Malam pun tiba acara tahlilan dan doa bersama untuk kedua orang tua Isma berjalan dengan baik banyak yang datang menghadiri acara tahlilan itu
Isma sangat terharu banyak yang datang untuk mendoakan kedua orang tuanya
"semoga kalian bahagia disana ayah ibu,ima berjanji akan bahagia juga disini walaupun tanpa kalian tapi ima tau kalian menjaga ima dari atas sana Hiks hiks hiks , jangan larang ima menangis bu ayah ima hanya rindu pada kalian
Mulai malam ini ima tidak lagi bisa mendengar suara ayah dan ibu mengaji sebelum tidur juga setelah sholat subuh hiks hiks hiks
Tapi jangan khawatir kalian akan selalu ada dalam hati dan ingatan ima sampai kapan pun itu hiks hiks hiks
Ima sayang ayah dan ibu sangaaaaat sayang tapi Allah lebih sayang kalian, Allah ingin ayah dan ibu beristirahat untuk berjuang demi menghidupi Ima tapi janji ima akan berjuang untuk hidup Ima sendiri hiks hiks hiks
Ima ikhlas ibu ayah, benar kata Ayah ibra di balik semua musibah ini pasti akan ada hikmahnya untuk ima Hiks hiks hiks
Doain ima ya ayah ibu agar ima bisa melewati ini semua,doakan ima agar selalu kuat hiks hiks hiks
Ya Allah tempatkan lah ayah ibuku di tempat yang engkau Ridhoi, tempat kan mereka di golongan orang-orang yang beriman" ucap ima saat sudah berada di dalam kamar ayah dan ibunya
Ya kebiasaan orang tua ima mereka akan meluangkan waktu mereka sebentar untuk membaca Alquran sebelum tidur maupun setelah sholat subuh
Suara merdu ke dua orang tua ima membaca Alquran di malam hari sebelum tidur sudah seperti sebuah dongeng atau nyanyian nina bobo untuk ima
Ima masuk kedalam kamar itu setelah acara tahlilan selesai dan para tamu sudah pulang
Namum beberapa ibu-ibu tinggal bermalam di rumah ima agar isma tidak merasa sendirian
tok tok tok
"ima apakah saya bisa masuk!?" tanya kia
"masuk aja kia pintunya tidak dikunci kok " sahut isma
"kenapa belum tidur !? "tanya kia
"saya belum ngantuk kia , kamu duluan aja tidur kamu pasti kelelahan seharian membantu semua orang mengurus acara tahlilan ayah dan ibu" jawab Ima
"Baiklah kalau begitu saya tidur duluan ya! Apa kamu ingin di temani disini !?" tanya kia karena memang sudah sangat ngantuk
"tidak usah kamu tidur di kamarku aja, soalnya saya masih ingin disini " jawab Ima
"baiklah tapi kamu Harus janji jangan tidur terlalu larut malam ya nanti kamu sakit " ucap Kia
"iya, makasih ya kia kamu selalu ada untukku" jawab ima
"sama-sama,kamu harus kuat ya ada kami bersamamu "ucap kia memeluk tubuh sahabatnya itu
"oh iya kamu sudah makan!?" tanya kia
"sudah tadi bareng sama bu Rt dan ibu-ibu yang lainya "jawab ima
"ya sudah saya duluan ya" ucap kia lalu keluar dari dalam kamar oeang tua sahabatnya itu
Kia tidak ingin mengganggu Ima mengenang semua tentang Kedua orang tuanya yang telah pergi untuk selamanya
Sepeninggalan kia Ima beranjak dari tempat tidurnya lalu mengunci pintu kamar itu karena tidak ingin ada yang datang mengganggunya lagi
Ima berjalan menuju lemari pakaian sang ibu
Ima masih mengingat perkataan ibunya pagi itu sebelum peristiwa naas menimpa ke-dua orang tuanya
"oh iya nak , perhiasan dan uang ibu ada di kotak sepatu kamu dalam lemari pakaian ibu di bagian bawah dan ini gelang ibu kamu jaga baik-baik ya nak" bu laila memasang gelang emas miliknya di tangan ima kala itu
Ima menatap pergelangan tangannya di sana masih melingkar gelang milik sang ibu
Ima masih merasakan hangat tangan ibunya menyentuh kulit tangan kecilnya
"ibuuuuuuu ima kangen bu hiks hiks hiks " ima menekan suara tangisannya karena tidak ingin orang-orang yang tinggal menemaninya mendengar suara tangisannya
Setelah merasa tenang ima membuka lemari pakaian sang ibu lalu mencari kotak sepatu yang ibunya katakan
Di dalam lemari itu ada dua kotak sepatu juga ada satu map plastik entah apa isinya Ima tidak tau
Ima mengeluarkan kotak sepatu itu juga map plastik yang ada di samping kotak sepatu itu lalu membawanya ke atas tempat tidur
ima membuka kotak sepatu pertama di sana ada beberapa perhiasan milik sang ibu
Setelah melihat apa isi kotak pertama ima menutupnya dan membuka kotak sepatu kedua
di sana ada beberapa ikat uang mulai dari yang berwarna hijau sampai yang berwarna merah
"ibu menyimpan uang sebanyak ini di rumah, pantas saja jika ada yang datang meminta tolong pada ibu ibu tidak akan segan-segan langsung memberikan bantuannya " ucap ima berbicara sendiri
Ima kembali menutup kotak sepatu itu lalu beralih ke sebuah map plastik
Ima membuka map itu perlahan di dalam map itu ada empat lembar sertifikat tanah dan rumah juga ada beberapa berkas lainnya seperti kartu keluarga bahkan ada buku rekening atas nama sang ibu juga ada buku nikah kedua orang tuanya
Di dalam map itu juga ada album foto saat ibunya menikah sampai ima belajar berjalan
Ima kembali menangis melihat album foto itu
Ima memeluk album foto itu seperti sedang memeluk kedua orang tuanya
"ibu ayah hiks hiks hiks hiks " air mata ima terus mengalir tanpa henti
ima membereskan semuanya dan menyimpannya kembali ketempat semula lalu mengunci lemari pakaian sang ibu setelah itu ima menyimpan kunci lemari itu Dengan baik ima tidak ingin kunci itu hilang
tak terasa jam dinding sudah menunjukkan pukul dua dini hari tapi mata ima belum bisa terpejam
ima mengedarkan pandangannya di kamar kedua orang tuanya itu
Dan matanya melihat kantong plastik hitam yang pak polisi berikan saat di rumah sakit pak polisi mengatakan jika itu barang milik kedua orang tuanya
Plastik itu tergeletak di atas meja rias di kamar itu
Ima berjalan mendekati meja rias itu dan mengambil Kantong plastik itu
lalu membukanya
Di dalam kantong itu ada tas Selempang sang ibu juga tas ayahnya yang biasa mereka bawa jika berangkat ke pasar
Ima mengambil tas ibunya lalu membukanya
Didalam tas ada ponsel sang ibu juga dompet ima memeriksa semua milik ibunya Begitupun tas sang Ayah
Air mata ima malam itu benar-benar habis terkuras hingga tanpa di sadarinya ima tertidur sambil memeluk kedua tas kedua orang tuanya
Dalam mimpi ima bertemu dengan kedua orang tuanya mereka terlihat sangat cantik dan tampan dengan pakaian putih bersih nan bercahaya
Mereka berada di sebuah taman bunga yang begitu indah
Ima berlari menyongsong kedua orang tuanya lalu memeluknya dengan erat
"ayaaaaaah ibuuuuu" teriak ima
"anak ayah" sambut sang ayah lalu menggendong putrinya itu lalu berputar putar
Ima tertawa riang dalam gendongan sang ayah
Sang ibu pun mendekati mereka setelah sang suami berhenti berputar bersama putrinya itu
"sayang " panggil sang ibu
"ibu ima kangen " ucap ima memeluk tubuh ibunya Sangat kuat tercium bau wangi yang membuat ima sangat nyaman
"Ayah ibu ima ikut kalian ya ima tidak mau tinggal sendiri "ucap ima saat mereka sudah duduk di rerumputan
"sayang dengar ibu,kamu belum bisa ikut dengan ibu jalanmu masih panjang dan kia masih membutuhkanmu di masa depan
Apa kamu tega meninggalkan kia seorang diri!?" kata bu Laila sembari mengusap dan mencium pucuk kepala putrinya itu
"benar apa yang ibumu katakan sayang jalan kamu Masih sangat panjang dan belum saatnya kamu ikut bersama kami tapi kamu tidak usah khawatir ayah dan ibu akan selalu ada dalam hatimu nak
Di setiap aliran darahmu ada doa restu kami menyertaimu
Nak di masa depan jangan pernah tinggalkan kia sendirian karena kamu sudah ditakdirkan untuk melengkapi perjalanan hidup sahabat baikmu itu nak" ucap pak ismail mencium pucuk kepala putri tunggalnya itu
"tapi ayah ibu ima ingin bersama kalian hiks hiks hiks " ucap ima sudah menangis sesenggukan
"sayang kami tau ini sangat berat untukmu tapi kami juga tau jika kamu bisa melewati semua ini kamu gadis yang kuat sayang " ucap oak ismail lagi
"oh iya semua yang kamu lihat di dalam map itu mintalah ayah ibra untuk menyimpannya untuk kamu nak biar aman" ucap ibu Laila
"Sekarang sudah waktunya kamu pulang nak, Disini bukanlah tempat mu
Kia sudah menunggumu,kasian dia sangat mengkhawatirkanmu nak
Jika kamu ingin bertemu ayah dan ibu cukup kamu mengirimkan kami dengan doa " ucap Bu Laila dan di jawab anggukkan kepala oleh pak Ismail
"ayo nak kami tunjukkan kamu jalan pulang " ucap pak ismail sudah berdiri dari duduknya lalu mengulurkan tangannya pada putrinya itu
bu Laila pun melakukan hal yang sama mengulurkan tangannya pada sang putri
Ima menerima uluran tangan kedua orang tuanya dan kini berdiri di antara kedua orang tuanya
"ayo nak"ucap pak ismail
Mereka pun berjalan menuju sebuah cahaya
Ima tak henti-hentinya menangis Hingga mereka kini berdiri di sebuah ujung lorong cahaya
"masuklah nak dan pulanglah" ucap Bu Laila
"tapi bu ima ingin bersama kalian " ucap ima memeluk tubuh ibunya dengan erat
"belum saatnya nak , suatu hari nanti kita akan bertemu " ucap sang ibu mengurai pelukannya
"masuklah nak,pulanglah" ucap mereka berdua dan perlahan kedua orang tua ima menghilang menjadi asap putih
"ibu ayah huuuuuaaaa ima ikut bu huuuuuu" teriak ima
dor dor dor dor
"ima buka ima " teriak kia dari luar kamar mengedor pintu kamar itu
Ima yang berada di dalam kamar itu terbangun
Hiks hiks hiks
"astaghfirullah " ucap ima tersadar dari mimpinya
Kia dan beberapa ibu-ibu mengedor pintu kamar orang tuanya ima
Ceklek
Pintu kamar terbuka san terlihat ima dengan wajah sembabnya
Kia menghambur memeluk ima
...****************...
kisah kematian orang tua Isma ismail (ima) sahabat Zaskia selesai ya di bab berikutnya kita kembali ke kehidupan Zaskia
Maaf ya beberapa bab mak othor sengaja menceritakan tentang kematian orang tua ima agar nanti nggak ada yang bingung kemana orang tua isma sehingga dia tinggal bersama Zaskia
Selamat membaca semoga kalian semua menyukai cerita receh Mak othor 🥰😘😍😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ
ok thot. jangan lupa mampir jg ya karyaku judulnya "DICINTAI OLEH RAJA MAFIA"
2025-03-25
0
Maulana ya_Rohman
lanjut lagi thor....
kan ending nya semua warisan nya di serahkan sama bpk nya Abi kan thor..... dan lagi ternyata oh ternyata di perdaya sama emak nya Abi...
kan jafi kasihan Kia dan Ima....😢😢😢
2025-03-24
2