Hari ini kia dan ima akan berangkat kekota untuk melakukan pendaftaran ulang
Walaupun mereka lulus sebagai penerima beasiswa tapi harus melakukan pendaftaran ulang secara langsung
Pagi-pagi Sekali kia dan ima sudah bersiap karena sebelum berangkat kia dan ima ingin ke makam kedua orang tua mereka untuk berpamitan dan meminta doa restu dari mereka
"Ima cepetan " teriak kia dari depan pintu rumah ima
"iya kia tunggu " jawab ima dari dalam rumah
"sudah siap !?" tanya kia
"iya ayo" jawab ima
"kita kesana naik apa!?" tanya ima
"naik ojek kak imaku yang cantik" jawab kia gemas sendiri pada sahabatnya itu
"ya sudah ayo"ucap ima menarik tangan kia
"mau kemana !?" tanya kia
"ya nyari ojek lah kia masa nyari penjual bakso " jawab ima
"lah trus mang Koko sama mang didin mau di kemanain"ucap kia menunjuk dua tukang ojek tetangganya yang sudah sedari tadi menunggu mereka karena kia yang memanggil mereka untuk datang
"oh sudah ada toh,kenapa nggak bilang sedari tadi Zaskia "ucap ima
"lah yang mau langsung pergi siapa !?" tanya kia
"neng kia,neng ima apa masih mau debat ini jadi tidak nyekar ke makam bapak sama ibu kalian !?"tanya mang didin yang merasa jengah dengan perdebatan kedua gadis cantik itu yang tidak ada habisnya
"ya jadilah mang ayo" jawab mereka kompak
Mereka pun keluar dari pekarangan rumah ima dan naik kemotor ojek yang menunggu mereka
Mereka pun ke pemakaman umum sepanjang jalan mereka hanya diam dengan pikiran mereka masing-masing
Kia dan Ima mengedarkan pandangannya menatap kampung tempat mereka di besarkan perasaan sedih menggeluti hati mereka entah apa sebabnya padahal mereka kan masih bisa pulang sesekali jika mereka libur kuliah
Tapi entah mengapa perasaan mereka mengatakan jika kepergian mereka saat ini akan sangat lama
"sudah sampai neng" ucap mang Didin dan mang Koko mengagetkan keduanya
"oh iya mang,mamang tunggu kita ya kita cuma sebentar kok ucap kia dan diangguki oleh ima
"iya neng kami akan menunggu Neneng berdua di warung pak Trisno ya "ucap mang Koko menunjuk warung kopi pak trisno yang berada di samping kanan tembok pemakaman itu
"iya mang, tapi kan warungnya belum buka tuh"ucap ima
"nggak apa-apa neng dari pada di sini nggak ada tempat neduh kan disana kita bisa duduk sambil ngerokok nungguin enneng "jawab mang Koko
Ke-duanya pun mengangguk lalu berjalan masuk ke pemakaman
Mereka menghampiri makam pak ismail dan bu Laila terlebih dahulu karena tempat mereka tidak begitu jauh dari pintu masuk makam
Setelah membacakan yasin dan berdoa serta berpamitan kini mereka Menuju ke makan bunda Anita ibunya kia terakhir mereka kemakam pak Ibrahim di sana tangis mereka berdua tumpah karena rasa sesan di dada mereka kini semakin terasa mereka kini tinggal berdua saling memberikan dukungan dan saling menguatkan satu sama lain
Mereka berdua sudah yatim piatu entah mengapa nasib mereka sama kedua orang tua mereka pergi meninggalkan mereka berdua
"sudah yuk hari sudah semakin siang,kasian mang ojek nungguin kita sebentar lagi pak karim datang untuk mengantarkan kita kekota" ucap ima mencoba menguatkan Zaskia yang masih memeluk batu nisan sang ayah
"ayah kia dan ima pamit ya, doain kami sukses dan tidak menghadapi banyak rintangan dalam menempuh pendidikan kami di kota ya
Kami sayang kalian, semoga Allah SWT melapangkan kubur kalian dan memberikan kalian kebahagiaan diatas sana begitupun kami selalu di berikan ketabahan, ketegaran juga kesehatan dan kesuksesan aamiin " ucap kia lalu mengecup batu nisan ayahnya untuk yang terakhir kalinya
Kini mereka berdua keluar dari pemakaman dan mang Koko serta mang Didin menghampiri mereka
Lalu mengantarkan ke-duanya untuk pulang
Saat melewati rumah mertuanya kia meminta mang koko berhenti sehingga ima pun menghentikan laju motor mang didin
Kia menyodorkan selembar lembar uang biru pada mang koko dan mang Didin sebagai ongkos ojek mereka
"ini kebanyakan neng" ucap mang koko
"nggak apa-apa amang,itu ongkos karena udah mau nungguin kami mang" ucap kia
"nggak boleh di tolak mang,rezeki mamang karena sudah sabar" ima ikut menyahutinya
"makasih banyak ya neng, semoga semua urusan neng di berikan kemudahan dan neng jadi orang sukses dan banyak rezekinya ". ucap mang koko Mendokan mereka berdua dengan tulus
"iya neng, semoga kalian menjadi orang sukses dan berlimpah rezekinya " sahut mang didin mereka sangat senang karena masih pagi sudah dapat bayaran yang jumlahnya banyak untuk mereka
"Alhamdulillah ya Allah hari ini bisa beli beras lebih awal" ucap mang didin sebelum menyalakan mesin motornya dan meninggalkan kia dan Ima di depan rumah Bu Andin
"Assalamualaikum " ucap kia
"waalaikumsalam " jawab bu andin dari dalam rumah
"dari mana saja kamu kenapa baru datang ,sana cepat masuk buat sarapan untuk kami" sentak bu andin saat tau jika yang mengucapkan salam itu adalah kia
"maaf bu kami baru saja dari makam ayah dan ibu" jawab kia
"Alasan aja kamu,ayo cepat masuk perut ibu sudah melilit karena kelaparan " ucap bu andin masih dengan suara tinggi Hingga tetangganya yang sedang membersihkan halaman rumah mereka mengalihkan perhatiannya pada bu Andin
"maaf bu hari ini kia nggak bisa buatkan ibu sarapan karena kia harus segera berangkat kekota " ucap kia mengganti panggilannya pada bu andin jadi ibu karena biasanya kia memanggilnya mama tapi entah kenapa kia hari ini dia memanggil ibu mertuanya dengan panggilan ibu sama seperti saat dia belum menjadi menantu bu Andin
"ada apa sih ma , pagi-pagi sudah ribut" ucap pak Harto yang Baru saja keluar dari dalam rumah karena mendengar suara istrinya seperti sedang marah marah
Begitupun dengan Amelia yang masih mengenakan baju tidurnya
"ini menantu kesayangan kamu menolak mama suruh buat sarapan " ucap bu andin mengadu pada suaminya
"dari mana nak!? Kok kalian sudah terlihat rapi!?" tanya oak Harto
"dari makamnya ayah dan bunda kaki berpamitan karena hari ini kami akan kekota mau mendaftar ulang "jawab kia
"apa !? Jadi kalian sudah mau berangkat kekota !?" tanya pak Harto terkejut
"kenapa tidak bilang sama bapak jauh jauh hari nak!?" tanya pak Harto merasa kecewa karena kia seperti tidak menganggapnya lagi sebagai ayah mertuanya
Degg
"Kia sudah ngomong sama ibu juga Amel karena kita jarang bertemu
kita juga tidak pernah bertemu pak, karena bapak tiap hari berangkat ke perkebunan pagi pagi sekali jadi kia tidak pernah ketemu sama bapak" jawab kia menundukkan kepalanya
Hatinya berdenyut nyeri karena ayah mertuanya menuduh dirinya sudah tidak menghargainya lagi
"iya pa kak kia sudah bilang sama amel dan ibu tapi amel beberapa hari ini tidak pernah ketemu sama papa " celetuk amel membenarkan ucapan kakak iparnya itu
...****************...
Maaf baru bisa update soalnya mak othor sibuk banget mengunjungi keluarga yang ada di luar kota jadi nggak sempat nulis🙏🏻🙏🏻😍🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
Teh Euis Tea
semoga kalian sukses ya kia ima
2025-04-04
1