Episode 19 Ibu Ayah terimakasih

Setelah ngobrol panjang lebar dan menghabiskan minuman dingin juga cemilan buatan bu mira tanpa sungkan dan malu malu hanya saja malu maluin terutama icha🤭🤭

Bu Mira dan pak Kadir mengajak ke-tiganya untuk masuk ke dalam rumah utama

Setelah pintu depan rumah berlantai satu itu terbuat mereka berlima pun masuk

Ima dan kia mengucapkan salam tapi salam yang mereka ucapkan berbeda dari yang biasa mereka ucapkan jika datang bertamu kerumah orang lain

“Assalamu 'alainaa wa 'alaa 'ibadillahish sholihiin (salam bagi diri kami dan salam bagi hamba Allah yang sholeh)” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod 806/ 1055.(sumber Mbah google)😊

Setelah mendapatkan salam ima dan kia melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah itu icha,pak kadir dan bu mira mengikuti mereka dari belakang

Kia,ima dan icha mengedarkan pandangan mereka mengitari keadaan rumah itu

"wah rumahnya bagus banget ya walaupun hanya berlantai satu tapi cukup luas dan rasanya nyaman" ucap Kia merasa sangat nyaman dengan rumah itu

Pak Kadir pun menyalakan pendingin ruangan agar mereka tidak kegerahan berada di dalam rumah itu

"pak kadir dan bu mira emang top"ucap Icha saat mulai merasakan hawa sejuk.memenuhi ruangan di rumah itu

"biar eneng betah dan juga bapak sekalian mengetesnya apakah pendingin nya berfungsi dengan baik karena jarang bapak nyalakan

Bapak nyalakan hanya sesekali jika bapak bersih-bersih dalam rumah" ucap pak kadir

"ya sudah neng, kalau begitu bapak dan ibu tinggal kebelakang ya soalnya bapak masih harus menyelesaikan kandang kelinci di belakang rumah " ucap pak kadir berpamitan

"oh iya nak di bagian sana setelah pintu itu adalah ruang makan sekali gus Dapur disana juga ada WC bahkan di setiap kamar dirumah ini di lengkapi toilet pribadi

Dirumah ini ada empat kamar dan satu mushola,di dekat kamar utama di bagian depan

Eneng juga bisa pilih kamar yang neng akan tempati tapi untuk neng isma kamarnya di kamar utama itu kamar pak ismail dan bu Laila jika mereka datang kemari"ucap Bu Mira

"iya bu terimakasih banyak ya bu" ucap Ima dan kia

"iya nak sama-sama lagian ini memang pekerjaan kami dan kami di gaji juga untuk menjaga rumah ini "jawab bu Mira tersenyum hangat pada ima,kia dan icha karena bu Mira mengira jika mereka bertiga akan tinggal bersama dirumah itu

"ya sudah ibu san bapak tinggal ya nak,kalau kalian butuh sesuatu panggil kama saja di belakang " ucap Bu Mira lalu meninggalkan ketiganya di dalam rumah itu

Kia berjalan kesebuah kamar yang ada tidak jauh dari ruang keluarga

Kia masuk kedalam kamar itu di ikuti oleh Icha sedangkan ima masuk kedalam kamar utama yang berada di bagian depan dekat dengan ruang Tamu seperti yang ibu mira katakan

Ima mengedarkan pandangannya di dinding kamar dia atas ranjang ada foto Ima dan kedua orang tuanya

Mata ima berkaca-kaca melihat foto itu

Ima tidak menyangka jika orang tuanya sudah mempersiapkan semuanya untuknya sebelum mereka meninggalkan ima untuk selamanya

tak terasa air mata ima jatuh membasahi pipinya

"ibu ayah terima kasih banyak atas segalanya,ima kangen kalian hiks hiks hiks " kini ima sudah terisak mengenang semua kenangan indah bersama ke-dua orang tuanya

Dan dada ima terasa sesak saat mengingat bagaimana kedua orang tuanya pergi dalam sebuah insiden kecelakaan

"ayah ibu, ima berharap kalian bahagia di sana

jangan khawatirkan ima pasti akan bahagia juga,ima akan membanggakan kalian "ucap ima menatap foto ayah dan ibunya yang sedang tersenyum manis padanya

Tidak ingin larut dalam kesedihannya ima segera membersihkan diri karena ima juga mengingat jika di rumahnya itu ada icha teman barunya

Sedangkan di kamar kia,icha kini sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk kia dan memperhatikan kia yang sibuk mondar-mandir membereskan pakaiannya yang di pindahkan ke lemarinya sambil berceloteh banyak hal bersama Icha

Kia menoleh ke arah icha karena icha tidak lagi menyahuti ucapan kia

"lah ni bocah udah tidur, pantas saja nggak nyahut" ucap kia terkekeh melihat tingkah teman barunya itu

Kia masuk kedalam kamar mandi untuk bersih-bersih dan melaksanakan sholat Dzuhur yang sudah sangat terlambat

Melihat Icha yang tertidur nyenyak kia pun ikut merebahkan tubuhnya di samping Icha setelah pekerjaan berberesnya dan sholat selesai

Kia memejamkan matanya dan ikut tertidur bersama Icha mengarungi mimpi

Diluar kamar ima mencari keduanya

Ima membuka satu persatu kamar hingga ia menemukan kedua temannya itu yang sedang tertidur nyenyak

Ima pun ikut bergabung bersama mereka karena dia pun merasa sangat lelah

Ima tidur di belakang kia dan memeluknya

Hal ini sudah biasa ima lakukan apalagi semenjak mereka menjadi yatim piatu mereka selalu menguatkan satu sama lain selalu menghibur satu sama lain

Tak terasa mereka tertidur Hingga sore hari, suara dering ponsel icha membangunkan mereka

"hoammm....jam berapa ini !?" tanya icha merentangkan kedua tangannya sambil menguap lebar

Icha meraih ponselnya yang sudah berhenti berdering

Ima dan kia pun terbangun dari tidurnya

"jam berapa ini iis!?" tanya kia memanggil ima dengan panggilan saat mereka kecil

"nggak tau kiki"jawab Ima Dengan malas dan juga memanggil kia dengan panggilan masa kecil mereka

"sudah jam lima" jawab icha

"apa!? Ya Allah aku belum sholat ashar ini" ucap kia bangun dengan tergesa-gesa hingga membuat ima yang masih tidur di ujung ranjang terjengkang dengan posisi kakinya masih di atas ranjang sedangkan kepala sudah di bawah di lantai beruntungnya bantal gulingnya tadi terjatuh saat dia tidur Hingga kepala ima tidak terbentur di lantai

"Kiki......" teriak Ima

Icha yang melihat itu sudah tertawa terbahak bahak

Semenjak mengenal mereka berdua icha sering tertawa padahal selama ini icha biasanya akan lebih banyak diam

Dan baru mereka berdua membuat icha merasa mempunyai teman yang tulus padanya tanpa memandang siapa dirinya

Ima dan kia mau menerimanya menjadi teman mereka tanpa melihat siapa icha

walaupun mereka baru kenal beberapa jam yang lalu tapi icha sudah merasa nyaman dengan mereka berdua bahkan icha bisa tertidur pulas di tempat yang baru untuknya tanpa harus berlama-lama untuk beradaptasi

Icha selama ini tidak akan bisa tidur di tempat yang baru di datanginya namun bersama ima dan kia icha merasa nyaman dan aman

"hehehe maaf kak imaku yang cantik sekebon kelapa kia terkejut dan buru-buru mau sholat ashar " ucap kia cengengesan lalu turun dari ranjangnya secara perlahan dan segera membantu ima untuk bangun

Icha ikut membantu ima namun tawanya belum juga reda

"nasib nasib punya adik dan teman yang nggak punya akhlak ya kayak begini " ucap ima mengusap punggungnya yang sempat terbentur ke lantai saat jatuh

"untung aja kelapaku eh kepalaku tidak terbentur bisa bisa aku geger otak dan amnesia " gerutu ima

Icha semakin terkekeh mendengar gerutuan ima

"nih juga sedari tadi cekikikan kunti aja bikin merinding aja,sana cepat ambil wudhu waktu Asharnya sudah hampir selesai "ucap ima

"eh iya" jawab kia lalu berlari cepat ke dalam kamar mandi untuk berwudhu

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

lanjut lagi thor....

2025-04-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!