Halo Pedro"Juan menelfon Pedro untuk misi penyelamatan Ratih kali ini,sebab Juan masih belum bisa mempercayai siapapun di organisasinya
"Yes signor"jawab Pedro dari sebrang telfon
"Apakah kamu mau menjalankan misi khusus dariku?" Tanya Juan,itulah Juan,tidak main asal suruh orang,dia pasti akan selalu menanyakan orang tersebut terlebih dulu
"Apapun yang signor perintahkan akan saya kerjakan" jawab Pedro dengan tegas
"Bawalah beberapa bawahanmu yang bisa di percaya untuk datang ke sini besok,aku memiliki khusus yang mungkin akan menyinggung keluarga klan lain"perintah Juan
"Selama itu misi untuk kebaikan saya tidak keberatan signor,bukankah itu yang selalu di ajarkan oleh ibu anda?"jawab pedro
"Bagus,ternyata kamu masih ingat ajaran dari lady,baiklah sampai ketemu besok Pedro"Juan mengakhiri panggilan telfonnya dengan pedro
Selesai menelfon Pedro Juan kembali mengerjakan tugas milik Rakha. Tadi saat membuat tugas Juan sambil berfikir siapa yang bisa dia percaya untuk misi menyelamatkan Ratih besok. Dan yang ada dalam benak Juan memang hanya Pedro seorang.
Pedro adalah pemuda yang sempat Kanaya selamatkan dari perdagangan manusia dulu. Kanaya merawat Pedro layaknya adik sendiri meskipun mereka berbeda keyakinan namun Kanaya tidak pernah memaksa Pedro untuk pindah keyakinan.
Kanaya bahkan menasehati Pedro untuk rajin pergi ke gereja untuk kebaktian. Menurut Kanaya pada dasarnya semua keyakinan atau agama itu sama,yaitu mengajarkan pada kebaikan bukan keburukan.
"Juan,apa kau yakin mau membantuku?"tanya Ratih setelah hening sekian lama
"Tentu saja aku yakin,kenapa memangnya?"tanya Juan sambil mengetik di layar laptopnya
"Entahlah,aku merasa akan terjadi peperangan antara klanmu dan juga klan milik Barbieri"jawab Ratih sambil melihat ke arah Juan yang sedang membaca buku untuk referensi tugas Rakha.
"Tidak usah terlalu di fikirkan,sudah waktunya kita menghancurkan kesombongan orang macam mereka"jawab Juan
"Tapi Juan..."ucapan Ratih di potong oleh Juan
"Yang penting kamu dan bayi kamu selamat dulu mbak Ratih,masalah nanti ada gegeran antara dua kubu itu sudah hal biasa bukan?lagian aku audah pengen berantem ini,selama di sini aku belum sempat untuk berlatih berkelahi"potong Juan
"Apa tidak apa-apa?"tanya Ratih
"Tenang saja,oke?aku sudah selesai mengerjakan tugas Rakha dan sekarang waktunya untuk istirahat,kalau mbak Ratih masih mau di sini aku hidupkan tivinya tapi kalau mbak Ratih mau pergi aku mau langsung tidur"jawab Rakha sambil membereskan buku-buku dan laptopnya
"Aku akan keluar saja,aku mau pergi ke rumah sakit untuk menengok ragaku"Ratih kemudian menghilang dari sana
Juan langsung masuk kedalam kamar dan membersihkan diri kemudian pergi tidur. Hari ini dia cukup senang dan lelah karena menanggapi si kembar yang sedang aktif itu.
****
Pagi menjelang seperti biasa rutinitas Rakha saat setelah shalat subuh langsung memasak untuk sarapan dirinya.saat sedang asyik memasak Rakha di kagetkan oleh Ratih yang baru saja datang dari rumah sakit.
"Rakha"panggil Ratih dengan cemas mungkin,sebab mukanya tidak bisa di tebak
"Astaghfirullah mbak Ratih,,,kenapa ngagetin aku sih?untuk aja ini teflon gak terbang'ujar Rakha sambil memegangi dadanya yang bergemuruh karena kaget
"Maaf Rakha,tapi mereka akan mempercepat proses lahiran bayiku,bisakah kamu melakukan aksimu malam ini?"tanya Ratih dengan muka merasa bersalah sebab sudah membuat Rakha terkejut
Ratih sudah bisa membedakan mana Rakha dan mana ratih.sebab dia bisa tahu kalau yang sekarang berdiri di depannya adalah Rakha.
"Juan bilang apa semalam?"tanya Rakha sambil menuangkan lauk di piring
"Dia bilang besok baru akan membawaku pergi dari sana"jawab Ratih
"Memangnya kapan mereka akan mengoprasi perut mbak Ratih?"
"Tiga hari lagi mereka akan mengeluarkan bayiku,padalha jadwalnya masih satu bulan lagi"
"Tenanglah mbak,Juan pasti sudah mengatur semuanya,kalau kita gegabah bisa-bisa semuanya berantakan nantinya,percayakan saja semuanya sama Juan ya mbak?"Rakha berusaha menenangkan Ratih untuk tidak terburu-buru
"Maaf Rakha,aku hanya takut di bunuh oleh mereka setelah bayiku lahir nanti"ujar Ratih sambil menundukkan kepalanya
Rakha bisa memaklumi kekhawatiran Ratih,tapi semuanya harus tetap terorganisir untuk meminimalisir ketahuan oleh pihak rumah sakit dan keluarga Barbieri. Ini bukan aksi biasa,bisa di bilang mereka akan menculik calon pewaris tahta keluarga Barbieri. Tapi mau bagaimana lagi?ini merupakan misi kemanusiaan,seandainya saja mereka tidak berniat membunuh Ratih mungkin hal ini tidak akan terjadi.
Selesai menyiapkan sarapan dan bekal untuk di kantor nanti,Rakha bergegas masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri dan bersiap untuk pergi bekerja. Selesai membersihkan diri dan bersiap,Rakha kembali keluar untuk sarapan di temani oleh Ratih.
"Mbak Ratih mau makan?"tawar Rakha
"Mana bisa aku makan Rakha?!"kesal Ratih,sebab melihat menu di depannya membuat dia merasa lapar
"Oh iya lupa aku,mbak Ratih kan tembus pandang, bagaimana bisa makan ya?"ujar Rakha sambil nyengir yang mana semakin membuat bibir bumil cantik itu cemberut.
"Gak usah cemberut mbak,entar kalau mbak Ratih bisa sadar dari koma aku masakin deh"ucap Rakha sambil menyuapkan sarapannya
"Janji?"tanya Ratih
"Insya Allah kalau aku masih ada di dunia ini"jawab Rakha santai
"Ish,Rakha mah gitu!"
"Lah,salahku dimana cobak?kalau aku udah mati kan aku gak bisa masakin mbak Ratih"
"Terserah mu lah Rakha,yang jelas kalau aku bisa sadar kembali dan kamu masih hidup kamu harus menepati janjimu itu"
"Iya,pantang bagiku kalau sudah berjanji mengingkarinya"selesai sarapan Rakha langsung membersihkan bekas makannya dan membawanya ke wastafel untuk di cuci
Yang lagi ngerjain tugas
______________________
Selamat membaca 🥰🥰🥰
Jangan lupa dukungannya dengan like ❤️ vote dan giftnya komentarnya juga 😊😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments