Pagi menjelang, seperti rutinitas biasanya yang Rakha lakukan setiap paginya. Namun kali ini dia harus memasak makanannya sendiri karena Rakha memang tidak mengizinkan ada pelayan yang tinggal.
Semalam Juan tidak melakukan papun untuk orang-orang yang ada si markas. Juan hanya diam di dalam kamar sambil mendesain senjata baru. Kali ini bentuknya seperti gelang,namun bisa untuk di jadikan ketapel juga bisa untuk menyimpan jarum kecil yang beracun.Juan masih memikirkan bahan apa yang sekiranya cocok untuk senjatanya kali ini.
Selesai memasak Rakha langsung sarapan dan bersiap untuk berangkat ke kantor. Setelah rapi Rakha mengambil tas kerjanya yang berisi laptop dan alat tempur rahasianya. Jika di lihat sekilas dia hanya seperti tas laptop biasa,namun di dalamnya sungguh banyak senjata yang tidak terduga.
Sampai di parkiran kantor Rakha bertemu dengan Leon, Mark dan Peter. Mereka masuk ke dalam kantor bersama sambil sesekali bercanda,sedangkan Rakha hanya menyimaknya saja.
"Itu mobil kamu?"tanya Mark yang melihat Rakha keluar dari mobil sport
"Iya kak"jawab Rakha singkat
"Hebat kamu sudah bisa beli mobil seperti itu"puji Peter
"Nggak juga sih kak,itu hadiah ulang tahun dary opa yang patungan sama para pamanku"jawab rakha merendah
"Wah sungguh keluarga yang saling menyayangi,bagaimana rasanya memiliki keluarga seperti itu?"tanya Mark
"Maksud kak Mark?"tanya Rakha kurang paham karena dia masih belum mencari tahu latar belakang teman satu teamnya
"Ah nggak lupakan saja"ujar Mark sambil tersenyum namun sorot matanya menggambarkan kesedihan
Sedangkan Leon yang lebih tua dan tahu tentang kisah hidup Mark hanya bisa menepuk punggungnya saja untuk memberinya semangat.
"Kalau ada yang mau kak Mark ceritakan padaku cerita saja,insya Allah aku orangnya bisa di percaya" ujar Rakha
"Apa itu in,,,in sya Allah?"tanya Peter
"Artinya jika Tuhan menghendaki"jawab Rakha sambil tersenyum dan di balas anggukan oleh Peter
"Kau ternyata umat yang taat juga ya?"ujar Mark
"Ah tidak juga,aku kadang masih suka telat saat waktunya beribadah,hanya saja aku masih mengusahakan selalu melaksanakannya"jawab Rakha
Mereka sudah sampai di lantai tempat mereka bekerja,ternyata di sana sudah ada Antoni dan juga Philip yang sudah standby di meja kerjanya. Pantas saja dari tadi alarm di jam tangannya bergetar,ternyata ada yang bermain-main lagi dengan kamere cctv. Kali ini yang bagian mana yang bergerak?pikir Rakha.
"Selamat pagi,,,"sapa Leon,Rakha ,Mark dan Peter
"Pagi"jawab mereka namun tidak menoleh dari hadapan layar, seolah-olah ada yang menarik di sana
"Tumben kalian sudah datang?"tanya Leon heran pasalnya ke sua orang itu selalu datang tepat waktu di jamnya kerja
"Lagi pengen aja,soalnya kemarin ada yang pulang terakhir,jadi takut ada yang di otak-atik "jawab Antoni sambil melirik Rakha
"Ah maaf kalau kemarin aku pulang lebih lambat,soalnya masih harus mengerjakan tugas dari kampus lebih dulu"jawab Rakha yang mana membuat orang-orang yang ada di dalam terkejut kalau ternyata pemuda tersebut masih kuliah
"Kau masih kuliah Rakha?"taanya Peter
"Iya,aku kuliah di jurusan manajemen bisnis"jawab Rakha santai
"Tapi bagaimana kamu bisa masuk ke sini kalau sekarang masih kuliah?dan lagi kamu masuk di team kami"kali ini Leon yang bertanya
"Oh,,,kalu untuk masuk sini aku menggunakan ijazah yang memang semestinya,aku juga lulusan teknik informatika,dan sekarang lagi ambil jurusan management bisnis"Terang Rakha santai,padahal baru ini dia kuliah bahkan ilmu di bidang ini dia dapatkan dari sang mama
"Nggak pusing itu otak?"tanya Mark
"Tuntutan"jawab Rakha sekenanya
"Kalau aku sudah meledak otaknya di suruh sekolah terus"
"Emang di sini gak meledak otaknya?bukannya sama saja?kalian juga harus membuat coding kan?"
"Ya tapi kan gak nambah beban lagi kalau kuliah lagi"
"Ya mau bagaimana lagi,kalau gak gitu aku bisa di coret dari ahli waris"
"Orang tua kamu punya perusahaan?"tanya Peter penasaran
"Alhamdulillah punya meskipun tidak sebesar perusahaan ini"
"Itupun harus tetap di syukuri,tapi kalau orang tua kamu memiliki sebuah perusahaan kenapa kamu malah kerja di sini?"tanya Leon sedangkan Philip dan Antoni hanya menyimak obrolan mereka saja
"Daripada aku diem aja di apartemen,bukankah lebih baik aku punya pekerjaan biar punya kegiatan?lagi pula perusahaan tidak melarang kan kita bekerja sambil kuliah asalkan pekerjaan kita beres?"jawab Rakha
"Ya kamu benar,aku akui kalau kamu itu pinter,sudah kerjanya bisa menguras otak kalau lagi ada case, masih pula mikirin kuliah dengan tugas seabreknya" ujar Leon.
"Semangat Rakha!"Mark mengangkat tangannya sambil mengepal memberi semangat kepada Rakha
"Terimakasih kak Mark,,,"Rakha senang karena bisa di terima dengan baik oleh ke tiga rekan kerjanya
Sedangkan yang dua seolah tak peduli dengan apa yang terjadi. Mereka hanya fokus di layar monitor masing-masing,namun Rakha merasakan getaran di jam tangan yang di pakainya. Biarpun tidak kuat getarannya namun terasa di pergelangan Rakha.
"Ya sudah mari kita fokus dengan pekerjaan masing-masing "intruksi dari pak Leon
Mereka pun kembali sibuk dengan layar yang berada di depan kursi mereka masing-masing.
______________________
Selamat membaca 🥰🥰🥰
Mohon dukungannya ya jangan lupa 💞💞💞
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments