Mereka semuanya di tanyai satu persatu,dan mereka memiliki alibi yang kuat untuk itu. Terakhir Juan yang di tanya oleh polisi setempat untuk di mintai keterangan.
"Anda yang tetakhir masuk signor Mahesa,kenapa anda masuk saat orang-orang pada heboh saat di temukan mayat?" Tanya salah seorang polisi
"Karena saya penasaran ada apa di dalam bilik toilet sehingga orang-orang itu teriak"jawab Juan santai
"Maaf pak,aku rasa ini kasus perampokan,soalnya ada yang bolong di atas atap,aku yakin pelaku melewati atap untuk kabur"lapor salah satu polisi kepada atasannya
"Apa anda yakin signor?"tanya Juan
"Kenapa anda bertanya demikian signor Mahesa?"
"Sekarang secara logika,buat apa dia lewat atas kalau dia bisa berpura-pura tidak tahu apa-apa saat keluar dari toilet,lalu,memangnya ada barang yang hilang?"ujar Juan
"Bagaimana anda tahu signor Mahesa?"tanya kepala polisi itu curiga
"Saat orang-orang pada heboh tadi,saya sempat naik dari atas bilik toilet,dan saya perhatikan barang-barangnya masih utuh,hanya bssikit berantakan saja."jawab Juan
"Lalu menurut anda ini murni pembunuhan begitu?"
"Yap,ini murni pembunuhan,entah apa motif dari pembunuh itu,tapi yang jelas pembunuhnya sekarang berada di antara kita"
Semua orang terkejut mendengar penuturan Juan, dan pelaku pembunuhan sudah mulai panik akan hal itu. Sedangkan Juan hanya tersenyum smirk dari dalam maskernya,bisa dia lihat kalau pelaku sekarang sedang gelisah.
Tapi pelaku tersebut memilih berpura-pura untuk tidak tahu dengan mencoba melihat kepada yang lainnya.
"Dari mana anda tahu hal ini signor Mahesa?"
"Dari cctv yang ada di cafe ini,ada slah satu cctv yang posisinya menghadap ke pintu kamar mandi,kalau anda tidak percaya anda bisa melihat ulang cctv tersebut"
Kepla polisi tersebut akhirnya meminta kepada anak buahnya untuk mengambilkan laptop dan mencari tahu apa yang di bilang oleh Juan. Kepala polisi melihat dengan seksama video cctv tersebut,namun dia tidak menemukan apapun di sana selain orang yang masuk dan keluar dari toilet dengan biasa saja.
"Apa anda mencoba untuk membohongi kami signor Mahesa?"geram kepala polisi karena tidak menemukan apapun
"Astaghfirullah,gak Nang kene gak Nang Kono Podo Kabeh polisine,wes jelas onok bedane tapi kok Yo gak ngeh Lo pak polisi Iki"(gak si sini gak di sana sama semua polisinya,sudah jelas ada bedanya tapi kok masih nggak ngeh pak polisi ini)gerutu Juan yang kesal sebab polisi itu tetap tidak menemukan perbedaan dari orang-orang yang keluar dari kamar mandi.
"Maaf,akan saya tunjukkan bedanya,tapi saya minta tolong jaga pintu keluar dengan ketat,takutnya pelaku melarikan diri saat kita sedang meneliti video dari cctv ini"ujar Rakha sambil menghampiri kepala polisi
Kepala polisi pun menyuruh anak buahnya untuk mengamankan pintu keluar sesuai anjuran Juan. Setelah itu kepala polisi mulai fokus dengan video di depannya.
"Anda lihat orang ini pak?coba anda perhatikan baik-baik apa yang berbeda dari orang ini saat masuk dan keluar dari kamar mandi?"tunjuk Juan, Juan tetap dengan muka flatnya alias muka datarnya
Kepala polisi tersebut memperhatikan dengan seksama video yang di tunjukkan Juan,dia mencari dengan detail apa perbedaan dari orang tersebut saat masuk dan keluar dari dalam toilet.
"Ah,anda benar signor Mahesa,ada perbedaan pada jari tangannya"ujar kepala polisi saat sudah menemukan perbedaan dari orang tersebut
"Kalian cepat tangkap signor Sergio,dialah pembunuh itu,"perintah kepala polisi yang langsung di laksanakan oleh anggotanya
"Tapi apa salah saya pak polisi?kenapa anda bisa bilang bahwa saya pwmbunuhnya hanya dari rekaman cctv saja?"tanya Sergio
"Dan kamu anak muda,apa yang berbeda saat aku masuk dan keluar dari toilet,jangan sok tahu kamu ya?!!"bentak Sergio kepada Juan
"Coba yang pakai sarung tangan anda buka ikatan perban dari jari manisnya"pinta Juan kepada polisi yang ada di sana
"Hei apa-apaan ini?tanganku sedang sakit makanya aku perban,kenapa dengan seenaknya kamu menyuruh mereka membuka perban di tanganku?" Sergio berontak karena tidak terima
"Sebentar signor Mahesa,tapi bagaimana caranya dia bisa memasukkan mayat itu kedalam bilik toilet sedangkan posisi mayatnya membelakangi pintu sehingga sulit untuk di buka?"tanya kepala polisi tersebut yang masih gagal paham
"Dengan cara melemparnya dari atas bilik kamar mandi,coba suruh salah satu anggota anda untuk cek di sana apakah ada bekas darah"terang Juan
Dan benar saja apa yang di katakan Juan,di atas bilik tersebut terdapat tetesan darah dari korban. Dan polisi satunya sudah bisa membuka perban di jari manis Sergio,benar saja, di ujung perban ada noda darah.
Sergio sudah tidak bisa mengelak lagi,dengan bukti yang sudah di dapat oleh polisi. Akhirnya mau tidak mau Sergio akhirnya di gelandang oleh polisi ke kantor polisi setempat. Usut punya usut ternyata korban adalah mantan pacar dari Sergio yang sudah putus dengannya.
Karena tidak terima di putuskan oleh kekasihnya,Sergio nekat membunuh kekasihnya tersebut. Hah,percintaan BL itu ternyata sangat mengerikan,memang apa untungnya mereka pacaran sesama pria?masak mau main pedang pedangan sih? pikir Juan.
Karena sudah tidak mood, akhirnya Juan hnya mkn saja di sana tanpa membuat tugas Rakha. Biarlah besok Rakha sendiri yang akan membuatnya. Selesai makan Juan berjalan menuju mobilnya untuk kembali ke apartemennya tapi saat melihat sebuah taman entah kenapajuan ingin berhenti di sana.
Juan tidak peduli dengan jam berapa ini,selagi si sana nyaman dan tenang Juan bodo amat meskipun sudah malam. Namun ternyata di taman itu masih banyak orang meskipun tidak terlalu ramai,Juan memilih duduk di bangku yang ada di taman tetsebut.Saat sedang asyik duduk,ada seorang wanita hamil yang menghampiri dirinya.
"Hai boleh aku suduk di sini?"tanya wanita hamil tersebut
"Silahkan,ini milik umum bukan milik saya"jawab Juan cuek
"Akhirnya ada yang bisa melihatku"ujar wanita hamil tersebut
Sontak saja Juan langsung menoleh ke wanita di sebelahnya,dan benar saja kalau kaki wanita itu tidak Napak ke tanah. Juan bukannya takut dengan hal semacam itu,dia hanya bingung,kenapa dia bisa melihat wanita itu sedangkan dirinya bukan anak Indomie.
"Anda sudah meninggal nyonya?"tanya Juan tanpa rasa takut
"Belum"jawab wanita tersebut
"Sepertinya anda bukan orang sini,dari mana Anda berasal?"tanya Juan lagi
"Indonesia"
"Bagaimana anda bisa seperti ini?kalau kamu belum meninggal kenapa kamu bisa jadi arwah?"
"Aku sedang koma di rumah sakit,aku juga tidak tahu bagaimana aku bisa bergentayangan seperti ini" jawab arwah wanita tersebut,sampai dia kaget saat mengingat mereka bicara dalam bahasa Indonesia
"Kamu orang Indonesia?"tanya arwah wanita tersebut
"Ya saya orang Indonesia"jawab Juan tanpa menoleh
"Siapa namamu?namaku Ratih"ujar Ratih
"Namaku Juan"jawab Juan
"Bisakah kamu menolongku Juan?"tanya Ratih
"Pertolongan seperti apa yang kamu inginkan?"
"Tolong pindahkan atau bawa aku pergi dari rumah sakit itu"pinta Ratih dengan muka memelasnya
"Tidak sekarang malam semakin dingin,aku pulang dulu,dan akan aku pikirkan nanti"Juan berdiri dari duduknya dan berjalan menuju mobilnya terparkir
"Bolehkah aku ikut denganmu?"tanya Ratih
"Ayo kalau mau ikut,tapi jangan macam-macam"ujar Juan
Ratihpun mengikuti Juan menaiki mobilnya,Ratih duduk di sebelah kursi kemudi. Ratih hanya melihat keluar jendela,entah harus di bilang susuk atau melayang arwah itu,sebab P****tnya tidak Napak di kursi.
Sesampainya di apartemen Juan masuk dan membersihkan diri,baru juga mau istirahat sudah ada panggilan dari markas. Mau tidak mau Juan harus ke sana untuk menyelesaikan masalah yang dia abaikan selama ini.
Juan Mahesa
________________
Maaf kalau tidak sesuai dengan imajinasi para readers
Selamat membaca 🥰🥰🥰
Jangan lupa dukungannya dengan like ❤️ vote dan giftnya komentarnya juga 😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments