadi saya tinggal angkat aja keluar " jawab bima jujur

"oh gitu ya,ibu minum ya teh ya" ucap ibu itu lalu meminum tehnya

"oh iya bu ada apa ya mencari ayah dan ibu saya ,apa mereka punya utang sama ibu!?" tanya ima

"oh tidak nak ibu kemari hanya untuk mengembalikan pinjaman modal yang dulu ibu pinjam dari ayah dan ibumu dan sekarang Alhamdulillah usaha kami kembali berjalan dengan baik jadi ibu ingin mengembalikannya pada mereka " ucap ibu itu

"Oh maaf nak kamu yang nama isma ya !?"tanya ibu itu karena sedari tadi dia terus berbicara tanpa Bertanya siapa yang duduk didepannya itu

"iya bu saya isma" jawab isma tersenyum pada ibu itu

"saya bu Anggi dan ini putra Saya Rendi " jawab ibu itu isma mengangguk dan tersenyum pada keduanya lalu isma berdiri dan menyodorkan tangannya untuk mencium punggung tangan wanita yang usianya sama dengan sang ibu

Isma menangkupkan tangannya pada Rendi anak bu Anggi rendi pun melakukan hal yang sama

"kalau boleh tau ayah dan ibu kamu ada dirumah kan nak!? Karena ibu sedari tadi mendengar ramai orang di dalam rumah kamu ini" ucap ibu itu

"maaf bu, ayah dan ibu saya tidak ada bu" ucap ima menundukkan kepalanya

"apa mereka masih di pasar nak!?" tanya ibu itu lagi

"ibu dan ayah saya sudah meninggal bu dua hari yang lalu mereka kecelakaan saat pulang dari pasar " jawab isma air matanya sudah jatuh membasahi pipinya

"astaghfirullah, innailaihi wainnailaihi rojiun saya turut berdukacita nak maafkan ibu nak ibu benar-benar tidak tau karena ibu tinggal di luar kota " jawab bu anggi ikut meneteskan air matanya

dia merasa kasian anak sekecil ima sudah jadi yatim piatu dan bu anggi sedikit tau tentang kisah hidup orang tua ima

"tidak apa-apa bu,ima saja yang cengeng maaf bu" jawab ima merasa tidak enak hati pada kedua tamunya

"iya nak tidak masalah karena kami tau kehilangan kedua orang tua kita sekaligus Sangat menyakitkan hati tapi kamu hebat nak kamu masih kecil tapi kamu sudah sangat kuat ini sangat luar biasa "ucap bu anggi kagum pada keterangan ima

"iya Bu terimakasih "jawab ima menundukkan kepalanya

"oh iya nak ini ibu kembalikan uang orang tuamu yang ibu pernah pinjam pada mereka terima kasih banyak karena jasa mereka kami bisa bangkit kembali " ucap bu anggi menyerahkan sebuah buku tabungan atas nama sang ibu, juga ATM dan di dalam buku rekening itu ada secarik kertas yang menuliskan pin dari ATM itu

"simpan dengan baik ya nak" ucap bu anggi

"iya bu"jawab ima

"kalau begitu kami pamit ya nak ibu turut berdukacita

Dan ini ada sedikit Rezeki dari ibu untuk kamu pakai nak untuk acar tahlilan orang tuamu "ucap Bu Anggi memberikan beberapa lembar uang kertas merah pada ima

Ima menolaknya tapi bu anggi kekeh dengan apa yang di lakukannya Hingga akhirnya ima menerima pemberian Bu Anggi

Setelah bu anggi pergi ima segera masuk kedalam kamar ibunya dan menyimpan buku rekening itu di kotak sepatu tempat ibunya menyimpan buku rekeningnya ima tidak melihat berapa nominal pinjaman Bu Anggi pada kedua orang tuanya

"yang datang siapa nak!?" tanya bu Rt

"temannya ibu dan ayah bu, mereka datang ucapkan belasungkawa karena mereka tinggal di luar kota jadi baru sempat datang " jawab ima sedikit berbohong demi kebaikannya

Hari berlalu dengan cepat,malam ini malam terakhir tahlilan dan doa bersama di rumah ima

ima sudah menyiapkan beberapa amplop yang akan di berikan pada orang-orang yang datang kerumahnya untuk mengaji dan berdoa bersama

"terimakasih banyak ya pak bu karena sudah mau meluangkan waktunya untuk membacakan Al-Qur'an dan berdoa untuk ayah dan ibu

Ini pak bu ada sedikit tanda terima kasih ima pada bapak dan ibu abang-abang dan kakak kakak yang bersedia datang kerumah ima" ucap ima menyalami semua orang dan memberikan mereka amplop

Mereka semua kagum pada sikap Ima walaupun usianya masih sangat muda tapi sikap dermawan kedua orang tuanya ada pada dirinya

DUA TAHUN BERLALU

Ima sudah mulai melupakan kesedihannya dan mengikhlaskan kepergian kedua orang tuanya kini ima tinggal bersama keluarga pak Ibrahim karena pak Ibrahim tidak membiarkan ima tidur sendirian di rumahnya

Walaupun sebenarnya ima hanya tidur dirumah kia saat malam hari saja dan semua harta peninggalan kedua orang tuanya sudah di serahkan pada pak Ibrahim dan meminta pengacara keluarga pak Ibrahim yang menyimpannya bersama hartanya yang lain tanpa sepengetahuan orang lain termasuk Hartanto ayah Abimana

Pak Ibrahim juga sudah menunjukkan sebuah rumah sederhana yang pak Ismail dan Bu Laila beli di kota dekat kampus impian ima dan kia

"jadi ayah dan ibu beli rumah disini ayah!?" tanya Ima kala itu pada pak Ibrahim

"iya nak ibumu bilang jika kamu nanti kuliah bersama kia di kampus itu kamu tidak repot lagi cari kost kosan atau rumah kontrakan karena kalian sudah punya tempat tinggal sendiri "jawab pak Ibrahim

"ya Allah ayah dan ibu sudah memikirkan itu semua padahal kami masih SMP" jawab ima kala itu

Ima dan kia kembali di uji dengan meninggalnya pak Ibrahim karena kecelakaan

Hingga keduanya kini menjadi yatim piatu dan mereka saling menguatkan satu sama lain

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

kasian mereka 1 nasib, semoga saling jaga di kemudian hari

2025-03-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!