Malam ini Kanaya,Ken dan si kembar akan kembali ke Indonesia. Juan dan opa Marco yang mengantar mereka ke bandara,tidak ketinggalan juga Ratih yang ikut serta. Entah kenapa arwah wanita hamil tersebut sekarang senang mengikuti Juan/Rakha kemanapun.
Padahal biasanya dia akan sering berada di rumah sakit saat tidak ada orang yang bisa dia ajak bicara. Tapi semenjak bertemu dengan Juan dia senang sekali mengikuti Juan/Rakha kemanapun mereka pergi.
"Mama cantik hati-hati di jalan ya?jaga kesehatan, apalagi sekarang kan ada si kembar yang butuh penjagaan ekstra,jangan suka mendebat papa Ken oke?"pesan Juan untuk mamanya
"Hey, harusnya mama yang kasih nasehat begitu,kenapa jadi kamu?menyebalkan,dasar anak generasi micin!"kesal Kanaya
"Kalian itu selalu seperti ini kalau sudah ketemu,tapi nanti yakin deh pada mewek waktu sendirian, tidak bisakah kalian itu akur layaknya ibu dan anak pada umumnya?!"kesal opa Marco sambil memijat keningnya
"TIDAK BISA"jawab Kanaya dan Juan kompak
"Terserah"opa Marco sedah cemberut melihat kelakuan anak dan cucunya tersebut
"Sudahlah Dad biarkan mereka seperti itu,s ebenyar lagi mereka kan akan berpisah,jadi pasti akan merindukan suasana seperti ini"ujar Ken sambil tersenyum
Ken sudah biasa melihat perdebatan istri dan anaknya tetsebut. Jadi sudah tidak heran dan kaget lagi kalau mereka akan selalu mendebatkan hal sekecil apapun.
"Kalian lucu ya?kalian bukan layaknya ibu dan anak,tapi seperti kakak dan adik"ujar Ratih sambil cekikikan melihat kelakuan ibu dan anak tersebut
"Justru itu yang nantinya akan kita rindukan saat berpisah nanti"sahut Juan
"Ratih di sini juga Juan?"tanya Kanaya
"Iya mam,dia ada di sebelah aku,kenapa?mama mau kasih di pesan juga?!"tanya Juan iseng
"Iya,Ratih,mama titip anak mama ini ya?kalau dia bandel dan masih aja suka lupa makan tolong di ingatkan,ingatkan juga dia untuk segera membawa pergi raga kamu,dan Juan,pindahkan raga Ratih ke mansion opa,di sana ada ruang kesehatan yang ada di bawah tanah,dan pintunya ada di dalam gudang belakang rumah opa"pesan Kanaya kepada Ratih dan Juan
"Baik nyonya,akan saya jaga putra nyonya di sini jadi nyonya tidak perlu khawatir lagi"jawab Ratih dan di sampaikan oleh Juan kepada sang mama
"Jangan panggil nyonya,panggil saya mama sama seperti Juan,oke"ujar Kanaya sambil tersenyum
"Sampaikan sendiri mbak Ratih,aku bukan tukang pos yang bisa jadi perantara"sahut Juan
"Ish,Juan jahat deh,aku kab cuma bisa berkomunikasi sama kamu,bukan yang lain"kesal Ratih sambil mengerucutkan bibirnya
"Nah,kamu gak kesepian lagi kan Juan?sekarang ada pengganti mamamu untuk di ajak berdebat"ujar Ken yang sedari tadi mengamati mereka
Ken sudah mengetahui identitas Juan saat dia baru menikah dengan Kanaya dulu. Itupun Ken awalnya tidak sengaja mengamati Rakha yang kelakuannya sering berubah-ubah.
***
Juan menunggu sampai pesawat keluarganya terbang, setelah itu dia pulang kembali ke apartemennya. Opa Marco sedah memintanya untuk menginap di mansionnya tapi Rakha tidak mau. Alasannya karena tempat opanya jauh dengan tempat kerjanya,padahal rjan mau menyusun rencana untuk mengeluarkan Rasti dari rumah sakit dan memindahkannya ke mansion sang opa.
"Kamu itu selalu begitu kalau di suruh menginap, bilang saja kalau kamu mau berduaan sama Ratih" kesal opa Marco karena Juan tidak mau menginap
"Gini aja deh,gimana kalau opa yang menginap di apartemen,aku lagi males pergi kerja dari mansion opa,jauuuuuh"ujar Juan
"Alasan aja jauh,gak Sampek dua jam juga dari mansion"cenik opa Marco
"Astaghfirullah opaaa,itu jauh lho,bayangin aja,satu jam aku harus nyetir sendiri,aku lagi males nyetir lama-lama "debat Juan
"Kan bisa pakai sopir juannn"sungguh ingin sekali rasanya opa Marco menjitak kepala cucunya tersebut
"Makanya opa,cari istri,jadi kan gak kesepian tuanya" nasehat Juan
"Utimu gak mau opa nikahi"ujar opa Marco dengan wajah sendunya
"UTI itu mau sehidup sesurga sama Kakung,jadi gak ada kesempatan buat opa"jawab Juan
"Kamu ini,dukung opa dikit kenapa sih?!"kesal opa Marco
"Lha kok ngamuk?"Juan berjalan lebih dulu untuk meninggalkan sang opa bersama Ratih
Ratih yang sadar di tinggalkan oleh Juan langsung menyusul dirinya, setelah sadar dari bengongnya akibat melihat perdebatan Juan dan opa Marco. Sedangkan sang opa yang di tinggalka Juan hanya berdecak dan mengikuti cucu luknutnya tersebut.
Biarpun mereka sering beradu argumen,opa Marco juga sangat menyayangi Juan sama seperti Rakha. Begitupun dengan Juan dan Rakha, mereka juga menyayangi opa Marco yang sudah seperti opa mereka sendiri. Juan/Rakha juga sama-sama suka menggoda opa Marco perihal jodoh.
Opa Marco yang tidak mengenal cinta di pertemukan dengan mbak UTI yang sangat menyayangi Kakung suaminya. Opa Marco selalu menunggu jawaban pernyataan cintanya dari Mbah UTI,tapi Mbah UTI sendiri sudah mentok cintanya sama Kakung.
Jadi ya begitulah,opa Marco yang selalu menunggu Mbah UTI,sedangkan Mbah UTI yang selalu setia sama akung.
***
Juan sudah sampai di apartemen dan langsung masuk kedalam kamarnya untuk mengambil laptopnya. Juang sedang mempelajari denah rumah sakit tempat Rasti di rawat,Juan juga mencari si mana saja titik buta yang tidak ada cctv-nya.
Saat Juan s dang mencari letak cctv,tak sengaja dia menemukan sebuah cctv tersembunyi di ruangan Ratih. Rupanya tuan besar Barbieri itu cerdik juga dengan memasang cctv tersembunyi,mungkin dia takut kalau istri tuanya akan membunuh Ratih dan anaknya. Makanya tuan besar Barbieri menaruh cctv tersembunyi di sana.
Ratih yang berada di dekat Juan juga terkejut saat mengetahui kalau di kamar rawatnya ada cctv tetsembunyi. Selama ini dia hanya memperhatikan kalau tuan Barbieri datang dan juga istrinya datang. Selama ini mereka hanya mengajaknya mengobrol dan juga mengancam akan membunuhnya setelah anaknya lahir.
"Kok bisa ada cctvnya di sana?"tanya Ratih sambil menunjuk ke arah layar laptop
"Astaghfirullah, ngagetin aja sih mbak,kalau mbak Ratih nanya saya,lalu saya banyak siapa?"ujar Juan yang kaget tiba-tiba Ratih sudah berada di dekatnya
"Selama ini tuan Barbieri tidak pernah mengutak Atik kamar aku,lalu kapan dia menaruh camera itu?" Tanya Ratih kepada dirinya sendiri sambil mencoba mengingat-ingat
"Mungkin saat mbak Ratih keluar rumah sakit dan mencari bantuan,jadi mbak Ratih gak tahu kalau si tua Bangka itu menaruh kamera di sana"jawab Juan yang mendengar pertanyaan Ratih
"Benar juga ya?pinter ternyata kamu Juan"ujar Ratih sambil tersenyum
Juan hanya menatap datar kepada Ratih,kalau dia gak pinter gak mungkin juga kan dia bisa meretas cctv rumah sakit. Dasar arwah gak jelas,batin Juan.
"Lalu sekarang kamu mau ngapain lagi?"tanya Ratih yang melihat Juan mulai mengetik kembali di layarlaptopnya
"Mau nugas punya Rakha,bisa ngamuk dia nanti kalau tugasnya gak aku kerjain"jawab Juan dang hanya di angguki oleh arwah cantik tersebut.
Yang capek habis nganter Mak paknya ke bandara
____________
Selamat membaca 🥰🥰 🥰
Jangan lupa dukungannya ya 😊 😊 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments